7 Cara Menentukan Prioritas Keuangan dengan Bijak

blog

7 Cara Menentukan Prioritas Keuangan dengan Bijak

DepositoBPR by Komunal

10 November 2024

Siapa, sih, yang nggak mau mencapai kebebasan finansial? Yup, kebebasan finansial memang menjadi dambaan banyak orang agar bisa terbebas dan tidak perlu mengkhawatirkan masalah ekonomi dalam menjalani hidup.

Namun, dalam rangka mencapai kebebasan finansial, sangat penting untuk mengatur dan mengelola prioritas keuangan terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu bisa menyiapkan dana-dana yang dibutuhkan dan terhindar dari perilaku boros yang akan menyulitkan.


Mau tahu bagaimana cara menentukan prioritas keuanganmu? Yuk, simak langkah-langkahnya melalui artikel berikut ini.


Pengertian Prioritas Keuangan


Prioritas keuangan adalah proses mengatur urutan kepentingan dari berbagai kebutuhan dan tujuan keuangan seseorang atau keluarga, dengan mempertimbangkan pendapatan, kewajiban, dan tujuan finansial yang ingin dicapai. Menyusun prioritas keuangan berarti menentukan kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu dibandingkan dengan keinginan atau rencana lain, sehingga alokasi dana dapat digunakan secara efektif.


Dengan menentukan prioritas keuangan, seseorang dapat fokus pada pengeluaran yang paling penting, menghindari utang yang tidak perlu, dan mencapai tujuan keuangan dengan cara yang terukur. Dalam praktiknya, prioritas keuangan mencakup langkah-langkah seperti mengutamakan pembayaran utang, menabung untuk kebutuhan darurat, merencanakan investasi, dan menyisihkan dana untuk kebutuhan jangka panjang, seperti pendidikan anak atau persiapan pensiun.


Tips Menentukan Skala Prioritas Keuangan


Skala prioritas keuangan menjadi langkah penting yang perlu dilakukan dalam pengelolaan dan perencanaan finansial.


Selain membantumu untuk mencapai financial freedom, skala prioritas keuangan juga bisa melatihmu dalam mengambil keputusan pada berbagai aspek kehidupan dengan lebih bijak!


Maka dari itu, kamu disarankan untuk segera menerapkan sejumlah cara menentukan prioritas keuangan berikut ini.


1. Menentukan Tujuan Keuangan


Tips menentukan prioritas keuangan yang pertama adalah menentukan tujuan finansial, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya, kamu ingin dana pensiun telah terkumpul di usia 35 tahun atau siap untuk membeli rumah buat keluarga saat berusia 30 tahun.

Perlu diingat, tujuan keuangan ini perlu dibuat serealistis mungkin dan mempertimbangkan kondisi finansialmu saat ini ya. Dengan begitu, kamu bisa memiliki motivasi dan komitmen yang kuat demi mencapai tujuan keuangan tersebut.


7 Cara Menentukan Prioritas Keuangan dengan Bijak

2. Meninjau Kemampuan Finansial Sendiri


Langkah yang perlu dilakukan dalam menentukan prioritas keuangan berikutnya adalah meninjau kemampuan finansial sendiri. Kamu perlu mencatat penghasilan yang bisa didapatkan setiap bulannya, seperti gaji, profit bisnis, dan lain-lain.


Penting pula untuk mendata beberapa hal yang memiliki peran penting dalam menentukan kondisi finansial, seperti aset yang dimiliki, jumlah nilai investasi, hingga kewajiban/utang yang harus dibayar.


Catatan pemasukan dan pengeluaran bulanan ini dapat membantumu untuk mengontrol kondisi finansial sekaligus dijadikan sebagai bahan evaluasi agar bisa mengelola pengeluaran dengan lebih baik lagi.



3. Menyusun Daftar Kebutuhan dengan Bijak


Menyusun daftar kebutuhan dengan bijak menjadi salah satu tips pengelolaan keuangan yang penting untuk diperhatikan. Agar lebih praktis, kamu bisa menyusun daftar kebutuhan berdasarkan tiga kategori, yaitu:


  • Kebutuhan primer: Kebutuhan pokok atau utama yang wajib dipenuhi, seperti belanja keperluan sehari-hari, tempat tinggal, biaya sekolah anak, kesehatan, dan lain sebagainya.

  • Kebutuhan sekunder: Kebutuhan yang penting dan dapat mendukung kebutuhan primer, seperti kendaraan untuk transportasi kerja, alat komunikasi, perabotan rumah tangga, dan lain-lain.

  • Kebutuhan tersier: Kebutuhan tambahan yang dapat membuat kehidupanmu lebih nyaman. Namun, meski tidak terpenuhi, kamu tetap bisa menjadi kehidupan dengan baik. Contohnya adalah membeli beberapa kendaraan di samping keperluan transportasi kerja, pergi berlibur, dan membeli perhiasan.

4. Memperhatikan Tingkat Urgensi


Agar lebih terencana, kamu juga perlu memperhatikan tingkat kepentingan dari setiap kebutuhan. Jika ada kebutuhan yang sangat mendesak, seperti biaya berobat, maka penting untuk dipenuhi sesegera mungkin.


Sementara jika kebutuhan tersebut masih bisa ditunda, seperti stok makanan untuk bulan depan atau membeli gadget baru, lebih baik dijadikan prioritas kedua serta disesuaikan dengan kesanggupan finansial masing-masing.


5. Menyiapkan Dana Darurat


Dalam tips mengelola keuangan, dana darurat menjadi salah satu aspek yang penting dan perlu diperhatikan.


Dana darurat sendiri merupakan sejumlah uang yang disediakan untuk mengantisipasi kejadian atau situasi yang tidak terduga, seperti kecelakaan, terkena PHK, atau terkena dampak bencana alam.

Artinya, dana darurat bisa menjadi dana cadangan untukmu agar tidak mengganggu stabilitas keuangan secara keseluruhan.


Kamu belum punya tanggungan? Nominal ideal dari dana darurat yang perlu dikumpulkan adalah sebesar 3–4 kali dari gaji bulanan. Sementara jika sudah punya tanggungan, kamu disarankan untuk mengumpulkan dana darurat setidaknya 6–12 kali dari gaji bulanan.



6. Menyiapkan Asuransi


Di samping dana darurat, asuransi juga bisa menjadi proteksi atau perlindungan untukmu guna meminimalkan risiko masalah finansial akibat kejadian tidak terduga, terutama yang berkaitan dengan kecelakaan dan kesehatan.


Menyiapkan asuransi ini menjadi hal yang penting, terutama dalam skala prioritas keuangan rumah tangga.


Sebab, jika sewaktu-waktu kamu yang berperan sebagai pencari nafkah utama mengalami kejadian tidak terduga, asuransi dapat digunakan sebagai santunan dan warisan untuk keluarga yang terdampak.


7. Berinvestasi


Investasi adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan aset dan membantu menambah pemasukan dalam jangka panjang. Maka dari itu, sangat disarankan untuk memasukkan investasi sebagai skala prioritas keuangan.


Melalui instrumen investasi, kamu juga bisa menghindari risiko penurunan nilai aset akibat pengaruh inflasi.


Manfaat Menyusun Prioritas Keuangan


Mengelola keuangan dengan baik dimulai dari menyusun prioritas yang tepat. Dengan memiliki daftar prioritas keuangan, Anda dapat lebih mudah mengarahkan pendapatan, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, serta mencapai target finansial dengan lebih cepat. Berikut adalah beberapa manfaat utama menyusun prioritas keuangan:


1. Menghindari Pengeluaran Berlebihan


Dengan menentukan prioritas, Anda dapat mengidentifikasi mana kebutuhan yang mendesak dan mana yang dapat ditunda. Hal ini membantu mengurangi pengeluaran impulsif dan menjaga pengeluaran tetap terkendali.


Contoh: Ketika Anda memiliki prioritas untuk menabung untuk dana darurat, Anda akan lebih waspada terhadap pengeluaran yang tidak terlalu penting, seperti makan di luar atau belanja barang yang tidak diperlukan.

2. Mencapai Tujuan Keuangan dengan Lebih Cepat


Menyusun prioritas memungkinkan Anda fokus pada target finansial yang paling penting. Ini bisa berupa menabung untuk pendidikan anak, membeli rumah, atau pensiun. Dengan langkah yang terencana, Anda bisa mencapai tujuan tersebut lebih cepat.


Contoh: Menentukan prioritas untuk melunasi utang sebelum menabung untuk liburan dapat membantu Anda menghindari bunga pinjaman yang tinggi dan membangun kestabilan keuangan lebih awal.

3. Mengelola Risiko Keuangan


Prioritas yang baik mencakup pengalokasian dana untuk dana darurat atau asuransi, yang penting untuk mengurangi risiko keuangan saat terjadi hal tak terduga. Dengan memiliki perlindungan yang memadai, Anda bisa merasa lebih tenang menghadapi masa depan.


Contoh: Membuat prioritas untuk menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan sebagai dana darurat akan membantu Anda menghadapi situasi darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan mendesak.

4. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Ketenangan Pikiran


Mengetahui bahwa keuangan Anda terencana dengan baik akan memberikan ketenangan pikiran. Dengan memiliki kontrol atas prioritas keuangan, Anda dapat menikmati hidup tanpa merasa cemas terhadap keadaan finansial.


Contoh: Menyusun prioritas yang meliputi tabungan untuk kebutuhan pensiun atau biaya pendidikan anak memungkinkan Anda menjalani kehidupan dengan lebih tenang, tanpa khawatir akan masa depan.

5. Membentuk Kebiasaan Keuangan yang Lebih Baik


Ketika Anda terbiasa menyusun prioritas keuangan, Anda akan membangun kebiasaan finansial yang sehat, seperti menabung secara rutin, mencatat pengeluaran, dan mengelola anggaran dengan baik.


Contoh: Dengan menjadikan menabung sebagai prioritas utama, Anda akan terbiasa menyisihkan sebagian penghasilan setiap bulan, yang pada akhirnya membentuk kebiasaan menabung yang konsisten.

Faktor yang Memengaruhi Skala Prioritas Keuangan


Dalam menyusun prioritas keuangan, beberapa faktor memainkan peran penting. Dengan memahami faktor-faktor ini, Anda dapat menyesuaikan prioritas keuangan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pribadi.


1. Pendapatan dan Sumber Penghasilan


Besaran pendapatan sangat memengaruhi skala prioritas keuangan. Semakin besar pendapatan, semakin leluasa seseorang dalam menetapkan prioritas, seperti menabung, berinvestasi, atau memenuhi kebutuhan sekunder. Sumber penghasilan yang stabil juga memungkinkan seseorang untuk lebih mudah merencanakan keuangan.


Contoh: Seseorang dengan penghasilan tetap setiap bulan bisa lebih mudah menetapkan prioritas jangka panjang, seperti membeli rumah atau merencanakan dana pensiun.

2. Kebutuhan Dasar dan Kewajiban Keuangan


Kebutuhan dasar (seperti pangan, sandang, dan papan) dan kewajiban (misalnya, cicilan atau utang) harus diprioritaskan sebelum tujuan keuangan lain. Tingkat pengeluaran untuk kebutuhan dasar seringkali menentukan seberapa banyak dana yang tersisa untuk dialokasikan ke prioritas lain.


Contoh: Seseorang dengan cicilan rumah yang besar mungkin perlu menetapkan prioritas untuk melunasi cicilan tersebut sebelum menabung untuk liburan.

3. Usia dan Tahapan Kehidupan


Usia atau tahapan kehidupan memengaruhi prioritas keuangan, karena kebutuhan finansial berubah seiring waktu. Misalnya, prioritas seseorang di usia 20-an mungkin berbeda dari seseorang di usia 50-an. Kebutuhan akan pendidikan anak, investasi, atau persiapan pensiun juga dipengaruhi oleh tahapan kehidupan.


Contoh: Di usia produktif, seseorang mungkin memprioritaskan investasi dan asuransi kesehatan, sementara di usia menjelang pensiun, dana pensiun akan menjadi prioritas utama.

4. Tujuan Keuangan Jangka Pendek dan Jangka Panjang


Setiap orang memiliki tujuan keuangan yang berbeda, baik jangka pendek (seperti menabung untuk liburan) maupun jangka panjang (seperti membeli rumah atau dana pensiun). Tujuan-tujuan ini berperan besar dalam menentukan prioritas keuangan.


Contoh: Seseorang yang ingin menabung untuk membeli mobil dalam waktu dekat mungkin akan mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan lainnya agar bisa mencapai targetnya.

5. Situasi Ekonomi dan Kondisi Pasar


Kondisi ekonomi, seperti inflasi dan suku bunga, dapat memengaruhi cara seseorang menyusun prioritas keuangan. Saat inflasi tinggi, biaya hidup meningkat, sehingga orang cenderung memprioritaskan kebutuhan dasar dan menyisihkan lebih banyak untuk kebutuhan darurat.


Contoh: Dalam kondisi ekonomi yang kurang stabil, seseorang mungkin lebih memprioritaskan dana darurat dan mengurangi alokasi untuk investasi yang berisiko.

6. Gaya Hidup dan Preferensi Pribadi


Gaya hidup serta preferensi pribadi juga memengaruhi prioritas keuangan. Beberapa orang lebih menyukai gaya hidup sederhana dan hemat, sementara yang lain mungkin memiliki standar hidup yang lebih tinggi dan cenderung mengeluarkan lebih banyak untuk hiburan dan rekreasi.


Contoh: Seseorang dengan gaya hidup minimalis akan lebih fokus menabung dan berinvestasi daripada mengeluarkan uang untuk barang-barang mewah.

7. Tanggung Jawab Keluarga dan Komitmen Sosial


Tanggung jawab terhadap keluarga, seperti biaya pendidikan anak atau membantu keluarga, dapat memengaruhi prioritas keuangan. Komitmen sosial juga menjadi faktor, terutama bagi mereka yang sering terlibat dalam kegiatan amal atau kontribusi sosial.


Contoh: Seseorang yang memiliki tanggungan anak-anak atau orang tua mungkin memprioritaskan dana pendidikan atau asuransi kesehatan keluarga.

Salah satu instrumen investasi yang bisa kamu gunakan adalah deposito. Deposito merupakan instrumen investasi low risk yang menawarkan suku bunga lebih tinggi daripada tabungan.

Nah, kalau kamu tertarik untuk melakukan penempatan deposito, menggunakan DepositoBPR by Komunal bisa menjadi jawaban.


DepositoBPR by Komunal merupakan aplikasi yang menyediakan produk deposito dari ratusan BPR terseleksi di Indonesia. Suku bunga yang ditawarkan juga relatif tinggi dari deposito bank umum lain, lho, hingga 6,75% per tahun! Dijamin #LebihUntung, deh.


Kalau soal keamanannya, kamu tak perlu khawatir. DepositoBPR by Komunal sudah tercatat dan diawasi oleh OJK. BPR yang terdaftar pun telah mendapatkan jaminan dari LPS hingga Rp2 miliar per nasabah per akun bank.


Apalagi yang kamu ragukan? Mari #PilihYangTepat untuk kebutuhan investasimu bersama DepositoBPR by Komunal.


share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer