10 Cara Berinvestasi Bagi Anak Muda dan Pemula

blog

10 Cara Berinvestasi Bagi Anak Muda dan Pemula

DepositoBPR by Komunal

10 November 2024

Beberapa tahun belakangan ini, investasi menjadi topik yang populer di Indonesia. Bagi investor pemula, pastinya membutuhkan panduan investasi untuk mengenal setiap instrumen dan risikonya.


Oleh karena itu, Komunal merangkumkan panduan berinvestasi yang cocok bagi pemula, mulai dari jenis-jenis investasi, cara mengenali risiko hingga prospek kedepannya. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.


Apa Itu Investasi?


Investasi adalah strategi penanaman modal yang bertujuan untuk mendapat keuntungan. Setiap investasi memiliki skema keuntungannya tersendiri, begitu juga dengan risikonya.


Untungnya, dengan berbagai pilihan jenis instrumen investasi yang dapat dipilih, investor menyesuaikan pilihan instrumen yang tepat sesuai dengan modal dan tujuan investasi yang dimiliki.


Tujuan Investasi


Sejauh ini, ada berbagai macam tujuan dan alasan seseorang dalam melakukan investasi. Dari berbagai tujuan yang mungkin dimiliki seseorang, investasi menjadi pilihan yang tepat jika tujuan Anda adalah salah satu di antara ini:


  1. 1.

    Untuk mendapat penghasilan tambahan


  1. 2.

    Melindungi uang dari inflasi


  1. 3.

    Mengembangkan usaha


  1. 4.

    Menjamin usaha


  1. 5.

    Mengamankan kekayaan


  1. 6.

    Mempersiapkan dana untuk pernikahan


  1. 7.

    Mempersiapkan dana untuk pendidikan anak


  1. 8.

    Mempersiapkan dana untuk pensiun



Manfaat Investasi


Ada berbagai potensi keuntungan yang ditawarkan dengan berinvestasi.


1. Mendapat Penghasilan Tambahan


Dengan berinvestasi, Anda akan mendapat imbal hasil. Semakin besar modal yang ditanamkan, semakin besar pula imbal hasil yang akan didapat.


2. Melindungi Uang Dari Inflasi


Inflasi yang terjadi setiap tahun menurunkan nilai mata uang. Sehingga, banyak orang memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk saham atau reksa dana ketimbang menyimpan harta kekayaannya di bank. Jika Anda berinvestasi bukan dalam bentuk uang, Anda tak perlu lagi khawatir nilai uang akan turun karena inflasi.


3. Mengembangkan Usaha


Investasi akan menghasilkan imbal hasil terutama jika Anda berinvestasi dalam jumlah besar. Imbal hasil ini dapat Anda manfaatkan sebagai modal untuk mengembangkan usaha.


4. Mempersiapkan Dana Untuk Kebutuhan Tertentu


Terkadang, seseorang membutuhkan biaya besar untuk kebutuhan tertentu seperti menikah, melahirkan dan pendidikan anak. Nah, Anda dapat memanfaatkan investasi untuk membantu mempersiapkan kebutuhan tersebut agar uang Anda tidak tersentuh inflasi serta memanfaatkan uang imbal hasilnya.


10 Cara Berinvestasi Bagi Anak Muda dan Pemula

Apa Saja Risiko Investasi?


Walaupun investasi memiliki skema keuntungkan, namun investasi juga memiliki beberapa risiko yang harus diperhatikan sebelum Anda memulainya.


1. Capital Loss


Capital loss adalah kerugian yang terjadi saat aset mengalami pengurangan nilai. Misalnya suatu hari Anda sangat membutuhkan uang yang Anda investasikan di saham dan menjual saham tersebut saat itu juga.


Namun, bisa jadi saat Anda menjual saham tersebut, harganya lebih murah ketimbang saat Anda membelinya dulu, sehingga Anda dirugikan.


2. Risiko Inflasi


Risiko inflasi akan terjadi jika banyaknya uang beredar sehingga menyebabkan harga konsumen terus naik. Namun disisi lain, daya beli masyarakat menurun. Hal ini menyebabkan terjadinya inflasi dimana nilai uang tunai menurun.


3. Risiko negara


Langkah pemerintah sebuah negara dalam mengatasi situasi ketika sesuatu hal terjadi akan sangat berpengaruh terhadap nilai investasi.


Jika di sebuah negara terjadi konflik, maka investor asing tak mau mengambil risiko dan akan menjual saham yang dimilikinya.


Hal ini pun akan sangat berpengaruh jika banyak investor asing melakukan hal serupa karena nilai saham tersebut akan turun drastis.


4. Risiko nilai tukar mata uang


Selain berinvestasi dalam bentuk saham, sebagian orang juga memilih untuk berinvestasi menggunakan mata uang asing.


Hal ini cukup berisiko jika Anda menyimpan harta dalam bentuk mata uang yang negaranya sedang terjadi konflik.


Contohnya negara A sedang menghadapi konflik sehingga nilai mata uang mereka turun. Sementara, Anda memiliki uang dengan mata uang negara A, sehingga nilai uang yang Anda miliki ikut turun juga.


5. Risiko perusahaan bangkrut


Menginvestasikan harta Anda kepada sebuah perusahaan juga harus berhati-hati. Jika perusahaan tersebut bangkrut, akan banyak investor menjual saham sehingga nilai saham perusahaan juga akan menurun.


6. Likuidasi


Jika sebuah perusahaan dinyatakan bangkrut atau dibubarkan oleh pengadilan, maka uang investor akan otomatis hilang karena perusahaan sudah tak mampu membayar uang investor.


Untuk itu, Anda harus hati-hati dalam memilih sebuah perusahaan jika ingin berinvestasi. Jika perusahaan tergolong baru, Anda harus pastikan sistem kerja, manajemen dan peluang perusahaan tersebut di masa depan tidak akan membahayakan uang Anda.


7. Risiko reinvestasi


Mengubah instrumen investasi juga tak luput dari risiko penurunan jumlah harta. Risiko reinvestasi terjadi jika arus kas investasi menghasilkan imbal hasil lebih rendah setelah diinvestasikan ke instrumen investasi yang baru.


Contohnya jika seseorang mendapat imbal hasil dari portofolio obligasi A namun ia investasikan lagi ke obligasi lain, bisa jadi bunga kupon yang ia terima akan lebih sedikit dibanding sebelumnya.



Jenis-Jenis investasi


Jenis investasi dapat dilihat dari dua aspek, yaitu berdasarkan jangka waktu dan instrumen investasinya.


Berdasarkan jangka waktu


Investasi memiliki dua jenis jangka waktu, yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Jangka waktu seseorang untuk melakukan investasi tergantung dari kebutuhan masing-masing. Berikut perbedaan kedua jenis investasi ini:


1. Investasi Jangka Pendek


Investor yang memilih melakukan investasi jangka pendek biasanya memiliki sebuah kebutuhan dalam 1-3 tahun.


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan seorang investor sebelum memulai investasi jangka pendek.


Investasi tersebut harus memiliki kualitas tinggi dan instrumen investasi harus sangat likuid dan mudah untuk dijual kembali.


2. Investasi Jangka Panjang


Berbanding terbalik dengan investasi jangka pendek, investasi jangka panjang membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk mulai menghasilkan imbal hasil.


Bagi Anda yang ingin melakukan investasi jangka panjang, pastikan uang yang ada investasikan tak akan digunakan dalam waktu dekat, contohnya seperti dana untuk persiapan pensiun.


Berdasarkan Instrumen


Setiap instrumen investasi memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Sama seperti jangka waktu, investor harus memahami betul apa kebutuhannya agar dapat memilih instrumen yang tepat.


1. Deposito


Hampir mirip dengan tabungan, namun deposito memiliki tingkat bunga sebagai imbal hasil dan waktu jatuh tempo. Instrumen ini cocok bagi Anda yang ingin berinvestasi jangka pendek.


10 Cara Berinvestasi Bagi Anak Muda dan Pemula

2. Saham


Instrumen ini juga disarankan untuk investor yang ingin melakukan investasi jangka panjang karena imbal hasilnya baru terlihat dalam waktu beberapa tahun. Pastikan memilih saham perusahaan dengan cermat sebelum melakukan investasi.


3. Reksa Dana


Hampir mirip dengan saham, reksa dana menggabungkan beberapa investor yang kemudian diinvestasikan ke instrumen-instrumen investasi yang ada di pasar modal. Jika Anda ingin melakukan investasi jangka pendek, reksa dana pasar uang dapat menjadi pilihan.


4. Peer to Peer Lending


Melalui instrumen ini, Anda akan meminjamkan sejumlah uang kepada sebuah pihak. Imbal hasilnya berupa bunga pinjaman yang telah disepakati bersama. Seperti saham, pastikan dulu pihak yang akan Anda pinjami uang.



10 Cara Berinvestasi untuk Anak Muda dan Pemula


Memulai investasi di usia muda adalah langkah cerdas untuk mempersiapkan masa depan keuangan yang stabil. Bagi para pemula, memilih metode investasi yang tepat bisa menjadi tantangan. Berikut adalah sepuluh cara berinvestasi yang cocok untuk anak muda dan pemula:


1. Tabungan Rencana


Memulai dengan tabungan rencana adalah cara termudah untuk terbiasa dengan konsep mengalokasikan uang secara rutin. Pilih bank yang menawarkan bunga kompetitif dan buatlah rencana tabungan yang otomatis setiap bulannya.


2. Reksa Dana


Reksa dana adalah pilihan baik untuk pemula karena dana ini dikelola oleh manajer investasi profesional. Pilih produk yang sesuai dengan profil risiko kamu, seperti reksa dana pasar uang, reksa dana campuran, atau reksa dana saham.


3. Saham


Berinvestasi di saham bisa memberikan imbal hasil yang tinggi. Mulailah dengan mempelajari dasar-dasar pasar saham dan fokus pada perusahaan yang memiliki rekam jejak bagus. Menggunakan aplikasi trading yang ramah pemula dapat membantu kamu memulai.


4. Obligasi


Obligasi pemerintah atau korporasi menawarkan pengembalian yang lebih stabil dibandingkan saham. Obligasi adalah pilihan investasi yang baik bagi mereka yang mencari risiko lebih rendah.


5. Properti


Investasi properti bisa dimulai dari yang kecil, seperti membeli tanah atau apartemen kecil untuk disewakan. Properti cenderung mengapresiasi nilai seiring waktu, menjadikannya investasi jangka panjang yang solid.


6. Emas


Emas adalah aset safe haven yang sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Kamu bisa memulai dengan membeli emas batangan atau koin, atau melalui produk investasi emas yang ditawarkan oleh bank.


7. P2P Lending


Peer-to-peer lending adalah platform yang mempertemukan pemberi pinjaman dengan peminjam, memberikan imbal hasil dari bunga pinjaman. Sebagai investor, kamu dapat memulai dengan nominal yang tidak terlalu besar.


8. Asuransi Jiwa Berinvestasi


Pilihan ini menggabungkan proteksi dan investasi. Bagian dari premi yang kamu bayar akan diinvestasikan, dan kamu mendapatkan nilai tunai yang bisa berkembang seiring waktu.


9. Cryptocurrency


Meskipun volatil, cryptocurrency menawarkan peluang pertumbuhan yang signifikan. Edukasi diri sendiri mengenai dasar-dasar crypto dan mulai investasi kecil-kecilan untuk memahami dinamika pasar.


10. Usaha Sendiri


Menginvestasikan uang untuk memulai usaha sendiri bisa sangat menguntungkan. Pilih bisnis yang kamu pahami dan siap untuk menghadapi tantangan yang mungkin muncul.


Mengembangkan kebiasaan investasi sejak dini membantu membangun disiplin keuangan dan memperkuat portofolio keuangan untuk masa depan. Pilih satu atau beberapa metode investasi di atas yang paling resonan dengan keadaan finansial dan tujuan keuanganmu.


Tips Berinvestasi agar Menguntungkan


Berinvestasi dengan bijak membutuhkan lebih dari sekadar memilih instrumen yang tepat; ini juga melibatkan strategi dan disiplin yang konsisten. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu investor pemula atau yang sudah berpengalaman untuk mengoptimalkan potensi keuntungan dari investasi mereka:


1. Pahami Profil Risiko Anda


Sebelum memulai, penting untuk memahami seberapa besar risiko yang bisa Anda tanggung. Profil risiko yang berbeda akan menentukan jenis investasi yang paling cocok untuk Anda, apakah itu investasi saham, obligasi, atau instrumen lain yang lebih konservatif.


2. Lakukan Riset


Luangkan waktu untuk mempelajari berbagai jenis investasi, termasuk saham, obligasi, reksa dana, real estat, dan lainnya. Memahami cara kerja masing-masing instrumen dan risiko yang terlibat dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat.


3. Diversifikasi Portofolio


Diversifikasi adalah kunci untuk mengurangi risiko. Jangan menaruh semua uang Anda dalam satu jenis investasi. Sebaliknya, sebarkan investasi Anda di berbagai instrumen untuk menyeimbangkan potensi kerugian di satu area dengan keuntungan di area lain.


4. Investasi Jangka Panjang


Investasi jangka panjang cenderung lebih menguntungkan karena Anda bisa menunggu pasar memulihkan diri dari volatilitas jangka pendek. Ini juga mengurangi risiko kerugian akibat reaksi terhadap fluktuasi harga yang sementara.


5. Pantau Investasi Anda


Periksa dan evaluasi portofolio investasi Anda secara berkala. Ini membantu Anda memahami kinerja investasi Anda dan membuat penyesuaian yang diperlukan, terutama untuk menyikapi perubahan kondisi pasar atau tujuan keuangan Anda.


6. Hati-hati dengan Biaya


Biaya transaksi dan biaya pengelolaan dapat mengurangi keuntungan investasi Anda. Pilih platform investasi dan instrumen yang menawarkan biaya yang wajar tanpa mengompromikan kualitas layanan dan keamanan.


7. Manfaatkan Teknologi


Gunakan aplikasi dan platform online untuk memantau tren pasar dan manajemen portofolio. Banyak alat yang menawarkan analisis real-time dan insight yang dapat membantu dalam membuat keputusan investasi yang tepat.


8. Siapkan Dana Darurat


Sebelum menginvestasikan uang, pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk mengatasi keadaan tidak terduga tanpa harus menarik investasi di saat pasar sedang tidak menguntungkan.


9. Terus Belajar


Pasar selalu berubah, dan pengetahuan baru terus berkembang. Berlangganan buletin keuangan, ikuti seminar, dan baca buku tentang investasi untuk terus mengasah pengetahuan Anda.


10. Konsultasi dengan Ahli


Jika Anda merasa tidak yakin, pertimbangkan untuk berbicara dengan penasihat keuangan. Mereka dapat memberikan pandangan profesional tentang strategi investasi yang cocok dengan situasi pribadi Anda.


Investasi yang menguntungkan memerlukan perencanaan yang matang dan pendekatan yang terinformasi. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mencapai hasil yang positif dan membangun kekayaan jangka panjang.


Dengan banyaknya pilihan instrumen investasi, tentu menjadi suatu hal yang harus dipikirkan berulang kali oleh investor. Pastikan uang Anda berada di tempat aman, seperti Komunal yang merupakan platform yang menghubungkan para Mitra BPR dan Deposan di seluruh Indonesia. Melalui Komunal, Anda akan mendapatkan bunga hingga 6%! Anda juga tak perlu khawatir karena Komunal berizin dan diawasi oleh OJK, AFPI dan Fintech Indonesia.


share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer