5 Strategi Mengelola Dana Startup untuk Tahap Awal

blog

5 Strategi Mengelola Dana Startup untuk Tahap Awal

DepositoBPR by Komunal

13 Desember 2023

Mengelola dana startup atau perencanaan keuangan perusahaan pada tahap awal membutuhkan strategi yang tepat. Pasalnya, sebuah perusahaan pasti membutuhkan dana untuk berbagai kegiatan operasional. Jika pengelolaan dana tidak tepat, maka hal buruk akan terjadi pada startup tersebut seperti lebih dapat banyak rugi ketimbang untung dan akhirnya terpaksa gulung tikar.



Kalau Anda baru pertama kali mendirikan perusahaan startup atau masih bingung bagaimana cara mengelola dana startup dengan baik di tahap awal, Anda bisa ikuti 8 langkah penting di bawah ini.



Strategi Mengelola dan Perencanaan Dana Startup


1. Buat Business Plan yang Matang


Langkah pertama yang harus dilakukan dalam mengelola dana startup adalah membuat business plan atau rencana bisnis startup tersebut. Semua rencana bisnis yang akan dilaksanakan pada satu tahun atau bahkan lima tahun kedepan pasti membutuhkan dana. Dengan membuat business plan, rencana bisnis Anda ke depannya akan jadi lebih jelas sehingga akan tahu langkah apa saja yang harus dilakukan.



Buatlah business plan paling tidak untuk satu tahun kedepan. Tulis secara rinci langkah apa saja yang akan dilakukan dan apa saja yang diperlukan. Dengan begini, Anda juga dapat mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana tersebut. Sebagai contoh, berikut kerangka business plan yang bisa Anda contek yang telah dikembangkan oleh Score.org, lembaga non-profit yang fokus mendukung perkembangan bisnis skala kecil.


Selain itu, business plan juga berguna ketika Anda mencari investor. Pada tahap seed funding, mungkin Anda akan kewalahan dalam mencari investor karena belum dapat membuktikan hasil kinerja apapun kepada para investor.



Namun, Anda tetap bisa mendapat investor dengan cara menjelaskan business plan perusahaan. Setelah mengetahui apa saja business plan perusahaan secara rinci, para investor tak akan ragu lagi untuk menginvestasikan dananya kepada perusahaan Anda.


2. Buat Rencana Keuangan


Jika Anda sudah mengetahui rencana bisnis startup yang akan dilakukan, maka Anda dapat menghitung dana startup yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana-rencana tersebut. Hitung dengan detail apa saja yang diperlukan sehingga Anda dapat mempersiapkan dana yang dibutuhkan dari jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan.



Tak hanya menghitung modal untuk rencana bisnis, Anda juga perlu menghitung dana yang dibutuhkan untuk hal-hal lain. Jangan lupa menghitung dana yang diperlukan untuk membayar gaji karyawan, sewa kantor dan pajak. Sisihkan sebagian uang perusahaan untuk emergency money atau lebihkan dana yang Anda butuhkan karena ini akan sangat membantu jika ada biaya tak terduga di tengah perjalanan.



Jika Anda kurang paham tentang dana yang harus dibayarkan untuk pajak, Anda bisa mempekerjakan konsultan keuangan dalam startup Anda). Dengan mempekerjakan konsultan keuangan, Anda tidak perlu repot dan pusing memikirkan perhitungan uang perusahaan dan tinggal terima beres.



Tak hanya masalah perpajakan, konsultan keuangan akan membantu Anda memperhitungkan gaji karyawan sesuai dengan pengalaman dan jabatannya, juga menghitung dana yang dibutuhkan ketika Anda memindahkan karyawan dari satu cabang ke cabang lainnya.


3. Buka Akun Bank Untuk Perusahaan


Hal yang paling penting ketika Anda membuat perencanaan keuangan di tahap awal startup adalah membuka akun bank untuk perusahaan. Pembukaan akun bank ini bertujuan menghindari pemakaian uang perusahaan untuk kebutuhan pribadi, sehingga memudahkan Anda dalam mengelola dana startup. Selain itu, Anda juga dapat menghitung keuangan dengan jelas karena saldo yang tertera di dalam tabungan akun tersebut tidak tercampur dengan saldo pribadi.


4. Catat Alur Kas


Mencatat keluar masuk dana startup adalah hal yang wajib dilakukan agar keuangan perusahaan tetap stabil. Dengan mencatat alur kas, Anda dapat mengetahui apakah perusahaan mendapat lebih banyak profit dibanding defisit. Selain itu, dengan mencatat alur kas, Anda akan mengetahui akar permasalahan dengan cepat jika terjadi suatu kesalahan di masa depan seperti kekurangan dana untuk sebuah proyek.



Klik disini untuk mempelajari pencatatan alur kas atau cashflow yang dapat Anda tiru


5. Investasikan Dana Startup


Selain mendapat penghasilan dari produk atau jasa yang dijual, Anda juga dapat menambah keran pemasukan dengan melakukan investasi pada dana startup, apalagi jika perusahaan memiliki uang mengendap (idle money). Ada banyak jenis instrumen investasi yang bisa Anda pilih seperti saham, emas, deposito, dll. Tapi yang jelas, Anda harus mempelajari kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis instrumen tersebut sebelum mulai berinvestasi.



Jika Anda belum pernah berinvestasi atau masih di tahap pemula, Anda dapat mencoba berinvestasi melalui deposito. Pasalnya, deposito tergolong sangat aman, tidak perlu memantau pergerakan pasar setiap saat seperti saham ataupun menunggu lama hingga dapat imbal balik yang menguntungkan seperti emas.



Tak sempat pergi ke bank karena sibuk? Tak masalah! Sekarang ada DepositoBPR, sebuah deposito yang bisa Anda buka dan akses dari manapun melalui smartphone Anda. Dengan berinvestasi di DepositoBPR, Anda bisa mendapat imbal hasil hingga 6%! Angka ini lebih tinggi dibanding bank pada umumnya.



Tapi tidak perlu khawatir. DepositoBPR ini sangat aman karena diawasi langsung oleh OJK serta dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga 2 Milyar Rupiah. Selain itu, DepositoBPR memiliki fitur-fitur yang memudahkan pengguna saat pembukaan rekening dan mengecek uang yang diinvestasikan.


Nah, itulah 5 cara yang dapat Anda lakukan untuk mengelola dana startup tahap awal. Pastikan untuk selalu menghitung dengan teliti pengeluaran dan pemasukan perusahaan serta berinvestasi agar pemasukan perusahaan bertambah sehingga perusahaan Anda dapat berkembang dengan cepat. Tapi, berinvestasi di tempat yang aman saja seperti DepositoBPR ya!




share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer