blog
DepositoBPR by Komunal
12 Februari 2024
Instrumen investasi adalah wadah atau media yang dapat dimanfaatkan oleh seseorang untuk melindungi serta mengembangkan aset yang dimilikinya. Instrumen-instrumen tersebut dapat membantu Anda untuk mencapai tujuan finansial yang lebih baik.
Ada banyak sekali jenis instrumen yang dapat digunakan untuk berinvestasi yang ditawarkan dengan masing-masing keunggulan serta resiko yang dimiliki beberapa di antaranya adalah investasi deposito, saham, obligasi, reksadana dan masih banyak lagi.
Dari tahun ke tahun, jumlah nilai investasi di Indonesia tercatat terus mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dikarenakan pada saat ini semua orang dapat melakukan investasi dengan mudah. Modal besar yang kerap menjadi masalah dan penghambat untuk berinvestasi kini tidak lagi menjadi masalah. Bahkan, saat ini sudah banyak instrumen investasi yang menawarkan program investasi dengan modal yang rendah.
Baik investasi jangka pendek dan jangka panjang sama-sama memberikan keuntungan untuk para investor. Hanya saja, untuk mendapatkan timbal balik atau keuntungan yang maksimal, investor perlu memahami banyak hal dalam memilih instrumen investasi yang tepat dan sesuai dengan tujuan investasinya.
Untuk itu, Anda perlu memahami mengenai perbedaan investasi jangka pendek dan jangka panjang serta instrumen investasi apa saja yang termasuk ke dalamnya.
Sesuai dengan namanya, Investasi jangka pendek merupakan jenis investasi yang dilakukan dalam waktu yang singkat. Sedangkan, investasi jangka panjang merupakan investasi yang umumnya dilakukan untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang sehingga investor memerlukan waktu yang cukup lama untuk menikmati hasil dari investasinya. Lebih detailnya dapat dilihat melalui perbedaan yang dimiliki antara kedua jenis investasi ini.
Anda dapat berinvestasi dengan modal yang kecil melalui Investasi jangka pendek bahkan hanya dengan modal ratusan ribu saja. Sedangkan instrumen investasi jangka panjang membutuhkan modal yang besar akan tetapi modal tersebut berbanding lurus dengan keuntungan yang akan didapatkan.
Investasi jangka pendek umumnya memiliki perkembangan yang cepat dan berubah-ubah sehingga memiliki risiko yang termasuk besar yang disebabkan oleh ketidakstabilan pergerakan harga pasar. Sebaliknya, investasi jangka panjang justru memiliki risiko yang lebih rendah karena pergerakan uangnya terbilang cukup lambat.
Investasi jangka pendek dapat dipelajari sambil berjalan. Sedangkan investasi jangka panjang memerlukan pemahaman yang luas terkait cara kerja investasi dengan baik.
Investasi jangka pendek memiliki tujuan untuk mencukupi keperluan dalam waktu dekat seperti kebutuhan untuk liburan, renovasi rumah dan lain sebagainya. Sedangkan investasi jangka panjang umumnya banyak digunakan untuk persiapan pensiun, pendidikan anak, hingga dana darurat.
Sesuai namanya, Investasi jangka pendek minimal membutuhkan waktu sekitar setahun, sedangkan investasi jangka panjang memerlukan waktu minimal 5 tahun.
Ada beberapa instrumen investasi jangka pendek yang dapat Anda jadikan pertimbangan untuk menanamkan modal yang Anda miliki antara lain:
Instrumen investasi jangka pendek yang pertama adalah reksadana yang merupakan produk investasi yang dikelola oleh manajer keuangan investasi hingga memperoleh keuntungan. Instrumen yang satu ini sangat cocok untuk pemula karena tak perlu repot memikirkan strategi agar memperoleh keuntungan.
Reksadana dapat dijadikan pilihan untuk Anda yang ingin melakukan investasi dalam kurun waktu yang pendek. Selain itu instrumen yang satu ini juga dapat dilakukan dengan mudah melalui platform online yang sudah banyak tersedia.
Investasi deposito merupakan instrumen yang sangat familiar di kalangan masyarakat banyak yang menyebutnya sebagai tabungan berjangka lantara durasi menabung yang telah ditentukan. Untuk investasi jangka pendek, Anda dapat memilih investasi deposito dengan kurun waktu mulai dari 3,6, hingga 12 bulan.
Hal yang perlu diingat adalah produk investasi deposito satu ini tidak dapat dicairkan hingga waktu yang disepakati berakhir. Instrumen investasi deposito yang satu ini juga sangat cocok untuk pemula karena resiko yang rendah serta suku bunga yang lumayan tinggi.
Selain investasi deposito Anda juga dapat memilih P2P atau Peer to peer Lending yang merupakan suatu kegiatan peminjaman modal antara investor dengan pihak peminjam. Saat ini P2P Lending sudah banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai sarana berinvestasi. Sebelum menetapkan dan mengetahui berapa besar profit yang ditawarkan, Ada baiknya Anda mengenal lebih jauh cara kerja investasi ini.
Anda dapat memilih program investasi P2P lending secara resmi di berbagai pilihan layanan yang menyediakan jasa tersebut yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Karena sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK, Anda tidak perlu khawatir mengenai perputaran modal. Profit yang ditawarkan oleh instrumen investasi yang satu ini setidaknya berada di kisaran sebesar 10%.
Saham menjadi salah satu instrumen investasi yang paling populer. Instrumen ini merupakan investasi jangka panjang karena cenderung menghasilkan profit atau keuntungan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis instrumen lainnya.
Namun satu hal yang perlu diingat, meski memberikan profit yang besar, tetapi resiko kerugiannya juga cukup besar. Oleh sebab itu, saat melakukan investasi saham untuk jangka panjang, Anda perlu memahami kapitalisasi pasar perusahaan, melihat laporan kinerja, mempelajari analisis fundamental serta teknikal, serta disiplin untuk membelinya dalam periode tertentu dengan nilai yang stabil tanpa melihat harga saham di pasaran.
Obligasi merupakan instrumen investasi berupa surat utang jangka panjang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan jumlah nominal serta waktu jatuh tempo tertentu mulai dari 1 hingga 10 tahun. Meski memiliki tanggal jatuh tempo, Anda tak perlu memegang obligasi tersebut hingga waktu jatuh tempo tiba karena dapat dengan mudah diperjualbelikan di pasar sekunder.
Obligasi terdiri dari beberapa jenis antara lain obligasi korporasi, Surat Utang Negara (SUN), Sukuk korporasi, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Efek Beragun Aset (EBA).
Obligasi pemerintah menjadi instrumen investasi yang dinilai lebih aman karena pemerintah memiliki wewenang membebankan pajak serta mencetak uang. Namun jika Anda ingin membeli obligasi perusahaan, disarankan untuk memilih obligasi yang memiliki peringkat tertinggi karena hal tersebut mencerminkan risiko kegagalan dalam membayar bunga.
Peringkat AAA memiliki resiko paling aman, disusul dengan peringkat AA, A, BBB, hingga D yang menggambarkan bahwa obligasi tersebut gagal membayar. Selain mendapat keuntungan melalui suku bunga melainkan dapat memperoleh penghasilan dari capital gain atau selisih harga beli dan jual saat berinvestasi di Obligasi.
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010