Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitung Laju Inflasi, Simak!

blog

Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitung Laju Inflasi, Simak!

DepositoBPR by Komunal

03 Juli 2023

Apakah kamu tahu cara menghitung laju inflasi? Metode ini biasa digunakan oleh pemerintah untuk mengetahui persentase tingkat kenaikan harga pada suatu periode.


Dengan mengetahui tingkat kenaikan harga tersebut, kamu bisa memberikan keputusan terkait pengembangan usaha secara lebih tepat.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang cara menghitung laju inflasi, yuk baca artikel berikut!


Apa itu Laju Inflasi?


Sebelum memahami lebih lanjut tentang cara menghitung laju inflasi, sebaiknya cari tahu dulu pengertiannya.


Inflasi adalah situasi saat harga barang di pasar mengalami kenaikan yang signifikan dalam periode tertentu.


Akibat terjadinya inflasi, nilai uang suatu negara akan mengalami penurunan. Kondisi ini tentunya sangat merugikan perekonomian negara.


Adapun pengertian laju inflasi adalah persentase kenaikan harga barang antar periode.


Laju inflasi ini diukur dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk mengetahui perubahan pada suatu barang atau jasa.


Pada umumnya, kenaikan laju inflasi bisa menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, karena nilai mata uang yang rendah, sedangkan harga barang relatif tinggi.


Penyebab Peningkatan Laju Inflasi


Meningkatnya laju inflasi pada suatu negara bisa dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Adapun beberapa penyebab peningkatan laju inflasi adalah sebagai berikut.


1. Peningkatan Biaya Produksi


Salah satu penyebab kenaikan laju inflasi adalah peningkatan biaya produksi atau cost pull inflation.


Biasanya, peningkatan biaya produksi ini terjadi ketika harga bahan baku mengalami kenaikan atau stoknya yang cukup terbatas.


Akibatnya, harga barang atau jasa yang dijual pun juga mengalami kenaikan, sehingga bisa meningkatkan laju inflasi.


2. Peningkatan Permintaan


Penyebab peningkatan laju inflasi berikutnya adalah adanya kenaikan permintaan terhadap suatu produk barang atau jasa.


Lonjakan permintaan ini bisa terjadi karena kebutuhan terhadap produk tersebut semakin bertambah atau adanya keterbatasan stok di pasaran.


3. Peningkatan Jumlah Uang Beredar


Terakhir, penyebab kenaikan laju inflasi adalah peningkatan jumlah uang yang beredar di lingkungan masyarakat, sehingga melebihi kebutuhan hariannya.


Kondisi ini adalah penyebab utama terjadinya kenaikan laju inflasi pada suatu negara. Itulah mengapa, peredaran uang perlu dikendalikan oleh pemerintah.


Rumus Laju Inflasi


Nah, sebelum mengetahui cara menghitung laju inflasi, kamu perlu memahami rumusnya terlebih dulu.


Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas, laju inflasi bisa dihitung menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) periode sekarang dan sebelumnya.


Melalui IHK, kamu bisa mengukur rata-rata harga dari barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen.


Adapun rumus menghitung laju inflasi adalah sebagai berikut.


Laju Inflasi = [(IHK sekarang - IHK sebelumnya) / IHK sekarang] x 100%


Di samping itu, ada pula rumus rata-rata kenaikan laju inflasi per tahunnya, yaitu sebagai berikut.


Rata-Rata Kenaikan Inflasi per Tahun = Laju Inflasi / Selisih Periode



Cara Menghitung Laju Inflasi


Lantas, bagaimana cara menghitung laju inflasi? Pada dasarnya, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghitung laju inflasi, yaitu sebagai berikut.


  • Menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk mengetahui rata-rata harga.

  • Menghitung besarnya perubahan harga barang atau deflator PDB, lalu membaginya dengan IHK periode saat ini.

  • Mencari total laju inflasi dengan cara menghitung persentase hasil pengukuran IHK.

Untuk meningkatkan pemahamanmu, berikut ini adalah contoh kasus cara menghitung laju inflasi.


Pada tahun 2015, harga BBM Pertalite per liternya adalah sebesar Rp7.650. Pada tahun 2023, terjadi kenaikan harga di pasaran, sehingga BBM Pertalite dijual senilai Rp10.000.


Berdasarkan data harga tersebut, bagaimana cara menghitung laju inflasi dari harga BBM Pertalite yang mengalami kenaikan dalam kurun waktu 8 tahun?


Nah, untuk menyelesaikan contoh kasus di atas, kamu bisa menghitungnya dengan rumus laju inflasi.


Adapun cara menghitung laju inflasi dari harga BBM Pertalite adalah sebagai berikut.


Laju Inflasi = [(IHK sekarang - IHK sebelumnya) / IHK sekarang] x 100%


Laju Inflasi = [(Rp10.000 - Rp7.650) / Rp10.000] x 100%


Laju Inflasi = [Rp2.350 / Rp10.000] x 100%


Laju Inflasi = 0,235 x 100%


Laju Inflasi = 23,5%


Rata-Rata Kenaikan Inflasi per Tahun = Laju Inflasi / Selisih Periode


Rata-Rata Kenaikan Inflasi per Tahun = 23,5% / 8


Rata-Rata Kenaikan Inflasi per Tahun = 2,9%


Jadi, berdasarkan perhitungan di atas, laju inflasi BBM Pertalite dari tahun 2015 sampai 2023 adalah sebesar 23,5%. Lalu, rata-rata kenaikan inflasi per tahunnya adalah sebesar 2,9%.


Dengan begitu, BBM Pertalite dianggap memiliki kenaikan inflasi yang tergolong ringan. Sebab, dalam kurun waktu 8 tahun, total kenaikannya tidak lebih dari 10%.


Cara Menurunkan Laju Inflasi


Selain mengerti cara menghitung laju inflasi, kamu tentu harus tahu tips menurunkannya, sehingga harga barang di pasaran bisa lebih terkendali.


Adapun cara menurunkan laju inflasi adalah sebagai berikut.


  • Pemerintah perlu menetapkan harga maksimum untuk keseluruhan barang di pasaran.

  • Melakukan pengawasan terhadap jalur distribusi perdagangan untuk menghindari penyimpanan stok barang secara berlebihan yang bisa mengakibatkan terjadinya kelangkaan.

  • Menambah jumlah produksi ketika terjadi peningkatan permintaan barang.

  • Melakukan pelonggaran perdagangan impor untuk membantu mencukupi kebutuhan barang di dalam negeri saat terjadi keterbatasan stok.

Demikian penjelasan terkait pengertian, rumus, dan cara menghitung laju inflasi.


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, laju inflasi bisa memengaruhi perekonomian negara.


Nah, salah satu cara menghadapi laju inflasi agar nilai aset tidak mengalami penurunan adalah lewat investasi.


Jika tertarik untuk melakukan investasi, kamu bisa mencobanya lewat aplikasi DepositoBPR by Komunal.

Dengan menggunakan aplikasi tersebut, uangmu akan #LebihAman, karena DepositoBPR by Komunal telah dijamin oleh LPS.


Untuk itu, tak perlu ragu lagi, segera berinvestasi mulai sekarang dan jadi #LebihUntung bersama DepositoBPR by Komunal!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer