Piramida Keuangan: Pengertian, Tingkatan, dan Penerapannya

blog

Piramida Keuangan: Pengertian, Tingkatan, dan Penerapannya

DepositoBPR by Komunal

01 Agustus 2024

Manajemen keuangan yang baik dimulai dengan penentuan prioritas. Salah satu metode yang bisa dicoba untuk memastikan kondisi finansial tetap terjaga adalah menyusun piramida keuangan.

Pada dasarnya, metode perencanaan keuangan dengan sistem piramida menerapkan pengelolaan cash flow yang baik. Ketika pemasukan dan pengeluaran dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, maka keperluan lainnya pun dapat terpenuhi secara proporsional.


Lantas, seperti apa bentuk piramida keuangan dan tingkatan-tingkatannya? Sebelum mencoba penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, mari simak dulu pembahasan secara ringkas di bawah ini.


Apa itu Piramida Keuangan?


Piramida Keuangan: Pengertian, Tingkatan, dan Penerapannya

Sumber: Finansialku


Piramida keuangan adalah bentuk perencanaan keuangan yang disusun berdasarkan prioritas kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup seseorang. Tidak hanya terbatas pada kebutuhan saat ini, penyusunan piramida perencanaan keuangan juga mempertimbangkan ketidakpastian finansial di masa depan.


Berkaca pada namanya, piramida finansial dibuat menyerupai bangunan berbentuk limas dari Mesir yang mengerucut ke atas. Untuk membangun piramida keuangan yang baik, diperlukan fondasi kokoh di mana semua kebutuhan dasar harus dipenuhi terlebih dahulu.


Maka dari itu, merujuk pada teori hierarki kebutuhan dari Maslow, hal-hal mendasar yang termasuk pada kebutuhan primer perlu dipenuhi terlebih dahulu.


Dengan begitu, penerapan metode piramida keuangan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan mendesak maupun prioritas dalam kehidupan rumah tangga di kemudian hari, seperti persiapan dana pendidikan anak dan dana pensiun.

Tingkatan Piramida Keuangan


Secara garis besar, piramida perencanaan keuangan dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu perlindungan, akumulasi, dan distribusi terkait jumlah kekayaan pribadi yang dimiliki seseorang. Berikut penjabarannya:


1. Perlindungan Kekayaan


Berada pada tingkatan paling bawah atau fondasi, wealth protection ditujukan untuk memastikan kesejahteraan dan menghindari risiko finansial. Bagian mendasar ini memiliki porsi paling besar dan terdiri dari dua komponen, yaitu cash flow dan asuransi.

Cash flow yang positif dapat menjadi dasar piramida keuangan yang baik. Caranya adalah mengelola pemasukan dan pengeluaran sesuai dengan kebutuhan. Jika nilai pemasukan lebih besar dari pengeluaran, maka cash flow terbukti berjalan dengan baik. Selain cash flow, fondasi piramida yang kuat juga mencakup ketersediaan dana darurat untuk mengantisipasi risiko di masa depan.


Ketika berbicara tentang proteksi atau perlindungan aset, asuransi menjadi sesuatu yang bisa dipertimbangkan. Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa merupakan dua produk yang dapat membantu menghadapi kemungkinan terjadinya hal-hal tak terduga di masa depan.


2. Akumulasi Kekayaan


Apabila bagian fondasi sudah tersusun dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah mengakumulasi kekayaan yang ditandai dengan menabung dan berinvestasi. Di samping menabung emas, pengumpulan aset juga bisa dilakukan dengan diversifikasi investasi melalui pembelian deposito, reksadana, obligasi, maupun logam mulia.


Investasi dapat memberikan keuntungan di masa depan dan menjamin pendapatan secara pasif (passive income) bahkan ketika kamu sudah tidak aktif bekerja. Dengan berinvestasi, kekayaan yang terkumpul dapat menjadi dana untuk pemenuhan kebutuhan saat ini maupun di masa depan.


3. Distribusi Kekayaan


Tingkatan paling tinggi pada piramida perencanaan keuangan adalah pendistribusian kekayaan di mana seluruh aset yang terkumpul akan diwariskan atau dihibahkan setelah pemiliknya meninggal dunia. Kebutuhan bagi warisan ini perlu dilakukan dengan bijak agar tidak terjadi perselisihan di antara anggota keluarga yang ditinggalkan. Untuk menghindari risiko tersebut, konsultasikan kebutuhan penulisan surat wasiat dengan notaris.



Cara Menerapkan Piramida Keuangan


Bagi yang ingin mencoba perencanaan keuangan dengan metode piramida, caranya cukup mudah dan praktis. Berikut penjabarannya:


1. Menentukan Alokasi Gaji


Saat mendapatkan gaji bulanan, pastikan untuk mengalokasikannya sesuai dengan kebutuhan. Gunakan skala prioritas agar dapat membedakan kebutuhan dan keinginan sehingga uang bulanan dapat digunakan untuk memenuhi hal-hal pokok sebelum yang lainnya.

2. Mengatur Pengeluaran Bulanan


Untuk menjaga cash flow, diperlukan pengelolaan uang bulanan yang baik. Buat daftar belanja bulanan yang mendasar untuk kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Alokasikan uang yang cukup untuk memenuhi pengeluaran prioritas tersebut agar kelangsungan hidup sehari-hari terjamin.


3. Menyiapkan Dana Darurat


Selain cash flow, dana darurat menjadi dasar piramida keuangan yang perlu dipenuhi. Keberadaan dana darurat dapat membantu memenuhi kebutuhan finansial saat terjadi hal-hal tak terduga, seperti kecelakaan, renovasi rumah, dan pemutusan hubungan kerja (PHK).


4. Menabung dan Berinvestasi


Sisa uang bulanan dapat dialokasikan untuk kegiatan finansial yang menguntungkan, seperti menabung dan berinvestasi. Jika ingin menabung sekaligus berinvestasi, kamu bisa mencoba investasi deposito di DepositoBPR. Dibandingkan dengan saham, investasi deposito lebih aman dengan bunga tenor yang tinggi dan bernilai tetap hingga jatuh tempo.


5. Membuat Daftar Kekayaan


Langkah akhir untuk menyusun piramida keuangan adalah membuat daftar kekayaan yang bisa dibagikan sebagai warisan atau hibah di hari tua. Persiapan pembagian kekayaan ini menjadi bentuk perwujudan keberhasilan pengelolaan keuangan selama masa hidup seseorang. Mulai dari aset deposito, tanah, hingga rumah bisa menjadi harta yang bermanfaat untuk anak dan cucu di kemudian hari.


Itulah sekilas penjelasan tentang pemanfaatan piramida keuangan dalam mengelola kebutuhan pada kehidupan saat ini dan di masa depan. Jika ingin memastikan keuangan tetap aman, kamu bisa mencoba berinvestasi deposito di DepositoBPR by Komunal.


Dengan bunga hingga 6,75% per tahun, kamu bisa #LebihUntung dibandingkan berinvestasi deposito di bank-bank lainnya. Tidak hanya itu, investasi di DepositoBPR by Komunal juga dijamin #LebihAman karena penempatan deposito telah dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank. Penasaran berapa keuntungan yang bisa didapatkan? Ini simulasinya:


Piramida Keuangan: Pengertian, Tingkatan, dan Penerapannya

Tak hanya bunga yang tinggi, kamu juga berkesempatan untuk memperoleh bonus tambahan dengan mengikuti program referral dari DepositoBPR by Komunal.


Piramida Keuangan: Pengertian, Tingkatan, dan Penerapannya

Yup, bonus yang bisa didapatkan yaitu mulai dari Rp100 ribu, terutama jika berhasil mengajak temanmu untuk mendepositokan dananya melalui DepositoBPR by Komunal. Penasaran dengan programnya? Kamu bisa cek informasi selengkapnya di sini, ya.

Jadi, tertarik untuk menikmati #SimpananRasaInvestasi dari DepositoBPR by Komunal? Yuk, buka rekening deposito milikmu sekarang!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer