Mengenal Investasi High Risk High Return dan Contohnya

blog

Mengenal Investasi High Risk High Return dan Contohnya

DepositoBPR by Komunal

03 Agustus 2024

High risk high return adalah istilah yang sering muncul dalam investasi. Pasalnya, produk investasi tidak luput dari berbagai risiko kerugian sehingga kamu perlu berhati-hati ketika melakukan investasi.

Namun, terdapat beberapa jenis investasi yang memungkinkan kamu untuk mendapatkan imbal balik tinggi walaupun risikonya besar. Supaya bisa lebih berhati-hati, yuk kenali apa itu investasi high risk high return beserta contoh dan strategi investasinya!


Istilah Investasi High Risk High Return?


Sebelum membahas mengenai istilah high risk high return, kamu sebaiknya memahami terlebih dahulu terkait apa yang dimaksud dengan risk dan return.


Perlu diketahui, investasi merupakan suatu kegiatan yang dinilai penuh risk atau risiko karena pergerakannya tidak pasti. Hal ini disebabkan adanya pengaruh fluktuasi, perubahan mekanisme pasar, hingga inflasi.

Namun, faktor-faktor ini juga mengakibatkan adanya return atau besaran imbal balik tertentu.


Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa risk adalah kerugian yang tidak diharapkan, sedangkan return merupakan cuan yang diincar oleh investor.


Pada dasarnya, tingkat imbal balik suatu investasi berpotensi semakin tinggi apabila risikonya semakin besar.


Karena itulah muncul istilah investasi high risk high return. Investasi high risk high return adalah ungkapan yang menggambarkan tingginya risiko dalam investasi dan potensi imbal baliknya.


Maksudnya, jika melakukan investasi dengan tingkat risiko kerugian tinggi tersebut, kamu lebih mungkin memperoleh imbal balik yang besar.


Korelasi antara High Risk dengan High Return


Korelasi antara high risk dan high return adalah konsep dasar dalam investasi dan keuangan yang mengindikasikan bahwa potensi untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi sering kali disertai dengan tingkat risiko yang lebih tinggi. Dalam konteks ini, risiko merujuk pada kemungkinan kerugian atau variasi dalam hasil investasi, sementara return merujuk pada keuntungan atau hasil dari investasi tersebut.


Berikut beberapa poin kunci tentang korelasi ini:


  • Prinsip Dasar: Secara umum, investasi yang memiliki potensi keuntungan tinggi biasanya memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Ini karena investor mengharapkan kompensasi untuk risiko tambahan yang mereka ambil.

  • Diversifikasi: Salah satu cara untuk mengelola risiko adalah melalui diversifikasi portofolio, di mana investor mengalokasikan aset ke berbagai instrumen atau sektor untuk mengurangi eksposur terhadap risiko tertentu.

  • Profil Risiko Investor: Setiap investor memiliki toleransi risiko yang berbeda-beda. Investor yang lebih toleran terhadap risiko mungkin lebih cenderung untuk berinvestasi dalam aset dengan potensi return tinggi meskipun risikonya juga tinggi, seperti saham dari perusahaan baru atau startup.

  • Contoh Aset: Saham teknologi startup atau cryptocurrency sering kali dianggap memiliki potensi return yang tinggi, tetapi juga datang dengan risiko yang signifikan. Sebaliknya, obligasi pemerintah atau deposito bank cenderung menawarkan return yang lebih rendah dengan risiko yang lebih rendah.

  • Teori Portofolio Modern: Menurut teori ini, ada garis batas efisien (efficient frontier) di mana kombinasi optimal antara risiko dan return dapat dicapai. Investor seharusnya memilih portofolio yang terletak di garis ini sesuai dengan toleransi risiko mereka.

Pemahaman tentang korelasi antara high risk dan high return membantu investor dalam membuat keputusan yang lebih informasional dan strategis dalam alokasi aset mereka.


Pentingnya Memahami Investasi High Risk High Return


Memahami konsep high risk, high return sangat penting dalam berinvestasi karena mempengaruhi strategi dan keputusan investasi. Berikut beberapa alasan mengapa pemahaman ini penting:


Pengambilan Keputusan yang Informed


Memahami bahwa potensi return yang tinggi sering kali datang dengan risiko yang lebih tinggi membantu investor membuat keputusan yang lebih informasi. Ini memungkinkan mereka untuk menilai apakah potensi keuntungan sebanding dengan risiko yang diambil.


Penyesuaian dengan Toleransi Risiko


Setiap investor memiliki tingkat toleransi risiko yang berbeda-beda. Dengan memahami prinsip high risk, high return, investor dapat menyesuaikan portofolio investasi mereka sesuai dengan tingkat kenyamanan mereka terhadap risiko, memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko mereka.


Perencanaan Keuangan Jangka Panjang


Pengetahuan ini penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Investor dapat menyeimbangkan portofolio mereka dengan menggabungkan aset berisiko tinggi dengan aset yang lebih aman untuk mencapai tujuan keuangan mereka tanpa mengambil risiko yang tidak perlu.


Manajemen Risiko


Memahami hubungan antara risiko dan return memungkinkan investor untuk mengimplementasikan strategi manajemen risiko yang efektif. Misalnya, diversifikasi portofolio dapat mengurangi risiko total dengan mengalokasikan dana ke berbagai jenis aset yang tidak berkorelasi satu sama lain.


Ekspektasi yang Realistis


Investor yang memahami prinsip ini lebih mungkin memiliki ekspektasi yang realistis tentang potensi return investasi mereka. Mereka mengerti bahwa imbal hasil yang tinggi tidak datang tanpa risiko dan bahwa penting untuk siap menghadapi kemungkinan kerugian.


Menghindari Keputusan Emosional


Investor yang paham tentang high risk, high return cenderung lebih rasional dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek. Mereka lebih cenderung mematuhi strategi investasi jangka panjang mereka daripada membuat keputusan berdasarkan emosi.


Meningkatkan Kesadaran tentang Diversifikasi


Pemahaman ini juga mendorong pentingnya diversifikasi, yaitu menyebarkan investasi ke berbagai aset untuk mengurangi risiko. Dengan begitu, kerugian dalam satu aset tidak akan terlalu berdampak pada keseluruhan portofolio.


Kesadaran akan prinsip investasi high risk high return membantu investor dalam membangun portofolio yang seimbang dan terdiversifikasi, yang dapat membantu mencapai tujuan keuangan jangka panjang mereka dengan risiko yang dikelola dengan baik.


10 Contoh Investasi High Risk High Return


Tidak semua instrumen investasi memiliki potensi risiko dan nilai imbal balik yang tinggi. Jadi, jika ingin dapat besaran imbal balik yang tinggi, kamu bisa mencoba beberapa contoh investasi high risk high return berikut ini:


1. Saham


Investasi saham merupakan salah satu instrumen investasi yang paling umum digunakan. Adapun jenis ini dapat dilakukan dengan modal minim dan dalam jangka panjang ataupun pendek sesuai tujuan serta kondisi finansial.

Oleh karena itu, investasi saham dianggap sebagai salah satu jenis yang paling cocok untuk pemula. Berkaitan dengan hal ini, dua contoh investasi high risk high return adalah sebagai berikut:


    Modal ventura: Investasi yang biasanya dilakukan dengan pendanaan startup. Risikonya tinggi karena perusahaan mungkin hanya memberi sedikit return atau tanpa imbal balik.

  • IPO: Investasi saham yang dengan cepat bisa naik turun secara signifikan.

2. Reksa Dana Saham


Selanjutnya, kamu juga bisa investasi reksa dana saham atau indeks. Kamu tidak perlu menganalisis kondisi market sendiri ketika menggunakan instrumen yang satu ini. Sebab, layanan reksa dana saham biasanya dilengkapi dengan Manajer Investasi (MI) profesional.


Dalam jenis investasi ini, MI mengoptimalkan return dengan mengelola alokasi aset investasi minimal 80% portofolio ke produk saham. Umumnya, investor akan mengetahui performa produknya melalui data Nilai Aktiva Bersih (NAB) selama periode tertentu.


3. Cryptocurrency


Pada masa modern, cryptocurrency menjadi salah satu instrumen investasi terbaru yang memiliki risiko tinggi. Adapun cryptocurrency adalah mata uang digital yang menjanjikan return tinggi ketika nilainya naik.


Namun, mata uang digital ini tidak terikat dengan lembaga keuangan atau perbankan tertentu dan biasanya mengalami fluktuasi yang cepat dan signifikan sehingga resikonya sangat tinggi.


4. High Yield Bonds


High yield bonds atau obligasi sampah merupakan contoh investasi berisiko tinggi dengan potensi nilai imbal balik besar lainnya. Produk investasi ini dapat memberikan return lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen lainnya.


Lebih lanjut, imbal balik ini bisa dilakukan melalui pembayaran rutin. Walaupun demikian, kalau investasi gagal membayar, kamu mungkin akan tidak mendapatkan apa pun.


5. Forex


Rekomendasi investasi high risk high return terakhir adalah forex atau foreign exchange market. Pada dasarnya, cara kerja forex adalah dengan membeli mata uang bernilai rendah terlebih dahulu. Kemudian, investor akan menjualnya dengan nilai tinggi supaya bisa memperoleh keuntungan. Lebih lanjut, forex menjadi berisiko tinggi lantaran nilai mata uang rentan mengalami fluktuasi yang dipengaruhi kondisi politik dan ekonomi di suatu negara.


6. Investasi di Negara Berkembang


Saham atau obligasi dari negara berkembang sering kali menawarkan potensi return yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju. Namun, risiko politik, ekonomi, dan mata uang yang lebih tinggi dapat membuat investasi ini berisiko.


7. Venture Capital dan Private Equity


Investasi dalam venture capital atau private equity melibatkan penanaman modal dalam perusahaan-perusahaan yang belum go public. Potensi return bisa sangat tinggi jika perusahaan berhasil, tetapi risiko kegagalan juga besar karena banyak startup tidak berhasil bertahan atau berkembang.


8. Options dan Derivatif Lainnya


Instrumen keuangan seperti options, futures, dan derivatif lainnya dapat menawarkan peluang untuk mendapatkan return yang tinggi dengan modal kecil. Namun, karena kompleksitas dan leverage yang terlibat, risiko kerugian juga sangat tinggi.


9. Real Estate di Pasar Volatil


Investasi properti di daerah yang sedang berkembang atau dalam sektor real estate yang spesifik seperti properti komersial bisa memberikan keuntungan besar jika harga properti naik. Namun, ada risiko tinggi terkait dengan fluktuasi pasar, regulasi pemerintah, dan faktor ekonomi lainnya.


10. Investasi dalam Komoditas


Berinvestasi dalam komoditas seperti emas, minyak, atau produk pertanian bisa sangat menguntungkan jika harga naik. Namun, komoditas juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor luar seperti perubahan cuaca, konflik geopolitik, dan perubahan regulasi, yang bisa membuat harganya sangat berfluktuasi.


Tips dan Strategi Investasi High Risk High Return


Supaya terhindar dari berbagai kerugiannya, kamu harus sangat berhati-hati dalam menggunakan investasi high risk high return. Untuk itu, yuk, ikuti beberapa tips berinvestasi berikut ini:


1. Lakukan Riset Mendalam


Sebelum melakukan investasi high risk high return, lakukan riset yang mendalam. Pahami sepenuhnya instrumen investasi yang Anda pilih, termasuk potensi keuntungan, risiko, dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerjanya. Semakin banyak informasi yang Anda miliki, semakin baik Anda dapat mengelola risiko.


2. Diversifikasi Portofolio


Diversifikasi adalah strategi penting untuk mengurangi risiko. Jangan menempatkan semua uang Anda dalam satu jenis investasi. Sebaliknya, sebar investasi Anda di berbagai aset untuk meminimalkan potensi kerugian. Misalnya, kombinasikan saham, cryptocurrency, real estate, dan instrumen lainnya untuk mencapai keseimbangan.

3. Tetapkan Batas Risiko


Sebelum berinvestasi, tentukan berapa banyak risiko yang siap Anda ambil. Tetapkan batas kerugian yang dapat Anda terima tanpa berdampak signifikan pada keuangan Anda. Ini bisa berupa persentase dari total portofolio Anda atau jumlah tertentu yang Anda siap kehilangan.


4. Pantau Secara Rutin


Investasi high risk high return memerlukan pemantauan yang rutin karena fluktuasi pasar yang tinggi. Tetap up-to-date dengan berita dan tren pasar yang relevan, serta tinjau kinerja investasi Anda secara berkala untuk menentukan apakah Anda perlu melakukan penyesuaian.


5. Jangan Biarkan Emosi Menguasai


Investasi dalam aset berisiko tinggi dapat memicu emosi, baik saat pasar naik maupun turun. Tetap tenang dan disiplin, hindari keputusan impulsif yang didorong oleh ketakutan atau keserakahan. Tetap berpegang pada rencana investasi jangka panjang Anda.


6. Gunakan Leverage dengan Hati-Hati


Leverage dapat meningkatkan potensi return, tetapi juga meningkatkan risiko. Jika Anda menggunakan leverage, pastikan Anda memahami sepenuhnya bagaimana cara kerjanya dan risiko yang terkait. Jangan menggunakan leverage yang melebihi kemampuan Anda untuk menanggung kerugian.


7. Pertimbangkan Konsultasi dengan Profesional


Jika Anda merasa kurang yakin atau tidak memiliki cukup waktu untuk mengelola investasi Anda, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional keuangan atau manajer investasi. Mereka dapat membantu Anda merancang portofolio yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.


8. Tentukan Tujuan dan Jangka Waktu Investasi


Jelas menentukan tujuan investasi Anda, apakah itu untuk jangka pendek, menengah, atau panjang. Tujuan yang jelas akan membantu Anda memilih strategi investasi yang sesuai dan menentukan kapan harus masuk atau keluar dari pasar.


9. Persiapkan Dana Darurat


Sebelum melakukan investasi high risk high return, pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup. Dana darurat akan memberikan keamanan finansial jika terjadi penurunan tajam pada investasi Anda atau situasi darurat lainnya.


10. Pelajari Strategi Hedging


Hedging adalah strategi untuk mengurangi risiko dengan mengambil posisi berlawanan di pasar. Meskipun tidak menghilangkan risiko sepenuhnya, hedging dapat membantu melindungi portofolio Anda dari fluktuasi pasar yang ekstrem.


Sekian penjelasan mengenai investasi high risk high return. Setelah membaca informasi di atas, kamu sudah tahu, kan, bagaimana strategi yang tepat dalam berinvestasi?


Selain instrumen di atas, kamu juga bisa melakukan investasi deposito di DepositoBPR by Komunal, lho. Apalagi, DepositoBPR by Komunal memungkinkan pembukaan deposito tanpa rekening. Kemudian, cukup dengan membuka satu akun, kamu sudah dapat mengembangkan dana pada berbagai pilihan BPR di Indonesia. Maka dari itu, menabung dan berinvestasi deposito di sini jadi #LebihPraktis.

DepositoBPR by Komunal pun menawarkan beragam produk deposito dengan suku bunga yang lebih tinggi daripada di bank umum, yaitu mencapai 6,75% per tahunnya. Tidak perlu khawatir, keamanannya juga terjamin karena BPR yang terdaftar telah dipilih secara ketat dan mempunyai jaminan dari LPS hingga Rp2 miliar per nasabah tiap bank.

Selain itu, DepositoBPR by Komunal juga surah tercatat dan diawasi oleh OJK sehingga simpanan dana kamu #LebihAman. Jadi, pastikan #PilihYangTepat untuk mengembangkan dana dengan investasi deposito di DepositoBPR by Komunal agar #MakinMaksimal!


share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer