blog
DepositoBPR by Komunal
28 Desember 2023
Supaya melek finansial, kamu harus tahu apa saja perbedaan passive income dan active income. Pada dasarnya, passive income dan active income adalah dua bentuk pendapatan yang bisa memengaruhi kondisi keuangan seseorang.
Active Income adalah uang yang didapatkan dengan melakukan pekerjaan atau usaha secara langsung. Artinya, seseorang harus berpartisipasi secara aktif untuk mendapatkan uang tersebut.
Penghasilan ini biasanya diperoleh dalam rentang waktu harian, mingguan, atau bulanan, tergantung pada perjanjian yang telah disepakati pihak terkait sebelum melakukan pekerjaan. Contoh active income adalah gaji yang diperoleh setiap bulannya.
Meski begitu, sering kali dibutuhkan usaha atau modal awal untuk membangun sumber passive income. Contoh dari passive income adalah imbal hasil dari investasi.
Pada dasarnya, passive income dan active income dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan mencapai tujuan keuangan. Namun, ada beberapa perbedaan passive income dan active income yang harus kamu pahami dengan baik, yaitu:
Pertama, perbedaan passive income dan active income dapat dilihat dari sumber pendapatan. Seperti yang sudah dijelaskan, active income dapat diperoleh ketika seseorang berhasil menyelesaikan suatu kegiatan. Adapun sumber penghasilan ini yaitu pekerjaan utama, part-time job, freelance, dan keuntungan usaha pribadi.
Sedangkan, sumber passive income diperoleh dari aset yang dikelola secara optimal, seperti tanah atau ruko yang disewakan ke orang lain atau keuntungan yang didapat dari deposito dan jenis investasi lainnya. Di mana, aset tersebut awalnya diperoleh dengan menyisihkan sebagian dana dari active income.
Perbedaan passive income dan active income selanjutnya dapat dilihat dari cara perolehannya. Active income hanya diperoleh saat seseorang berhasil menyelesaikan pekerjaan sesuai perjanjian atau memenuhi kewajiban tertentu. Artinya, jika kamu tidak memiliki pekerjaan, maka akan sulit untuk mendapatkan active income.
Sementara itu, passive income dapat diperoleh bahkan ketika kamu sedang tidak aktif bekerja. Tentunya dengan syarat kamu sudah memiliki sumber pendapatan passive income lebih dulu.
Besar nominal passive income dan active income juga umumnya berbeda. Besaran nominal dari active income bisa bervariasi, tergantung dari kualitas dan kuantitas usaha, jenis pekerjaan, serta pengalaman.
Lalu, besaran nominal passive income ditentukan berdasarkan jumlah modal awal yang dialokasikan, perhitungan persentase, dan tingkat bunga jika melakukan investasi.
Perbedaan kedua jenis pendapatan ini juga dapat dilihat dari sisi manfaatnya. Active income, yang diperoleh melalui pekerjaan sehari-hari, bisa dimanfaatkan sebagai pendapatan tetap dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Adapun manfaat passive income yaitu sebagai penunjang dan membantu memberikan fleksibilitas dalam meningkatkan kondisi keuangan.
Salah satu aspek penting untuk memahami perbedaan passive income dan active income adalah besaran pajak. Besaran pajak yang dikenakan untuk active income dan passive income dapat bervariasi, tergantung hukum yang ditetapkan di suatu negara.
Namun, pada dasarnya, pajak yang dikenakan untuk passive income lebih rendah daripada active income. Hal ini dikarenakan active income mencakup beberapa hal, seperti gaji, bonus, dan keuntungan bisnis, yang biasanya dikenakan tarif pajak tinggi.
Meskipun active income cenderung lebih stabil dari sisi keuangan, tetap ada potensi kerugian dari aspek lainnya, seperti ketidakmampuan bekerja karena faktor usia atau kesehatan, perusahaan bangkrut, dan PHK yang mengakibatkan kehilangan pekerjaan.
Sekian uraian terkait perbedaan passive income dan active income. Meskipun memiliki perbedaan, namun kamu masih bisa memanfaatkan kedua jenis pendapatan tersebut secara bersamaan guna meningkatkan kondisi finansial.
Salah satu caranya adalah dengan menyisihkan sebagian active income untuk investasi di DepositoBPR by Komunal, yaitu aplikasi yang mana calon deposan bisa melakukan penanaman modal secara #LebihPraktis bersama BPR.
DepositoBPR by Komunal menawarkan tingkat suku bunga lebih tinggi dari deposito bank umum dan sesuai ketentuan LPS yaitu mencapai 6,75% p.a. Aplikasi ini juga sudah tercatat dan diawasi oleh OJK, sehingga keuanganmu akan tersimpan dengan aman. Yuk gunakan DepositoBPR by Komunal sekarang juga supaya keuanganmu #MakinMaksimal dengan #SimpananRasaInvestasi!
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010