blog
DepositoBPR by Komunal
25 Juli 2024
Etika bisnis adalah serangkaian aturan yang terkait dengan pengelolaan dan pengembangan perusahaan. Berangkat dari pengertian etika, norma sosial dan ekonomi yang bersifat universal perlu ditekankan untuk mencapai keberlangsungan bisnis.
Jika ingin mencoba mengaplikasikan etika bisnis yang tepat untuk memajukan perusahaanmu, simak dulu pembahasan selengkapnya di artikel ini.
Etika bisnis adalah prinsip dari segala hal yang berkaitan dengan interaksi sosial dalam menjalankan suatu bisnis. Mengacu pada kata etika, penerapannya didasarkan pada perbedaan antara tindakan yang benar atau salah.
Pada penerapannya, etika bisnis sering dijadikan acuan bagi pemimpin serta pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan saat berhadapan dengan masalah moral yang rumit. Tidak hanya itu, etika yang baik juga dapat diterapkan dalam interaksi internal dan eksternal.
Dengan memberlakukan pedoman berperilaku dalam bisnis, manajemen pun dapat mempertimbangkan konsekuensi ekonomi, lingkungan, dan sosial dari berbagai keputusan yang diambil. Penerapannya juga dapat membantu penyusunan strategi pengembangan bisnis sesuai dengan visi dan misi yang menjadi identitas perusahaan.
Menurut Kees Bertens, terdapat tiga prinsip yang diterapkan dalam beretika bisnis, yaitu:
1.
Prinsip ekonomi di mana bisnis yang baik mendatangkan keuntungan (profit) tanpa menimbulkan kerugian bagi pihak lain.
2.
Prinsip hukum di mana bisnis perlu berjalan sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku.
3.
Prinsip moral di mana bisnis perlu dioperasikan selaras dengan moralitas atau nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Adapun menurut Sonny Keraf, Menteri Negara Lingkungan Hidup periode 1999-2001, prinsip menjalankan bisnis dibagi menjadi lima, yaitu;
1.
Prinsip kejujuran menegaskan perkataan dan tindakan apa adanya di mana kontrak, komitmen, dan perjanjian menjadi hal terpenting dalam pengoperasian bisnis.
2.
Prinsip keadilan yang memastikan bahwa semua pihak terlibat dalam pengoperasian bisnis tidak dibeda-bedakan berdasarkan ekonomi, sosial, dan lain sebagainya.
3.
Prinsip otonomi mendorong sikap mandiri, bebas, namun tetap bertanggung jawab sehingga dapat bertindak sesuai dengan keyakinan sendiri sehingga bebas dari tekanan eksternal.
4.
Prinsip saling menguntungkan memastikan pentingnya memastikan datangnya keuntungan dari suatu transaksi bisnis yang bermanfaat bagi setiap pihak.
5.
Prinsip integritas moral menekankan pentingnya untuk tidak merugikan orang lain saat mengambil keputusan atau bertindak untuk kepentingan bisnis.
Penerapan etika dalam berbisnis ditujukan untuk memenuhi kepentingan perusahaan dalam beberapa cakupan berikut:
Operasi bisnis yang aman memerlukan batasan agar semua pihak internal dan eksternal memahami standarnya. Dengan memastikan etika bisnis, risiko kecurangan pun dapat diminimalisasi sehingga karyawan dapat menjalankan pekerjaan sesuai dengan perannya, tanpa melewati batasan yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
Stakeholder atau pemangku kepentingan lebih mudah menaruh kepercayaan kepada perusahaan dengan etika bisnis yang jelas. Ketika bisnis berjalan sesuai dengan pedoman moral yang kuat, maka pemangku kepentingan pun tidak akan segan untuk memberikan dukungannya.
Pengelolaan bisnis tidak hanya terbatas pada kebutuhan operasional. Sikap dan nilai yang tercerminkan dalam kegiatan sehari-hari pun menjadi indikator akan pentingnya etika dalam berbisnis. Hal tersebut menjadikan praktik bisnis seimbang dan aman dari konflik atau perselisihan antar pihak.
Etika bisnis didasarkan pada nilai moral dan nilai-nilai yang membuat suatu entitas usaha memiliki visi untuk maju. Dengan menanamkan etika dalam berbisnis, semua pihak pun terdorong untuk mencapai tujuan yang sama. Hal ini dapat dilakukan melalui upaya pengembangan bisnis dan kemampuan masing-masing individu untuk memberikan yang terbaik.
Beretika itu sesederhana mengingat nama seseorang. Ketika kamu memanggil seseorang dengan namanya, maka ia akan merasa lebih dihargai. Memanggil nama secara langsung juga dapat membuat orang lain lebih nyaman dan mampu memudahkan komunikasi sejak awal.
Informasi bisnis yang disampaikan apa adanya atau secara jujur dapat menumbuhkan kepercayaan kepada rekan kerja, atasan, partner, bahkan pemangku kepentingan. Untuk itu, utamakan kejujuran dalam mengomunikasikan urusan bisnis.
Rasa hormat tidak hanya ditunjukkan lewat bahasa tubuh, melainkan juga ucapan-ucapan seperti tolong, maaf, dan terima kasih. Meskipun terlihat sepele, mencantumkan ucapan tersebut pada setiap interaksi dapat membantu membangun hubungan yang lebih harmonis dalam bisnis.
Itulah pembahasan seputar etika bisnis, mulai dari prinsip, tujuan, hingga contohnya. Menerapkan etika bisnis tidak hanya membentuk lingkungan kerja kondusif, namun juga memastikan hubungan dengan pihak eksternal tetap terjaga.
Etika tidak hanya penting dalam pelaksanaan bisnis, namun juga dalam dunia investasi. Ketika berinvestasi, kamu perlu menentukan produk yang tepat dan bank dengan fasilitas terjamin. Salah satu bentuk investasi yang aman adalah deposito di DepositoBPR by Komunal.
Investasi di DepositoBPR by Komunal #LebihPraktis karena hanya memerlukan satu kali pendaftaran untuk membuka deposito di ratusan BPR (Bank Perkreditan Rakyat) terseleksi di Indonesia. Tidak hanya itu, deposito di BPR juga #LebihAman sebab penempatannya dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.
Terlebih lagi, deposito dari BPR dapat membuatmu #LebihUntung dengan bunga hingga 6,75% p.a. Seluruh proses berinvestasi di DepositoBPR by Komunal terjamin karena sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jadi, jangan ragu lagi. Yuk, buka rekening deposito sekarang di DepositoBPR by Komunal!
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010