Tips Atur Perencanaan dan Manajemen Keuangan untuk Startup

blog

Tips Atur Perencanaan dan Manajemen Keuangan untuk Startup

DepositoBPR by Komunal

14 Februari 2022

Baik yang telah mendapatkan pendanaan maupun belum, merencanakan dan menyusun strategi pengelolaan keuangan startup adalah hal yang wajib masuk prioritas utama.



Terlebih, bagi startup yang masih terus mengembangkan produk dan pasar, aktivitas seperti penelitian, dan A/B Testing tentunya membutuhkan biaya tersendiri di luar biaya operasional. Untuk itu, perencanaan keuangan perusahaan menjadi hal krusial dan sebagai dasar guna menjaga perusahaan tetap bertahan di antara persaingan yang ketat, dan dituntut untuk selalu berinovasi.



Terlebih, merencanakan keuangan perusahan tidak hanya menguntungkan dari segi mengatur arus kas keluar-masuk, namun juga bisa meningkatkan nilai perusahaan Anda di mata investor.



Berikut pembahasan lengkap tentang merencanakan keuangan untuk perusahaan rintisan. Mulai dari manfaat, strategi, hingga langkah-langkah yang dapat Anda mulai lakukan.



Manfaat Perencanaan Keuangan bagi Startup




Berikut 6 manfaat perencanaan keuangan bagi perusahaan rintisan / startup.



1. Mengatur Pemasukan Jadi Lebih Mudah


Dengan melakukan perencanaan keuangan yang matang, Anda akan lebih mudah mengatur pembagian dana masuk. Pembagian biaya pemasukan penting untuk menentukan jalannya sebuah perusahaan.


Hal ini dikarenakan pembagian dan pemasukan akan menentukan besaran biaya dalam operasional, biaya produksi, hingga performa divisi dari setiap perusahaan. Contoh, biaya untuk supplier, vendor, gaji karyawan, hingga perangkat pendukung seperti software profesional. Untuk memudahkan perhitungan, Anda juga dapat coba menghitung pembagian biaya dalam bentuk persentase.


Selain mempermudah mengatur pemasukan, Anda dapat mengetahui rata-rata pemasukan perbulan melalui perencanaan keuangan untuk memperkirakan target pemasukan bulanan maupun tahunan.



2. Menghindari Kehilangan Dana


Tanpa melakukan pencatatan alur kas, dana yang dimiliki oleh startup Anda bisa jadi 'menghilang’ karena tidak tercatat.


Selain itu, lalai dalam mencatat alur kas juga dapat membuat Anda tidak mendapat gambaran bagaimana penggunaan dana di tiap operasional perusahaan. Otomatis, hal ini juga akan menjadi bendera merah ketika auditing nanti.



3. Menghindari Salah Bayar Pajak


Setiap perusahaan harus mengetahui jumlah pajak yang harus dibayarkan setiap tahunnya kepada pemerintah. Buatlah perencanaan keuangan yang detail sehingga Anda mengetahui berapa jumlah pajak yang harus dibayarkan.


Jika terlewat dalam memperkirakan besaran pajak, bisa-bisa perusahaan tidak memiliki dana yang cukup untuk membayar kewajiban ini.



4. Membantu Memperkirakan Jumlah Dana yang Dibutuhkan Untuk Mengembangkan Bisnis


Tentunya setiap pengusaha ingin bisnisnya menjadi berkembang. Lakukanlah perencanaan keuangan agar Anda dapat mengetahui berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan startup Anda.


Jika sudah mengetahui dana yang dibutuhkan, Anda dapat fokus ke langkah selanjutnya, yaitu, mencari cara bagaimana mengumpulkan dana untuk mengembangkan bisnis.



5. Membantu Menentukan Value Perusahaan


Tahukah Anda, bahwa salah satu poin yang membuat investor tertarik pada perusahaan Anda adalah keuangan yang sehat?



Investor membutuhkan penjelasan yang detail mengenai keadaan sebuah startup sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Poin yang tidak lewat dalam peninjauan adalah manajemen keuangan yang sudah diterapkan.


Selain akan memberi nilai tambah, Investor akan menilai startup tersebut strategi yang konkret dalam mewujudkan visi misi yang dimiliki. Otomatis, nilai perusahaan Anda akan semakin positif di mata investor.



6. Membantu Memperkirakan Jumlah Modal yang Akan Diinvestasikan


Salah satu cara mengelola dana perusahaan ialah menyimpannya dalam bentuk investasi. Dengan rencana keuangan yang matang, Anda akan mendapat perkiraan jumlah dana yang tepat untuk diinvestasikan.


Jika Anda sudah mendapat perkiraan dana yang aman untuk diinvestasikan, maka langkah selanjutnya adalah memilih instrumen yang tepat. Baik dari segi keamanan, jangka waktu, hingga keuntungan yang ditawarkan.




7 Langkah dalam Menyusun Perencanaan Keuangan Startup



Berikut tujuh langkah dalam merencanakan keuangan untuk perusahaan rintisan.


1. Siapkan Biaya Produksi


Langkah pertama adalah adalah membuat daftar apa saja yang akan masuk ke dalam biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang digunakan untuk membuat produk, maupun jasa dari perusahaan Anda.



Contoh, biaya bahan yang akan digunakan untuk membuat produk, maupun biaya dalam membeli perlengkapan produksi, maupun aset-aset digital pendukung layanan yang diberikan seperti software profesional.


Rincian biaya produksi juga termasuk perhitungan biaya administrasi, pemasaran serta pendaftaran lisensi untuk produk Anda.



2. Tulis Proyek Apa Saja yang akan Dikerjakan dalam 5 Hingga 10 Tahun Mendatang


Dana adalah salah satu faktor inti dari sebuah perusahaan. Jika Anda mengetahui proyek apa saja yang akan dikerjakan dalam beberapa tahun kedepan, Anda dapat membuat hipotesis mengenai gambaran biaya produksi, operasional, hingga biaya yang diperlukan untuk mewujudkan inovasi perusahaan.



3. Proyeksikan Laba Rugi


Dengan adanya perhitungan laba dan rugi setiap proyek, Anda dapat menentukan kelanjutan dari proyek yang akan dijalani. Untuk memulai menghitung laba dan rugi dari setiap proyek, mulailah dari menghitung modal bahan baku, biaya operasional, biaya administrasi (jika ada), serta penjualan bersih.



Lakukan analisis poin-poin di atas dan pertimbangkan dengan faktor keberhasilan perusahaan yang Anda tentukan. Jika ternyata tidak menguntungkan, Anda dapat langsung beralih ke proyek lain, terlebih jika Anda sudah memiliki perencanaan proyek.



4. Rencanakan Strategi Pemasukan dan Pengeluaran


Strategi pemasukan dan pengeluaran dapat mengantisipasi skenario-skenario terburuk dalam menjalankan operasional perusahaan, contoh klien terlambat membayar tagihan, atau vendor yang terlambat memberikan hasil pekerjaan, hingga perubahan peraturan dalam negara. Langkah ini dapat meminimalisir dampak resiko yang terjadi, sembari Anda meluangkan waktu untuk memberi solusi dari skenario buruk yang terjadi.



5. Catat Arus Kas


Pencatatan arus kas yang keluar dan masuk bermanfaat untuk mengetahui keuangan perusahaan dengan detail. Rincian-rincian ini bermanfaat ketika Anda ingin melakukan penghematan, maupun sebagai acuan rasional jika ingin menaikkan beban biaya.


Rincian ini juga bermanfaat ketika auditing dana perusahaan, dan pengecekan pajak.



6. Disiplin dalam Menggunakan Dana Perusahaan


Kunci utama dalam manajemen keuangan perusahaan adalah jangan lupa untuk selalu disiplin saat menggunakan dana perusahaan. Pisahkan gaji Anda dengan uang operasional perusahaan untuk menghindari ketidak sengajaan menggunakan uang perusahaan.



Selain itu, patuhi rencana anggaran yang sudah dibuat agar keuangan perusahaan tetap berjalan normal. Hindari pula membeli barang-barang yang kurang penting bagi perusahaan, apalagi demi ingin terlihat sebagai perusahaan yang ‘keren’.



7. Lakukan Investasi Agar Startup Berkembang


Untuk mengembangkan startup, Anda dapat melakukan investasi di sebuah instrumen agar perusahaan Anda mendapat pemasukan tambahan, sekaligus menyimpan dana dengan aman. Sisihkan sebagian dana dan carilah investasi yang tepat bagi perusahaan Anda dari awal perusahaan Anda berdiri karena investasi yang dilakukan saat itu akan membawa keuntungan berlipat kali lebih besar di masa depan.



Memilih tempat untuk berinvestasi tentunya tak semudah membalikkan telapak tangan. Anda perlu mempelajari setiap jenis investasi secara detail dan memilah mana yang cocok dengan perusahaan yang Anda miliki.



Namun Anda tak perlu khawatir, karena ada deposito BPR–sebuah instrumen investasi yang paling mudah. Anda tak perlu menghabiskan waktu untuk melihat perkembangan grafik jika berinvestasi pada instrumen deposito.



Bank Perkreditan Rakyat atau BPR adalah salah satu bank yang memiliki layanan deposito. Berinvestasi di BPR tak perlu khawatir karena BPR diawasi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sehingga dana yang Anda investasikan akan aman. Keuntungan terbesar dari BPR adalah suku bunga yang diberikan lebih tinggi dibanding bank umum lainnya, yakni hingga 6%.





Sebagai pemilik startup, tentu jadwal Anda sangat padat, bukan? Nah, Anda tak perlu mengkhawatirkan hal ini jika berinvestasi di BPR karena BPR sudah bekerja sama dengan Komunal, sehingga segala hal mulai dari pembukaan deposito dapat dilakukan secara online melalui website. Dengan begini, Anda dapat dengan mudah membuka dan melakukan pengecekan deposito dimana saja dan kapan saja.




share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer