Financial Planner: Pengertian, Tugas, dan Sertifikasi

blog

Financial Planner: Pengertian, Tugas, dan Sertifikasi

DepositoBPR by Komunal

10 November 2024

Financial planner adalah seseorang yang memiliki keahlian untuk merencanakan sekaligus mengelola aspek keuangan. Berkat keahliannya, seorang financial planner bisa membantu membuatkan rencana keuangan yang efektif dan sesuai dengan kondisi serta keinginan klien.


Tugas financial planner pun bukan hanya memberikan solusi untuk permasalahan keuangan, tapi juga membantu klien untuk mencapai kebebasan keuangan atau financial freedom. Oleh karena itu, banyak sekali orang yang memanfaatkan jasa perencanaan keuangan demi mencapai tujuan finansialnya.

Apakah kamu tertarik untuk menggunakan jasa perencanaan keuangan? Atau mungkin ingin menjadi salah satu dari mereka? Yuk, simak dulu uraian lengkap terkait financial planner di bawah ini supaya lebih paham!


Apa itu Financial Planner?


Financial planner adalah seseorang atau lembaga profesional yang menawarkan jasa perencanaan keuangan untuk membantu klien mencapai kesejahteraan finansial. Klien yang dimaksud dapat berupa individu, instansi, maupun perusahaan.

Meskipun jasa ini lebih sering digunakan untuk membuat perencanaan keuangan sehari-hari, namun ada juga yang melayani untuk merancang strategi investasi hingga pengumpulan dana pensiun.

Tugas Financial Planner


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tugas utama dari jasa perencanaan keuangan adalah membantu merencanakan keuangan klien agar bisa mencapai tujuan finansialnya. Berikut ini tugas financial planner, yaitu:


1. Menganalisis Karakteristik Klien


Sebelum membuat perencanaan keuangan, seorang financial planner harus menganalisis karakteristik dari kliennya sendiri. Karakteristik tersebut dimulai dari latar belakang, gaya hidup, sampai kondisi lingkungan di sekitarnya. Hasil analisis ini bisa dijadikan sebagai patokan untuk membuat perencanaan keuangan yang efektif.



2. Membantu Memetakan Tujuan Keuangan Klien


Tak sedikit klien yang belum mengetahui apa tujuan keuangannya secara spesifik. Disinilah peran financial planner dibutuhkan, yaitu untuk menuntun klien memetakan tujuan keuangannya secara realistis, mulai dari jangka pendek, menengah, sampai panjang.


3. Mengevaluasi Kondisi Keuangan Klien


Jasa perencanaan keuangan juga bertugas untuk melakukan financial check up terhadap kondisi keuangan klien dalam jangka waktu tertentu, seperti bulanan atau tahunan. Pemeriksaan bisa dimulai dari beberapa aspek keuangan, seperti total penghasilan, pengeluaran, jumlah aset, dan cicilan utang yang harus dibayar.

4. Merancang Anggaran Keuangan Klien


Setelah mengetahui karakteristik, tujuan, dan kondisi finansial klien, tugas selanjutnya yang harus dilakukan adalah merancang anggaran keuangan klien. Anggaran keuangan harus dibuat secara terstruktur supaya klien bisa mengelola keuangannya secara efektif.


5. Menjalankan dan Mengawasi Jalannya Rencana Keuangan


Tugas financial planner tidak berhenti di perencanaan saja, mereka juga harus mengawasi aktivitas keuangan klien sehari-hari. Apabila di tengah jalan klien menemukan kesulitan, maka seorang financial planner harus bisa memikirkan solusi yang tepat untuk mencegah risiko keuangan yang lebih besar.


Tipe Financial Planner


Ada beberapa tipe financial planner yang dapat dipilih sesuai aspek keuangan dan kebutuhan klien. Selain itu, masing-masing tipe juga menawarkan biaya layanan yang bervariasi. Selengkapnya, tiga jenis jasa perencanaan keuangan, yaitu:


1. Robo-Advisor


Robo-advisor adalah salah satu jenis layanan untuk membuat rencana keuangan yang sederhana. Robo-advisor dijalankan secara otomatis oleh teknologi kecerdasan digital, di mana komputer akan menentukan rencana keuangan kamu sesuai algoritma data yang tersimpan.


Harga jasa robo-advisor cenderung terjangkau karena tidak membutuhkan biaya operasional yang besar. Oleh karena itu, jasa ini sangat cocok bagi kamu yang sekadar membutuhkan bantuan dalam mengelola keuangan pribadi.



2. In-Person Financial Planner


Selanjutnya, ada juga in-person financial planner, yaitu jasa perencanaan keuangan untuk tujuan yang lebih kompleks dan jangka panjang. Maka dari itu, rencana keuangan yang dibuat oleh jasa ini akan lebih spesifik dibandingkan robo-advisor. Selain itu, harga jasa ini juga cenderung tinggi karena kebutuhan biaya operasional yang besar.


3. Online Financial Planning Service


Apabila kamu ingin menggunakan kedua tipe jasa di atas secara bersamaan, maka online financial planning service adalah pilihan yang tepat. Jasa yang satu ini dapat membantumu menyusun rencana keuangan sesuai algoritma komputer dan hasil konsultasi secara langsung.


Biaya online financial planning service cenderung bervariasi, tergantung dari layanan yang kamu pilih. Jadi, sebelum memakai jasa ini, sebaiknya kamu cari tahu dulu berapa harga pasti dari layanan yang akan dipakai.


Sertifikasi Financial Planner yang Harus Dimiliki


1. Certified Financial Planner (CFP)


Certified Financial Planner (CFP) adalah salah satu sertifikasi paling diakui di bidang perencanaan keuangan. CFP diberikan oleh Certified Financial Planner Board of Standards di Amerika Serikat atau organisasi lain yang diakui di negara-negara tertentu. Sertifikasi CFP mencakup berbagai aspek keuangan, seperti perencanaan investasi, pajak, asuransi, dan pensiun.


Persyaratan: Memiliki gelar sarjana, menyelesaikan kursus CFP, memiliki pengalaman kerja di bidang keuangan minimal 3 tahun, dan lulus ujian CFP. Pemegang sertifikat juga harus memenuhi persyaratan etika dan pendidikan berkelanjutan.

2. Chartered Financial Consultant (ChFC)


Chartered Financial Consultant (ChFC) adalah sertifikasi yang mirip dengan CFP namun lebih fleksibel, mencakup berbagai area seperti investasi, perencanaan pajak, dan asuransi. ChFC diberikan oleh The American College of Financial Services.


Persyaratan: Kandidat harus menyelesaikan beberapa kursus yang mencakup topik-topik keuangan utama dan memiliki pengalaman dalam perencanaan keuangan. Sertifikasi ini sering kali diambil oleh profesional yang ingin memperdalam pengetahuan mereka tanpa ujian yang ketat seperti CFP.

3. Registered Financial Planner (RFP)


Registered Financial Planner (RFP) adalah sertifikasi yang diakui di berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Sertifikasi ini difokuskan pada pengetahuan keuangan yang luas dan membantu perencana keuangan memberikan saran komprehensif kepada klien.


Persyaratan: Kandidat harus menyelesaikan pendidikan dan pelatihan yang disyaratkan, memiliki pengalaman kerja di industri keuangan, dan lulus ujian RFP. RFP juga mengharuskan pemegang sertifikat untuk mengikuti pendidikan berkelanjutan.

4. Chartered Financial Analyst (CFA)


Chartered Financial Analyst (CFA) adalah sertifikasi yang diakui secara global untuk para profesional investasi. Meskipun bukan sertifikasi khusus perencana keuangan, CFA menunjukkan keahlian tinggi dalam analisis investasi dan manajemen portofolio, yang bisa berguna bagi financial planner yang berfokus pada investasi.


Persyaratan: Harus lulus tiga level ujian CFA yang mencakup analisis investasi, manajemen portofolio, dan etika. Kandidat juga memerlukan pengalaman kerja minimal 4 tahun di bidang investasi atau keuangan.

5. Personal Financial Specialist (PFS)


Personal Financial Specialist (PFS) adalah sertifikasi khusus untuk Certified Public Accountants (CPA) yang ingin mendalami perencanaan keuangan. PFS diberikan oleh American Institute of CPAs (AICPA) dan mencakup topik-topik seperti manajemen risiko, perencanaan pensiun, dan investasi.


Persyaratan: Kandidat harus memiliki lisensi CPA, menyelesaikan pelatihan khusus dalam perencanaan keuangan, dan lulus ujian PFS. PFS cocok untuk akuntan yang ingin memperluas layanan ke area perencanaan keuangan.

6. Wealth Management Certified Professional (WMCP)


Wealth Management Certified Professional (WMCP) adalah sertifikasi yang fokus pada manajemen kekayaan. Program ini mencakup topik seperti strategi investasi, perencanaan pajak, dan manajemen kekayaan keluarga. Sertifikasi ini cocok bagi financial planner yang ingin fokus pada klien dengan aset yang besar.


Persyaratan: Menyelesaikan program pendidikan yang disediakan oleh The American College of Financial Services dan memenuhi persyaratan etika serta pendidikan berkelanjutan.

7. Certified Estate Planner (CEP)


Certified Estate Planner (CEP) adalah sertifikasi yang berfokus pada perencanaan warisan dan manajemen harta. Ini adalah pilihan ideal bagi financial planner yang ingin menawarkan layanan khusus dalam perencanaan properti, pewarisan, dan pengelolaan aset untuk keluarga.


Persyaratan: Mengikuti program pendidikan yang relevan, lulus ujian, dan memenuhi persyaratan etika serta pendidikan berkelanjutan.

8. Certified Islamic Financial Planner (CIFP)


Certified Islamic Financial Planner (CIFP) adalah sertifikasi yang berfokus pada perencanaan keuangan sesuai prinsip syariah. Sertifikasi ini populer di negara-negara dengan komunitas Muslim yang besar, seperti Indonesia dan Malaysia, dan mencakup topik seperti perencanaan investasi syariah dan manajemen risiko sesuai hukum Islam.


Persyaratan: Mengikuti kursus dan lulus ujian CIFP. Sertifikasi ini diberikan oleh institusi yang diakui, seperti INCEIF (International Centre for Education in Islamic Finance).

Dengan memiliki salah satu atau beberapa sertifikasi ini, Anda dapat meningkatkan kredibilitas sebagai financial planner dan menawarkan layanan yang lebih terpercaya bagi klien.


Syarat Menjadi Financial Planner


Untuk menjadi seorang financial planner atau perencana keuangan profesional, ada beberapa persyaratan dan langkah yang perlu ditempuh agar dapat memberikan layanan yang kredibel dan terpercaya kepada klien. Berikut adalah beberapa syarat utama yang biasanya diperlukan:


1. Memiliki Pendidikan yang Relevan


Sebagian besar financial planner memiliki latar belakang pendidikan di bidang keuangan, ekonomi, akuntansi, atau manajemen bisnis. Pendidikan formal di bidang ini memberikan pemahaman dasar tentang konsep keuangan yang diperlukan dalam profesi perencana keuangan.


Saran: Latar belakang pendidikan seperti ekonomi, akuntansi, atau manajemen bisa menjadi nilai tambah dalam memahami konsep finansial yang mendalam.

2. Mendapatkan Sertifikasi Profesional


Sertifikasi adalah syarat penting untuk menjadi financial planner yang diakui. Sertifikasi yang populer dan diakui secara internasional, seperti Certified Financial Planner (CFP) atau Registered Financial Planner (RFP), membuktikan bahwa Anda memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk merancang rencana keuangan bagi klien.


Saran: Pelajari persyaratan setiap sertifikasi, termasuk pengalaman kerja, ujian, dan pendidikan lanjutan yang diperlukan untuk memperoleh dan mempertahankan sertifikasi.

3. Memiliki Pengetahuan Mendalam di Bidang Keuangan


Seorang financial planner harus memiliki pemahaman yang kuat tentang berbagai aspek keuangan, termasuk perencanaan investasi, manajemen utang, perencanaan pajak, asuransi, perencanaan pensiun, dan perencanaan properti. Pengetahuan ini memungkinkan perencana keuangan untuk menyusun rencana yang komprehensif sesuai dengan kebutuhan klien.


Saran: Terus perbarui pengetahuan Anda tentang tren keuangan dan regulasi terbaru, misalnya melalui kursus atau pelatihan lanjutan.

4. Pengalaman Kerja di Industri Keuangan


Pengalaman di industri keuangan sangat penting bagi seorang financial planner. Pengalaman ini membantu membangun kepercayaan diri dan keterampilan dalam menghadapi situasi finansial yang kompleks. Banyak lembaga sertifikasi juga mengharuskan calon perencana keuangan memiliki pengalaman kerja yang relevan.


Saran: Pengalaman sebagai analis keuangan, akuntan, atau konsultan keuangan dapat memberikan dasar yang kuat untuk menjadi financial planner.

5. Memiliki Kemampuan Komunikasi yang Baik


Sebagai seorang perencana keuangan, kemampuan komunikasi adalah kunci. Anda harus mampu menjelaskan konsep keuangan yang rumit dalam bahasa yang mudah dipahami oleh klien. Kemampuan mendengarkan juga penting untuk memahami tujuan dan kebutuhan finansial klien.


Saran: Kembangkan keterampilan komunikasi melalui pelatihan atau praktik langsung dalam menjelaskan informasi keuangan kepada orang yang tidak memiliki latar belakang keuangan.

6. Berorientasi pada Etika dan Integritas


Seorang financial planner bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan oleh klien dalam mengelola keuangan mereka. Etika dan integritas yang tinggi sangat penting dalam profesi ini. Banyak lembaga sertifikasi mengharuskan perencana keuangan untuk mematuhi kode etik yang ketat dan menjaga kepentingan terbaik klien.


Saran: Selalu bertindak secara transparan, jujur, dan berfokus pada kepentingan klien untuk membangun reputasi yang baik.

7. Mampu Melakukan Analisis Keuangan


Seorang financial planner harus memiliki kemampuan analitis yang baik untuk menilai situasi keuangan klien dan merancang strategi yang tepat. Kemampuan ini mencakup analisis cash flow, penilaian risiko, dan evaluasi portofolio investasi.


Saran: Terus tingkatkan kemampuan analitis melalui pelatihan dan penggunaan perangkat lunak keuangan yang mendukung analisis komprehensif.

8. Mendapatkan Izin atau Lisensi (Jika Diperlukan)


Di beberapa negara atau wilayah, financial planner perlu mendapatkan izin atau lisensi khusus untuk menjalankan praktik. Peraturan ini berbeda-beda tergantung yurisdiksi dan layanan spesifik yang ditawarkan.


Saran: Cek regulasi lokal terkait perizinan untuk financial planner di wilayah Anda agar memastikan kepatuhan dengan hukum yang berlaku.

9. Mengikuti Pelatihan dan Pembaruan Berkala


Dunia keuangan terus berkembang, dan seorang financial planner perlu selalu memperbarui pengetahuannya. Mengikuti pelatihan, seminar, dan konferensi secara berkala membantu perencana keuangan tetap up-to-date dengan perubahan industri.


Saran: Ikuti seminar, lokakarya, atau kursus online tentang perkembangan terbaru di bidang keuangan.

10. Memiliki Keterampilan Manajemen Waktu yang Baik


Seorang financial planner sering menangani beberapa klien dengan kebutuhan yang berbeda. Manajemen waktu yang baik sangat penting untuk memastikan setiap klien mendapatkan perhatian yang cukup dan rencana keuangan yang optimal.


Saran: Gunakan alat atau aplikasi manajemen waktu untuk membantu mengatur jadwal konsultasi dan penyusunan rencana keuangan dengan efektif.

Untuk menekuni profesi ini, tentunya ada beberapa hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu. Seseorang yang berencana bekerja di bidang jasa financial planner harus memahami ilmu-ilmu keuangan secara mendalam, seperti akuntansi, manajemen keuangan, dan perpajakan.

Manfaat Menggunakan Jasa Financial Planner


Jasa perencanaan keuangan dapat memberikan sejumlah manfaat, terutama bagi kamu yang mungkin masih belum memahami bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik. Adapun beberapa manfaat menggunakan jasa perencanaan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Keuangan yang Terarah dan Terukur


Financial planner membantu Anda membuat rencana keuangan yang terperinci dan sesuai dengan kebutuhan serta tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan bantuan mereka, Anda dapat menyusun strategi yang jelas untuk mencapai target finansial, seperti menabung untuk dana darurat, investasi, atau dana pensiun.


Manfaat: Mendapatkan rencana keuangan yang spesifik dan terukur, yang membantu Anda mencapai tujuan dengan lebih efektif.

2. Membantu Mengelola Utang dengan Lebih Efisien


Financial planner dapat membantu Anda merancang strategi untuk melunasi utang dengan cara yang paling efisien. Mereka bisa memberikan saran terkait restrukturisasi utang, manajemen cicilan, atau metode pelunasan seperti debt snowball atau debt avalanche.


Manfaat: Meminimalkan beban utang dan mengelola pembayaran dengan lebih teratur, sehingga keuangan menjadi lebih stabil.

3. Optimalisasi Pajak


Financial planner dapat membantu Anda merencanakan kewajiban pajak dengan cara yang efisien, misalnya dengan memberikan saran terkait pengurangan pajak, perencanaan pajak pensiun, atau investasi yang memiliki manfaat pajak.


Manfaat: Mengurangi beban pajak melalui perencanaan yang cermat, sehingga penghasilan bersih dapat lebih optimal.

4. Diversifikasi Investasi yang Lebih Aman dan Efektif


Perencana keuangan memiliki pengetahuan mendalam tentang instrumen investasi dan cara mendiversifikasikannya sesuai profil risiko klien. Mereka bisa membantu Anda memilih investasi yang sesuai dan menghindari risiko yang tidak perlu.


Manfaat: Memiliki portofolio investasi yang seimbang dan sesuai dengan toleransi risiko, sehingga tujuan finansial lebih mudah tercapai.

5. Perlindungan Asuransi yang Tepat


Dengan bantuan financial planner, Anda bisa mendapatkan saran terkait perlindungan asuransi yang tepat, baik asuransi kesehatan, asuransi jiwa, atau asuransi properti. Mereka membantu memilih polis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan finansial dan situasi keluarga.


Manfaat: Perlindungan yang memadai untuk mengurangi risiko finansial yang dapat mengganggu stabilitas keuangan keluarga.

6. Menghindari Kesalahan Keuangan yang Umum


Banyak orang melakukan kesalahan dalam mengelola keuangan, seperti berinvestasi tanpa pengetahuan cukup atau mengabaikan dana darurat. Financial planner membantu menghindari kesalahan-kesalahan ini dengan menyediakan panduan yang berbasis data dan pengalaman.


Manfaat: Menghindari keputusan keuangan yang berpotensi merugikan dan menjalankan strategi finansial yang lebih aman.

7. Memberikan Perspektif Objektif dan Netral


Financial planner memberikan pandangan yang objektif terhadap situasi keuangan Anda. Mereka membantu mengevaluasi keputusan-keputusan finansial dengan rasional, tanpa melibatkan emosi yang mungkin bisa memengaruhi pengambilan keputusan.


Manfaat: Mendapatkan nasihat yang berdasarkan data dan analisis, bukan perasaan atau asumsi pribadi, sehingga rencana keuangan lebih realistis.

8. Menyediakan Rencana Pensiun yang Lebih Jelas


Financial planner dapat membantu Anda menyiapkan dana pensiun yang memadai sesuai gaya hidup yang diinginkan saat pensiun. Mereka membantu memperkirakan biaya hidup di masa pensiun dan menentukan berapa banyak yang perlu disisihkan mulai sekarang.


Manfaat: Memastikan dana pensiun yang cukup untuk menjalani kehidupan yang nyaman setelah tidak bekerja.

9. Evaluasi dan Penyesuaian Rencana Keuangan


Keuangan pribadi perlu dievaluasi secara berkala untuk memastikan rencana keuangan masih relevan dengan situasi terkini. Financial planner membantu memantau, mengevaluasi, dan melakukan penyesuaian pada rencana keuangan jika ada perubahan signifikan dalam kehidupan Anda.


Manfaat: Memastikan rencana keuangan selalu up-to-date dan tetap sejalan dengan perubahan situasi keuangan atau tujuan hidup.

10. Menghemat Waktu dan Energi dalam Perencanaan Keuangan


Merencanakan keuangan membutuhkan waktu dan pemahaman mendalam, terutama jika Anda memiliki beberapa target finansial. Dengan menggunakan jasa financial planner, Anda bisa menghemat waktu dan energi karena mereka akan menangani banyak aspek perencanaan untuk Anda.


Manfaat: Anda bisa fokus pada hal lain yang penting, sementara financial planner membantu mengelola rencana keuangan Anda.

Selain itu, untuk menjadi perencana keuangan, kamu harus memperoleh sertifikasi dari Financial Planning Standard Board. Sertifikat tersebut telah diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan cara mendapatkannya yaitu dengan menyelesaikan program gelar profesi Certified Financial Planner (CFP).


Itu dia penjelasan terkait apa itu financial planner beserta informasi penting lainnya, mulai dari syarat, tugas, tipe, dan manfaatnya. Setelah membaca uraian di atas, apakah kamu tertarik untuk menggunakan jasa financial planner?


Namun, perlu diingat bahwa biaya menggunakan jasa perencanaan keuangan terbilang cukup mahal. Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir karena masih ada cara lain yang bisa membuat keuanganmu #MakinMaksimal, yaitu dengan memanfaatkan aplikasi DepositoBPR by Komunal.

DepositoBPR by Komunal adalah aplikasi yang menjembatani nasabah dengan produk deposito dari BPR, baik konvensional maupun syariah. DepositoBPR by Komunal pun menawarkan suku bunga lebih tinggi dari deposito bank umumnya dan sesuai dengan ketentuan LPS yaitu mencapai 6,75% p.a.


Selain itu, DepositoBPR by Komunal juga sudah tercatat dan diawasi oleh OJK, sehingga keuanganmu akan tersimpan dengan aman. Jadi, yuk gunakan DepositoBPR by Komunal sekarang juga supaya kamu bisa merasakan sensasi #SimpananRasaInvestasi!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer