Contoh Neraca Keuangan: Pengertian, Bentuk, dan Cara Bacanya

blog

Contoh Neraca Keuangan: Pengertian, Bentuk, dan Cara Bacanya

DepositoBPR by Komunal

13 September 2023

Tak hanya bagi organisasi, neraca keuangan merupakan komponen penting yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan keuangan. Jadi, tak heran kalau banyak yang mencari contoh neraca keuangan.


Neraca keuangan sendiri memberikan gambaran singkat mengenai kinerja suatu organisasi dalam periode waktu tertentu.


Sebab, neraca keuangan memuat total aktiva, sehingga kita bisa tahu perkembangan asetnya.

Nah, buat kamu yang penasaran dengan contoh laporan neraca keuangan dan cara membacanya, simak artikel ini sampai habis, ya!


Apa Itu Neraca Keuangan?


Bagian dari laporan keuangan yang satu ini sudah tidak asing lagi di dunia akuntansi. Pernahkah kamu mendengar istilah laporan neraca keuangan?


Neraca keuangan adalah salah satu jenis laporan keuangan yang biasanya digunakan oleh organisasi atau perusahaan.


Bagian dari laporan keuangan ini berisikan ringkasan posisi keuangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu.


Setiap perusahaan atau organisasi perlu memiliki neraca keuangan untuk memantau dan mengelola finansialnya dengan baik.


Biasanya, neraca keuangan untuk perusahaan atau bisnis kecil disajikan dalam bentuk yang sederhana.


Sementara itu, perusahaan dengan skala besar biasanya memiliki laporan neraca keuangan yang lebih kompleks karena memuat banyak informasi di dalamnya.


Adapun komponen yang termuat dalam neraca keuangan adalah aktiva, ekuitas, dan liabilitas.


Nah, dari komponen-komponen tersebut, kita bisa menilai bagaimana kinerja suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu.


Suatu perusahaan dapat dikatakan memiliki neraca keuangan yang sehat apabila modalnya lebih besar dari nilai kewajibannya.


Sebaliknya, keuangan perusahaan bisa dikatakan tidak sehat apabila kewajiban yang harus dibayar lebih besar dari modalnya.


Bentuk Laporan Neraca Keuangan


Dalam praktiknya, laporan neraca keuangan bisa disajikan dalam dua bentuk, yaitu staffel dan skontro.


Pembeda utama dari kedua bentuk tersebut adalah format penyajian laporannya. Selengkapnya, simak penjelasan berikut.


1. Laporan Neraca Bentuk Staffel


Bentuk neraca keuangan staffel menyajikan laporan keuangan dengan format memanjang ke bawah.


Neraca keuangan bentuk staffel meletakkan informasi akun di sebelah kiri. Sementara nominalnya diletakkan di bagian kanan tabel.


Adapun susunan penulisannya, yaitu informasi aktiva, liabilitas, dan ekuitas ditulis secara berurutan ke bawah.


Neraca keuangan bentuk staffel sendiri, cocok digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki banyak akun. Berikut contoh neraca keuangan bentuk staffel:



Sumber: akutansilengkap


2. Laporan Neraca Bentuk Skontro


Berbeda dengan bentuk sebelumnya, neraca keuangan skontro menyajikan informasi dengan format melebar ke samping.


Penulisan neraca keuangan bentuk skontro dibuat menjadi dua lajur. Di mana, lajur kiri berisikan informasi aset dan nominalnya.


Sementara itu, lajur kanan berisikan informasi mengenai kewajiban dan ekuitas beserta nominalnya. Berikut contoh neraca keuangan bentuk skontro:



Sumber: akutansilengkap



Cara Membaca Neraca Keuangan


Setelah mengetahui pengertian dan bentuk-bentuknya, mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana cara membaca laporan neraca keuangan? Soal ini, mudah saja.


Saat membaca neraca keuangan, kamu bisa melihat berapa total kewajiban jangka pendek dan panjang perusahaan, serta seberapa besar modal yang dimiliki.


Agar lebih paham, simak laporan neraca keuangan sederhana dan cara membacanya berikut ini:


UD Makmur


Neraca


Per 31 Desember 2019



Sumber: akutansilengkap


Dari gambar di atas, diketahui bahwa UD Makmur memiliki aset sebesar Rp16.100.000, total kewajiban yang harus dibayar, yaitu Rp7.000.000, dan ekuitasnya Rp9.100.000.


Nah, berdasarkan informasi dari neraca keuangan tersebut, diketahui bahwa 43,48% aset UD Makmur dibiayai oleh kewajiban dan 56,52% sisanya dari modal perusahaan.


Jika demikian, maka kondisi keuangan UD Makmur dapat dikatakan dalam keadaan sehat karena nilai kewajibannya tidak lebih dari modal perusahaan.


Yap, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, neraca keuangan dapat dikatakan sehat apabila modalnya lebih besar dari kewajiban yang harus dibayarkan.


Neraca keuangan yang sehat, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki performa yang bagus dan mampu mengelola keuangannya dengan baik.


Maka dari itu, kalau mau investasi, pastikan perusahaan yang kamu pilih punya neraca keuangan yang sehat, ya.


Contoh Neraca Keuangan Sederhana


Gimana? Setelah tahu cara membaca neraca keuangan, apakah kamu sudah lebih paham?


Nah, kalau kamu ingin mencoba membuat neraca keuangan, berikut contoh neraca keuangan sederhana yang bisa diikuti:



Sumber: akutansilengkap


Nah, itu dia contoh neraca keuangan sederhana beserta cara membacanya. Gimana? Mudah, kan?


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, neraca keuangan ini penting pagi pengguna laporan keuangan.


Pasalnya, neraca keuangan bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan investasi. Hal ini juga berlaku ketika kamu ingin investasi di deposito BPR.


Sebelum investasi di deposito BPR, pastikan bank BPR pilihanmu memiliki keuangan yang sehat dengan memeriksa laporan keuangannya.


Jika sudah dipastikan, kamu bisa mulai investasi deposito di bank BPR tujuanmu melalui aplikasi DepositoBPR by Komunal.

Kamu nggak perlu khawatir rugi saat investasi deposito di DepositoBPR by Komunal, karena produk ini menawarkan bunga yang menguntungkan, yaitu hingga 6,75% per tahun.


Dengan bunga tersebut, kamu nggak perlu repot mikirin portofolio dan menganalisis potensi return-nya, karena sudah jelas #LebihUntung.


Bahkan, aplikasi DepositoBPR by Komunal juga sudah tercatat dan diawasi oleh OJK, sehingga sudah terjamin keamanannya.


Jadi, tunggu apalagi? Yuk, rasakan sensasi #SimpananRasaInvestasi dengan DepositoBPR by Komunal sekarang!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer