blog
DepositoBPR by Komunal
24 Juli 2024
Aset keuangan adalah salah satu aset yang kerap dijadikan pilihan investasi oleh para investor.
Berbeda dengan aset riil, seperti tanah dan bangunan, aset keuangan tidak memiliki wujud fisik.
Selengkapnya, yuk cari tahu apa itu aset keuangan dan perbedaannya dengan aset riil dalam artikel berikut ini!
Dalam dunia keuangan dan investasi, istilah "aset finansial" sering kali menjadi bahan pembicaraan yang penting. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan aset keuangan?
Aset keuangan merujuk pada jenis aktiva yang mempunyai nilai ekonomi, namun tidak memiliki bentuk fisik seperti aset riil.
Jadi, secara sederhana, aset keuangan adalah instrumen keuangan atau kontrak yang mempunyai nilai dan dapat diperdagangkan, tetapi tidak memiliki bentuk fisik.
Beberapa contoh aset keuangan antara lain meliputi saham, obligasi, mata uang kripto, dan hak kontraktual.
Ketika berbicara tentang perbedaan antara aset keuangan dan aset riil, ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan, di antaranya yaitu:
Salah satu perbedaan mendasar antara aset riil dan aset keuangan adalah nilainya.
Aset keuangan memiliki nilai yang dapat diukur dan sering kali berkaitan dengan transaksi di pasar keuangan.
Di sisi lain, aset riil memiliki nilai yang terkait dengan kualitas fisik dan manfaatnya.
Aset riil umumnya memiliki nilai yang lebih stabil dari waktu ke waktu, karena tidak terlalu terpengaruh oleh inflasi.
Perbedaan berikutnya antara aset riil dan aset keuangan adalah bentuk wujudnya.
Aset keuangan tidak memiliki bentuk fisik yang nyata, dan lebih berupa hak kepemilikan, kontrak, atau perjanjian.
Sebaliknya, aset riil memiliki bentuk yang jelas, seperti properti, tanah, kendaraan, dan barang-barang fisik lainnya.
Hal terakhir yang membedakan antara aset riil dan aset finansial adalah cara penyimpanannya.
Aset keuangan cenderung membutuhkan penyimpanan yang lebih sedikit karena mereka tidak memiliki bentuk fisik.
Sedangkan aset riil umumnya memerlukan biaya untuk perawatan dan penyimpanan yang memadai.
Aset finansial dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis utama, di antaranya yaitu:
Ekuitas mengacu pada kepemilikan dalam suatu perusahaan, salah satu contohnya adalah saham.
Pemegang saham memiliki hak atas bagian pendapatan dan aset perusahaan.
Ini adalah bentuk investasi yang memiliki potensi tinggi untuk mendapatkan keuntungan, tetapi juga membawa risiko tinggi.
Aset lancar adalah aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat.
Contohnya antara lain yaitu uang tunai, saldo rekening bank, dan surat berharga jangka pendek.
Aset lancar memiliki likuiditas yang tinggi dan sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari.
Investasi jangka panjang adalah aset finansial yang dimaksudkan untuk dipegang dalam kurun waktu lama, biasanya lebih dari satu tahun.
Contoh investasi jangka panjang di antaranya adalah obligasi, saham, dan aset lainnya yang memiliki potensi pertumbuhan nilai seiring berjalannya waktu.
Adapun beberapa contoh finansial adalah sebagai berikut:
Contoh nyata dari aset finansial dalam kategori ekuitas adalah saham yang diperdagangkan.
Pemegang saham memiliki klaim atas pendapatan perusahaan dan potensi pertumbuhan nilai seiring berjalannya waktu.
Contoh aset lancar mencakup uang tunai, rekening bank, dan surat berharga jangka pendek.
Ini adalah aset yang dapat dengan mudah dicairkan untuk memenuhi kebutuhan keuangan mendesak.
Obligasi pemerintah dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun adalah salah satu contoh investasi jangka panjang.
Pemegang obligasi menerima pembayaran bunga secara berkala dan modal pada tanggal jatuh tempo.
Investasi dalam aset finansial bisa menjadi langkah cerdas untuk membangun portofolio keuangan yang sehat.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai investasi, di antaranya yaitu:
Jangan terjebak dalam pikiran untuk cepat kaya secara instan melalui investasi.
Sebaliknya, kembangkan pola pikir yang realistis, siap menghadapi risiko, dan berfokus pada tujuan jangka panjang.
Saat berinvestasi, ingatlah bahwa inflasi dapat memengaruhi daya beli.
Pilihlah instrumen dengan potensi untuk mengalahkan laju inflasi, seperti saham atau investasi yang berfokus pada pertumbuhan jangka panjang.
Jika kamu baru dalam dunia investasi, mulailah dengan jumlah modal yang kecil.
Ini membantu kamu belajar dan memahami pasar tanpa menempatkan risiko besar pada investasi pertama.
Diversifikasi adalah kunci dalam mengelola risiko investasi. Sebisa mungkin, alokasikan investasimu ke berbagai jenis aset finansial.
Hal ini ditujukan untuk membantu mengurangi risiko keseluruhan portofolio yang kamu miliki.
Terakhir, pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu.
Jika kamu mencari pertumbuhan jangka panjang, saham atau reksa dana bisa menjadi pilihan.
Sementara itu, tertarik mencari pendapatan stabil, obligasi atau dividen saham mungkin akan lebih cocok.
Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu aset keuangan, jenis, contoh, hingga perbedaannya dengan aset riil.
Dapat disimpulkan, aset keuangan adalah aset yang nilainya sama dengan uang tapi tidak memiliki wujud fisik.
Aset finansial memiliki likuiditas tinggi, sehingga mudah dicairkan atau diuangkan jika kamu membutuhkan dana.
Seperti yang sudah disebutkan, salah satu contoh financial asset adalah instrumen investasi jangka panjang, termasuk deposito.
Nah, adapun pilihan deposito yang menawarkan banyak keuntungan adalah deposito BPR.
Di aplikasi ini, tersedia ribuan produk deposito BPR dari ratusan bank BPR yang terdaftar.
Dengan investasi deposito BPR di DepsitoBPR by Komunal, kamu bakal #LebihUntung, karena bunga yang ditawarkan hingga 6,75% per tahunnya.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, jadikan investasimu #MakinMaksimal dengan deposito BPR di DepositoBPR by Komunal.
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010