Suku Bunga Acuan BI Naik, Ini Pengaruhnya Terhadap Investasi

blog

Suku Bunga Acuan BI Naik, Ini Pengaruhnya Terhadap Investasi

DepositoBPR by Komunal

02 November 2023

Pada 19 Oktober 2023, suku bunga acuan BI naik menjadi 6% berdasarkan hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia.


Bagi kamu yang belum tahu, suku bunga acuan adalah salah satu indikator penting untuk menilai kondisi ekonomi suatu negara, di mana besarannya ditetapkan oleh bank sentral.


Ketika besaran suku bunga acuan naik, hal ini mengindikasikan upaya untuk mengendalikan inflasi sekaligus mengatur pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, dampak dari suku bunga acuan BI naik dapat dirasakan secara luas, terutama pada kegiatan investasi.


Supaya lebih paham, mari simak penjelasan terkait suku bunga acuan BI naik dan dampaknya pada perekonomian negara, terutama investasi, di bawah ini!


Alasan Mengapa Suku Bunga Acuan BI Naik


Berdasarkan pernyataan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, ada alasan tertentu mengapa BI-7 Day Reverse Repo Rate naik sebesar 0.25% dari September 2023.


Menurutnya, tujuan suku bunga acuan BI naik adalah untuk memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah agar bisa mengurangi dampak ketidakpastian perekonomian global.


Selain itu, suku bunga acuan BI naik dianggap sebagai salah satu upaya untuk mengatasi potensi inflasi karena kenaikan harga barang impor.


Dampak Suku Bunga Acuan BI Naik


Ketika suku bunga acuan BI naik, tentu akan berdampak pada kehidupan sehari-hari dan perekonomian negara. Di bawah ini adalah beberapa dampak suku bunga acuan BI naik:


1. Dampak Positif


Pada dasarnya, suku bunga acuan BI naik dapat memberikan dampak positif untuk kondisi keuangan negara. Beberapa dampak tersebut di antaranya, yaitu:


  • Menguatkan nilai tukar rupiah sehingga modal asing yang masuk ke negara bisa meningkat.

  • Mengendalikan inflasi dari uang yang beredar untuk jangka panjang.

    Membantu mengecilkan selisih bunga atau imbal hasil dari surat utang Amerika Serikat dan aset keuangan lainnya.

  • Menutupi penurunan pendapatan devisa dari kegiatan ekspor.

    Meningkatkan bunga deposito untuk menjaga likuiditas perbankan.

2. Dampak Negatif


Selain dampak positif, suku bunga acuan BI naik juga dapat memberikan pengaruh negatif untuk perekonomian negara. Beberapa dampak negatif suku bunga acuan BI naik adalah:


  • Menaikkan suku bunga kredit untuk menanggung beban cost of fund yang terlalu tinggi.

  • Menurunkan minat masyarakat untuk melakukan pinjaman kredit di bank.

  • Menggerus daya beli masyarakat sehingga menyebabkan beban bisnis bertambah.


BI Rate Naik, Bagaimana Dampaknya pada Investasi Masyarakat?


Seperti yang sudah dijelaskan, dampak kenaikan suku bunga acuan BI dapat dirasakan secara luas, termasuk terhadap investasi masyarakat.


Meskipun beberapa jenis investasi dapat terkena dampak negatif, seperti obligasi dan saham, namun kamu masih bisa menanam modal dalam bentuk yang lain.


Berikut adalah jenis-jenis investasi yang bisa meningkatkan keuntungan ketika suku bunga acuan BI mengalami kenaikan:

1. Deposito


Deposito adalah bentuk investasi jangka pendek maupun panjang yang sering dianggap lebih menguntungkan ketika BI rate naik.

Pada dasarnya, tingkat bunga deposito bersifat tetap dan stabil. Kelebihan ini akan memicu perang suku bunga deposito antar bank di tengah kenaikan BI rate.


Beberapa keuntungan dari perang suku bunga deposito adalah imbal hasil lebih tinggi, banyaknya pilihan bank untuk nasabah, dan mendorong pertumbuhan tabungan.


2. Surat Berharga Negara (SBN)


Surat berharga negara termasuk jenis investasi yang menguntungkan ketika suku bunga acuan BI mengalami kenaikan.


Kenaikan suku bunga acuan BI dapat meningkatkan harga SBN sehingga investor bisa mendapatkan lebih banyak keuntungan.


Selain itu, SBN juga dikenal sebagai aset yang relatif aman sehingga bisa digunakan untuk diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko penanaman modal.

3. Reksadana


Terakhir, salah satu jenis investasi yang menguntungkan ketika kenaikan suku bunga acuan BI adalah reksadana.


Ketika suku bunga deposito naik dan harga obligasi cenderung turun, maka aset reksadana pasar uang juga akan meningkat.


Selain itu, reksadana termasuk investasi jangka pendek yang dapat digunakan sebagai dana darurat.

Oleh karena itu, jenis investasi ini akan memberikan fleksibilitas dan diversifikasi untuk mengurangi potensi kerugian di tengah kenaikan suku bunga acuan BI.


Itu dia penjelasan terkait suku bunga acuan BI naik, mulai dari alasan sampai dampaknya terhadap investasi masyarakat.


Jadi, dapat disimpulkan bahwa alasan utama mengapa Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mencegah inflasi.


Lalu, di kala kenaikan ini, ada beberapa jenis investasi yang bisa kamu coba untuk meningkatkan keuntungan, seperti menyimpan dana melalui DepositoBPR by Komunal.


DepositoBPR by Komunal adalah aplikasi yang menjadi perantara antara nasabah dengan produk deposito dari BPR.


Dengan mengembangkan danamu melalui deposito yang tersedia di DepositoBPR by Komunal, kamu bisa mendapatkan imbal hasil tinggi hingga 6.75% yang akan langsung dikirimkan ke rekening.


Kamu juga tidak perlu khawatir untuk menempatkan dana melalui DepositoBPR by Komunal karena aplikasi ini sudah tercatat dan diawasi oleh OJK.


Yuk, buat danamu #MakinMaksimal dengan DepositoBPR by Komunal dan nikmati manfaat #SimpananRasaInvestasi sekarang juga!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer