blog
DepositoBPR by Komunal
10 November 2024
Supaya melek finansial, kamu harus tahu apa saja perbedaan passive income dan active income. Pada dasarnya, passive income dan active income adalah dua bentuk pendapatan yang bisa memengaruhi kondisi keuangan seseorang.
Active Income adalah uang yang didapatkan dengan melakukan pekerjaan atau usaha secara langsung. Artinya, seseorang harus berpartisipasi secara aktif untuk mendapatkan uang tersebut.
Penghasilan ini biasanya diperoleh dalam rentang waktu harian, mingguan, atau bulanan, tergantung pada perjanjian yang telah disepakati pihak terkait sebelum melakukan pekerjaan. Contoh active income adalah gaji yang diperoleh setiap bulannya.
Meski begitu, sering kali dibutuhkan usaha atau modal awal untuk membangun sumber passive income. Contoh dari passive income adalah imbal hasil dari investasi.
Pada dasarnya, passive income dan active income dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan mencapai tujuan keuangan. Namun, ada beberapa perbedaan passive income dan active income yang harus kamu pahami dengan baik, yaitu:
Pertama, perbedaan passive income dan active income dapat dilihat dari sumber pendapatan. Seperti yang sudah dijelaskan, active income dapat diperoleh ketika seseorang berhasil menyelesaikan suatu kegiatan. Adapun sumber penghasilan ini yaitu pekerjaan utama, part-time job, freelance, dan keuntungan usaha pribadi.
Sedangkan, sumber passive income diperoleh dari aset yang dikelola secara optimal, seperti tanah atau ruko yang disewakan ke orang lain atau keuntungan yang didapat dari deposito dan jenis investasi lainnya. Di mana, aset tersebut awalnya diperoleh dengan menyisihkan sebagian dana dari active income.
Perbedaan passive income dan active income selanjutnya dapat dilihat dari cara perolehannya. Active income hanya diperoleh saat seseorang berhasil menyelesaikan pekerjaan sesuai perjanjian atau memenuhi kewajiban tertentu. Artinya, jika kamu tidak memiliki pekerjaan, maka akan sulit untuk mendapatkan active income.
Sementara itu, passive income dapat diperoleh bahkan ketika kamu sedang tidak aktif bekerja. Tentunya dengan syarat kamu sudah memiliki sumber pendapatan passive income lebih dulu.
Besar nominal passive income dan active income juga umumnya berbeda. Besaran nominal dari active income bisa bervariasi, tergantung dari kualitas dan kuantitas usaha, jenis pekerjaan, serta pengalaman.
Lalu, besaran nominal passive income ditentukan berdasarkan jumlah modal awal yang dialokasikan, perhitungan persentase, dan tingkat bunga jika melakukan investasi.
Perbedaan kedua jenis pendapatan ini juga dapat dilihat dari sisi manfaatnya. Active income, yang diperoleh melalui pekerjaan sehari-hari, bisa dimanfaatkan sebagai pendapatan tetap dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Adapun manfaat passive income yaitu sebagai penunjang dan membantu memberikan fleksibilitas dalam meningkatkan kondisi keuangan.
Salah satu aspek penting untuk memahami perbedaan passive income dan active income adalah besaran pajak. Besaran pajak yang dikenakan untuk active income dan passive income dapat bervariasi, tergantung hukum yang ditetapkan di suatu negara.
Namun, pada dasarnya, pajak yang dikenakan untuk passive income lebih rendah daripada active income. Hal ini dikarenakan active income mencakup beberapa hal, seperti gaji, bonus, dan keuntungan bisnis, yang biasanya dikenakan tarif pajak tinggi.
Meskipun active income cenderung lebih stabil dari sisi keuangan, tetap ada potensi kerugian dari aspek lainnya, seperti ketidakmampuan bekerja karena faktor usia atau kesehatan, perusahaan bangkrut, dan PHK yang mengakibatkan kehilangan pekerjaan.
Sekian uraian terkait perbedaan passive income dan active income. Meskipun memiliki perbedaan, namun kamu masih bisa memanfaatkan kedua jenis pendapatan tersebut secara bersamaan guna meningkatkan kondisi finansial.
Berikut adalah beberapa contoh passive income dan active income untuk membantu memahami perbedaan keduanya serta berbagai sumber pendapatan yang bisa Anda gunakan untuk mencapai tujuan keuangan.
Passive income adalah pendapatan yang dihasilkan dengan sedikit keterlibatan atau tanpa perlu bekerja aktif secara terus-menerus setelah upaya awal. Berikut adalah beberapa contohnya:
Active income adalah pendapatan yang diperoleh melalui aktivitas atau pekerjaan yang membutuhkan keterlibatan langsung. Penghasilan ini umumnya diperoleh dengan menukar waktu dan tenaga. Berikut adalah beberapa contohnya:
Secara ringkas, active income membutuhkan keterlibatan aktif dan waktu Anda secara langsung untuk mendapatkan penghasilan, sedangkan passive income memungkinkan Anda memperoleh penghasilan tanpa harus bekerja secara aktif setiap saat setelah investasi awal dilakukan.
Berikut adalah beberapa cara untuk mendapatkan passive income dan active income secara bersamaan. Dengan menggabungkan keduanya, Anda bisa memaksimalkan potensi pendapatan dan mencapai tujuan keuangan lebih cepat.
Anda bisa mulai berinvestasi sambil menjalani pekerjaan penuh waktu untuk mendapatkan active income dari gaji bulanan. Berinvestasi di instrumen seperti saham, reksa dana, atau obligasi memungkinkan Anda memperoleh passive income berupa dividen, bunga, atau capital gain, meskipun Anda tetap bekerja aktif.
Contoh: Jika Anda bekerja sebagai karyawan dengan gaji bulanan, alokasikan sebagian pendapatan untuk berinvestasi di reksa dana pasar uang atau obligasi yang memberikan return stabil.
Jika Anda bekerja penuh waktu, pertimbangkan untuk memulai bisnis sampingan yang bisa dijalankan secara fleksibel, seperti bisnis online. Selain itu, jika Anda memiliki properti, seperti rumah atau apartemen, menyewakannya dapat menghasilkan passive income yang tidak mengganggu pekerjaan utama Anda.
Contoh: Anda bisa membuka toko online kecil-kecilan di luar jam kerja dan menyewakan kamar kosong melalui platform sewa properti, sehingga pendapatan Anda bertambah tanpa harus mengganggu pekerjaan utama.
Freelancing adalah cara mendapatkan active income berdasarkan proyek yang dikerjakan, seperti desain grafis atau penulisan. Sambil bekerja sebagai freelancer, Anda bisa mulai berinvestasi di saham yang rutin membagikan dividen, sehingga penghasilan Anda bertambah tanpa harus bekerja terus-menerus.
Contoh: Jika Anda adalah freelancer desain grafis, gunakan sebagian penghasilan dari proyek untuk membeli saham yang membayar dividen rutin, sehingga Anda bisa mendapatkan passive income sambil tetap bekerja aktif.
Jika Anda suka berbagi informasi atau membuat konten, pertimbangkan untuk memulai YouTube atau blog sambil tetap bekerja aktif. Setelah kanal Anda memiliki cukup pengikut, Anda bisa memonetisasinya dengan iklan, afiliasi, atau sponsor, sehingga mendapatkan passive income tanpa meninggalkan pekerjaan utama.
Contoh: Seorang pekerja kantoran bisa membuat blog di akhir pekan, dan ketika blog mulai menghasilkan, Anda bisa mendapatkan pendapatan pasif dari iklan atau program afiliasi.
Penghasilan aktif dari pekerjaan utama dapat Anda sisihkan untuk investasi P2P lending. Melalui P2P lending, Anda bisa memperoleh passive income dari bunga yang dihasilkan oleh pinjaman yang diberikan, yang tidak membutuhkan keterlibatan aktif setelah pendanaan dilakukan.
Contoh: Jika Anda memiliki pekerjaan tetap dengan gaji bulanan, sisihkan sebagian penghasilan untuk berinvestasi di P2P lending dan dapatkan passive income dari bunga.
Jika Anda memiliki keterampilan khusus, seperti desain, pemrograman, atau bahasa asing, Anda bisa membuat kursus online atau ebook yang membagikan pengetahuan tersebut. Sambil tetap bekerja, kursus atau ebook Anda bisa dijual berulang kali secara otomatis, menghasilkan passive income.
Contoh: Seorang guru bahasa Inggris bisa membuat kursus online untuk belajar bahasa Inggris dasar, yang bisa dijual terus-menerus meski tetap bekerja di pekerjaan utamanya.
Jika Anda punya minat dalam investasi properti, mulailah dengan membeli properti yang bisa menghasilkan passive income dari sewa. Sambil mengelola properti, Anda bisa melakukan pekerjaan freelance sesuai keahlian Anda untuk mendapatkan active income tambahan.
Contoh: Anda bisa membeli properti kecil untuk disewakan, sementara Anda bekerja sebagai penulis freelance yang bisa menghasilkan active income secara fleksibel.
Affiliate marketing memungkinkan Anda memperoleh komisi tanpa harus terlibat aktif setiap saat. Dengan menjalankan pekerjaan penuh waktu, Anda bisa membangun blog atau akun media sosial untuk mempromosikan produk afiliasi, sehingga passive income bisa mengalir tanpa harus memakan waktu kerja Anda.
Contoh: Seorang pekerja IT bisa membuat blog atau akun media sosial yang merekomendasikan perangkat atau software dan memperoleh komisi afiliasi dari setiap penjualan yang terjadi melalui tautan tersebut.
Anda bisa menginvestasikan sebagian penghasilan aktif di reksa dana untuk mendapatkan passive income berupa return investasi. Di samping itu, jalankan bisnis online yang bisa Anda kelola di luar jam kerja untuk menambah active income.
Contoh: Jika Anda bekerja kantoran, investasikan sebagian gaji di reksa dana dan buka bisnis online yang bisa dijalankan dengan waktu fleksibel di luar jam kerja.
Bagi Anda yang bekerja freelance, diversifikasi sumber pendapatan dengan menginvestasikan sebagian penghasilan dari proyek ke saham dividen. Passive income dari dividen akan menambah pendapatan Anda tanpa mempengaruhi kesibukan di proyek freelance.
Contoh: Freelancer yang mengerjakan beberapa proyek per bulan bisa menyisihkan sebagian hasil kerja ke saham yang membayar dividen, sehingga ada passive income untuk masa depan.
DepositoBPR by Komunal menawarkan tingkat suku bunga lebih tinggi dari deposito bank umum dan sesuai ketentuan LPS yaitu mencapai 6,75% p.a. Aplikasi ini juga sudah tercatat dan diawasi oleh OJK, sehingga keuanganmu akan tersimpan dengan aman. Yuk gunakan DepositoBPR by Komunal sekarang juga supaya keuanganmu #MakinMaksimal dengan #SimpananRasaInvestasi!
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010