8 Jenis Pendanaan Startup, Yuk Ketahui Tiap Tahapannya!

blog

8 Jenis Pendanaan Startup, Yuk Ketahui Tiap Tahapannya!

DepositoBPR by Komunal

14 Juli 2023

Kalau kamu adalah seorang pemilik usaha, penting untuk mengetahui apa saja jenis pendanaan startup.


Yup, soalnya, mendapatkan pendanaan tambahan ini merupakan salah satu cara mengembangkan usaha supaya bisa makin maju dan sukses.

Jadi, dengan mengetahui dari mana saja sumber pendanaan startup, kamu dapat memilih jenis pembiayaan yang cocok untuk usahamu.


Oleh karena itu, yuk simak uraian lengkap tentang jenis-jenis pendanaan startup beserta cara mendapatkannya berikut ini!


8 Jenis Pendanaan Startup


Berikut ini beberapa jenis pendanaan startup berdasarkan tahapan perkembangan bisnisnya:


1. Bootstrapping


Bootstrapping adalah salah satu jenis sumber pendanaan startup tanpa menarik investor luar. Jadi, mereka akan mengandalkan modal seadanya dari sumber daya internal.


Dengan kata lain, startup yang melakukan bootstrapping berarti mengambil modal dari tabungan, pendapatan, atau aset pribadi lainnya.


Bisa jadi, mereka memulai bisnis startup dengan menjual aset, mencari pendapatan sampingan, atau mengurangi biaya operasional.


Kelebihan dari jenis pendanaan startup yang satu ini adalah pendirinya akan mempunyai kendali penuh atas bisnis mereka tanpa ada kepentingan pemilik saham lain.


Tapi, di sisi lain, startup dengan sumber pendanaan bootstrapping membutuhkan pengelolaan yang baik dan tekun.


2. Pre-seed Funding


Jenis pendanaan startup selanjutnya adalah pra-seed atau pre-seed. Ini merupakan tahapan pendanaan startup di awal pengembangan produk.


Jadi, startup mendapat pendanaan sembari mengembangkan produk atau model perusahaan. Umumnya, jenis pendanaan startup yang satu ini berasal dari kolega atau kerabat dekat.


3. Seed Funding


Seed funding adalah jenis pendanaan startup tahap awal setelah mereka melakukan pengempangan prototipe atau produknya yang dapat dipresentasikan kepada investor.


Investor melakukan pendanaan dengan harapan akan mendapat imbal hasil melalui penjualan saham saat startup tersebut telah mendapat keuntungan yang cukup.


Umumnya, jenis pendanaan startup ini berasal dari investor individu atau modal ventura. Mereka mau memberikan dana kepada startup yang punya potensi tinggi dalam berkembang.



4. Pendanaan Seri A


Jenis pendanaan startup yang satu ini diberikan kepada sebuah perusahaan setelah mereka melewati tahap pertumbuhan awal dan sudah memiliki pelanggan dengan jumlah tertentu.


Jadi, tujuan dilakukan pendanaan ini adalah untuk mendorong pertumbuhan profit agar perusahaan dapat terus melakukan inovasi dan mengembangkan produknya.


Secara umum, jenis pendanaan startup ini berkisar antara Rp22 sampai Rp200 miliar.


5. Pendanaan Seri B


Jenis pendanaan startup seri B diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan ekspansi bisnis dan perluasan target pasar.


Biasanya, pendanaan seri B berjumlah sekitar Rp400 miliar hingga Rp800 miliar. Ini merupakan kesempatan bagi startup untuk melakukan perkembangan bisnis yang besar.


6. Pendanaan Seri C


Tahapan pendanaan startup selanjutnya adalah seri C. Adapun jenis pendanaan startup ini diberikan kepada perusahaan yang telah berkembang pesat.


Lebih lanjut, pendanaan seri C dilakukan untuk mengakuisisi sebuah startup lain agar dapat mendorong perkembangan perusahaan induk. Biasanya, sumber pendanaan startup seri C berasal dari perusahaan besar.


7. Pendanaan Seri D, E, F, dan G


Perusahaan yang telah mendapatkan sumber pendanaan startup seri C bisa langsung melakukan go public atau Initial Public Offering (IPO).

Meski begitu, tidak semua perusahaan yang telah siap berkembang memenuhi syarat untuk masuk IPO.


Oleh karena itu, terdapat jenis pendanaan startup Seri D, E, F, dan G kepada perusahaan yang belum siap ke tahap IPO dengan besarannya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta dolar.


8. Pendanaan IPO


Nah, ini adalah tahapan pendanaan startup yang terakhir. Pendanaan ini diberikan kepada perusahaan yang telah berada di tahapan IPO.


IPO sendiri adalah upaya saat perusahaan berusaha mendapatkan modal tambahan dari publik dengan melakukan penawaran umum perdana saham di Pasar Modal Indonesia.


Secara umum, perusahaan yang memenuhi syarat untuk masuk IPO telah berusia 5 sampai 10 tahun.


Pada tahapan pendanaan startup ini, perusahaan mendapatkan modal tambahan dari publik yang membeli sahamnya.



Cara Mendapatkan Pendanaan Startup


Setelah menyimak penjabaran di atas, kamu jadi tahu, kan, kalau sumber pendanaan startup ini bisa berasal dari berbagai pihak, entah itu biaya pribadi, keluarga, kerabat, atau investor.


Umumnya, pendanaan yang berasal dari investor memiliki nominal cukup besar dan tentunya sangat berdampak positif pada perkembangan bisnis.


Lantas, bagaimana cara mendapatkan pendanaan startup dari investor? Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus kamu lakukan jika ingin mendapatkan pendanaan startup:


1. Pastikan Legalitas Perusahaan


Langkah pertama yang tak boleh dilewatkan adalah memastikan bahwa startup telah memiliki legalitas atau izin dari pemerintah setempat untuk menjalankan bisnis.


Sebab, jika startup belum mendapatkan izin, maka ke depannya bisa jadi akan ada masalah yang timbul.


Nah, jika startup yang dimiliki sudah mengantongi izin, kamu bisa menjelaskan hal ini pada investor saat sedang melakukan pitching.


2. Paparkan Progres Perusahaan


Investor tentunya akan lebih mempercayai dan mau berinvestasi pada perusahaan yang telah memiliki progres bisnis.


Oleh karena itu, investor biasanya ingin melihat dulu bagaimana perkembangan perusahaan sebelum memutuskan akan memberikan pendanaan atau tidak.


Jadi, saat pitching dengan investor, paparkan progres perusahaan, mencakup pemasukan, jumlah pelanggan, pembelian produk, dan lain sebagainya.


Paparkan juga apa rencana perkembangan bisnis yang ingin diraih perusahaan dalam beberapa tahun ke depan.


3. Jelaskan Rencana keuangan Perusahaan


Langkah terakhir untuk mendapatkan pendanaan startup adalah dengan memberikan penjelasan tentang rencana keuangan perusahaan, setidaknya dalam 3-5 tahun ke depan.


Dalam hal ini, paparkan dana untuk apa saja yang perusahaan perlukan, misalnya melakukan ekspansi bisnis, memperbaiki sistem pelayanan, atau meningkatkan pemasaran.


Selain itu, kamu juga perlu memberitahu perkiraan laba dan rugi untuk setiap rencana yang ingin dilakukan.


Jelaskan rencana-rencana tersebut secara rinci agar investor makin yakin dan berpikir bahwa hal tersebut bukanlah omong-kosong belaka.


Itulah dia jenis-jenis pendanaan startup yang bisa kamu dapatkan beserta cara agar investor mau membiayai bisnismu.


Intinya, ada beberapa jenis pendanaan startup, mulai dari dana pribadi, kolega, kerabat dekat, investor, hingga publik melalui pembelian saham.


Berbicara tentang pendanaan startup, kalau kamu ingin mengembangkan modal bisnis yang tidak memerlukan usaha besar, buka saja deposito di aplikasi DepositoBPR by Komunal.

Soalnya, kamu sudah pasti akan mendapatkan imbal hasil yang menguntungkan hingga sebesar 6,75% p.a. per tahunnya.


Jadi, dengan menyimpan uang di DepositoBPR by Komunal, kamu bisa mendapatkan modal yang membuat usahamu jadi #MakinMaksimal.


Yuk, kembangkan bisnismu dan nikmati #SimpananRasaInvestasi dengan DepositoBPR by Komunal sekarang juga!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer