blog
DepositoBPR by Komunal
08 November 2024
Pasar modal adalah sarana investasi yang mempertemukan investor dan instansi atau badan usaha yang membutuhkan sokongan dana.
Pemahaman tentang pasar modal bisa menjadi bekal bagi kamu yang ingin menekuni profesi sebagai investor. Untuk memahami selengkapnya, simak artikel ini.
Pasar modal adalah tempat di mana segala aktivitas yang berhubungan dengan jual beli aset investasi jangka panjang dan derivatif dilakukan.
Jadi, peran pasar modal adalah sebagai jembatan antara investor dan badan usaha (emiten) yang membutuhkan dana untuk melaksanakan kegiatan ekonomi.
Pasar modal memiliki sejarah yang panjang dan berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat akan tempat berinvestasi dan perusahaan untuk mendapatkan sumber pendanaan. Berikut adalah sejarah singkat pasar modal dari awal kemunculannya hingga berkembang pesat seperti saat ini.
Pasar modal modern pertama kali muncul di Belanda pada abad ke-17. Amsterdam Stock Exchange didirikan pada tahun 1602 oleh perusahaan dagang VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang menerbitkan saham sebagai cara untuk mengumpulkan dana. Para pemodal bisa membeli saham perusahaan dan menjadi pemilik sebagian kecil dari VOC.
Dengan adanya bursa saham, masyarakat bisa berpartisipasi dalam investasi, dan perusahaan dagang mendapatkan pendanaan untuk operasional ekspansi mereka. Ini menjadi awal lahirnya konsep pasar modal modern.
Setelah Belanda, pasar modal berkembang di Inggris dan Amerika Serikat. London Stock Exchange (LSE) didirikan pada tahun 1801 dan menjadi salah satu pusat perdagangan saham terbesar di dunia.
Di Amerika Serikat, New York Stock Exchange (NYSE) didirikan pada tahun 1792 dan berkembang pesat selama abad ke-19 seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan revolusi industri. NYSE menjadi bursa utama di Amerika yang kemudian mempengaruhi perkembangan pasar modal global.
Pasar modal di Indonesia dimulai pada masa penjajahan Belanda. Bursa Efek pertama di Indonesia didirikan di Batavia (Jakarta) pada 14 Desember 1912 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Bursa ini terutama untuk perdagangan obligasi dan sekuritas perusahaan Belanda.
Aktivitas perdagangan pasar modal sempat terhenti selama Perang Dunia II dan ketika Indonesia mengalami masa transisi menuju kemerdekaan.
Setelah sekian lama tidak aktif, Bursa Efek Jakarta (BEJ) resmi diaktifkan kembali oleh pemerintah Indonesia pada 10 Agustus 1977. Pada saat itu, pasar modal di bawah pengawasan Badan Pembina Pasar Modal (Bapepam).
Emiten pertama yang mencatatkan saham di BEJ adalah PT Semen Cibinong. Program reaktivasi pasar modal ini bertujuan untuk menarik minat investasi dalam negeri dan menciptakan sumber pendanaan baru bagi perusahaan Indonesia.
Pada 1989, pemerintah mendirikan Bursa Efek Surabaya (BES) untuk memperluas pasar modal di Indonesia dan memberikan lebih banyak akses bagi masyarakat untuk berinvestasi.
BEJ dan BES menjadi dua bursa efek di Indonesia yang aktif selama beberapa dekade, hingga akhirnya dilakukan penggabungan pada tahun 2007.
Pada 1 Desember 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya digabungkan menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk meningkatkan efisiensi dan memperkuat posisi pasar modal Indonesia.
BEI menjadi pusat perdagangan efek di Indonesia yang mengelola saham, obligasi, reksa dana, dan berbagai instrumen pasar modal lainnya.
Seiring perkembangan teknologi, BEI melakukan modernisasi sistem perdagangan, termasuk penerapan sistem perdagangan elektronik untuk memudahkan transaksi. Inovasi ini memungkinkan akses yang lebih luas bagi investor, baik domestik maupun internasional.
BEI juga memperkenalkan berbagai instrumen baru seperti Exchange-Traded Fund (ETF), Derivatif, dan Sukuk untuk menjangkau beragam segmen investor.
Pasar modal Indonesia juga mulai beradaptasi dengan investasi digital dan fintech, yang memungkinkan akses investasi bagi masyarakat melalui aplikasi mobile dan platform digital.
Hingga kini, pasar modal memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia sebagai sumber pendanaan bagi perusahaan dan sebagai sarana investasi bagi masyarakat. BEI terus melakukan berbagai program edukasi dan kampanye “Yuk Nabung Saham” untuk meningkatkan literasi dan partisipasi masyarakat dalam investasi pasar modal.
Pasar modal telah mengalami perkembangan signifikan dan menjadi pilar penting dalam perekonomian global maupun Indonesia. Dengan perkembangan teknologi dan regulasi yang semakin matang, pasar modal di Indonesia diharapkan akan terus tumbuh dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi.
Bagi yang belum familiar dengan dunia investasi, kamu perlu tahu kalau pasar modal berbeda dengan pasar uang.
Adapun beberapa perbedaan yang antara pasar uang dan pasar modal adalah:
Pasar modal dibagi menjadi beberapa jenis. Adapun pembagian berdasarkan waktu transaksinya memunculkan dua kategori berikut ini:
Inilah tempat di mana penjualan efek-efek atau surat berharga diperjualbelikan untuk pertama kalinya sebelum masuk ke Bursa Efek.
Periode yang disebut pasar perdana terhitung dari penawaran saham atau efek pertama yang dilakukan oleh pihak Penjamin Emisi melalui Perantara Pedagang Efek yang berperan sebagai Agen Penjual Saham.
Harga saham tetap ketika masih berada di pasar perdana sebab jumlahnya terbatas dan investor tidak selalu mendapatkan jumlah yang ditawarkan.
Pasar sekunder merupakan tahap lanjutan dari pasar perdana. Aset berupa efek yang telah tercatat di Bursa Efek akan diperjualbelikan di sini.
Investor dapat membeli atau menjual efek yang tercatat di Bursa Efek setelah terjadi penawaran di pasar perdana.
Di pasar sekunder, jual beli efek sudah tidak berlaku untuk perusahaan. Pada tahapan ini, proses jual beli hanya bisa dilakukan antara satu investor dan investor lainnya.
Apabila telah tercatat di bursa saham, barulah saham bisa diperjualbelikan kepada publik.
Harga saham tetap pada pasar sekunder ini juga berbeda dari pasar perdana yang tetap. Di pasar sekunder, harga saham cenderung fluktuatif karena terjadi penawaran dan permintaan setiap hari.
Pasar modal terdiri dari berbagai jenis pasar yang memiliki fungsi dan karakteristik berbeda. Jenis-jenis pasar modal ini membantu memenuhi kebutuhan investasi dan pendanaan bagi berbagai pihak di dalam sistem keuangan. Berikut adalah jenis-jenis pasar modal yang umum:
Pasar perdana adalah tempat di mana perusahaan pertama kali menerbitkan dan menawarkan saham atau obligasi kepada publik sebelum diperdagangkan di pasar sekunder. Proses ini dikenal sebagai Initial Public Offering (IPO) untuk saham, dan penerbitan obligasi baru.
Di pasar ini, perusahaan mendapatkan dana langsung dari investor yang membeli saham atau obligasi mereka. Setelah IPO atau penerbitan obligasi selesai, instrumen tersebut akan diperdagangkan di pasar sekunder.
Pasar sekunder adalah tempat di mana saham dan obligasi yang telah diterbitkan di pasar perdana diperdagangkan antara investor. Di pasar ini, transaksi jual beli tidak melibatkan perusahaan penerbit, melainkan hanya antar investor.
Contoh dari pasar sekunder adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana saham yang telah terdaftar di pasar perdana diperdagangkan secara bebas. Pasar sekunder memberikan likuiditas dan memungkinkan investor menjual kembali saham atau obligasi yang mereka miliki.
Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham yang sudah terdaftar di bursa, namun transaksi dilakukan di luar bursa (over-the-counter/OTC) antara investor institusi atau individu besar dengan perusahaan pialang.
Pasar ini memungkinkan perdagangan besar yang tidak langsung melalui bursa utama, memberikan fleksibilitas bagi investor institusional atau individu yang membutuhkan transaksi volume besar.
Pasar keempat adalah pasar di mana investor institusi besar, seperti dana pensiun atau perusahaan asuransi, melakukan transaksi langsung antar mereka tanpa menggunakan perantara pialang atau bursa efek.
Pasar ini biasanya melibatkan transaksi besar-besaran dan dilakukan untuk efisiensi biaya. Karena melibatkan pelaku besar dan transaksi besar, pasar ini biasanya memiliki pengaruh signifikan terhadap pergerakan harga di pasar sekunder.
Pasar obligasi adalah jenis pasar modal di mana instrumen utang, seperti obligasi pemerintah, korporasi, dan obligasi daerah, diperdagangkan. Investor yang membeli obligasi mendapatkan bunga secara berkala sebagai penghasilan tetap.
Pasar obligasi memberikan pilihan investasi yang lebih stabil dan cocok untuk investor yang mencari pendapatan tetap dan memiliki profil risiko lebih konservatif dibandingkan saham.
Pasar derivatif adalah tempat di mana instrumen turunan dari aset dasar, seperti saham atau komoditas, diperdagangkan. Instrumen ini mencakup kontrak berjangka (futures), opsi, dan swap.
Derivatif digunakan oleh investor untuk mengelola risiko atau berspekulasi atas pergerakan harga aset dasar. Di Indonesia, BEI juga menyediakan instrumen derivatif seperti indeks futures untuk diversifikasi dan manajemen risiko.
Pasar valuta asing adalah pasar tempat perdagangan mata uang antar negara berlangsung. Meskipun sering kali dianggap terpisah dari pasar modal, forex juga merupakan instrumen penting yang mempengaruhi pasar modal global.
Di pasar ini, investor dapat membeli dan menjual pasangan mata uang untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi nilai tukar atau sebagai lindung nilai terhadap risiko mata uang.
Pasar reksa dana adalah tempat di mana produk reksa dana ditawarkan kepada masyarakat sebagai sarana investasi. Reksa dana adalah wadah yang mengumpulkan dana dari banyak investor dan dikelola oleh manajer investasi.
Pasar ini memberikan kemudahan bagi investor ritel yang ingin berinvestasi tanpa harus memilih saham atau obligasi secara individu, sehingga cocok untuk pemula atau mereka yang ingin diversifikasi investasi.
Pasar komoditas adalah tempat di mana komoditas seperti minyak, emas, dan bahan baku lainnya diperdagangkan. Pasar ini berkaitan erat dengan pasar modal karena harga komoditas bisa mempengaruhi nilai saham perusahaan terkait, terutama yang bergerak di sektor pertambangan dan energi.
Investor yang ingin diversifikasi portofolio mereka sering mempertimbangkan komoditas sebagai cara melindungi investasi dari inflasi atau risiko ekonomi lainnya.
Pasar syariah adalah bagian dari pasar modal yang menyediakan produk-produk investasi yang sesuai dengan prinsip syariah Islam. Di pasar ini, instrumen seperti saham syariah, sukuk (obligasi syariah), dan reksa dana syariah diperdagangkan.
Pasar syariah memastikan bahwa setiap produk investasi mematuhi aturan syariah, seperti tidak mengandung unsur riba, judi, dan spekulasi berlebihan.
Dengan adanya berbagai jenis pasar modal ini, investor memiliki lebih banyak pilihan untuk mengalokasikan dana sesuai dengan tujuan, profil risiko, dan preferensi mereka. Setiap jenis pasar memberikan akses kepada beragam instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan ekonomi dan keuangan.
Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian karena menyediakan tempat bertemunya pihak yang memerlukan dana dan pihak yang ingin menginvestasikan dananya. Berikut adalah fungsi utama pasar modal dalam mendukung kegiatan ekonomi.
Pasar modal memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan dana jangka panjang melalui penerbitan saham dan obligasi. Dengan dana yang diperoleh, perusahaan dapat membiayai ekspansi, inovasi, atau proyek-proyek besar lainnya. Ini membantu perusahaan berkembang tanpa harus bergantung pada pinjaman bank.
Pasar modal menawarkan berbagai instrumen investasi, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan ETF, yang memungkinkan masyarakat menanamkan dananya sesuai profil risiko dan tujuan finansial mereka. Dengan berinvestasi di pasar modal, masyarakat memiliki peluang untuk meningkatkan kekayaan melalui pertumbuhan nilai aset atau dividen.
Pasar modal memfasilitasi perdagangan instrumen keuangan, sehingga memudahkan investor untuk membeli atau menjual aset kapan saja sesuai kebutuhan. Likuiditas yang tinggi di pasar modal memungkinkan investor mengonversi aset menjadi kas dengan cepat, tanpa kehilangan nilai yang signifikan.
Kinerja pasar modal sering kali mencerminkan kondisi ekonomi suatu negara. Ketika indeks pasar modal tumbuh, ini menunjukkan adanya kepercayaan investor terhadap perekonomian, sementara penurunan indeks bisa menjadi sinyal perlambatan ekonomi. Oleh karena itu, pasar modal sering digunakan sebagai indikator utama untuk memantau stabilitas dan prospek ekonomi.
Perusahaan yang berkembang berkat dana dari pasar modal biasanya meningkatkan produksi, memperluas operasional, dan membuka lapangan kerja baru. Hal ini berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui pasar modal, masyarakat umum memiliki kesempatan untuk menjadi pemegang saham perusahaan besar. Dengan pembagian saham kepada publik, kepemilikan perusahaan menjadi lebih merata dan tidak hanya terpusat pada segelintir pemilik modal besar.
Pasar modal membantu pemerataan pembangunan ekonomi dengan memobilisasi dana dari masyarakat di berbagai wilayah, yang kemudian digunakan untuk membiayai proyek pembangunan di sektor-sektor penting, seperti infrastruktur, manufaktur, dan teknologi.
Pasar modal memungkinkan perusahaan yang berkinerja baik untuk mendapatkan dana dengan lebih mudah, sementara perusahaan yang kurang efisien akan kesulitan menarik investor. Dengan begitu, sumber daya keuangan dialokasikan ke perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan dan nilai tambah yang lebih besar, meningkatkan efisiensi ekonomi.
Dengan banyaknya instrumen yang tersedia, investor bisa melakukan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko. Pasar modal memungkinkan masyarakat menyebar investasinya di berbagai sektor dan jenis aset, yang dapat membantu melindungi nilai investasi dari fluktuasi harga.
Pasar modal menjadi sarana edukasi keuangan bagi masyarakat, terutama dengan adanya kampanye seperti “Yuk Nabung Saham” di Indonesia. Literasi keuangan masyarakat meningkat, dan mereka mendapatkan akses investasi yang lebih luas, mendorong inklusi keuangan.
Secara keseluruhan, pasar modal tidak hanya menjadi tempat untuk berinvestasi, tetapi juga berperan penting dalam memajukan perekonomian melalui peningkatan efisiensi sumber daya, penyediaan lapangan kerja, dan pembiayaan proyek-proyek penting. Pasar modal yang sehat dan berkembang memberikan kontribusi besar terhadap kesejahteraan ekonomi suatu negara.
Sama seperti fungsinya, pasar modal memiliki manfaat yang berbeda-beda bagi masing-masing pihak dalam aktivitasnya.
Manfaat pasar modal bisa dinikmati oleh dua pihak, yaitu investor dan badan usaha (emiten). Berikut adalah masing-masing penjabarannya:
Berikut adalah beberapa manfaat pasar modal untuk investor:
Terdapat beberapa manfaat pasar modal yang bisa didapatkan oleh badan usaha atau emiten yang terlibat di dalam praktiknya, seperti:
Itulah hal-hal yang perlu dicatat terkait pasar modal. Sudah tidak bingung lagi tentang apa saja kegiatan yang ada di dalamnya, bukan?
Jika masih belum percaya diri untuk ikut bertransaksi dalam pasar modal, kamu bisa mencoba memulai investasi dengan aset deposito BPR dulu.
Deposito BPR adalah jenis deposito dari bank BPR yang mendatangkan keuntungan dengan bunga hingga 6,75% p.a. Jika mencari deposito BPR, kamu bisa memanfaatkan aplikasi DepositoBPR by Komunal.
Tertarik untuk mencoba #SimpananRasaInvestasi? Yuk, #PilihYangTepat untuk investasimu menggunakan DepositoBPR by Komunal!
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010