Supply Chain: Pengertian, Sistem, Tujuan, dan Contohnya

blog

Supply Chain: Pengertian, Sistem, Tujuan, dan Contohnya

DepositoBPR by Komunal

01 Agustus 2024

Dalam mengembangkan usaha, supply chain adalah jaringan perusahaan dan kegiatan yang terlibat saat  proses menciptakan dan mengantarkan produk atau layanan kepada konsumen akhir. Sederhananya, ini adalah perjalanan yang dilalui sebuah produk, mulai dari saat masih menjadi bahan baku mentah hingga sampai di tangan pembeli.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang supply chain, mulai dari definisi, sistem, tujuan, dan contoh penerapannya dalam berbagai industri. Oleh karena itu, mari simak ulasan lengkapnya di bawah ini.


Apa itu Supply Chain?


Supply chain adalah jaringan organisasi yang bekerja sama untuk menghasilkan produk dan mengantarkannya kepada konsumen akhir. Jaringan ini mencakup seluruh tahap produksi, mulai dari pengadaan bahan baku, manufaktur, hingga distribusi dan penjualan produk.


Selain mengatur alur fisik produk, supply chain juga mengelola informasi dan keuangan yang terkait dengan proses tersebut. Hal ini meliputi komunikasi antarpihak, koordinasi aktivitas, dan pengelolaan arus dana.


Perlu diketahui, setiap pihak dalam supply chain saling bergantung sehingga kelancaran maupun hambatan akan memengaruhi pihak lainnya. Oleh karena itu, apabila terjadi gangguan pada satu tahap, seperti keterlambatan pasokan bahan baku dapat berakibat pada keterlambatan produksi, peningkatan biaya, dan ketidakpuasan konsumen.


Dalam hal ini, komunikasi dan transparansi informasi antarpihak dalam supply chain sangat penting. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi potensi masalah, melakukan koordinasi, dan mengambil langkah antisipasi untuk meminimalkan gangguan.


Perbedaan Supply Chain dan Supply Chain Management


Supply chain dan supply chain management sering kali disalahartikan sebagai hal yang sama. Faktanya, keduanya adalah dua konsep yang berbeda, meskipun saling terkait.


Supply chain adalah jaringan organisasi yang bekerja sama untuk mengantarkan produk kepada konsumen. Jaringan ini mencakup semua tahap, mulai dari pengadaan bahan baku hingga distribusi produk akhir.


Di sisi lain, supply chain management (SCM) adalah serangkaian strategi dan praktik yang digunakan untuk mengelola dan mengoptimalkan supply chain. SCM tidak hanya berfokus pada proses pengolahan bahan baku, produksi, dan pendistribusian, tetapi juga pada efisiensi dan efektivitas setiap tahapan.


SCM bertujuan untuk mencapai supply chain yang hemat dan efisien dengan meminimalkan pemborosan dan memaksimalkan keuntungan. Selain itu, SCM juga berperan penting dalam mengelola hubungan dengan perusahaan mitra karena memiliki tujuan yang sama, yaitu menjangkau konsumen akhir. Oleh karena itu, koordinasi antarperusahaan menjadi kunci dalam memastikan semua pihak bekerja sama secara efektif dan produk mereka dapat diterima oleh konsumen.



Fungsi dan Tujuan Supply Chain


Supply chain bukan sekadar proses mengantarkan produk dari awal hingga akhir, namun juga berperan penting dalam perencanaan strategis, kelancaran operasi, dan pencapaian tujuan bisnis. Sebagai alat perencanaan strategis, fungsi dari supply chain adalah sebagai berikut:


  • Menemukan peluang pasar baru.

  • Mengidentifikasi dan mengatasi masalah distribusi.

  • Memahami iklim kompetisi di pasar.

Sementara itu, tujuan utama supply chain adalah:


  • Menyediakan produk yang tepat kepada pelanggan di waktu dan tempat yang tepat dengan harga kompetitif.

  • Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi bisnis.

  • Meningkatkan kepuasan pelanggan.

  • Meningkatkan profitabilitas.

  • Meningkatkan daya saing bisnis.

Sistem Supply Chain di Perusahaan


Supply chain memiliki sistem yang melibatkan beberapa pihak di dalamnya. Berikut adalah tugas dan kedudukan setiap pihak di supply chain:


1. Memilah Bahan Mentah


Kualitas produk erat kaitannya dengan proses pemilahan bahan mentah yang cermat. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan manajemen rantai pasokan yang efektif. Hal ini dilakukan dengan cara mencari dan memilih bahan baku berkualitas tinggi, tahan lama, dan sesuai dengan target produksi. Dengan demikian, produk yang dihasilkan pun akan memiliki kualitas yang optimal dan mampu memenuhi ekspektasi konsumen.


2. Supplier


Supply chain tidak hanya berfokus pada pergerakan barang jadi, tetapi juga berperan penting dalam mengolah dan menyalurkan bahan mentah menjadi bahan baku untuk produk yang lebih besar.


Sebagai contoh, pada proses pembuatan pakaian, di awal supply chain terdapat supplier kain yang dengan cermat mengolah kapas menjadi lembaran kain berkualitas. Hasil olahan ini kemudian mereka jual secara grosir kepada perusahaan konveksi.



3. Pabrik


Setelah bahan baku dibeli dari pemasok, barang ini akan melalui serangkaian pemeriksaan kualitas yang ketat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bahan baku tersebut memenuhi standar yang ditetapkan dan siap untuk diolah menjadi produk jadi.


4. Distributor


Setelah produk selesai diproduksi, langkah selanjutnya dari supply chain adalah penyaluran melalui distributor. Pada tahap ini, fokus utama supply chain adalah memastikan kelancaran stock opname produk di gudang, terjalinnya komunikasi efektif dengan distributor, dan tersedianya agen yang memadai untuk mendistribusikan produk ke seluruh target pasar.


5. Retailer


Retailer dalam supply chain adalah penjual produk yang melakukan interaksi dengan konsumen. Mereka berperan penting dalam menjembatani kebutuhan konsumen dengan produk yang tersedia. Dalam hal ini, retailer bertanggung jawab untuk memberi label harga, memastikan produk dalam kondisi baik, dan menatanya agar menarik minat konsumen.


6. Pelanggan


Tahapan akhir dari supply chain adalah sampainya produk ke tangan pelanggan. Di sini, pengusaha berperan dalam menjaga kualitas produk agar tetap baik sehingga konsumen terdorong melakukan pembelian ulang. Dengan begitu, demand dari produk akan mengalami peningkatan permintaan dan siklus supply chain tetap berjalan.


Contoh Supply Chain


Selain memahami teori bahwa supply chain adalah serangkaian proses yang dilakukan oleh pengusaha sampai memastikannya diterima konsumen dalam kondisi baik, kamu juga perlu mengerti contoh praktik bisnis ini.


Salah satu contoh supply chain adalah ketika kamu membeli bahan pokok, misalnya beras di supermarket. Sebelum produk ini sampai ke tangan konsumen, ada petani yang menanam bahan baku hingga kemudian dipanen dan dijual ke pengolah makanan. Pengolah makanan mengolah bahan baku menjadi produk jadi, seperti beras kemudian didistribusikannya ke supermarket dan dijual kepada konsumen.


Kesimpulannya, supply chain adalah salah satu instrumen penting dalam dunia bisnis bagi perusahaan maupun konsumen. Dengan memahami supply chain, kamu dapat melihat bagaimana proses ini mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Jika kamu ingin mengembangkan bisnis dan meraih masa depan yang cemerlang, DepositoBPR by Komunal hadir sebagai solusi pendanaan yang aman dan menguntungkan. Contohnya, kamu memiliki usaha di bidang kuliner dengan rincian pembiayaan seperti berikut ini:

Supply Chain: Pengertian, Sistem, Tujuan, dan Contohnya

Supply Chain: Pengertian, Sistem, Tujuan, dan Contohnya

Artinya, total biaya per tahun yang perlu dibayarkan adalah sebesar:


Total biaya per tahun = (Rp3.400.000 + Rp6.950.000) x 12


Total biaya per tahun = 10.350.000 x 12


Total biaya per tahun = Rp124.200.000


Untuk memudahkan perjalanan bisnismu dan menutupi pembiayaan per tahun tersebut, kamu bisa mendepositokan uang sebesar:


Jumlah deposito = Total Biaya Tahunan / Bunga Bersih Tahunan


Jumlah deposito = Rp124.200.000 / [6,75% × (1 - 0,20)]


Jumlah deposito = Rp124.200.000 / 0,054


Jumlah deposito = Rp2.300.000.000


Adapun rincian bunga yang didapat dengan deposito sebesar Rp2.300.000.000 adalah sebagai berikut:


Supply Chain: Pengertian, Sistem, Tujuan, dan Contohnya

Selain itu, kamu juga berkesempatan untuk memperoleh bonus tambahan mulai dari Rp100 ribu dengan mengikuti referral program dari DepositoBPR by Komunal.


Supply Chain: Pengertian, Sistem, Tujuan, dan Contohnya

Untuk mengikuti programnya, kamu perlu mengajak temanmu untuk mendepositokan dananya melalui DepositoBPR by Komunal. Informasi selengkapnya mengenai referral program dari DepositoBPR by Komunal bisa kamu cek di sini, ya.

Buka rekening DepositoBPR by Komunal sekarang dan segera nikmati investasi #LebihMudah, #LebihAman, dan #LebihPraktis.


Bersama DepositoBPR by Komunal, wujudkan bisnis yang gemilang dengan #SimpananRasaInvestasi sekarang juga!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer