8 Risiko Investasi Saham yang Perlu Dipahami, Wajib Tahu!

blog

8 Risiko Investasi Saham yang Perlu Dipahami, Wajib Tahu!

DepositoBPR by Komunal

27 Februari 2024

Investasi saham merupakan salah satu jenis investasi yang digeluti banyak orang. Investasi jenis ini cenderung memiliki high risk high return di mana semakin besar keuntungan yang diharapkan, semakin tinggi pula risiko yang menyertainya. .

Oleh karena itu, sangat penting bagi investor pemula maupun berpengalaman untuk memahami risiko-risiko investasi saham tersebut agar bisa mengelolanya dengan lebih bijaksana. Yuk, simak penjelasan lengkap mengenai risiko investasi saham di bawah ini!


Risiko Investasi Saham


Investasi saham adalah aktivitas pembelian instrumen saham perusahaan dengan harapan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga maupun dividen yang dibagikan. Investasi ini memang menjanjikan return yang menarik dibandingkan instrumen investasi lainnya. Namun, ada risiko investasi saham yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.


Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi saham, mari simak beberapa risiko investasi saham yang perlu kamu pahami.


1. Capital Loss


Capital loss merupakan salah satu risiko investasi saham yang sering ditemui. Capital loss terjadi saat investor terpaksa menjual sahamnya pada harga yang lebih rendah dibandingkan harga belinya. Beberapa faktor penyebab terjadinya capital loss adalah penurunan harga saham akibat kinerja perusahaan, kondisi pasar yang kurang baik, atau adanya kebutuhan mendesak untuk mencarikan investasi.


Risiko capital loss sangat mungkin dihadapi investor saham. Jika tidak berhati-hati, kerugiannya bisa cukup signifikan dan berdampak pada nilai portofolio serta minat investor untuk berinvestasi saham di masa mendatang.


2. Risiko Pasar


Risiko pasar atau systematic risk merupakan risiko investasi saham yang disebabkan oleh fluktuasi harga saham secara keseluruhan di pasar. Risiko ini tidak dapat dihindari investor karena dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti kondisi perekonomian, perubahan suku bunga, sentimen pasar, hingga kebijakan politik.

Karena sifatnya yang sistematis, risiko pasar akan dirasakan oleh seluruh investor saham baik pemula maupun profesional. Meski demikian, terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risiko ini, seperti melakukan diversifikasi portofolio dan investasi jangka panjang agar lebih siap menghadapi gejolak pasar.


3. Risiko Tidak Sistematis


Berbeda dengan risiko pasar yang sulit dihindari, risiko tidak sistematis atau unsystematic risk merupakan jenis risiko investasi saham yang masih bisa dikendalikan dan dihindari investor. Risiko ini bersifat spesifik terjadi pada perusahaan tertentu saja dan tidak berhubungan dengan kondisi pasar secara keseluruhan.


Beberapa risiko tidak sistematis yang kerap muncul antara lain kerugian bisnis perusahaan, masalah likuiditas, hingga risiko kebangkrutan. Beberapa cara mengatasinya, yaitu dengan melakukan diversifikasi portofolio dan analisis cermat sebelum berinvestasi agar risiko yang dihadapi bisa diminimalisasi.


4. Forced Delisting


Forced delisting merupakan risiko investasi saham di mana saham suatu perusahaan secara paksa dikeluarkan atau dihapuskan dari bursa efek oleh regulator. Hal ini biasanya disebabkan karena perusahaan gagal memenuhi peraturan bursa, mengalami kerugian keuangan yang signifikan, laporan keuangan yang tidak akurat, hingga berhenti beroperasi.


5. Likuiditas Saham


Risiko likuiditas saham adalah risiko saham di mana suatu perusahaan menjadi sulit untuk diperdagangkan atau dijual karena kurangnya minat investor. Hal ini biasanya disebabkan oleh penurunan nilai atau kinerja perusahaan sehingga investor enggan membeli saham tersebut.


Risiko kurangnya likuiditas tentu lebih merugikan bagi investor jangka pendek yang kerap melakukan trading. Sementara itu, investor jangka panjang yang bertujuan menahan saham dalam waktu lama tidak terlalu terpengaruh oleh risiko likuiditas ini.


6. Suspend


Suspend merupakan risiko di mana saham suatu perusahaan diberhentikan sementara perdagangannya oleh pihak bursa efek. Hal ini biasanya disebabkan karena perusahaan tidak menyampaikan laporan keuangan tepat waktu atau saat terjadi fluktuasi harga saham yang ekstrem tanpa adanya penjelasan resmi dari pihak perusahaan.


7. Kebangkrutan


Risiko kebangkrutan dalam investasi saham terjadi ketika perusahaan mengalami masalah keuangan sehingga tidak sanggup memenuhi kewajiban finansialnya, termasuk membayar utang dan bunga pinjaman. Hal ini bisa disebabkan karena kinerja keuangan yang buruk, hutang yang terlalu banyak, atau persaingan bisnis yang ketat.


Jika perusahaan dinyatakan bangkrut, investor hanya akan mendapatkan pembagian aset sisa sesuai dengan saham yang mereka miliki. Ini berarti investor akan kehilangan sebagian besar nilai investasi sahamnya.


8. Risiko Inflasi


Risiko inflasi terjadi saat daya beli menurun akibat adanya kenaikan harga secara besar di suatu negara. Dalam investasi saham, risiko inflasi akan berdampak pada penurunan nilai riil saham, berkurangnya pendapatan dividen, hingga memengaruhi kinerja pasar saham secara keseluruhan. Karena inflasi sulit dihindari dan bersifat makro, risiko ini akan dirasakan oleh seluruh investor saham.

Itulah risiko-risiko investasi saham yang perlu kamu pahami sebelum memutuskan berinvestasi saham. Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa investasi saham cukup berisiko dan penuh ketidakpastian. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengelola risiko dengan cermat agar tidak mengalami kerugian.


Bagi kamu yang ingin berinvestasi keuangan dengan risiko lebih rendah, investasi deposito dapat menjadi pilihan tepat. Seperti deposito yang ditawarkan DepositoBPR by Komunal di mana kamu dapat menikmati tingkat pengembalian bunga deposito BPR yang cukup tinggi hingga 6,75% per tahun.


Keunggulan lainnya, DepositoBPR by Komunal memberikan akses yang #LebihPraktis untuk berinvestasi deposito BPR dengan setoran awal terjangkau mulai dari 1 juta rupiah. Jadi siapapun dapat memulai investasi ini.


Dengan risiko lebih minim dan tingkat pengembalian yang tetap menarik, investasi deposito BPR patut Anda pertimbangkan. Yuk, segera buat keuangan kamu #MakinMaksimal dengan DepositoBPR by Komunal karena Deposito di BPR #LebihMudah, #LebihAman, dan #LebihPraktis.



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer