Aset Lancar Adalah: Pengertian, Contoh, dan Manfaatnya

blog

Aset Lancar Adalah: Pengertian, Contoh, dan Manfaatnya

DepositoBPR by Komunal

04 September 2024

Aset lancar atau aktiva lancar adalah salah satu komponen yang menjadi dasar keputusan investasi bagi investor serta pertimbangan kreditur dalam memberi pinjaman.

Dalam dunia bisnis, pengertian mengenai harta atau aset memang cukup luas. Tidak hanya aktiva lancar, setiap perusahaan juga memiliki aset atau aktiva tidak lancar.


Yuk, pahami lebih lanjut tentang pengertian aset lancar, jenis-jenis, manfaat, dan apa bedanya dengan aset tidak lancar dalam ulasan di bawah ini.


Apa itu Aset Lancar?


Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), aset lancar (aktiva lancar) adalah uang tunai atau aset berharga yang dapat dicairkan sewaktu-waktu dengan mudah.


Semantara itu, menurut KBBI, aset atau aktiva lancar merupakan kas atau sumber lain yang bisa dicairkan menjadi uang tunai dan habis dipakai selama satu tahun atau lebih (jika aktivitas normal).


Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktiva lancar adalah harta perusahaan berupa benda berharga yang didapatkan dari aktivitas atau transaksi dan memiliki jangka waktu yang singkat.


Ciri-Ciri Aktiva Lancar Apa Saja?


Aset lancar apa saja? Aktiva lancar memiliki sejumlah karakteristik. Beberapa ciri-ciri yang termasuk aktiva lancar adalah sebagai berikut:


1. Bukan Benda yang Tidak Bertuan


Aset lancar harus memiliki kepemilikan yang kuat dan dapat dibuktikan secara hukum. Jadi, bila aset tersebut tidak mempunyai legalitas, maka tidak dapat dikatakan sebagai aset atau aktiva lancar.


2. Diperoleh dari Transaksi Masa Lalu


Karakteristik berikutnya dari adalah diperoleh dari transaksi di masa lalu. Jadi, apabila transaksi baru akan terjadi beberapa hari kedepan, maka hal tersebut belum bisa diklaim sebagai aktiva lancar.


3. Keputusan Berulang dan Cepat


Aktiva lancar kebanyakan memiliki jangka waktu yang sangat singkat, biasanya paling lama satu tahun sebelum diubah menjadi bentuk aktiva lancar lainnya.


Keputusan terkait perubahan aktiva tersebut sifatnya berulang dan memerlukan pengambilan keputusan yang cepat. Misalnya, penggunaan kas untuk membayar tagihan listrik.


4. Mempunyai Manfaat


Benda yang dikatakan sebagai aktiva lancar adalah benda yang memiliki manfaat atau keuntungan apabila dipindahtangankan. Tidak bisa dikatakan aset apabila benda tersebut justru menimbulkan kerugian.



Perbedaan Aset Lancar dan Tidak Lancar


Dalam suatu perusahan, terdapat dua jenis aset yaitu aset lancar dan tidak lancar. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, aset lancar (aktiva lancar) adalah aset yang berumur pendek dan dapat diubah menjadi uang tunai.


Jadi, aset lancar adalah benda yang dapat diuangkan dalam kurun waktu paling lama satu tahun ada satu siklus akuntansi. Aset ini biasanya digunakan sehari-hari oleh perusahaan.


Sementara itu, aset tidak lancar adalah aset yang tidak bisa langsung dicairkan menjadi uang tunai dan umumnya pencairannya memerlukan waktu lama.


Aset tidak lancar juga tidak dapat diukur dalam nilai mata uang. Aset tidak lancar apa saja? Adapun contohnya adalah properti, alat produksi, hak cipta, investasi, dan lain-lain.


Selain aset lancar dan tidak lancar, dalam suatu perusahaan juga dikenal istilah aset tetap. Apa perbedaan aset tetap dan aset lancar?


Aset tetap adalah aset berwujud yang membutuhkan waktu lama untuk diperdagangkan atau diuangkan. Berbeda dengan aset lancar yang memerlukan waktu singkat untuk diubah menjadi uang tunai.


Contoh Aset Lancar dan Aset Tetap


Aset lancar dan aset tetap adalah dua kategori utama aset dalam akuntansi. Berikut adalah contoh dari masing-masing kategori:


Aset Lancar


Apa saja harta lancar? pengertian aktiva lancar adalah aset yang diharapkan dapat diubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau dalam satu siklus operasional bisnis, mana yang lebih panjang. Contoh jenis aset lancar meliputi:


  1. 1.

    Kas dan setara kas - Uang tunai di tangan dan di bank.


  1. 2.

    Piutang usaha - Uang yang harus dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan untuk barang atau jasa yang telah disediakan.


  1. 3.

    Persediaan - Barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual atau bahan baku yang akan digunakan dalam produksi.


  1. 4.

    Investasi jangka pendek - Investasi yang dapat dengan mudah dijual atau diubah menjadi uang tunai dalam waktu dekat.


Aset Tetap


Aset tetap adalah aset yang dimiliki untuk digunakan dalam operasi bisnis dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam jangka pendek. Aset tetap biasanya memiliki umur yang lebih lama dan digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Contoh aset tetap meliputi:


  1. 1.

    Tanah - Tanah yang dimiliki oleh perusahaan untuk keperluan operasional atau investasi.


  1. 2.

    Bangunan - Kantor, pabrik, dan struktur lain yang digunakan dalam operasi bisnis.


  1. 3.

    Kendaraan - Kendaraan seperti truk, mobil, dan lainnya yang digunakan untuk kegiatan bisnis.


  1. 4.

    Peralatan - Mesin dan alat berat yang digunakan dalam proses produksi atau operasional.


Kedua jenis aset ini penting untuk manajemen keuangan perusahaan dan mempengaruhi likuiditas serta kapasitas perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka panjang.


Contoh Harta Lancar Apa Saja?


Apa saja aktiva lancar? Beberapa contoh yang termasuk aset lancar atau aktiva lancar aset perusahaan adalah sebagai berikut:


1. Surat Berharga


Surat berharga termasuk dalam aset lancar karena dapat dijual sewaktu-waktu dengan imbal hasil berupa uang tunai.


Suatu perusahaan/instansi biasanya mengeluarkan surat berharga sebagai bukti kepemilikan harta dalam bentuk saham, obilgasi, deposito, dan lain-lain.


2. Kas


Kas adalah semua aset yang dimiliki oleh perusahaan dan bisa digunakan kapan pun. Dalam suatu perusahaan, kas digunakan untuk aktivitas operasional sehingga masuk dalam aset lancar.


3. Beban Dibayar Dimuka


Beban biaya dimuka adalah pelunasan kewajiban perusahaan di awal, sehingga nantinya tidak membebani laporan keuangan pada akhir periode akuntansi.


Adapun contoh beban dibayar dimuka adalah premi asuransi, biaya sewa, perlengkapan ATK (alat tulis kantor), dan lain-lain. Dengan menuntaskan kewajiban di awal, perusahaan dapat menjalankan aktivitas tanpa memengaruhi kas berjalan.


4. Piutang


Piutang adalah tagihan dari perusahaan kepada konsumen yang melakukan pembelian produk secara kredit. Umumnya, piutang akan dibayarkan oleh konsumen ketika tiba waktu jatuh tempo.


5. Persediaan Barang


Alasan persediaan barang masuk dalam aktiva lancar adalah karena barang tersebut dapat dijual dan memiliki nilai ekonomi. Ketika barang tersebut terjual, maka hasilnya akan masuk dalam kas perusahaan.


Itulah macam macam aset lancar yang perlu kamu ketahui.



Cara Menghitung Aset Lancar


Menghitung aktiva lancar adalah tugas yang mudah, karena rumusnya pun cukup sederhana. Terdapat dua cara untuk menghitung aktiva lancar, di antaranya:


  1. 1.

    Mengumpulkan semua jenis aset yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam jangka waktu satu tahun.


  1. 2.

    Kemudian, hitung seluruh aset tersebut dengan menambahkan satu per satu.


Misalnya begini, perusahaan A memiliki sejumlah aset berupa:


  • Kas dan setara kas = Rp 100 juta

  • Surat berharga = Rp20 juta

  • Piutang usaha = Rp15 juta

  • Persediaan dan inventaris = Rp10 juta

  • Biaya dibayar di muka = Rp13 juta

  • Aset likuid lain = Rp30 juta

Maka, aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan tersebut adalah:


Aset lancar = Rp100 juta + Rp20 juta + Rp15 uta + Rp10 juta + Rp13 juta + Rp30 juta


Aset lancar = Rp188 juta


Aset lancar yang dimiliki perusahaan A adalah sebesar Rp188 juta.


Perbedaan Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap


Aktiva lancar dan aktiva tetap merupakan dua kategori penting dalam neraca keuangan suatu perusahaan, dan masing-masing memiliki peran serta karakteristik yang berbeda. Berikut adalah perbedaan utama antara aktiva lancar dan aktiva tetap:


1. Tujuan Penggunaan


  • Aktiva Lancar: Digunakan untuk mendukung operasi harian perusahaan dan cenderung berubah (dikonversi menjadi kas atau digunakan) dalam satu siklus operasional (biasanya satu tahun).

  • Aktiva Tetap: Digunakan dalam operasi bisnis untuk menghasilkan manfaat ekonomi dalam jangka panjang dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal bisnis.

2. Likuiditas


  • Aktiva Lancar: Sangat likuid, yang berarti aset ini dapat dengan mudah dan cepat diubah menjadi kas atau aset lain yang dapat digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendek.

  • Aktiva Tetap: Tidak likuid dan tidak dimaksudkan untuk diubah menjadi kas dalam jangka pendek. Aset ini digunakan untuk tujuan operasional lebih dari satu tahun.

3. Umur Ekonomis


  • Aktiva Lancar: Umumnya memiliki umur ekonomis yang singkat, kurang dari satu tahun.

  • Aktiva Tetap: Memiliki umur ekonomis yang panjang, seringkali lebih dari satu tahun, dan sering kali memerlukan investasi besar.

4. Depresiasi


  • Aktiva Lancar: Tidak mengalami depresiasi karena umumnya digunakan atau dikonversi menjadi kas dalam waktu yang singkat.

  • Aktiva Tetap: Biasanya tunduk pada depresiasi (kecuali tanah), yang merupakan cara mengalokasikan biaya aset selama umur ekonomisnya.

5. Contoh Aset


  • Aktiva Lancar: Kas, piutang usaha, persediaan, investasi jangka pendek.

  • Aktiva Tetap: Tanah, bangunan, peralatan, kendaraan, mesin.

6. Pengaruh terhadap Rasio Keuangan


  • Aktiva Lancar: Memainkan peran kunci dalam rasio likuiditas seperti Rasio Lancar dan Rasio Cepat, yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

  • Aktiva Tetap: Berkontribusi pada rasio profitabilitas dan efisiensi seperti Rasio Penggunaan Aset Tetap, yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan aset tetapnya untuk menghasilkan pendapatan.

Memahami perbedaan ini penting untuk analisis keuangan dan pengambilan keputusan strategis dalam manajemen perusahaan.


Manfaat Aset Lancar


Pada dasarnya, manfaat aktiva lancar adalah mendukung kegiatan operasional perusahaan, termasuk pembayaran gaji karyawan, biaya sewa kantor, dan membayar utang perusahaan.


Kemudian, mengingat bahwa aset lancar bisa menjadi salah satu pertimbangan investor, maka penting bagi setiap pemilik bisnis memastikan bahwa aset mereka berjalan baik dan mampu meyakinkan investor.


Berbicara tentang investor, jika kamu membutuhkan modal usaha tambahan untuk bisnismu, buka saja deposito di aplikasi DepositoBPR by Komunal!

Pasalnya, dengan membuka deposito dan menyimpan uang di DepositoBPR by Komunal, kamu akan memperoleh return yang tinggi hingga 6,75% p.a.


Tak perlu khawatir, DepositoBPR by Komunal sudah dijamin LPS serta tercatat dan diawasi oleh OJK, sehingga aman digunakan.


Yuk, join komunitasDepositoBPR by Komunal dan kembangkan danamu secara #LebihPraktis untuk modal usaha di DepositoBPR by Komunal!

share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer