blog
DepositoBPR by Komunal
22 Januari 2024
Tenor deposito adalah jangka waktu yang diberikan oleh bank saat kamu melakukan simpanan. Melalui jangka waktu deposito ini, maka, simpanan di bank baru bisa diambil saat sudah tiba tenornya.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang arti tenor deposito dan cara perhitungannya, yuk simak artikel berikut!
Pada umumnya, setiap jenis investasi dan kredit memiliki tenor atau batas waktunya, termasuk deposito.
Nah, arti tenor deposito adalah jangka waktu yang dijadikan sebagai acuan pencairannya. Deposito sendiri adalah jenis simpanan berjangka yang berbeda dengan tabungan.
Saat memiliki tabungan, nasabah bebas mengambil uang kapan saja dan tidak ada jangka waktu pencairannya.
Oleh sebab itu, dana dalam deposito baru bisa diambil saat jangka waktunya tiba.
Pasalnya, dengan adanya jangka waktu deposito, nasabah bisa menargetkan rencana keuangannya.
Di samping itu, nasabah juga tidak perlu khawatir jika dana yang disimpan akan berkurang untuk menutupi kebutuhan hidup.
Berdasarkan penjelasan tentang apa itu tenor deposito, jangka waktu simpanan ini memiliki banyak manfaat, lho.
Adapun sejumlah manfaat tenor deposito adalah sebagai berikut.
Salah satu manfaat tenor deposito adalah dapat membantu menentukan target investasi.
Nah, dengan mengetahui jangka waktu deposito dan bunga tersebut, maka nasabah bisa menentukan total investasi yang diinginkan hingga tiba tenornya.
Manfaat jangka waktu deposito berikutnya adalah membantu menentukan keuntungan yang mungkin didapatkan oleh nasabah.
Seperti yang telah dijelaskan dalam poin sebelumnya, kesepakatan antara nasabah dan bank dapat membantu mengetahui perkiraan perolehan suku bunga.
Dengan mengetahui suku bunganya, maka nasabah bisa mencoba menghitung sendiri keuntungan yang kemungkinan akan diperoleh hingga mencapai batas waktu pencairan.
Terakhir, manfaat tenor deposito adalah menurunkan risiko berkurangnya uang simpanan.
Saat menyimpan uang menggunakan tabungan biasa, nasabah dibebaskan untuk mengambil dana tersebut kapan saja.
Lain halnya dengan deposito, meskipun diperbolehkan untuk mencairkan uang sebelum jatuh tempo, tetapi nasabah akan memperoleh sanksi berupa denda.
Denda tersebut bertujuan untuk mencegah nasabah agar tidak mengambil uangnya sebelum jangka waktu pencairannya tiba. Dengan begitu, dana yang disimpan tidak akan berkurang.
Nah, jangka waktu deposito ini juga terbagi atas beberapa jenis, lho. Adapun jenis-jenis tenor deposito adalah sebagai berikut.
Kamu membutuhkan dana cepat? Memanfaatkan deposito dengan jangka pendek bisa jadi pilihan!
Nah, jenis deposito ini dikenal dengan dengan sebutan on call yang memiliki jangka waktu mulai dari 1 minggu hingga 1 bulan.
Selain on call, ada pula deposito berjangka yang memiliki batas waktu simpanan mulai dari 1, 3, hingga 6 bulan.
Kedua, jenis tenor deposito adalah simpanan jangka panjang. Kebalikan dari jenis sebelumnya, tenor deposito ini relatif panjang, sehingga cocok digunakan oleh nasabah yang ingin berinvestasi untuk masa depan.
Nah, jenis deposito berjangka juga memiliki varian dengan batas waktu simpanan lama, mulai dari 12, 18, hingga 24 bulan.
Setelah mengetahui apa itu tenor deposito, manfaat, dan jenisnya, kamu juga perlu mengetahui contoh perhitungannya.
Adapun contoh perhitungan berdasarkan tenor deposito adalah sebagai berikut.
Kamu ingin menyetorkan dana untuk deposito senilai Rp10.000.000 dengan tenor 12 bulan.
Suku bunga deposito yang akan kamu peroleh adalah sebesar 6% dengan tanggungan pajak senilai 20%. Maka, berapa total pendapatan yang akan kamu peroleh?
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung pendapatan dari bunga deposito. Adapun cara menghitungnya adalah sebagai berikut.
Pendapatan dari Bunga = (Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor) / 365
Pendapatan dari Bunga = (Rp10.000.000 x 6% x 365 hari) / 365
Pendapatan dari Bunga = Rp219.000.000 / 365
Pendapatan dari Bunga = Rp600.000
Setelah itu, hitunglah total potongan pajak yang perlu kamu tanggung dengan mengikuti cara berikut ini.
Total Potongan Pajak = Tarif Pajak x Pendapatan dari Bunga
Total Potongan Pajak = 20% x Rp600.000
Total Potongan Pajak = Rp120.000
Langkah terakhir yang perlu kamu lakukan adalah menghitung total pendapatan dari kedua hasil sebelumnya. Adapun cara menghitung total pendapatan adalah sebagai berikut.
Total Pendapatan = Setoran Pokok + (Pendapatan dari Bunga - Total Potongan Pajak)
Total Pendapatan = Rp10.000.000 + (Rp600.000 - Rp120.000)
Total Pendapatan = Rp10.000.000 + Rp480.000
Total Pendapatan = Rp10.480.000
Jadi, total pendapatan yang kamu dapatkan berdasarkan perhitungan tenor deposito adalah sebesar Rp10.480.000.
Itulah sederet informasi seputar apa itu tenor deposito, manfaat, jenis, hingga contoh perhitungannya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tenor deposito adalah jangka waktu yang bisa membantu nasabah dalam menentukan target investasinya.
Nah, jika tertarik untuk mengajukan deposito di bank, kamu tak perlu pergi jauh-jauh.
Tunggu apa lagi, yuk mulai berinvestasi dan menjadi lebih untung bersama DepositoBPR by Komunal!
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010