Inflasi Hijau: Definisi, Penyebab, Dampak, & Cara Menghadapi

blog

Inflasi Hijau: Definisi, Penyebab, Dampak, & Cara Menghadapi

DepositoBPR by Komunal

19 September 2024

Inflasi hijau adalah fenomena ekonomi yang terjadi sebagai dampak dari dimulainya kebijakan baru yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan. Hal ini semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hemat energi.


Sederhananya, jenis inflasi ini fokus pada sekumpulan praktik ekonomi yang berkelanjutan dan rendah karbon. Meskipun berdampak baik pada lingkungan, inflasi hijau justru memberikan efek negatif pada keadaan ekonomi masyarakat luas. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Artikel ini akan membahasnya secara lengkap.

Akan tetapi, sebelum masuk ke pembahasan, kini investasi deposito di DepositoBPR by Komunal bisa semakin untung. Ajak teman untuk mengalokasikan dana di DepositoBPR by Komunal mulai dari Rp1 juta dan bagikan kode referralmu. Dengan mengikuti program “Ajak Teman Dapat Bonus”, kamu berkesempatan memperoleh cashback hingga Rp1,5 juta. Klik di sini untuk informasi lebih lanjut.

Inflasi Hijau: Definisi, Penyebab, Dampak, & Cara Menghadapi

Apa itu Inflasi Hijau?


Inflasi hijau adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kenaikan harga barang dan jasa yang disebabkan oleh perubahan kebijakan atau inisiatif lingkungan. Fokus dari inflasi hijau adalah pada dampak transisi ke ekonomi yang lebih ramah lingkungan, seperti biaya lebih tinggi untuk energi terbarukan, produksi berkelanjutan, dan implementasi kebijakan lingkungan.


Sebagai respons terhadap perubahan iklim, banyak negara mulai beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Proses ini, meskipun penting bagi keberlanjutan jangka panjang, sering kali memerlukan investasi besar.


Selain itu, penerapan kebijakan inflasi hijau juga dapat menyebabkan biaya tambahan pada rantai produksi, distribusi, dan konsumsi yang pada akhirnya berdampak pada harga akhir produk.


Penyebab Inflasi Hijau


Terdapat beberapa faktor utama yang mendorong terjadinya inflasi hijau, mulai dari adanya transisi ke energi yang lebih ramah lingkungan sampai kebijakan baru. Berikut penjelasannya:


  • Pertama, biaya transisi ke energi terbarukan seperti angin, matahari, dan energi air biasanya lebih tinggi dibandingkan energi konvensional dari bahan bakar fosil. Proses pembuatan dan pengoperasian teknologi ramah lingkungan juga memerlukan bahan baku khusus dan investasi teknologi canggih sehingga menyebabkan kenaikan biaya produksi.

  • Kedua, regulasi lingkungan cenderung lebih ketat sehingga mendorong perusahaan mengadopsi metode produksi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Namun, hal ini berarti menambah biaya untuk pemenuhan standar baru sehingga harga produk jadi lebih tinggi.

  • Ketiga, inflasi hijau biasanya juga menyebabkan rantai pasokan menjadi lebih kompleks karena produsen harus mencari sumber bahan baku berkelanjutan atau beralih ke teknologi yang memerlukan logistik baru. Hal ini meningkatkan biaya distribusi yang berujung pada kenaikan harga barang di pasar.


Dampak Inflasi Hijau


Inflasi hijau memberikan dampak yang signifikan baik bagi produsen maupun konsumen. Berikut penjelasan lengkapnya:


1. Bagi Produsen


Produsen harus menanggung biaya tambahan untuk memenuhi standar kebijakan baru, seperti investasi dalam teknologi berkelanjutan, peralihan sumber bahan baku, atau efisiensi energi. Biaya ini berpotensi mengurangi margin keuntungan jangka pendek, terutama jika produsen tidak dapat segera meneruskan kenaikan biaya ini kepada konsumen.


2. Bagi Konsumen


Konsumen pada akhirnya akan merasakan dampak inflasi hijau dalam bentuk harga barang dan jasa yang lebih tinggi. Selain itu, konsumen juga perlu menyesuaikan gaya hidup untuk mengatasi kenaikan harga ini, seperti beralih ke produk yang lebih hemat energi atau ramah lingkungan.


Cara Menghadapi Inflasi Hijau


Menghadapi inflasi hijau memerlukan strategi yang proaktif dari berbagai sektor ekonomi. Produsen, konsumen, dan pemerintah semuanya memiliki peran dalam mengurangi dampak dari inflasi ini. Beberapa hal yang bisa dilakuan di antaranya seperti:


1. Efisiensi Energi dan Produksi


Produsen dapat melakukan efisiensi energi dan meningkatkan proses produksi. Dengan berinvestasi pada teknologi yang mengurangi konsumsi energi, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional bisnis. Efisiensi ini tidak hanya bermanfaat dalam jangka pendek tetapi juga memastikan keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.


2. Diversifikasi Sumber Energi


Ketersediaan alternatif sumber energi dapat membantu mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan memitigasi dampak inflasi hijau. Dengan memanfaatkan berbagai sumber energi, seperti tenaga surya, angin, atau biomassa, risiko kenaikan harga akibat kelangkaan atau ketidakstabilan salah satu sumber energi dapat diminimalisir.


3. Pemberian Insentif dan Subsidi Pemerintah


Pemerintah juga berperan penting dengan memberikan insentif dan subsidi untuk mendukung penggunaan teknologi hijau. Subsidi untuk energi terbarukan, keringanan pajak bagi perusahaan yang beralih ke metode produksi ramah lingkungan, dan investasi dalam penelitian dan pengembangan energi bersih dapat membantu menurunkan biaya implementasi kebijakan hijau. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan juga dapat berjalan baik.


Nikmati Promo Ekstra Royal dari DepositoBPR by Komunal untuk Pelanggan Loyal


Dengan memahami cara menghadapi inflasi hijau di atas, kamu dapat mempersiapkan diri dalam mengelola keuangan di tengah perubahan ekonomi yang terjadi. Memulai investasi di instrumen yang aman juga bisa menjadi salah satu langkah mencapai kesiapan finansial, seperti investasi deposito.


Terima kasih sudah #PilihYangTepat dengan menabung deposito di DepositoBPR by Komunal. Khusus untuk pelaggan loyal, DepositoBPR by Komunal akan semakin ekstra loyal dengan berbagai penawaran menarik, mulai dari promo dan hadiah lainnya.


Dengan begitu, menabung deposito di DepositoBPR by Komunal akan semakin #LebihUntung. Selain beragam penawaran menarik untuk pelanggan loyal, bunga yang ditawarkan juga kompetitif, mencapai 6,75% per tahun.


Tidak hanya itu, dana yang disimpan di DepositoBPR by Komunal juga dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) hingga Rp2 miliar per nasabah per bank. Berikut contoh perhitungan keuntungannya:


Inflasi Hijau: Definisi, Penyebab, Dampak, & Cara Menghadapi

Simulasi tersebut membuktikan bahwa dengan #PilihYangTepat bersama DepositoBPR by Komunal, kamu juga akan semakin untung. Yuk, ikuti berbagai promo dan penawaran menarik lainnya!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer