blog
DepositoBPR by Komunal
17 Juli 2024
Dalam dunia bisnis, laporan laba rugi perusahaan dagang adalah hal yang sangat penting dan tidak boleh sembarangan dibuat.
Sebab, laporan laba rugi ini memerlukan perhitungan yang tepat dan valid berdasarkan kenyataan di lapangan.
Bagi kamu yang tertarik mempelajarinya lebih dalam, yuk baca sampai habis artikel contoh laporan laba rugi perusahaan dagang berikut!
Dalam bahasa Inggris, laporan laba rugi perusahaan dagang disebut juga profit andloss statement atau income statement perusahaan dagang.
Laporan laba rugi adalah catatan keuangan yang menunjukkan pendapatan, biaya, profit, serta kerugian bersih suatu usaha dalam kurun waktu tertentu.
Jadi, di dalam laporan rugi laba perusahaan dagang ini harus menjelaskan segala pendapatan yang diterima perusahaan, serta pengeluaran biaya untuk menjalankan operasional bisnis.
Setelah dilakukan perhitungan, apabila pendapatan yang diperoleh lebih besar dari biaya pengeluaran, maka perusahaan pun akan memperoleh laba.
Sebaliknya, jika ternyata jumlah pendapatan lebih kecil segala biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan akan mengalami kerugian.
Adapun tujuan dari dibuatnya laporan perhitungan laba rugi perusahaan dagang adalah untuk mengukur kinerja keuangan dan bahan evaluasi manajemen.
Kemudian, perusahaan pun dapat menentukan strategi bisnis dan membuat keputusan investasi yang tepat berdasarkan laporan tersebut.
Berikut ini komponen atau unsur-unsur yang harus ada dalam laporan laba rugi:
Pendapatan merupakan salah satu komponen atau unsur utama yang harus ada dalam laporan laba rugi perusahaan dagang.
Sebab, pendapatan menggambarkan berapa jumlah dana yang diterima oleh perusahaan atas penjualan produk atau jasanya kepada konsumen.
Jadi, unsur ini dapat mengevaluasi sejauh mana perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan operasional usahanya.
Apabila pendapatan yang dicatat tinggi, maka hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pertumbuhan dan kinerja baik. Begitu pula sebaliknya.
Selain itu, pendapatan juga memiliki peran penting untuk menghitung laba atau rugi perusahaan dagang.
Unsur utama lain yang harus ada pada laporan laba rugi perusahaan dagang adalah besarnya beban.
Beban merupakan semua biaya yang timbul dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, misalnya saat melakukan aktivitas produksi, untuk administrasi, serta pemasaran.
Beban merupakan unsur penting karena berperan dalam perhitungan laba dan rugi bersih perusahaan.
Jadi, dengan adanya beban, maka akan diketahui berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan tercatat.
Unsur penting selanjutnya yang perlu dicatat dalam laporan laba rugi perusahaan dagang adalah profit (laba).
Yup, unsur ini mencerminkan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari kegiatan operasionalnya.
Angka profit sendiri dihasilkan dari selisih antara pendapatan dengan beban. Jika perusahaan mengalami profit, maka artinya jumlah pendapatan melebihi beban yang dikeluarkan.
Kerugian merupakan hasil perhitungan antara pendapatan dengan beban, di mana penghasilan lebih sedikit dari biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Jika ternyata setelah dilakukan perhitungan perusahaan mengalami kerugian, maka diperlukan evaluasi kinerja untuk mengatasinya.
Terdapat dua format laporan laba rugi perusahaan dagang yang bisa kamu gunakan, yaitu:
Dalam format single step, semua jenis pendapatan dan keuntungan yang diperoleh perusahaan dicatat di awal laporan.
Kemudian, semua beban dan kerugian dicatat selanjutnya. Nah, selisih antara pendapatan, keuntungan, beban, dan kerugian akan menghasilkan laba kotor.
Di sisi lain, ada juga selisih antara Pajak Penghasilan (Pph) dengan laba kotor, yang kemudian akan menghasilkan laba bersih.
Untuk lebih jelasnya, berikut rumus laporan laba rugi perusahaan dagang yang digunakan dalam format single step:
Penghasilan bersih = (pendapatan + keuntungan) - (beban + kerugian)
Berbeda dari format sebelumnya, multiple step income memisahkan atau mengklasifikasikan transaksi operasional dengan non-operasional.
Setelah itu, dilakukan perbandingan pada beban perusahaan dan pemasukan yang saling berkaitan.
Nah, apabila keuntungan operasional dihasilkan, maka akan terdapat perbedaan antara aktivitas bisnis yang biasa dan tak biasa atau insidentil.
Terdapat beberapa elemen yang perlu dipahami dalam pembuatan format laporan laba rugi perusahaan dagang ini, yaitu:
Rumus laba rugi perusahaan dagang dalam format multiple step adalah sebagai berikut:
Laba kotor = penjualan bersih - HPP
Pendapatan operasional = laba kotor - biaya operasional
Penghasilan bersih = penghasilan operasional + barang non operasional
Agar kamu makin paham, yuk simak cara membuat laporan laba rugi perusahaan dagang berikut.
Laporan laba rugi bentuk single step banyak digunakan oleh perusahaan. Berikut ini format laporan laba rugi perusahaan dagang sigle step:
Sumber: Jurnal
Berikut ini contoh laporan laba rugi perusahaan dagang format multiple step:
Sumber: jurnal
Itu dia penjelasan lengkap tentang cara menghitung laba rugi perusahaan dagang, dimulai dari pengertian, unsur-unsur, dan contohnya.
Intinya, laporan laba rugi perusahaan dagang berfungsi untuk menyajikan informasi terkait pendapatan, beban, profit, dan kerugian suatu usaha pada periode tertentu.
Tentunya, semua perusahaan berkeinginan untuk mendapatkan keuntungan yang besar melebihi pengeluarannya.
Berbicara soal keuntungan perusahaan, kamu bisa, lho, mengembangkan modal dengan membuka deposito di aplikasi DepositoBPR by Komunal.
Sebab, akan ada imbal hasil hingga sebesar 6,75% p.a per tahunnya hanya dengan menyimpan danamu di sini.
Yup, kamu bisa mendapat untung hanya dengan menyimpan dana di DepositoBPR by Komunal.
Jadi, kamu tak perlu mengeluarkan banyak waktu dan usaha, serta analisis pasar modal yang sulit.
Menarik, ‘kan? So, tunggu apalagi? Segera kembangkan usahamu bersama DepositoBPR by Komunal sekarang juga!
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010