blog
DepositoBPR by Komunal
10 Agustus 2024
Sebab, seluruh transaksi keuangan syariah dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip dan hukum Islam.
Untuk memahami lebih dalam serta membantumu memilih instrumen keuangan yang ada dalam lembaga keuangan islam dan sesuai kebutuhan, yuk simak artikel berikut sampai habis!
Apa Itu instrumen keuangan syariah? Instrumen keuangan syariah adalah aset-aset dalam aktivitas transaksi yang sesuai dengan hukum serta syariat Islam.
Hal ini termasuk aset investasi dan pembiayaan di bidang bisnis yang melahirkan kewajiban ekonomi menurut prinsip syariah.
Banyak instrumen investasi syariah yang kita temui di keseharian, seperti obligasi maupun kewajiban kontraktual nasabah dari akad kerjasama.
Selain itu, instrumen keuangan syariah juga bisa berupa kas, bukti kepemilikan atas sebuah aset, serta hak kontrak untuk menjual atau menerima.
Berikut ini adalah 11 instrumen keuangan yang ada dalam lembaga keuangan islam:
Mudharabah adalah bentuk kemitraan di mana satu pihak menyediakan modal, sementara pihak lain menyediakan tenaga kerja atau keahlian. Keuntungan yang dihasilkan dari usaha tersebut dibagi sesuai dengan kesepakatan awal. Jika terjadi kerugian, hanya pemilik modal yang menanggungnya, kecuali jika kerugian disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan pihak pengelola.
Musharakah adalah kemitraan di mana semua pihak yang terlibat menyumbangkan modal ke dalam usaha dan berbagi keuntungan serta kerugian berdasarkan proporsi modal yang disertakan. Instrumen ini mendorong partisipasi aktif dari semua mitra dalam manajemen usaha.
Murabahah adalah bentuk pembiayaan di mana lembaga keuangan membeli barang yang diinginkan oleh nasabah, kemudian menjualnya kembali kepada nasabah dengan margin keuntungan yang telah disepakati. Pembayaran dilakukan secara bertahap atau sekaligus oleh nasabah. Murabahah sering digunakan dalam pembiayaan rumah, kendaraan, atau barang modal lainnya.
Ijarah adalah perjanjian sewa di mana lembaga keuangan membeli dan menyewakan aset kepada nasabah untuk jangka waktu tertentu dengan biaya sewa yang telah disepakati. Pada akhir periode sewa, nasabah dapat memilih untuk memperpanjang sewa atau membeli aset tersebut dengan harga yang telah ditentukan.
Sukuk merupakan instrumen investasi syariah yang dapat digunakan untuk pembiayaan perusahaan.
Nah, segala proses yang dijalankan, mulai dari penerbitan hingga perdagangan, tetap harus sesuai dengan prinsip ekonomi syariah.
Dengan demikian, sukuk atau yang juga biasa disebut obligasi syariah ini harus bebas dari unsur riba, gharar, serta maysir.
Adapun ciri-ciri obligasi syariah yang lain adalah sebagai berikut:
Beberapa jenis obligasi syariah di antaranya adalah sukuk ritel, sukuk tabungan, serta sukuk korporasi.
Wakalah adalah perjanjian di mana seseorang atau lembaga ditunjuk sebagai agen untuk mewakili pihak lain dalam mengelola usaha atau aset. Agen menerima biaya atau komisi sebagai imbalan atas jasanya. Wakalah sering digunakan dalam transaksi investasi atau asuransi syariah.
Instrumen keuangan syariah yang terakhir adalah takaful. Takaful merupakan asuransi yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah dan menggunakan konsep bagi hasil.
Jadi, risiko dan keuntungan yang timbul akan dibagi secara merata pada semua peserta, baik lembaga keuangan maupun pemegang polis.
Apabila ada klaim, biaya berasal dari kontribusi yang dibayarkan seluruh peserta. Namun, apabila tidak ada klaim, uang kontribusi dapat dikelola untuk tujuan investasi.
Sama seperti asuransi konvensional, takaful juga memiliki berbagai jenis, seperti takaful jiwa, takaful kesehatan, dan takaful umum yang melindungi berbagai risiko bisnis.
Instrumen investasi syariah yang bisa kamu pilih, salah satunya yaitu saham syariah. Perbedaan saham syariah dengan konvensional ada pada jenis usaha yang diperbolehkan untuk mengeluarkannya.
Pada saham syariah, emiten atau perusahaan yang mengeluarkan harus menjalankan usaha sesuai syariat Islam.
Jadi, perusahaan rokok, minuman keras, dan penyedia judi tidak diperbolehkan untuk mengeluarkan saham syariah.
Keuntungan dari instrumen investasi syariah yang satu ini adalah sebagai berikut:
Meskipun begitu, saham syariah juga tidak lepas dari kelemahan. Adapun beberapa kelemahan saham syariah adalah sebagai berikut:
Instrumen keuangan syariah selanjutnya merupakan produk deposito. Jenis deposito ini merupakan simpanan berjangka yang dikelola sesuai syariat Islam.
Perbedaan dari deposito biasa adalah tidak adanya bunga karena Islam mengharamkan unsur riba.
Deposito ini menawarkan nisbah dengan rasio 60:40. Dalam hal ini, nasabah akan mendapatkan bagian atau rasio terbesar.
Reksadana syariah merupakan instrumen investasi syariah di mana dana dari investor akan dikumpulkan dan kemudian diinvestasikan ke dalam pasar uang, saham, serta obligasi sesuai prinsip ekonomi Islam.
Pengelolaan dana dari investor nantinya akan dilakukan oleh manajer investasi. Jadi, investor yang memberikan dananya tinggal menikmati hasilnya saja.
Wadiah adalah konsep titipan dalam perbankan syariah, di mana nasabah menyimpan uang atau barang di lembaga keuangan sebagai titipan. Ada dua jenis wadiah: wadiah yad amanah (titipan tanpa jaminan keuntungan) dan wadiah yad dhamanah (titipan dengan jaminan).
Pada wadiah yad dhamanah, bank dapat menggunakan dana tersebut dan memberikan keuntungan kepada nasabah sebagai bonus, meskipun tidak wajib. Prinsip wadiah ini memastikan bahwa nasabah dapat menarik simpanannya kapan saja tanpa melanggar hukum syariah.
Instrumen keuangan syariah tidak hanya menjadi pilihan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat yang mendukung keadilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dengan menghindari praktik yang dilarang dalam hukum Islam, seperti riba, gharar, dan maisir, instrumen keuangan syariah memberikan solusi keuangan yang etis dan bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari instrumen keuangan syariah:
Instrumen keuangan syariah dirancang untuk menghindari riba (bunga) yang dianggap tidak adil dan merugikan. Dengan menghapuskan riba, instrumen ini mendorong transaksi yang lebih adil dan saling menguntungkan antara pihak-pihak yang terlibat.
Melalui instrumen seperti mudharabah dan musharakah, instrumen keuangan syariah mendorong keterlibatan aktif semua pihak dalam suatu usaha. Ini membantu menciptakan kemitraan yang adil di mana keuntungan dan kerugian dibagi berdasarkan kontribusi masing-masing pihak.
Dalam instrumen keuangan syariah, transaksi harus dilakukan dengan jelas dan transparan untuk menghindari gharar (ketidakpastian). Hal ini membantu mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam transaksi, sehingga memberikan rasa aman bagi semua pihak yang terlibat.
Instrumen keuangan syariah seringkali dikaitkan dengan tujuan sosial, seperti zakat, infak, dan sedekah, yang digunakan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat. Misalnya, dana yang dikumpulkan melalui instrumen seperti sukuk sering digunakan untuk proyek-proyek yang bermanfaat bagi publik, seperti infrastruktur dan pendidikan.
Instrumen keuangan syariah menekankan pada transparansi dan kepercayaan antara semua pihak yang terlibat. Semua perjanjian dan kontrak harus jelas dan dipahami oleh semua pihak, yang membantu membangun hubungan bisnis yang lebih kuat dan bertanggung jawab.
Instrumen seperti sukuk dan wakalah menawarkan alternatif investasi yang sesuai dengan prinsip syariah. Ini memberikan peluang bagi investor untuk menanamkan modal mereka dalam proyek-proyek yang etis dan sesuai dengan nilai-nilai Islam, sambil tetap mendapatkan keuntungan yang sah.
Instrumen keuangan syariah menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan masyarakat, tidak hanya karena kesesuaiannya dengan prinsip-prinsip Islam, tetapi juga karena manfaatnya yang luas baik secara finansial maupun moral. Dengan menggabungkan aspek-aspek ekonomi dan etika, instrumen-instrumen ini memberikan solusi keuangan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. Berikut adalah keuntungan-keuntungan instrumen keuangan syariah berdasarkan aspek finansial dan moral:
Instrumen keuangan syariah meminimalkan risiko yang terkait dengan ketidakpastian dalam transaksi. Dengan memastikan bahwa semua aspek dari suatu transaksi dijelaskan dengan jelas dan transparan, instrumen ini membantu melindungi investor dan nasabah dari kerugian yang tidak diantisipasi.
Instrumen seperti mudharabah dan musharakah memungkinkan partisipasi dalam keuntungan usaha. Hal ini tidak hanya memberikan potensi pengembalian yang tinggi tetapi juga mendorong kerjasama yang lebih erat antara pemilik modal dan pengelola usaha.
Melalui instrumen seperti murabahah dan sukuk, individu dan perusahaan mendapatkan akses ke pembiayaan yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga etis. Keuntungan yang diperoleh dari instrumen ini tidak berasal dari riba, tetapi dari transaksi yang sah dan sesuai dengan prinsip syariah.
Sukuk dan instrumen lainnya memberikan peluang investasi yang aman dengan risiko yang terukur, karena mereka didukung oleh aset riil. Ini memberikan jaminan tambahan bagi investor bahwa dana mereka diinvestasikan dalam proyek yang nyata dan menguntungkan.
Instrumen keuangan syariah dirancang untuk sepenuhnya mematuhi hukum Islam, yang melarang praktik riba, gharar, dan maisir. Dengan menggunakan instrumen ini, individu dan perusahaan dapat memastikan bahwa semua transaksi mereka sesuai dengan nilai-nilai agama dan etika Islam.
Instrumen keuangan syariah sering kali terkait dengan tujuan sosial, seperti distribusi zakat dan infak. Melalui penggunaan instrumen ini, dana dapat dialokasikan untuk proyek-proyek yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Prinsip transparansi yang dipegang teguh dalam keuangan syariah membantu membangun kepercayaan antara semua pihak yang terlibat. Kepercayaan ini tidak hanya penting dalam hubungan bisnis tetapi juga dalam memperkuat ikatan sosial dan moral di dalam masyarakat.
Instrumen keuangan syariah menawarkan keseimbangan antara pencarian keuntungan dan pencapaian kebaikan sosial. Dengan demikian, mereka mendorong tanggung jawab sosial dan pengelolaan yang etis dalam segala bentuk transaksi.
Instrumen keuangan syariah berlandaskan pada prinsip-prinsip yang diatur dalam hukum Islam, yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua transaksi keuangan dilakukan dengan cara yang adil, transparan, dan sesuai dengan nilai-nilai etika Islam. Prinsip-prinsip ini mengatur bagaimana instrumen keuangan syariah harus dirancang dan digunakan untuk menghindari praktik-praktik yang dilarang dalam Islam, seperti riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maisir (perjudian). Berikut adalah prinsip-prinsip utama syariah yang diterapkan dalam instrumen keuangan syariah:
Prinsip-prinsip syariah dalam instrumen keuangan syariah memastikan bahwa transaksi keuangan dilakukan dengan cara yang adil, transparan, dan sesuai dengan etika Islam.
Investasi dalam instrumen keuangan syariah menawarkan peluang bagi individu dan institusi untuk berinvestasi dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Proses investasi ini didasarkan pada aturan-aturan syariah yang memastikan semua aktivitas investasi dilakukan secara adil, transparan, dan etis. Berikut adalah penjelasan mengenai proses investasi dalam beberapa instrumen keuangan syariah yang umum digunakan:
Proses investasi dalam instrumen keuangan syariah dirancang untuk memastikan bahwa semua aktivitas investasi dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Itulah dia uraian lengkap mengenai pengertian dan jenis instrumen keuangan yang ada dalam lembaga keuangan islam.
Pada intinya, konsep dasar instrumen keuangan syariah adalah seluruh kegiatan transaksi yang dilakukan harus berlandaskan prinsip dan hukum Islam.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu jenis instrumen keuangan berlandaskan hukum Islam adalah deposito syariah.
Nah, jika tertarik untuk berinvestasi di deposito syariah, kamu bisa memilih produknya di aplikasi DepositoBPR by Komunal.
Ada berbagai pilihan produk deposito syariah yang tersedia di DepositoBPR by Komunal, sehingga kamu bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan.
Ditambah lagi, DepositoBPR by Komunal juga sudah dijamin LPS dan diawasi serta terdaftar di OJK, sehingga akan lebih aman.
Menarik, bukan? Yuk, bertransaksi syariah dan rasakan #SimpananRasaInvestasi dengan DepositoBPR by Komunal!
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010