blog
DepositoBPR by Komunal
18 September 2023
Dalam dunia bisnis, pengertian mengenai harta atau aset memang cukup luas. Tidak hanya aset lancar, setiap perusahaan juga memiliki aset atau aktiva tidak lancar.
Yuk, pahami lebih lanjut tentang pengertian aset lancar, jenis-jenis, manfaat, dan apa bedanya dengan aset tidak lancar dalam ulasan di bawah ini.
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset lancar adalah uang tunai atau aset berharga yang dapat dicairkan sewaktu-waktu dengan mudah.
Semantara itu, menurut KBBI, aset lancar merupakan kas atau sumber lain yang bisa dicairkan menjadi uang tunai dan habis dipakai selama satu tahun atau lebih (jika aktivitas normal).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa aset lancar atau aktiva lancar adalah harta perusahaan berupa benda berharga yang didapatkan dari aktivitas atau transaksi dan memiliki jangka waktu yang singkat.
Aset lancar memiliki sejumlah karakteristik. Beberapa ciri aset lancar adalah sebagai berikut:
Aset lancar harus memiliki kepemilikan yang kuat dan dapat dibuktikan secara hukum. Jadi, bila aset tersebut tidak mempunyai legalitas, maka tidak dapat dikatakan sebagai aset lancar.
Karakteristik berikutnya dari aset lancar adalah diperoleh dari transaksi di masa lalu. Jadi, apabila transaksi baru akan terjadi beberapa hari kedepan, maka hal tersebut belum bisa diklaim sebagai aset lancar.
Aktiva lancar kebanyakan memiliki jangka waktu yang sangat singkat, biasanya paling lama satu tahun sebelum diubah menjadi bentuk aktiva lancar lainnya.
Keputusan terkait perubahan aktiva tersebut sifatnya berulang dan memerlukan pengambilan keputusan yang cepat. Misalnya, penggunaan kas untuk membayar tagihan listrik.
Benda yang dikatakan sebagai aset lancar adalah benda yang memiliki manfaat atau keuntungan apabila dipindahtangankan. Tidak bisa dikatakan aset apabila benda tersebut justru menimbulkan kerugian.
Dalam suatu perusahan, terdapat dua jenis aset yaitu lancar dan tidak lancar. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, aset lancar adalah aset yang berumur pendek dan dapat diubah menjadi uang tunai.
Jadi, aset lancar adalah benda yang dapat diuangkan dalam kurun waktu paling lama satu tahun ada satu siklus akuntansi. Aset ini biasanya digunakan sehari-hari oleh perusahaan.
Sementara itu, aset tidak lancar adalah aset yang tidak bisa langsung dicairkan menjadi uang tunai dan umumnya pencairannya memerlukan waktu lama.
Aset tidak lancar juga tidak dapat diukur dalam nilai mata uang. Adapun contohnya adalah properti, alat produksi, hak cipta, investasi, dan lain-lain.
Selain aset lancar dan tidak lancar, dalam suatu perusahaan juga dikenal istilah aset tetap. Apa perbedaan aset tetap dan aset lancar?
Aset tetap adalah aset berwujud yang membutuhkan waktu lama untuk diperdagangkan atau diuangkan. Berbeda dengan aset lancar yang memerlukan waktu singkat untuk diubah menjadi uang tunai.
Beberapa contoh aset perusahaan yang termasuk dalam aset lancar adalah sebagai berikut:
Surat berharga termasuk dalam aset lancar karena dapat dijual sewaktu-waktu dengan imbal hasil berupa uang tunai.
Suatu perusahaan/instansi biasanya mengeluarkan surat berharga sebagai bukti kepemilikan harta dalam bentuk saham, obilgasi, deposito, dan lain-lain.
Kas adalah semua aset yang dimiliki oleh perusahaan dan bisa digunakan kapan pun. Dalam suatu perusahaan, kas digunakan untuk aktivitas operasional sehingga masuk dalam aset lancar.
Beban biaya dimuka adalah pelunasan kewajiban perusahaan di awal, sehingga nantinya tidak membebani laporan keuangan pada akhir periode akuntansi.
Adapun contoh beban dibayar dimuka adalah premi asuransi, biaya sewa, perlengkapan ATK (alat tulis kantor), dan lain-lain. Dengan menuntaskan kewajiban di awal, perusahaan dapat menjalankan aktivitas tanpa memengaruhi kas berjalan.
Piutang adalah tagihan dari perusahaan kepada konsumen yang melakukan pembelian produk secara kredit. Umumnya, piutang akan dibayarkan oleh konsumen ketika tiba waktu jatuh tempo.
Alasan persediaan barang masuk dalam aset lancar adalah karena barang tersebut dapat dijual dan memiliki nilai ekonomi. Ketika barang tersebut terjual, maka hasilnya akan masuk dalam kas perusahaan.
Menghitung aset lancar adalah tugas yang mudah, karena rumusnya pun cukup sederhana. Terdapat dua cara untuk menghitung aset lancar, di antaranya:
1.
Mengumpulkan semua jenis aset yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam jangka waktu satu tahun.
2.
Kemudian, hitung seluruh aset tersebut dengan menambahkan satu per satu.
Misalnya begini, perusahaan A memiliki sejumlah aset berupa:
Maka, aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan tersebut adalah:
Aset lancar = Rp100 juta + Rp20 juta + Rp15 uta + Rp10 juta + Rp13 juta + Rp30 juta
Aset lancar = Rp188 juta
Aset lancar yang dimiliki perusahaan A adalah sebesar Rp188 juta.
Pada dasarnya, manfaat aset lancar adalah mendukung kegiatan operasional perusahaan, termasuk pembayaran gaji karyawan, biaya sewa kantor, dan membayar utang perusahaan.
Kemudian, mengingat bahwa aset lancar bisa menjadi salah satu pertimbangan investor, maka penting bagi setiap pemilik bisnis memastikan bahwa aset mereka berjalan baik dan mampu meyakinkan investor.
Pasalnya, dengan membuka deposito dan menyimpan uang di DepositoBPR by Komunal, kamu akan memperoleh return yang tinggi hingga 6,75% p.a.
Tak perlu khawatir, DepositoBPR by Komunal sudah dijamin LPS serta tercatat dan diawasi oleh OJK, sehingga aman digunakan.
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010