10 Contoh Passive Income dan Manfaatnya yang Menjanjikan

blog

10 Contoh Passive Income dan Manfaatnya yang Menjanjikan

DepositoBPR by Komunal

10 November 2024

Tahukah kamu apa itu passive income? Passive income adalah sumber pemasukan pasif yang bisa meningkatkan pendapatanmu.


Dengan memiliki passive income, kamu akan lebih mudah dalam mencapai kebebasan finansial.


Untuk mendapatkan passive income sendiri, terdapat beberapa cara yang bisa kamu lakukan, salah satunya yaitu dengan berinvestasi.

Yuk, simak informasi lebih lanjut tentang passive income, mulai dari pengertian hingga cara mendapatkannya dalam artikel ini!


Apa Itu Passive Income?


Passive income adalah pendapatan yang dihasilkan tanpa harus terlibat aktif setiap waktu atau bekerja secara rutin dan bisa diperoleh dari berbagai sumber.


Sumber pendapatan ini bisa diperoleh melalui investasi properti, kemitraan bisnis, atau sumber lain yang tidak mengharuskanmu untuk terlibat aktif.


Dengan kata lain, passive income dapat diperoleh tanpa terlibat langsung dalam operasional bisnis.


Meskipun terdengar mudah, mendapatkan sumber passive income yang stabil membutuhkan komitmen kuat dan usaha ekstra di awal.


Namun, dalam jangka panjang, passive income dapat menjadi salah satu cara efektif mengelola keuangan dan meraih kebebasan finansial.


Jenis Passive Income


Setiap jenis passive income artinyamemiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga penting bagi kamu untuk memahami perbedaan ini.


Adapun beberapa jenis passive income adalah sebagai berikut.


1. Paper Asset


Jenis passive income paper asset berasal dari investasi keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, atau sertifikat deposito.


Pendapatan paper asset bisa diperoleh dalam bentuk dividen, bunga, atau hasil investasi yang didapatkan dari reksadana atau saham.


Investor mendapatkan penghasilan ini tanpa harus aktif terlibat dalam operasional perusahaan.


Meskipun ada risiko terkait dengan fluktuasi pasar, paper asset adalah salah bentuk passive income populer.


2. Properti


Passive income ini diperoleh melalui penyewaan properti yang dimiliki, seperti rumah, apartemen, atau komersial dengan pendapatan yang bersumber dari pembayaran sewa.


Dengan memperhatikan aspek manajemen dan pemeliharaan properti, pendapatan ini dapat menjadi sumber pasif yang stabil.


Namun, perlu diingat bahwa kepemilikan properti juga memerlukan usaha awal untuk membeli, memelihara, dan mengelolanya.


3. Active Leveraged Income


Untuk jenis passive income ini, pendapatannya berasal dari aktivitas orang lain.


Pendapatan ini tidak datang begitu saja. Pada awalnya, kamu mungkin terlibat aktif dalam mendirikan atau mengembangkannya.


Contoh passive income ini adalah kamu menjalankan bisnis MLM (multi level marketing). Dalam MLM, produk dipromosikan melalui anggota yang mengajak orang lain bergabung.


Ketika anggota berhasil menjual produk, kamu akan mendapatkan penghargaan atau komisi.


Semakin tinggi tingkat aktivitas anggota yang kamu bimbing, maka semakin besar pula pendapatan yang akan diperoleh.


4. Residual Income


Residual income adalah pendapatan yang di terima berulang kali atas usaha yang kamu lakukan di awal.


Jenis pendapatan ini sering kali terkait dengan bidang seperti royalti dari buku, lagu, atau produk yang dihasilkan.


Contohnya adalah seorang penulis yang menerima royalti dari lagu-lagi mereka. Pendapatan ini terus mengalir meski penulis lagu tersebut sudah tidak aktif lagi menciptakan karya baru.


5. Bisnis


Pendapatan ini berasal dari bisnis atau investasi yang memerlukan usaha keras di awal, tetapi nantinya, kamu bisa memperoleh penghasilan tanpa harus bekerja aktif.


Contohnya saat memulai bisnis, ketika sudah berjalan lancar, kamu bisa menggaji orang lain untuk mengurus operasi sehari-hari.


Tentunya ini bisa membuat kamu mendapatkan uang tanpa harus terlibat dalam bisnis setiap hari.



10 Contoh Passive Income


Passive income adalah pendapatan yang diperoleh secara berkelanjutan dengan upaya atau keterlibatan minimal setelah investasi awal. Sumber-sumber passive income ini dapat membantu meningkatkan stabilitas keuangan dan bahkan mencapai kebebasan finansial.


1. Dividen Saham


Investasi saham di perusahaan yang membayar dividen adalah salah satu cara menghasilkan passive income. Dividen adalah bagian keuntungan yang dibagikan kepada pemegang saham, biasanya secara berkala (triwulan atau tahunan).


Keuntungan: Anda bisa memperoleh pendapatan tanpa menjual saham, sehingga tetap memiliki potensi keuntungan dari kenaikan harga saham.

2. Properti Sewa


Menyewakan properti seperti rumah, apartemen, atau ruko dapat menghasilkan passive income yang stabil. Pendapatan sewa bisa digunakan untuk menutupi biaya properti dan memberikan keuntungan tambahan.


Keuntungan: Properti sewa bisa memberikan penghasilan tetap setiap bulan dan nilai propertinya cenderung naik dari waktu ke waktu.

3. Royalti dari Hak Cipta atau Paten


Jika Anda memiliki hak cipta atas karya seni, buku, musik, atau paten produk, Anda dapat memperoleh royalti dari penjualan atau lisensi penggunaan karya tersebut. Royalti ini akan terus menghasilkan pendapatan selama karya tersebut digunakan.


Keuntungan: Potensi pendapatan jangka panjang yang tidak memerlukan keterlibatan aktif.

4. Reksa Dana Pasar Uang dan Obligasi


Reksa dana pasar uang dan obligasi adalah instrumen investasi dengan risiko rendah yang bisa memberikan passive income dalam bentuk bunga. Obligasi pemerintah atau korporasi sering kali memberikan bunga tetap yang dibayarkan secara berkala.


Keuntungan: Pendapatan stabil dari bunga dan risiko lebih rendah dibanding saham.

5. Peer-to-Peer Lending (P2P Lending)


Melalui platform P2P lending, Anda dapat meminjamkan dana kepada individu atau bisnis dengan imbal hasil bunga. P2P lending menawarkan return yang kompetitif namun tetap perlu diimbangi dengan risiko kredit.


Keuntungan: Potensi return tinggi, terutama jika memilih peminjam dengan riwayat kredit yang baik.

6. Produk Digital (e-Book, Kursus Online)


Produk digital seperti e-book atau kursus online dapat diunggah di platform seperti Amazon atau Udemy. Setelah dipublikasikan, produk ini dapat terus menghasilkan pendapatan setiap kali ada pembelian atau pengguna baru.


Keuntungan: Biaya produksi sekali, dengan potensi penghasilan jangka panjang dari penjualan berulang.

7. Affiliate Marketing


Dengan program affiliate marketing, Anda mendapatkan komisi setiap kali seseorang melakukan pembelian melalui tautan afiliasi Anda. Program ini bisa diterapkan di blog, media sosial, atau saluran YouTube.


Keuntungan: Potensi pendapatan pasif tanpa perlu menyimpan inventori atau menangani pengiriman produk.

8. Membangun Blog atau Website Monetized


Blog atau website yang diisi dengan konten menarik dapat dimonetisasi melalui iklan atau program afiliasi. Pendapatan dihasilkan setiap kali pengunjung mengklik iklan atau membeli melalui tautan afiliasi.


Keuntungan: Konten yang relevan dapat menarik pembaca baru secara berkala, memberikan penghasilan pasif dari lalu lintas organik.

9. Dropshipping atau Print-on-Demand


Dengan model dropshipping, Anda dapat menjual produk tanpa menyimpan stok. Ketika ada pesanan, pemasok akan langsung mengirimkan produk kepada pelanggan. Print-on-demand memungkinkan Anda menjual produk khusus (kaos, cangkir) yang dicetak sesuai permintaan.


Keuntungan: Anda bisa menjalankan bisnis online tanpa harus menyimpan atau mengirim produk.

10. Crypto Staking atau Yield Farming


Di dunia cryptocurrency, staking memungkinkan Anda memperoleh reward dengan menahan koin tertentu di platform blockchain. Yield farming memungkinkan Anda memperoleh bunga dari dana yang dikunci dalam platform keuangan terdesentralisasi (DeFi).


Keuntungan: Pendapatan pasif dengan potensi hasil yang lebih tinggi, meskipun dengan risiko volatilitas.

Manfaat Passive Income


Manfaat dari memiliki sumber passive income adalah untuk perencanaan keuangan dan kehidupan finansial seseorang ke depannya.


Adapun penjelasan lengkap tentang manfaat passive income adalah sebagai berikut.


1. Lebih Tenang Menghadapi Masa Depan


Memiliki passive income dapat menjadi jaminan finansial yang lebih stabil di masa depan.


Selain itu, pendapatan pasif juga memberikan rasa tenang karena kamu tahu bahwa ada penghasilan yang datang terus-menerus.


Bahkan jika kamu berhenti bekerja atau menghadapi situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, memiliki pendapatan pasif dapat memberikan keamanan finansial kedepannya.


2. Memudahkan Mencapai Tujuan Finansial


Pendapatan pasif dapat membantumu mencapai tujuan finansial lebih cepat dan efisien.


Misalnya, jika memiliki passive income dari investasi, kamu dapat mengalokasi penghasilan tersebut untuk menghemat atau berinvestasi lebih lanjut.


Nah, penghasilan ini membantu untuk mencapai tujuan seperti membeli rumah atau pensiun lebih awal.


3. Membantu Memperoleh Kebebasan Finansial


Salah satu manfaat utama dari pendapatan pasif adalah mencapai kebebasan finansial.


Dengan passive income yang cukup untuk menutupi biaya hidup, kamu tidak perlu terjebak dalam pekerjaan tidak sesuai passion atau tergantung pada gaji bulanan.


4. Mendapatkan Penghasilan Tambahan


Dalam hal ini, manfaat passive income adalah berfungsi sebagai sumber penghasilan tambahan.


Passive income memungkinkan kamu memiliki lebih banyak pendapatan untuk berinvestasi, mengejar hobi, atau beramal kepada masyarakat.


Penghasilan tambahan ini dapat meningkatkan kualitas hidup kamu secara keseluruhan.


Cara Mendapatkan Passive Income


Adapun beberapa cara untuk mendapatkan passive income adalah:


Mendapatkan passive income membutuhkan investasi awal dalam bentuk uang, waktu, atau keahlian, tetapi setelah itu, pendapatan bisa mengalir dengan sedikit usaha tambahan. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mulai menghasilkan passive income:


1. Investasi Saham dengan Dividen


Membeli saham dari perusahaan yang rutin membayar dividen adalah salah satu cara populer untuk mendapatkan passive income. Setiap kali perusahaan membagikan keuntungan dalam bentuk dividen, pemegang saham akan menerima bagian sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.


Langkah: Pilih perusahaan dengan rekam jejak pembayaran dividen yang baik, beli saham, dan pertahankan dalam jangka panjang untuk mendapatkan dividen secara berkala.

2. Menyewakan Properti


Properti sewa seperti rumah, apartemen, atau ruko dapat menjadi sumber passive income yang stabil. Anda bisa menyewakan properti kepada individu atau bisnis dengan kontrak jangka panjang.


Langkah: Lakukan riset lokasi properti dengan permintaan tinggi, beli atau renovasi properti, dan sewa dengan harga yang sesuai pasar.

3. Investasi Reksa Dana atau Obligasi


Reksa dana dan obligasi memberikan return dalam bentuk bunga atau kenaikan nilai investasi. Anda bisa memilih reksa dana pasar uang atau obligasi dengan risiko rendah yang menawarkan bunga tetap.


Langkah: Buka rekening investasi di platform investasi terpercaya, pilih reksa dana atau obligasi, dan investasikan dana sesuai tujuan keuangan.

4. Menjual Produk Digital


Produk digital seperti e-book, template, atau kursus online memiliki potensi passive income yang besar. Setelah dibuat, produk ini bisa dijual berulang kali tanpa perlu menyimpan stok fisik.


Langkah: Buat produk digital yang relevan, unggah ke platform seperti Amazon (untuk e-book) atau Udemy (untuk kursus), dan promosikan ke target audiens.

5. Affiliate Marketing


Affiliate marketing adalah cara menghasilkan komisi dengan mempromosikan produk atau layanan orang lain. Anda akan mendapatkan komisi setiap kali seseorang melakukan pembelian melalui tautan afiliasi Anda.


Langkah: Gabung dengan program afiliasi seperti Amazon Associates, pilih produk yang relevan, buat konten (blog, media sosial, video), dan bagikan tautan afiliasi Anda.

6. Membangun Blog atau Website Monetized


Dengan blog atau website yang memiliki konten menarik dan berkualitas, Anda bisa mendapatkan passive income dari iklan, affiliate marketing, atau program lainnya. Setelah blog berkembang, pendapatan bisa datang dari lalu lintas organik tanpa perlu pembaruan konten secara rutin.


Langkah: Tentukan niche, buat konten berkualitas, optimalkan SEO, dan daftarkan blog ke program monetisasi seperti Google AdSense.

7. Peer-to-Peer (P2P) Lending


Dalam P2P lending, Anda memberikan pinjaman kepada individu atau bisnis melalui platform online dengan imbal hasil berupa bunga. Dana Anda akan dipinjamkan secara otomatis kepada peminjam, sehingga Anda bisa mendapatkan passive income dalam bentuk bunga.


Langkah: Pilih platform P2P lending terpercaya, pilih peminjam yang sesuai dengan profil risiko Anda, dan mulai investasi kecil-kecilan.

8. Crypto Staking atau Yield Farming


Di dunia cryptocurrency, staking atau yield farming memungkinkan Anda memperoleh reward dengan mengunci aset kripto di platform tertentu. Staking adalah cara untuk mendukung validasi jaringan blockchain dan menghasilkan passive income dalam bentuk reward.


Langkah: Pilih koin yang mendukung staking, simpan koin di platform staking terpercaya, dan ikuti proses staking sesuai panduan platform.

9. Membangun Aplikasi atau Produk Software


Aplikasi atau software yang bermanfaat dapat menjadi sumber passive income setelah selesai dibuat. Anda bisa menjualnya di platform seperti Google Play, App Store, atau sebagai software berlisensi di situs Anda sendiri.


Langkah: Identifikasi masalah yang bisa diselesaikan dengan aplikasi, kembangkan aplikasi atau software, dan unggah ke platform yang relevan.

10. Menjual Foto atau Video di Platform Digital


Jika Anda memiliki keahlian dalam fotografi atau videografi, Anda bisa menghasilkan passive income dengan menjual karya Anda di situs seperti Shutterstock atau Adobe Stock. Setiap kali karya Anda diunduh, Anda akan mendapatkan royalti.


Langkah: Ambil foto atau video berkualitas tinggi, unggah ke platform stok foto atau video, dan promosikan karya Anda untuk meningkatkan peluang pembelian.

Itu dia penjelasan lengkap mengenai apa itu passive income, jenis, manfaat, dan cara mendapatkannya.


Jadi, bisa disimpulkan bahwa, passive income adalah jenis penghasilan pasif yang diperoleh tanpa partisipasi aktif seseorang.


Bagaimana, apakah kamu tertarik untuk memiliki passive income? Kalau iya, kamu bisa memulainya dengan investasi di instrumen yang aman, seperti deposito BPR.


Investasi deposito BPR di DepositoBPR by Komunal sudah jelas #LebihUntung karena menawarkan bunga hingga 6,75% per tahunnya. Jadi, kamu nggak perlu khawatir bakal rugi.

Soal keamanannya juga nggak perlu diragukan lagi karena DepositoBPR by Komunal telah tercatat dan awasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Lebih dari itu, aplikasi DepositoBPR by Komunal juga menyediakan berbagai informasi seputar investasi untuk menambah pengetahuanmu.


Yuk, langsung aja bikin investasimu #MakinMaksimal dengan DepositoBPR by Komunal dan rasakan sensasi #SimpananRasaInvestasi sekarang juga!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer