10 Perbedaan Hemat dan Pelit, Jangan Sampai Keliru!

blog

10 Perbedaan Hemat dan Pelit, Jangan Sampai Keliru!

DepositoBPR by Komunal

27 Juli 2024

Mengetahui perbedaan hemat dan pelit menjadi penting karena kerap dianggap sama dan menimbulkan pemahaman yang keliru. Padahal, keduanya memiliki definisi jauh berbeda.


Orang dengan gaya hidup hemat sendiri biasanya lebih berhati-hati dalam membelanjakan uang, dengan tujuan untuk mencapai kebebasan finansial.

Sementara itu, sikap pelit cenderung lebih bersifat negatif, sehingga perlu dihindari. Agar lebih paham, yuk cari tahu apa perbedaan hemat dan pelit di penjelasan berikut ini!


Pengertian Hemat dan Pelit


Pengertian hemat adalah suatu gaya hidup berhati-hati dalam mengelola keuangan, misalnya dengan tidak belanja untuk memenuhi keinginan, melainkan jika memang ada kebutuhan saja.


Sedangkan pengertian pelit adalah gaya hidup atau perilaku yang kurang baik, hingga bisa memberikan dampak negatif kepada orang lain.


Adapun salah satu perbedaan hemat dan pelit adalah dapat dilihat dari cara mengelola keuangannya.


Pengertian hemat dan contohnya adalah umumnya saat menerapkan perilaku hemat, seseorang akan memiliki pengendalian atau kontrol yang baik dalam mengelola finansialnya.


Sementara itu, sifat pelit biasanya boros terhadap diri sendiri dan hanya fokus pada hal menguntungkan tanpa mempertimbangkan hal-hal yang lain.


Selain itu, seseorang dengan perilaku hemat adalah memfokuskan diri pada nilai yang bisa didapatkan dan berguna di masa depan. Maka dari itu, biasanya mereka juga menyisihkan uang untuk menabung.


Nah, perbedaan pelit dan perhitungan adalah sudah mengarah pada sifat yang kikir dan serakah, yaitu sangat memfokuskan diri pada aspek keuntungan, serta tidak suka mengeluarkan uangnya untuk kepentingan orang lain.



10 Perbedaan Hemat dan Pelit


Untuk mengetahui perbedaan hemat dan pelit lebih lanjut, berikut adalah perbedaan irit dan hemat yang perlu kamu perhatikan agar tidak keliru lagi, yaitu:


Berikut adalah 10 perbedaan hemat dan pelit:


Tujuan Pengelolaan Keuangan:


  • Hemat: Mengelola uang secara bijaksana untuk masa depan, berusaha menghemat untuk investasi atau keperluan penting lainnya.

  • Pelit: Menyimpan uang karena takut mengeluarkannya, meskipun untuk keperluan yang penting atau mendesak.

Pengeluaran untuk Kebutuhan:


  • Hemat: Membelanjakan uang untuk kebutuhan pokok dan hal-hal yang memberikan nilai jangka panjang.

  • Pelit: Menghindari pengeluaran bahkan untuk kebutuhan pokok atau sesuatu yang mendesak.

Kualitas Hidup:


  • Hemat: Mengutamakan keseimbangan antara menabung dan menikmati hidup, tanpa berlebihan.

  • Pelit: Mengorbankan kualitas hidup dan kenyamanan untuk menyimpan uang.

Penggunaan Barang:


  • Hemat: Memaksimalkan penggunaan barang sampai tidak bisa digunakan lagi, namun tetap memperhatikan perawatan.

  • Pelit: Menggunakan barang-barang yang sudah tidak layak pakai demi menghemat uang.

Berbagi dengan Orang Lain:


  • Hemat: Tidak segan berbagi dengan orang lain dalam batas kemampuan.

  • Pelit: Enggan berbagi atau memberi, bahkan dalam situasi yang mendesak atau membutuhkan.

Perencanaan Keuangan:


  • Hemat: Memiliki rencana keuangan yang jelas, seperti anggaran bulanan, dana darurat, dan investasi.

  • Pelit: Tidak memiliki perencanaan yang baik, fokus hanya pada menumpuk uang tanpa tujuan jelas.

Pembelian Barang:


  • Hemat: Membeli barang yang memang diperlukan dan mempertimbangkan kualitas serta harga.

  • Pelit: Menghindari pembelian barang bahkan jika itu diperlukan, atau selalu memilih yang termurah tanpa mempertimbangkan kualitas.

Reaksi terhadap Diskon dan Promosi:


  • Hemat: Memanfaatkan diskon dan promosi untuk barang yang memang dibutuhkan.

  • Pelit: Terlalu fokus pada diskon dan promosi tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya.

Pengeluaran untuk Kesehatan:


  • Hemat: Mengutamakan kesehatan dengan mengeluarkan uang untuk pemeriksaan rutin dan perawatan yang diperlukan.

  • Pelit: Menghindari biaya kesehatan meskipun itu penting, demi menghemat uang.

Kepuasan Hidup:


  • Hemat: Merasa puas dengan pengelolaan keuangannya yang bijaksana, mampu menikmati hidup tanpa berlebihan.

  • Pelit: Sering merasa khawatir atau tidak puas meskipun memiliki banyak uang, karena selalu ingin menyimpan lebih banyak.

Perbedaan ini menunjukkan bahwa sikap hemat adalah tentang pengelolaan keuangan yang bijaksana dan seimbang, sementara pelit lebih cenderung pada ketakutan mengeluarkan uang dan seringkali mengorbankan kualitas hidup.



Perbedaan Hemat dan Pelit Terkait Hobi


Perbedaan antara hemat dan pelit terkait kesenangan atau hobi terletak pada niat dan pendekatan seseorang terhadap pengeluaran mereka:


Hemat:


  • Pengelolaan Keuangan yang Bijak: Orang yang hemat cenderung merencanakan pengeluaran mereka dengan cermat dan mengalokasikan dana untuk hobi tanpa berlebihan.

  • Prioritas Kualitas dan Kebutuhan: Mereka mungkin lebih memilih membeli barang-barang yang berkualitas tinggi dengan harga yang wajar daripada membeli barang murah yang cepat rusak.

  • Mempertimbangkan Nilai: Mereka memahami nilai dari pengeluaran mereka dan memastikan bahwa setiap pengeluaran memberikan kepuasan atau manfaat jangka panjang.

  • Tanggung Jawab Finansial: Orang yang hemat biasanya memiliki tujuan finansial jangka panjang dan mengatur pengeluaran hobi mereka agar sesuai dengan anggaran mereka tanpa mengorbankan kebutuhan penting lainnya.

Pelit:


  • Ketakutan Mengeluarkan Uang: Orang yang pelit cenderung menahan diri untuk mengeluarkan uang, bahkan ketika mereka mampu dan pengeluaran tersebut akan memberikan kebahagiaan atau manfaat.

  • Mengorbankan Kualitas: Mereka mungkin lebih memilih membeli barang-barang yang sangat murah tanpa mempertimbangkan kualitas, yang bisa berakhir lebih mahal dalam jangka panjang karena barang cepat rusak.

  • Kepuasan Minim: Mereka sering kali menghindari pengeluaran untuk hobi, meskipun hobi tersebut adalah sesuatu yang mereka nikmati, karena mereka tidak ingin mengeluarkan uang.

  • Kurangnya Kepuasan Pribadi: Sikap pelit bisa mengurangi kepuasan dan kebahagiaan pribadi karena mereka terus-menerus menahan diri dari menikmati hal-hal yang sebenarnya mereka sukai.

Contoh dalam Konteks Hobi:


  • Hemat: Seorang penggemar fotografi yang hemat mungkin membeli kamera dan lensa yang sedikit lebih mahal tetapi berkualitas tinggi dan tahan lama, serta mencari diskon atau penawaran khusus.

  • Pelit: Seorang penggemar fotografi yang pelit mungkin terus-menerus menggunakan kamera ponsel lama yang kualitas fotonya buruk, meskipun mereka mampu membeli kamera yang lebih baik dan tahu bahwa kamera tersebut akan meningkatkan kualitas foto dan kepuasan mereka dalam hobi tersebut.

Ciri Ciri Orang Pelit dan Hemat


Ciri-ciri Orang Pelit


Enggan Berbagi:


  • Orang pelit sering kali sangat sulit berbagi dengan orang lain, bahkan untuk hal-hal kecil seperti makanan atau minuman.

Menghindari Pengeluaran:


  • Mereka cenderung menghindari pengeluaran sebisa mungkin, meskipun itu untuk keperluan penting atau mendesak.

Menumpuk Uang:


  • Orang pelit fokus pada menumpuk uang tanpa memiliki tujuan jelas untuk penggunaannya di masa depan.

Tidak Membeli Barang Baru:


  • Mereka lebih suka menggunakan barang-barang yang sudah tidak layak pakai demi menghemat uang, meskipun barang tersebut sudah rusak atau tidak efisien.

Selalu Memilih yang Termurah:


  • Saat berbelanja, mereka selalu memilih barang termurah tanpa mempertimbangkan kualitas atau kebutuhan sebenarnya.

Menolak Membayar untuk Layanan:


  • Orang pelit cenderung menolak membayar untuk layanan yang biasanya memerlukan biaya, seperti parkir atau tip di restoran.

Kurang Berinvestasi dalam Kesehatan:


  • Mereka sering menghindari biaya kesehatan seperti pemeriksaan rutin atau perawatan medis yang diperlukan.

Khawatir Berlebihan tentang Pengeluaran:


  • Orang pelit sering merasa cemas atau stres tentang pengeluaran, bahkan untuk hal-hal yang sudah direncanakan.

Menghindari Kegiatan Sosial:


  • Mereka sering menghindari kegiatan sosial yang memerlukan biaya, seperti makan di luar atau menghadiri acara dengan tiket masuk.

Tidak Memiliki Rencana Keuangan yang Jelas:


  • Meskipun menumpuk uang, mereka tidak memiliki perencanaan keuangan yang jelas untuk masa depan.

Ciri-ciri Orang Hemat


Bijaksana dalam Pengeluaran:


  • Orang hemat mengelola uangnya dengan bijaksana, memastikan bahwa pengeluaran sejalan dengan kebutuhan dan prioritas.

Memiliki Anggaran Bulanan:


  • Mereka sering kali memiliki anggaran bulanan yang terperinci untuk memastikan semua kebutuhan terpenuhi tanpa pemborosan.

Berinvestasi untuk Masa Depan:


  • Orang hemat cenderung menyisihkan uang untuk investasi atau tabungan demi keamanan finansial di masa depan.

Memilih Kualitas di Atas Kuantitas:


  • Saat berbelanja, mereka lebih memilih barang berkualitas yang tahan lama meskipun harganya sedikit lebih mahal.

Memanfaatkan Diskon dengan Bijak:


  • Mereka memanfaatkan diskon atau promosi untuk barang-barang yang memang dibutuhkan, bukan sekadar karena ada potongan harga.

Memiliki Dana Darurat:


  • Orang hemat biasanya memiliki dana darurat yang cukup untuk mengatasi situasi tak terduga tanpa harus berutang.

Menjaga Keseimbangan Hidup:


  • Mereka mampu menjaga keseimbangan antara menabung dan menikmati hidup, tanpa berlebihan dalam pengeluaran.

Menghindari Hutang:


  • Orang hemat cenderung menghindari hutang dan lebih suka menabung dulu sebelum membeli sesuatu yang diinginkan.

Mengelola Aset dengan Baik:


  • Mereka merawat barang-barang yang dimiliki dengan baik sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Memberi dengan Sukarela:


  • Orang hemat tidak segan-segan memberi atau berbagi dengan orang lain sesuai kemampuan mereka, terutama untuk hal-hal yang bermanfaat.

Nah, sekarang kamu sudah tahu kan, apa perbedaan hemat dan pelit. Mengetahui perbedaan keduanya menjadi penting agar tidak ada lagi kekeliruan yang menganggap bahwa orang yang hemat sama dengan perilaku pelit.


Jika ingin menerapkan perilaku hemat, salah satu yang bisa kamu lakukan adalah dengan cara melakukan investasi.


Yup, investasi merupakan salah satu cara terbaik untuk mengelola keuanganmu agar memiliki finansial yang sehat.


Jika masih bingung bagaimana caranya, tak perlu khawatir. Kini, kamu dapat mengelola dan mengembangkan dana melalui DepositoBPR by Komunal.

Dengan menyimpan dana di DepositoBPR by Komunal, kamu akan #LebihAman, karena terdaftar melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan danamu akan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).


Selain itu, dana yang didapatkan juga #LebihUntung, dengan tingkat suku bunga tertinggi hingga 6,75%. Yuk, buka deposito di DepositoBPR by Komunal dan nikmati #SimpananRasaInvestasi sekarang juga!


share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer