Cash Flow: Pengertian, Jenis dan Tips Mengelolanya

blog

Cash Flow: Pengertian, Jenis dan Tips Mengelolanya

DepositoBPR by Komunal

12 Januari 2024

Cash flow adalah keluar masuknya kas dalam perusahaan yang penting untuk dipahami ketika menjalankan bisnis. Sebab, ini merupakan bagian dari langkah mengelola dana bisnis tahap awal.

Selain untuk berbisnis, memahami cash flow juga penting guna mengelola keuangan pribadi ataupun organisasi. Cash flow sendiri memiliki beberapa jenis dan bisa dibuat dengan berbagai metode.


Nah, untuk memahaminya lebih lanjut, simak pengertian, jenis, contoh, hingga tips mengatur cash flow di artikel ini.


Apa itu Cash Flow?


Secara singkat, arti cash flow adalah keluar masuknya kas, baik berupa uang tunai, e-wallet, saldo bank, dan lain sebagainya, dalam periode waktu tertentu.


Biasanya, cash flow juga disebut sebagai arus kas yang memuat informasi mengenai pemasukan dan pengeluaran.


Di dalam dunia bisnis, cash flow digunakan untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki cukup dana guna membayar semua kebutuhannya.


Cash flow sendiri dapat dikatakan positif apabila pemasukan yang dimiliki lebih besar dari pengeluaran.


Namun sebaliknya, cash flow akan dikatakan negatif apabila uang yang dikeluarkan lebih banyak dari pemasukan.


Nah, kondisi cash flow positif dan negatif ini, dapat memengaruhi kelancaran bisnis yang dijalankan.


Apabila perusahaan memiliki cash flow negatif, hal ini tentu dapat menghambat jalannya suatu bisnis.


Untuk itu, penting bagi pengusaha memastikan bahwa cash flow dalam bisnisnya tetap positif.


Tidak hanya dalam bisnis, cash flow positif juga penting untuk keuangan pribadi maupun organisasi.


Adapun cara membuat cash flow untuk melihat kondisi arus kas yaitu melakukan penghitungan aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan. Kemudian, semua hasilnya dijumlahkan dengan saldo awal yang dimiliki.



Jenis-Jenis Cash Flow


Secara umum, jenis cash flow dibagi berdasarkan dua aspek. Pertama, jenis cash flow dibagi berdasarkan alirannya, kemudian yang kedua didasarkan pada aktivitasnya.


Untuk memahaminya lebih lanjut, adapun beberapa jenis cash flow adalah sebagai berikut:


1. Jenis Cash Flow Berdasarkan Alirannya


Sejalan dengan penjelasan sebelumnya, jenis cash flow yang pertama dibagi berdasarkan alirannya. Dengan demikian, jenis cash flow terbagi menjadi dua, yaitu:


a. Cash Inflow


Cash inflow memberikan informasi terkait seluruh aktivitas yang dapat menambah pemasukan perusahaan.


Dengan demikian, perusahaan bisa mengetahui sumber pemasukan yang didapatkan dalam periode waktu tertentu.


b. Cash Outflow


Berbanding terbalik dengan jenis sebelumnya, cash outflow adalah arus kas yang memuat informasi mengenai beban pengeluaran.


Adapun aktivitas dalam cash outflow yaitu pembayaran hutang, pajak, gaji karyawan, dan juga pengeluaran bahan baku.


2. Jenis Cash Flow Berdasarkan Aktivitasnya


Selanjutnya, berdasarkan aktivitasnya, cash flow terbagi menjadi 5 jenis, yaitu:


a. Financing Cash Flow


Financing cash flow adalah pendanaan bersih perusahaan dalam kurun waktu tertentu.


Biasanya, financing cash flow berkaitan dengan utang, diden bisnis, dan juga utang perusahaan jangka panjang. Adapun rumus penghitungan financing cash flow yaitu:


Financing Cash Flow = Pemasukan dari Penjualan Saham - Pengeluaran Dividen atau Utang



b. Operating Cash Flow


Jenis cash flow selanjutnya yaitu operating cash flow yang memuat informasi mengenai pendapatan hasil dari aktivitas operasional perusahaan.


Adapun contoh operational cash flow antara lain yaitu membayar tagihan, mendanai modal kerja, memproduksi dan menjual barang.


Lebih lanjut, operating cash flow juga memberikan gambaran terkait penggunaan atau pembelanjaan uang perusahaan.


Untuk menghitung operating cash flow kamu bisa menggunakan rumus berikut ini:


Operating Cash Flow = Laba/Keuntungan Bersih + Pengeluaran Non Tunai - Perubahan Modal Kerja


c. Investment Cash Flow


Investment cash flow adalah arus kas yang menunjukkan pengeluaran dan pendapatan perusahaan hasil dari aktivitas investasi selama periode tertentu.


Adapun aktivitas investasi dalam investment cash flow yaitu pembelian aset, obligasi, dan akuisisi perusahaan lain.


Berikut ini merupakan rumus yang dapat digunakan untuk menghitung investment cash flow:


Investment Cash Flow = Pendapatan dari Investasi - Pengeluaran Investasi


d. Terminal Cash Flow


Selanjutnya, adapun jenis cash flow berdasarkan aktivitasnya yaitu terminal cash flow atau biasa disebut dengan net cash flow.


Singkatnya, terminal cash flow adalah salah satu jenis arus kas yang memuat informasi mengenai jumlah uang bersih perusahaan setelah membayar pajak dan tagihan bisnis lainnya.


e. Initial Cash Flow


Initial cash flow biasanya digunakan pada tahap awal perencanaan bisnis. Sebab, initial cash flow adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memulai suatu bisnis.


Dalam hal ini, aktivitas masuk di dalamnya termasuk pinjaman dan juga investasi bisnis.



Contoh Menghitung Cash Flow


Untuk menghitung cash flow, terdapat rumus sederhana yang dapat digunakan. Adapun rumusnya yaitu:


Saldo Akhir Cash flow = Saldo Awal +/- Laba bersih +/- Financing Cash Flow +/- Operating Cash Flow +/- Investment Cash Flow


Dalam proses penghitungannya, jika salah satu dari komponen tersebut memiliki nilai negatif (-) maka kamu harus menguranginya.


Adapun contoh cash flow dan penghitungannya yaitu misalnya, dalam satu periode, suatu perusahaan diketahui memiliki saldo dari rentang waktu sebelumnya sebesar Rp10.000.000 dan mendapatkan laba bersih sekitar Rp45.000.000.


Di sisi lain, perusahaan juga melakukan penghitungan terhadap beberapa aktivitas, termasuk operasional, investasi, dan pendanaan.


Kemudian, hasil yang didapatkan oleh perusahaan adalah arus kas operasional (operating cash flow) sebesar Rp20.000.000, arus kas investasi (investment cash flow) Rp40.000.000, dan arus kas pendanaan (financing cash flow) Rp50.000.000.


Maka, penghitungan saldo akhir cash flow perusahaan adalah sebagai berikut:


Saldo Akhir Cash Flow = Rp10.000.000 + Rp45.000.000 + Rp50.000.000 + Rp20.000.000 + Rp40.000.000 = Rp165.000.000


Dengan demikian, saldo akhir cash flow perusahaan dalam periode tersebut adalah Rp165.000.000.


Tips Mengatur Cash Flow dengan Baik


Dalam rangka menjaga cash flow tetap positif terdapat beberapa tips yang bisa kamu gunakan untuk mengaturnya.


Adapun tips mengatur cash flow adalah sebagai berikut:


1. Tambah Pendapatan


Tips pertama untuk mengatur cash flow adalah menambah sumber pendapatan. Sebab, pemasukan yang lebih banyak dari pengeluaran akan membantu cash flow tetap positif.


Nah, adapun cara menambah pendapatan yaitu kamu bisa mencari pekerjaan sampingan atau berinvestasi.



2. Catat Setiap Anggaran


Tips selanjutnya yaitu catat setiap anggaran yang akan dikeluarkan. Pencatatan ini digunakan untuk memprediksi pengeluaran di setiap periode waktu tertentu.


Dengan mencatat setiap anggaran, kamu juga bisa mengetahui biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap jenis kebutuhan.


3. Buat Laporan Arus kas


Membuat laporan arus kas sangat penting untuk membantu memantau kelancaran cash flow.


Laporan arus kas adalah informasi yang memuat pengeluaran dan pemasukan dalam periode waktu tertentu.


Nah, untuk kepentingan pribadi, kamu bisa membuat laporan arus kas sederhana yang mencatat semua pemasukan dan pengeluaranmu.


Dengan demikian, kamu bisa menilai apakah cash flow-mu positif atau negatif, jika dilihat dari dua aktivitas tersebut.


4. Evaluasi Pengeluaran


Tips selanjutnya untuk mengatur cash flow adalah mengevaluasi pengeluaran. Nah, sehubungan dengan ini, kamu bisa mengurangi pengeluaran yang kurang perlu.


Hal ini ditujukan agar pengeluaranmu tidak membengkak dan melebihi jumlah pemasukan yang kamu miliki.


5. Pahami Kebutuhan dan Keinginan


Berhubungan dengan penjelasan sebelumnya, tips untuk mengatur cash flow adalah memahami dan membedakan kebutuhan serta keinginan.


Usahakan untuk selalu memenuhi kebutuhan terlebih dahulu dan kesampingkan keinginanmu untuk sementara.


Jadi, jangan sampai keinginanmu membuat cash flow menjadi negatif karena pengeluaran yang membengkak.


Itulah uraian lengkap mengenai pengertian, jenis, dan tips mengatur cash flow dengan mudah.


Jika disimpulkan, cash flow adalah laporan arus kas yang digunakan untuk memantau pemasukan dan pengeluaran uang dalam periode waktu tertentu.


Hal ini tentu akan memudahkanmu dalam mengelola keuangan, baik pribadi, organisasi, maupun bisnis.


Nah, dalam rangka menciptakan arus kas yang positif, kamu bisa memperbanyak pendapatan tanpa menambah pengeluaran.


Adapun salah satu caranya adalah dengan berinvestasi atau menyimpan uang di deposito yang memiliki risiko rendah.


Sehubungan dengan itu, produk deposito dari DepositoBPR by Komunal cocok buat kamu yang memiliki bisnis dan ingin mengembangkan cash flow dari usahamu.


Sebab, dana yang disimpan di DepositoBPR by Komunal akan menghasilkan return hingga 6,75% yang dijamin oleh LPS dan diawasi oleh OJK, sehingga aman tentunya.


Tak hanya itu, cara registrasinya pun mudah, karena kamu hanya perlu membuka rekening deposito secara online melalui aplikasi kami yang dapat langsung diunduh melalui Playstore atau Appstore.

Jadi, menyimpan dana di DepositoBPR by Komunal pastinya #LebihPraktis dan uangmu juga akan #LebihAman.



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer