Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

blog

Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

DepositoBPR by Komunal

22 September 2024

Retained earning atau dikenal dengan laba ditahan adalah jumlah laba bersih perusahaan setelah dikurangi dividen yang ditahan oleh perusahaan. Dengan kata lain, keuntungan tersebut tidak akan dibagikan kepada para pemegang saham.


Kondisi ini biasanya dilakukan untuk tujuan tertentu, seperti pembiayaan ekspansi bisnis. Lantas, bagaimana cara menghitung laba ditahan? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini.


Namun, sebelum membahas tentang retained earning, kini investasi deposito di DepositoBPR by Komunal bisa semakin untung dengan mengikuti program “Ajak Teman Dapat Bonus”. Cukup dengan mengajak teman untuk nabung deposito di DepositoBPR by Komunal mulai dari Rp1 juta, kamu berkesempatan memperoleh cashback hingga Rp1,5 juta. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut.

Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Apa itu Laba Ditahan?


Laba ditahan adalah bagian dari keuntungan bersih perusahaan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham, melainkan disimpan oleh perusahaan untuk berbagai keperluan, seperti ekspansi bisnis, pembayaran utang, atau sebagai cadangan dana darurat.


Laba ini merupakan salah satu komponen penting dalam ekuitas perusahaan karena mencerminkan jumlah keuntungan yang telah diinvestasikan kembali ke dalam bisnis. Dalam jangka panjang, laba ditahan dapat membantu perusahaan mempertahankan kestabilan keuangan dan pertumbuhan tanpa harus bergantung pada sumber pendanaan eksternal.


Selain itu, laba ditahan juga mencerminkan keputusan manajemen perusahaan terkait pengelolaan keuntungan bisnis. Dengan menyimpan sebagian keuntungan, perusahaan memiliki fleksibilitas dalam mengelola operasional dan memperluas kapasitasnya tanpa harus mengeluarkan modal tambahan dari luar.


Fungsi Laba Ditahan


Terdapat beberapa fungsi laba ditahan terutama dalam mendukung keberlangsungan operasional dan strategi keuangan perusahaan Berikut penjelasannya:


1. Dana Operasional Perusahaan


Laba ditahan sering digunakan sebagai sumber dana untuk operasional sehari-hari. Dengan menggunakan laba ini, perusahaan dapat membiayai kebutuhan seperti pembelian bahan baku, biaya produksi, dan gaji karyawan, tanpa harus mengambil pinjaman dari pihak ketiga. Hal ini membantu menjaga likuiditas perusahaan dan mengurangi ketergantungan pada utang.


2. Dana untuk Pembayaran Utang


Laba ditahan juga bisa digunakan untuk melunasi kewajiban utang perusahaan. Dengan begitu, perusahaan dapat mengurangi beban utang dan bunga sehingga memperkuat posisi keuangannya. Cara ini juga memberikan fleksibilitas lebih bagi perusahaan dalam mengelola keuangannya di masa depan.


3. Dana Ekspansi Bisnis


Salah satu fungsi utama laba ditahan adalah membiayai ekspansi bisnis. Perusahaan dapat menggunakan dana ini untuk membuka cabang baru, membeli peralatan tambahan, atau memperluas lini produk. Dengan demikian, laba ditahan membantu perusahaan tumbuh dan meningkatkan pangsa pasarnya tanpa harus mengeluarkan modal dari sumber eksternal.


4. Cadangan Dana Darurat


Tidak hanya itu, laba ditahan juga dapat berfungsi sebagai cadangan dana darurat yang akan digunakan saat perusahaan menghadapi situasi tak terduga, seperti penurunan pendapatan atau kenaikan biaya operasional secara mendadak. Dana ini berperan sebagai bantalan keuangan untuk menjaga stabilitas perusahaan saat kondisi ekonomi tidak menentu.


Unsur-Unsur Laba Ditahan


Dalam akuntansi, laba ditahan dipengaruhi oleh beberapa unsur penting yang menentukan seberapa besar jumlahnya di akhir periode. Berikut adalah unsur-unsur yang ada pada laba ditahan:


1. Laba Rugi Perusahaan


Laba ditahan dipengaruhi oleh laba rugi yang diperoleh perusahaan selama periode akuntansi. Jika perusahaan mendapatkan laba, maka jumlah laba ditahan akan meningkat. Sebaliknya, jika perusahaan mengalami kerugian, laba ditahan bisa berkurang atau bahkan menjadi negatif. Oleh karena itu, performa operasional perusahaan sangat menentukan besar kecilnya laba ditahan.

2. Dividen Perusahaan


Besaran laba ditahan juga bergantung pada keputusan perusahaan terkait dividen. Jika perusahaan memutuskan untuk membagikan sebagian besar keuntungannya kepada pemegang saham, maka laba yang ditahan akan lebih kecil. Namun, jika perusahaan memilih untuk membagikan dividen dalam jumlah kecil atau tidak sama sekali, maka laba ditahan akan lebih besar.


Cara Menghitung Laba Ditahan


Pada akhir periode akuntansi, laba ditahan adalah jumlah laba ditahan dari periode sebelumnya, ditambah dengan laba bersih yang diperoleh selama periode berjalan, dikurangi dengan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Secara matematis, rumusnya adalah:


Laba Ditahan = Laba Ditahan Awal + Laba Bersih - Dividen


Contohnya, jika perusahaan memulai dengan laba ditahan sebesar Rp500 juta, memperoleh laba bersih sebesar Rp200 juta selama tahun berjalan, dan membayar dividen sebesar Rp50 juta kepada pemegang saham, maka laba ditahan pada akhir tahun akan dihitung sebagai:


Laba Ditahan Akhir


= Rp500.000.000 + Rp200.000.000 − Rp50.000.000


= Rp650.000.000


Dengan demikian, laba ditahan akhir periode dari perusahaan tersebut adalah Rp650 juta.


Makin Untung dengan Promo Ekstra Royal dari DepositoBPR by Komunal!


Dengan memahami konsep laba ditahan di atas, kamu dapat melihat bagaimana perusahaan menggunakan laba untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhannya. Sebagai individu, menyisihkan dana untuk investasi juga merupakan langkah bijak dalam mengelola keuangan pribadi. Salah satu cara yang lebih aman dan terjamin adalah dengan investasi deposito.


Terima kasih telah #PilihYangTepat dengan menabung deposito di DepositoBPR by Komunal. Kami mengapresiasi para pelanggan loyal dengan penawaran ekstra royal di bulan ini. Nikmati beragam promo dan penawaran menarik agar #LebihUntung.


Dengan bunga kompetitif hingga 6,75% per tahun, tambahan keuntungan tersebut tentu membuatmu semakin banyak cuan dengan menyisihkan sejumlah uang untuk investasi deposito. Keamanannya juga terjamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.


Misalnya, kamu menyisihkan Rp5 juta untuk didepositkan ke DepositoBPR by Komunal. Berikut perhitungan keuntungannya:


Laba Ditahan: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya

Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa keuntungan yang akan diperoleh dengan tenor 12 bulan adalah Rp337.500. Akan tetapi, keuntungan ini bisa kamu tingkatkan dengan mengikuti promo ekstra royal dari DepositoBPR by Komunal. Jadi, jangan lewatkan kesempatannya!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer