Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitung Quick Ratio, Catat!

blog

Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitung Quick Ratio, Catat!

DepositoBPR by Komunal

03 Juli 2023

Salah satu hal yang perlu diketahui oleh perusahaan untuk melihat likuiditas dan kondisi keuangannya adalah dengan cara menghitung quick ratio.


Pasalnya, melalui proses perhitungan quick ratio, kamu bisa mengetahui kondisi arus kas dalam perusahaan.

Dengan begitu, perusahaan bisa segera mencari solusi untuk mencegah terjadinya kerugian finansial apabila diketahui jika nilai quick ratio berada di bawah angka satu.


Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang cara menghitung quick ratio, baca artikel ini sampai akhir!


Apa itu Quick Ratio?


Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara menghitung quick ratio, sebaiknya pahami dulu pengertiannya.


Rasio cepat atau quick ratio adalah suatu cara yang biasa dilakukan oleh perusahaan untuk mengukur likuiditas pada pusat investasi, proyek, serta keuntungannya.


Ciri khas dari quick ratio adalah proses perhitungannya menggunakan kas dan item yang setara dengannya untuk diinterpretasikan.


Di samping itu, dalam menghitung quick ratio, kamu juga harus mengabaikan item-item lain yang proses perhitungannya tidak cepat, seperti persediaan barang.


Sebab, prinsip quick ratio adalah menghitung rasio aset perusahaan dengan cepat agar bisa mengetahui labanya.


Fungsi Quick Ratio


Perhitungan rasio cepat bagi perusahaan memiliki sejumlah fungsi. Adapun fungsi quick ratio adalah sebagai berikut.


  1. 1.

    Membantu membayar kewajiban jangka pendek.


  1. 2.

    Membandingkan total persediaan keuangan dengan modal kerja.


  1. 3.

    Membantu menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi utangnya.


  1. 4.

    Menjadi tolok ukur perusahaan dalam merencanakan kas dan utangnya di masa depan.


  1. 5.

    Membantu mengetahui posisi dan kondisi likuiditas perusahaan serta membandingkan situasi keuangannya pada setiap periode.


  1. 6.

    Membantu mengetahui kelebihan serta kekurangan pada setiap komponen utang dan aktiva lancar perusahaan.


  1. 7.

    Menjadi motivasi bagi tim manajemen untuk meningkatkan kinerjanya.



Rumus Quick Ratio


Nah, sebelum melanjutkan pembahasan tentang cara menghitung quick ratio, sebaiknya ketahui terlebih dahulu rumusnya.


Pada dasarnya, terdapat dua rumus quick ratio, yaitu melalui perhitungan kas dan piutang serta aktiva lancar.


Adapun rumus quick ratio adalah sebagai berikut.


Rumus 1:


Quick Ratio = (Total Seluruh Aset Lancar) / Kewajiban Lancar


Rumus 2:


Quick Ratio = (Aset Lancar - Persediaan Barang) / Kewajiban Lancar


Keterangan:


  • Aset lancar adalah setiap kekayaan perusahaan, seperti kas, uang muka, piutang, persediaan, surat berharga, dan lainnya.

  • Kewajiban lancar adalah tanggungan yang dimiliki oleh perusahaan, seperti utang, kewajiban akrual, dan jenis pinjaman lainnya.

Cara Menghitung Quick Ratio


Setelah mengetahui rumusnya, kamu juga perlu memahami contoh kasus cara menghitung quick ratio.


Adapun cara menghitung quick ratio berdasarkan kedua rumusnya adalah sebagai berikut.


1. Cara Menghitung Quick Ratio Menggunakan Rumus 1


Untuk menggunakan rumus quick ratio yang pertama, kamu harus menjumlahkan terlebih dahulu seluruh aset lancar perusahaan.


Adapun cara menghitung quick ratio menggunakan rumus pertama adalah sebagai berikut.


Perusahaan A memiliki beberapa aset lancar, seperti kas senilai Rp300 juta, piutang usaha sebesar Rp200 juta, dan surat berharga dengan total konversi sejumlah Rp150 juta.


Di samping itu, perusahaan A juga memiliki utang usaha sebanyak Rp250 juta. Jadi, berdasarkan seluruh aset tersebut, berapa rasio cepat perusahaan A?


Total Seluruh Aset Lancar = Kas + Piutang + Surat Berharga


Total Seluruh Aset Lancar = Rp300.000.000 + Rp200.000.000 + Rp150.000.000


Total Seluruh Aset Lancar = Rp650.000.000


Quick Ratio = (Total Seluruh Aset Lancar) / Kewajiban Lancar


Quick Ratio = Rp650.000.000 / Rp250.000.000


Quick Ratio = 2,6


Jadi, berdasarkan cara menghitung quick ratio di atas, total rasio cepat perusahaan A adalah sebesar 2,6.


Dengan total rasio cepat di atas angka satu, maka perusahaan A dianggap mempunyai kondisi finansial yang sehat.


Sebab, perusahaan tersebut memiliki sejumlah aset yang bisa menutupi kewajiban lancarnya.



2. Cara Menghitung Quick Ratio Menggunakan Rumus 2


Selain menggunakan rumus quick ratio sebelumnya, kamu juga bisa menghitung aset lancar dan persediaan barang di perusahaan.


Adapun contoh kasus cara menghitung quick ratio adalah sebagai berikut.


Pada laporan finansial Perusahaan B di tahun 2022, tercatat utang usaha sebesar Rp300 juta.


Di samping itu, perusahaan B juga memiliki beberapa aset lancar, seperti uang sebesar Rp150 juta, biaya di muka sejumlah Rp70 juta, surat berharga sekitar Rp50 juta, piutang usaha Rp50 juta, dan total persediaan barang senilai Rp70 juta.


Berdasarkan sejumlah kekayaan tersebut, berapa nilai rasio cepat perusahaan B?


Total Seluruh Aset Lancar = Kas + Piutang + Biaya di Muka + Surat Berharga


Total Seluruh Aset Lancar = Rp150.000.000 + Rp50.000.000 + Rp70.000.000 + Rp50.000.000


Total Seluruh Aset Lancar = Rp320.000.000


Quick Ratio = (Aset Lancar - Persediaan Barang) / Kewajiban Lancar


Quick Ratio = (Rp320.000.000 - Rp70.000.000) / Rp300.000.000


Quick Ratio = 0,83


Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disebutkan bahwa perusahaan B memiliki rasio cepat sebesar 0,83.


Itu artinya, likuiditas perusahaan sedang dalam kondisi yang tidak aman, karena nilainya berada di bawah angka satu.


Di sisi lain, perusahaan B juga dianggap tidak mampu melunasi kewajiban lancarnya, karena total aset yang dimiliki relatif rendah dibandingkan dengan utangnya.


Kelebihan dan Kekurangan Quick Ratio


Setelah mengetahui cara menghitung quick ratio, kamu juga harus memahami kelebihan dan kekurangannya agar bisa dijadikan sebagai pertimbangan saat ingin melihat laba perusahaan.


Adapun beberapa kelebihan dan kekurangan quick ratio adalah sebagai berikut.


Kelebihan Quick Ratio


Sebagai salah satu metode perhitungan likuiditas, quick ratio memiliki sejumlah kelebihan. Adapun kelebihan quick ratio adalah sebagai berikut.


  1. 1.

    Dapat menentukan aset likuiditas dengan cepat dan akurat.


  1. 2.

    Membantu investor untuk memutuskan penilaian kondisi finansial perusahaan.


  1. 3.

    Mudah dipahami oleh investor pemula.


Kekurangan Quick Ratio


Selain kelebihan, perhitungan rasio cepat juga memiliki beberapa kekurangan. Adapun kekurangan quick ratio adalah sebagai berikut.


  1. 1.

    Nilai rasio cepat tinggi belum tentu aman saat dihadapkan oleh utang dalam jumlah besar dengan jangka waktu pembayaran yang pendek.


  1. 2.

    Berisiko memunculkan indikator finansial fiktif ketika perusahaan tidak menghitung keuangannya secara teliti.


Baca juga: 6 Perbedaan Deposito dan Obligasi, Mana yang Lebih Baik?


Demikian sederet informasi terkait pengertian, rumus, serta cara menghitung quick ratio dengan tepat.


Quick ratio adalah langkah yang cukup mudah untuk mengetahui kondisi keuangan melalui ketersediaan aset lancar perusahaan.


Di samping melalui perhitungan rasio cepat, kamu juga bisa memantau kondisi keuangan dengan berinvestasi pada aplikasi DepositoBPR by Komunal.

Melalui aplikasi DepositoBPR by Komunal ini, kamu bisa memantau pergerakan investasi lebih mudah dengan kesempatan memperoleh keuntungan mencapai 6,75% p.a.


Untuk itu, tunggu apa lagi, yuk segera unduh aplikasi DepositoBPR by Komunal dan menjadi #LebihUntung!

share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer