Sleeping Investor: Pengertian dan Tips Menjadi Sleeping Investor

blog

Sleeping Investor: Pengertian dan Tips Menjadi Sleeping Investor

DepositoBPR by Komunal

13 November 2024

Pernahkah kamu mendengar istilah sleeping investor? Sleeping investor adalah istilah untuk orang yang bisa dikatakan less effort, tetapi tetap memperoleh keuntungan.


Intinya, dengan menjadi sleeping investor, kamu bisa mendapatkan passive income dan keuntungan tambahan melalui investasi tanpa harus mengerahkan banyak usaha.

Untuk memahaminya secara lebih mendalam, yuk simak uraian tentang pengertian sleeping investor beserta keuntungan dan contohnya berikut ini!


Apa itu Sleeping Investor?


Investasi adalah salah satu cara untuk mencapai kebebasan finansial di masa depan.


Bagi beberapa orang, investasi mungkin terdengar rumit serta membutuhkan banyak waktu dan upaya.


Namun, ada sekelompok investor yang sukses meraih keuntungan besar dengan pendekatan berbeda, yaitu sleeping investor.


Sleeping investor adalah sebutan untuk para investor yang dapat meraih keuntungan besar tanpa perlu melakukan banyak aktivitas seperti pada umumnya.


Tipe investor ini cenderung melakukan investasi jangka panjang, dan bukan berfokus pada aktivitas perdagangan yang memanfaatkan fluktuasi harga harian.


Mereka tidak terburu-buru untuk mendapatkan keuntungan, melainkan membiarkan investasi berkembang seiring berjalannya waktu.


Contoh Sleeping Investor


Sleeping investor adalah tipe investor yang menanamkan modal dalam sebuah bisnis atau perusahaan, tetapi tidak terlibat aktif dalam operasional atau pengambilan keputusan sehari-hari. Sleeping investor biasanya hanya memantau perkembangan investasi mereka tanpa campur tangan langsung. Berikut beberapa contoh sleeping investor yang umum ditemui:


1. Investor dalam Perusahaan Startup


Contoh: Seorang investor menanamkan sejumlah dana dalam perusahaan teknologi rintisan (startup) yang baru berkembang. Setelah investasi dilakukan, investor ini hanya sesekali memeriksa perkembangan perusahaan melalui laporan rutin yang disediakan oleh tim manajemen, tanpa ikut campur dalam pengambilan keputusan atau operasional harian. Perannya murni sebagai penyedia modal yang mengharapkan keuntungan dari pertumbuhan bisnis.


2. Pemilik Saham Pasif di Perusahaan Tertutup


Contoh: Dalam sebuah perusahaan keluarga atau perusahaan tertutup, beberapa pemegang saham mungkin memilih untuk menjadi sleeping investor. Mereka memiliki saham dan menerima dividen, tetapi tidak aktif dalam mengelola perusahaan, karena urusan bisnis sehari-hari dipegang oleh pengurus utama atau anggota keluarga lainnya.


3. Investor Properti yang Menyewakan Aset


Contoh: Seorang pemilik properti yang menyewakan apartemen atau gedung kantor dapat dianggap sebagai sleeping investor jika ia tidak terlibat dalam manajemen harian properti tersebut. Biasanya, ia akan menunjuk manajer properti atau agen untuk mengurus penyewa, perawatan, dan administrasi, sementara pemilik hanya menikmati keuntungan dari hasil sewa.


4. Pemodal di Bisnis Waralaba (Franchise)


Contoh: Seseorang membeli lisensi waralaba dari merek terkenal dan berinvestasi di dalamnya, tetapi menyerahkan pengelolaan operasional kepada tim atau mitra lain. Sleeping investor ini akan menerima laporan keuangan atau bagi hasil sesuai kesepakatan, tanpa campur tangan dalam pengelolaan bisnis waralaba tersebut.


5. Pemegang Obligasi atau Investasi Saham dalam Jumlah Besar


Contoh: Sleeping investor juga bisa muncul dalam bentuk pemilik obligasi atau pemegang saham publik dalam jumlah besar. Mereka berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa, seperti investor institusi besar atau konglomerat, yang hanya mengandalkan laporan tahunan tanpa ikut serta dalam rapat atau keputusan perusahaan.


Sleeping investor umumnya mengandalkan laporan dan hasil dari tim manajemen atau mitra bisnis, dan biasanya mengharapkan keuntungan pasif dari investasi tersebut. Tipe investor ini cocok bagi mereka yang ingin mendapatkan hasil dari investasi tanpa perlu repot mengurusi operasional bisnis sehari-hari.



Keuntungan Menjadi Sleeping Investor


Menjadi sleeping investor, artinya memiliki sejumlah keuntungan yang menarik, terutama jika kita mengutamakan investasi jangka panjang.


Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa diraih dengan menjadi sleeping investor:


1. Punya Penghasilan Tambahan dan Passive Income


Salah satu keuntungan utama menjadi sleeping investor adalah kemampuan untuk memiliki penghasilan tambahan dan passive income.


Passive income adalah pendapatan yang diperoleh tanpa harus terlalu aktif terlibat dalam pekerjaan atau bisnis sehari-hari.


Dalam investasi jangka panjang, sleeping investor bisa memperoleh penghasilan melalui capital gain atau pembagian dividen.


Dengan passive income, sleeping investor dapat merasa lebih aman secara finansial karena tidak hanya mengandalkan gaji atau penghasilan utama mereka.


Hal ini, tentunya memberi mereka kebebasan secara finansial dan mengurangi ketergantungan pada suatu pekerjaan atau bisnis.


2. Tidak Perlu Aktif Menganalisa Pasar Modal


Salah satu tantangan bagi mereka yang bukan sleeping investor adalah harus terus menerus menganalisis pergerakan pasar modal, serta mengambil keputusan investasi berdasarkan fluktuasi harga harian.


Hal ini dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi dan tekanan mental berlebihan.Di sisi lain,sleeping investor tidak perlu terlalu aktif dalam memantau pergerakan pasar setiap hari.


Sebaliknya, mereka lebih berfokus pada fundamental investasi dan melakukan analisis jangka panjang.


3. Lebih Tenang dan Aman


Investasi jangka panjang yang dilakukan oleh sleeping investor memberikan rasa tenang dan aman.


Para sleeping investor tidak perlu merasa was-was atau cemas dengan fluktuasi harga harian, karena investasi mereka memiliki tujuan jangka panjang.


Perusahaan atau aset yang mereka pilih biasanya memiliki fundamental baik dan prospek menjanjikan, sehingga risiko investasi cenderung lebih rendah.


Hal ini tentunya akan membuat sleeping investor merasa lebih aman dan tenang dalam menghadapi ketidakpastian pasar.


Tips Menjadi Sleeping Investor


Jika tertarik untuk menjadi sleeping investor, berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu ikuti:


1. Menambah Pengetahuan tentang Fundamental Investasi


Langkah pertama menjadi sleeping investor adalah meningkatkan pemahaman tentang fundamental investasi.


Pelajari berbagai istilah dan konsep penting dalam dunia investasi, seperti jenis-jenis instrumennya, risiko, analisis fundamental, serta teknikal.


Melalui pemahaman yang baik, kamu akan dapat membuat keputusan investasi dengan lebih bijaksana dan cerdas.


2. Mempersiapkan Modal


Langkah selanjutnya menjadi sleeping investor adalah mempersiapkan modal.


Kamu dapat memulainya dengan menyisihkan sekitar 10% dari penghasilan untuk diinvestasikan.


Jika memungkinkan, usahakan untuk mengumpulkan modal yang lebih besar agar kamu memiliki lebih banyak pilihan instrumen investasi.



3. Tetap Fokus Memperoleh Penghasilan Utama


Walaupun menjadi sleeping investor menjanjikan keuntungan besar, kamu tetap perlu mempertahankan sumber penghasilan utama.


Jangan mengandalkan keuntungan dari investasi sebagai satu-satunya sumber pendapatanmu.


Tetap fokus pada pekerjaan atau bisnis utama untuk memastikan bahwa penghasilanmu tetap stabil dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.


4. Mengenali Perusahaan Pilihan


Langkah terakhir menjadi sleeping investor adalah mengenali perusahaan pilihan.


Lakukan riset tentang perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan prospek menjanjikan.


Kemudian, pilih perusahaan dengan track record baik dalam menghasilkan keuntungan dan pertumbuhan yang konsisten.


5. Tentukan Bidang Investasi yang Tepat


Langkah: Pilih bidang investasi yang sesuai dengan minat dan tujuan finansial Anda. Bidang seperti properti, saham, waralaba, dan startup biasanya cocok untuk sleeping investor.


Tips: Pastikan bidang tersebut menawarkan peluang pertumbuhan yang baik dan memiliki risiko yang dapat Anda toleransi.


6. Lakukan Riset Mendalam Terhadap Perusahaan atau Proyek


Langkah: Sebelum berinvestasi, lakukan riset menyeluruh mengenai perusahaan atau proyek yang Anda minati. Pahami latar belakang, visi, performa keuangan, dan tim manajemennya.


Tips: Cek rekam jejak bisnis dan pastikan dikelola oleh tim yang profesional dan memiliki komitmen tinggi.


7. Pahami Risiko dan Potensi Keuntungan


Langkah: Pelajari risiko yang mungkin timbul dari investasi tersebut dan potensi keuntungan yang bisa Anda dapatkan. Sleeping investor biasanya mengambil pendekatan jangka panjang, jadi pertimbangkan risiko dengan cermat.


Tips: Konsultasikan dengan ahli keuangan untuk memahami detail risiko dan skenario terburuk yang mungkin terjadi.


8. Pilih Struktur Investasi yang Memungkinkan Peran Pasif


Langkah: Pilihlah struktur investasi yang memungkinkan Anda untuk berperan pasif. Ini bisa berupa saham minoritas di perusahaan, atau menjadi pemodal dalam bisnis tanpa hak kendali.


Contoh: Beberapa opsi seperti investasi di reksa dana atau penyertaan modal dalam proyek waralaba akan membuat Anda tidak perlu terlibat dalam pengelolaan.


9. Jalin Kesepakatan Jelas dengan Pengelola Bisnis


Langkah: Pastikan Anda memiliki perjanjian tertulis dengan pengelola bisnis yang mengatur hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk pembagian keuntungan dan pelaporan rutin.


Tips: Perjanjian ini penting untuk melindungi posisi Anda sebagai investor pasif. Diskusikan segala ketentuan, termasuk transparansi laporan keuangan.


10. Minta Laporan Berkala untuk Memantau Performa Investasi


Langkah: Sebagai sleeping investor, Anda tetap perlu mendapatkan laporan keuangan atau performa secara berkala. Ini penting untuk mengetahui bagaimana investasi Anda berkembang tanpa harus terlibat langsung.


Tips: Tentukan frekuensi laporan (bulanan atau triwulanan) untuk memantau apakah bisnis berjalan sesuai ekspektasi.


11. Gunakan Layanan Manajer Investasi atau Agen


Langkah: Untuk mempermudah pengelolaan investasi, Anda bisa menggunakan jasa manajer investasi atau agen properti jika berinvestasi di sektor properti. Mereka akan menangani operasional dan Anda tinggal menerima laporan serta keuntungan.


Tips: Pastikan agen atau manajer investasi tersebut berlisensi resmi dan memiliki reputasi baik.


12. Tetapkan Ekspektasi Jangka Panjang


Langkah: Sleeping investor biasanya memiliki ekspektasi keuntungan jangka panjang. Tetapkan target yang realistis agar Anda tidak tergoda untuk campur tangan ketika ada fluktuasi jangka pendek.


Tips: Bersikaplah sabar dan biarkan bisnis berkembang tanpa intervensi langsung.


Demikianlah uraian lengkap tentang apa itu sleeping investor, beserta keuntungan dan contohnya.


Pada intinya, sleeping investor adalah orang yang berinvestasi dan terus mendapatkan keuntungan tanpa melakukan apapun karena keuntungan dari aset investasinya selalu ada.


Nah, jika kamu ingin menjadi sleeping investor, salah satu caranya adalah dengan membuka deposito melalui DepositoBPR by Komunal.


Mengapa bisa begitu? Hal ini karena dengan hanya menyimpan dana di DepositoBPR by Komunal, kamu akan berpeluang mendapatkan imbal hasil yang tinggi hingga sebesar 6,75% per tahunnya.


Jadi, kamu tidak perlu menghabiskan waktu dan tenagamu untuk melakukan analisis pasar modal yang rumit.


Tenang, DepositoBPR by Komunal sudah dijamin LPS dan terdaftar serta diawasi oleh OJK, jadi sudah pasti aman.


Tunggu apalagi? Yuk, kembangkan danamu dan jadi #LebihUntung bersama DepositoBPR by Komunal!


share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer