Angel Investor: Arti, Peran, Jenis, dan Cara Mendapatkannya

blog

Angel Investor: Arti, Peran, Jenis, dan Cara Mendapatkannya

DepositoBPR by Komunal

10 November 2024

Angel investor adalah individu atau sekelompok orang yang membantu memberikan modal kepada perusahaan. Pada umumnya, investor ini memberikan modal untuk perusahaan rintisan atau bisnis yang baru tumbuh. Tidak mengherankan jika banyak owner mencari angel investor untuk pendanaan startup mereka.

Sebetulnya, angel investor bisa dicari dari kerabat dekat, seseorang dengan kekayaan bersih tinggi, organisasi, hingga melalui crowd funding. Yuk, baca ulasan ini sampai akhir untuk mengetahui informasi mengenai angel investor selengkapnya!


Apa itu Angel Investor?


Secara umum, angel investor atau investor malaikat adalah seseorang atau sekelompok orang yang memberikan modal ke perusahaan rintisan atau pebisnis baru. Umumnya, investor ini memberikan modal supaya bisa memegang saham di perusahaan.


Secara umum, investor ini bisa hanya memberikan modal di awal saja. Namun, mereka juga dapat melanjutkan dukungan finansialnya untuk membantu mengembangkan perusahaan tersebut.


Kemungkinan, investor berharap mendapatkan imbal balik lebih tinggi dari pemberian dana ke perusahaan dibandingkan dengan investasi di pasar saham. Tak hanya itu, mereka mungkin juga ingin membantu pengusaha pengusaha muda untuk menjalankan bisnisnya.


Karakteristik Angel Investor


Angel investor adalah individu atau sekelompok individu yang menyediakan pendanaan bagi perusahaan baru atau start-up pada tahap awal perkembangannya. Biasanya, mereka adalah pengusaha sukses atau profesional berpengalaman yang tertarik berinvestasi untuk mendukung ide inovatif dan memperluas jaringan bisnis mereka. Berikut adalah beberapa karakteristik penting yang sering kali dimiliki oleh angel investor.


1. Pengalaman yang Mendalam dalam Industri


Angel investor umumnya memiliki latar belakang atau pengalaman yang kuat di bidang tertentu. Mereka tidak hanya membawa modal tetapi juga pengetahuan dan pengalaman industri yang relevan, membantu start-up memahami tantangan dan peluang di pasar.


2. Minat pada Inovasi dan Risiko Tinggi


Investasi pada tahap awal memerlukan toleransi terhadap risiko tinggi, karena banyak perusahaan baru yang mungkin gagal. Angel investor biasanya memiliki minat besar pada inovasi dan memiliki keberanian untuk mengambil risiko, terutama jika mereka melihat potensi produk atau layanan tersebut untuk berkembang.


3. Pendekatan Kolaboratif dalam Berinvestasi


Angel investor seringkali mengambil pendekatan kolaboratif, tidak hanya sebagai pemberi modal tetapi juga sebagai mitra strategis. Mereka mungkin akan terlibat dalam memberikan saran, bimbingan, atau bahkan kontak yang berharga bagi start-up, dengan tujuan membantu pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan.


4. Kapasitas Finansial yang Tinggi


Investasi pada tahap awal memerlukan dana yang cukup besar. Oleh karena itu, angel investor umumnya adalah individu dengan kapasitas finansial yang memadai untuk mendanai perusahaan hingga berkembang. Modal yang disediakan biasanya datang dari dana pribadi atau kekayaan mereka sendiri.


5. Keinginan untuk Memberikan Dampak Positif


Banyak angel investor yang terdorong oleh keinginan untuk memberikan dampak positif, baik terhadap ekonomi maupun terhadap komunitas mereka. Selain mencari keuntungan, mereka sering kali melihat investasi sebagai cara untuk mendukung ide-ide baru yang dapat memecahkan masalah sosial atau lingkungan.


6. Jaringan yang Luas dan Berpengaruh


Angel investor umumnya memiliki jaringan yang luas dan berpengaruh, baik di industri terkait maupun di dunia bisnis secara umum. Jaringan ini dapat menjadi sumber daya berharga bagi perusahaan baru untuk mendapatkan dukungan, mitra, dan pelanggan potensial.


7. Pendekatan Fleksibel terhadap Return on Investment (ROI)


Sebagai investor awal, angel investor umumnya lebih fleksibel terhadap ROI dibandingkan dengan investor lain. Mereka memahami bahwa investasi pada perusahaan baru bisa memakan waktu untuk memberikan hasil, dan bersedia menunggu lebih lama selama perusahaan menunjukkan pertumbuhan dan potensi yang baik.


Angel investor memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan bisnis baru melalui dukungan modal, pengetahuan industri, serta jaringan yang luas. Dukungan mereka memungkinkan banyak start-up untuk tumbuh lebih cepat dan menghadapi tantangan pasar dengan lebih percaya diri.



Perbedaan Angel Investor dan Venture Capital


Seperti disinggung sebelumnya, angel investor adalah salah satu sumber funding startup. Selain itu, sumber pendanaan lainnya bagi perusahaan rintisan adalah venture capital. Lantas, apa perbedaannya? Yuk simak penjelasan berikut ini.


1. Sumber dana


Dalam hal ini, venture capital menggunakan dana orang lain, sedangkan investor malaikat berinvestasi dengan uangnya sendiri.


2. Jumlah dana


Adapun investor malaikat biasanya menambahkan dana yang dimiliki pebisnis, sedangkan venture capital memberi lebih banyak uang. Pada umumnya, mereka mengeluarkan uang lebih karena mendanai startup yang besar.


3. Pengaruh dalam perusahaan


Pada umumnya, venture capital berpengaruh dalam penentuan langkah operasional usaha. Sementara, investor malaikat cenderung lepas tangan dalam pengambilan keputusan.


4. Waktu pendanaan


Biasanya, venture capital mendanai perusahaan yang sudah terbukti, sedangkan investor malaikat berinvestasi pada bisnis rintisan.


Peran Angel Investor pada Perusahaan Rintisan


Angel investor adalah seseorang yang berperan penting dalam tahap awal pembangunan perusahaan rintisan. Adapun beberapa perannya pada perusahaan rintisan adalah sebagai berikut.


1. Penyedia Modal Awal


Peran utama angel investor adalah memberikan modal awal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis. Pada tahap ini, perusahaan rintisan biasanya belum memiliki pendapatan stabil, sehingga sulit untuk mendapatkan pembiayaan dari bank atau investor besar. Angel investor membantu mengisi celah pendanaan ini dengan menyediakan dana yang memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan produk, menyusun tim, dan melakukan riset pasar.


2. Mentor dan Pembimbing


Angel investor umumnya memiliki pengalaman yang luas dalam dunia bisnis. Mereka sering berperan sebagai mentor bagi para pendiri perusahaan rintisan, memberikan panduan tentang strategi bisnis, pengembangan produk, dan manajemen operasional. Nasihat ini membantu perusahaan untuk menghindari kesalahan umum dan mengambil keputusan yang lebih bijaksana.


3. Membuka Akses ke Jaringan yang Lebih Luas


Dengan jaringan yang luas, angel investor dapat membuka akses bagi perusahaan rintisan ke sumber daya dan mitra yang berguna. Mereka sering kali memperkenalkan perusahaan rintisan kepada mitra potensial, pelanggan, dan investor lain yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis. Jaringan ini sangat berharga, terutama bagi perusahaan rintisan yang belum dikenal luas di pasar.


4. Memberikan Dukungan Moral


Menjalankan perusahaan rintisan bisa menjadi tantangan besar, dan dukungan moral dari angel investor sangat berharga. Mereka memahami tantangan yang dihadapi para pendiri dan seringkali berperan sebagai pendukung setia yang memberikan motivasi. Kehadiran angel investor yang percaya pada visi perusahaan memberikan semangat dan keyakinan bagi para pendiri untuk terus maju.


5. Mempercepat Pengambilan Keputusan


Dengan keterlibatan angel investor, perusahaan rintisan sering kali dapat membuat keputusan lebih cepat, terutama dalam hal strategi bisnis dan ekspansi. Angel investor dapat membantu memberikan wawasan berdasarkan pengalaman mereka, sehingga perusahaan bisa lebih lincah dan responsif dalam menghadapi perubahan pasar.


6. Meminimalkan Risiko pada Tahap Awal


Angel investor turut membantu meminimalkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan rintisan pada tahap awal. Dengan pengetahuan dan pengalaman mereka, angel investor membantu perusahaan menghindari kesalahan fatal yang bisa menghambat pertumbuhan. Mereka juga biasanya mendorong perusahaan untuk melakukan riset yang matang sebelum mengambil langkah besar.


Keuntungan dan Kekurangan dari Angel Investor


Angel investor sering menjadi pilihan utama bagi perusahaan rintisan yang membutuhkan dana awal. Namun, selain manfaat yang dapat membantu perkembangan bisnis, ada juga beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melibatkan angel investor. Berikut ini adalah keuntungan dan kekurangan dari kehadiran angel investor pada perusahaan rintisan.


Keuntungan Angel Investor


1. Akses ke Pendanaan Awal


Angel investor menyediakan modal awal yang memungkinkan perusahaan rintisan memulai dan berkembang. Pada tahap ini, perusahaan mungkin belum menghasilkan pendapatan atau belum cukup stabil untuk mendapatkan pinjaman bank atau menarik investor besar. Suntikan dana ini membantu perusahaan rintisan mengembangkan produk dan membangun tim.


2. Dukungan Pengetahuan dan Pengalaman


Angel investor biasanya memiliki latar belakang bisnis atau industri yang relevan. Mereka seringkali memberikan panduan, saran, dan pengetahuan praktis untuk membantu perusahaan rintisan menghindari jebakan bisnis umum. Bimbingan ini sangat berharga, terutama bagi para pendiri yang baru memasuki dunia bisnis.


3. Akses ke Jaringan yang Luas


Dengan koneksi yang dimiliki, angel investor dapat membuka akses ke jaringan yang lebih luas, seperti mitra bisnis potensial, pelanggan, pemasok, dan bahkan investor lain. Akses ini sangat berguna untuk mempercepat perkembangan bisnis dan menjangkau pasar yang lebih besar.


4. Fleksibilitas dalam ROI dan Pembayaran


Tidak seperti pinjaman bank atau investor tradisional, angel investor umumnya lebih fleksibel dalam hal pengembalian investasi (ROI) dan waktu pembayaran. Mereka memahami bahwa bisnis rintisan membutuhkan waktu untuk mencapai kesuksesan, dan sering kali bersedia menunggu lebih lama untuk melihat hasil dari investasi mereka.


5. Dukungan Moral dan Motivasi


Angel investor seringkali menjadi pendukung yang memberikan semangat bagi para pendiri. Mereka memiliki kepercayaan pada visi perusahaan dan memberikan dorongan moral yang dapat membantu para pendiri melewati masa-masa sulit.


Kekurangan Angel Investor


1. Pengurangan Kendali Bisnis


Sebagai imbalan atas modal yang diberikan, angel investor sering meminta bagian kepemilikan dalam perusahaan. Ini berarti pendiri harus berbagi kendali dalam pengambilan keputusan, yang bisa jadi kurang fleksibel atau menimbulkan konflik jika visi angel investor dan pendiri tidak sejalan.


2. Potensi Tekanan terhadap Pertumbuhan Bisnis


Beberapa angel investor mungkin memiliki ekspektasi tinggi terhadap perkembangan bisnis. Tekanan ini bisa menjadi tantangan, terutama jika pendiri merasa perlu memenuhi target tertentu untuk memenuhi harapan investor, yang bisa mengarahkan bisnis ke arah yang berbeda dari visi awal.


3. Risiko Ketergantungan pada Satu Sumber Dana


Ketergantungan pada angel investor sebagai sumber dana tunggal dapat menjadi risiko jika, di kemudian hari, mereka memutuskan untuk menarik dukungan. Ketergantungan ini bisa berdampak buruk pada stabilitas keuangan perusahaan jika tidak ada rencana alternatif.


4. Ekspektasi Keterlibatan yang Tinggi


Meskipun bimbingan dari angel investor bisa sangat bermanfaat, terkadang tingkat keterlibatan mereka bisa terlalu tinggi atau intens. Beberapa investor mungkin ingin terlibat dalam pengambilan keputusan sehari-hari, yang bisa menjadi tantangan bagi pendiri yang lebih memilih independensi dalam mengelola bisnis.


5. Berbagi Keuntungan


Karena angel investor memiliki kepemilikan saham dalam perusahaan, mereka berhak atas bagian keuntungan di masa depan. Ini berarti ketika perusahaan mulai menghasilkan keuntungan, sebagian dari pendapatan harus dibagikan kepada investor.


Jenis-Jenis Angel Investor


Karena bersumber dari harta pribadi, investor harus memiliki jumlah kekayaan bersih yang tinggi. Biasanya, investor setidaknya mendapatkan penghasilan 200.000 USD atau sekitar 3 miliar di dua tahun terakhir. Adapun investor ini dapat ditemukan melalui empat sumber berbeda.


Berikut adalah beberapa jenis angel investor yang umum ditemui dalam dunia investasi.


1. Individual Angel Investor


Ini adalah tipe angel investor paling umum, yaitu individu yang menggunakan dana pribadi untuk berinvestasi dalam perusahaan rintisan. Mereka biasanya merupakan pengusaha atau profesional sukses yang tertarik pada bisnis baru. Selain memberikan modal, mereka seringkali juga terlibat dalam memberikan saran dan bimbingan kepada pendiri.


2. Angel Group


Beberapa angel investor bergabung dalam sebuah kelompok atau organisasi untuk berinvestasi secara kolektif dalam perusahaan rintisan. Angel group memungkinkan investor untuk berbagi risiko dan memperbesar dampak investasi mereka. Selain itu, kelompok ini biasanya memiliki anggota dengan berbagai keahlian, yang memberikan nilai tambah berupa pengetahuan dan koneksi yang lebih luas bagi perusahaan rintisan.


3. Corporate Angel


Corporate angel adalah perusahaan atau korporasi besar yang berinvestasi dalam perusahaan rintisan untuk tujuan strategis. Investasi ini sering kali bertujuan untuk menjalin kemitraan, mengakses teknologi baru, atau memasuki pasar yang sedang berkembang. Corporate angel biasanya menyediakan pendanaan yang lebih besar dan juga membantu perusahaan rintisan dalam hal distribusi, pemasaran, atau penelitian dan pengembangan.


4. Serial Angel Investor


Serial angel investor adalah individu yang secara rutin berinvestasi dalam berbagai perusahaan rintisan. Mereka memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang investasi awal serta biasanya sangat aktif dalam memberikan masukan strategis. Serial angel investor cenderung memiliki portofolio yang beragam dan mungkin memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap return on investment (ROI).


5. Professional Angel


Professional angel adalah individu yang bekerja di bidang profesional tertentu, seperti pengacara, akuntan, atau konsultan, yang menggunakan pendapatan mereka untuk berinvestasi dalam perusahaan rintisan. Mereka biasanya memiliki pemahaman khusus tentang industri atau aspek tertentu dalam bisnis, yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan rintisan yang mereka dukung.


6. Family and Friends


Angel investor dari keluarga dan teman adalah mereka yang memberikan pendanaan berdasarkan hubungan personal dengan pendiri. Meskipun mereka mungkin tidak memiliki keahlian bisnis atau ekspektasi investasi yang tinggi, mereka dapat menjadi sumber pendanaan awal yang sangat bermanfaat, terutama ketika perusahaan masih dalam tahap konsep atau pra-produksi.


7. Crowdfunding Angel


Dengan kemajuan teknologi, kini ada platform crowdfunding yang memungkinkan masyarakat umum untuk berinvestasi dalam perusahaan rintisan. Crowdfunding angel biasanya berinvestasi dalam jumlah kecil melalui platform online, tetapi investasi kolektif ini bisa menghasilkan pendanaan yang signifikan. Crowdfunding angel juga membantu perusahaan rintisan untuk menguji minat pasar dan membangun basis pelanggan awal.


8. Super Angel


Super angel adalah individu yang sangat aktif dalam dunia investasi start-up dan memiliki dana yang signifikan untuk diinvestasikan. Mereka biasanya memiliki portofolio investasi yang besar dan mendalam di berbagai sektor. Super angel seringkali menjadi mentor strategis dan bahkan memiliki pengaruh yang lebih besar daripada investor institusi dalam membantu perusahaan mencapai kesuksesan.



Cara Mendapatkan Angel Investor


Jika ingin mendapatkan investor untuk pendanaan bisnismu, kamu harus mempersiapkan ide yang sudah cukup matang. Dengan begitu, investor akan melihat potensi startup dan berkeinginan untuk mendanai modal awalnya. Untuk selengkapnya, cara mendapatkan investor ini adalah sebagai berikut:


1. Membangun Rencana Bisnis yang Jelas dan Menarik


Sebelum mendekati angel investor, pastikan Anda memiliki rencana bisnis yang kuat, termasuk visi jangka panjang, analisis pasar, model bisnis, strategi pemasaran, dan proyeksi keuangan. Rencana bisnis yang matang menunjukkan bahwa Anda serius dan memahami pasar. Hal ini juga memudahkan investor untuk melihat potensi pengembalian dari investasi yang mereka tanamkan.


2. Memanfaatkan Jaringan dan Referensi Pribadi


Seringkali, angel investor dapat ditemukan melalui jaringan profesional atau referensi pribadi. Hadiri acara-acara industri, bergabung dengan komunitas pengusaha, atau manfaatkan platform seperti LinkedIn untuk memperluas koneksi. Networking memungkinkan Anda untuk bertemu calon investor yang mungkin tertarik dengan ide bisnis Anda atau bahkan mengenal investor lain yang relevan.


3. Bergabung dengan Platform Angel Investor


Ada banyak platform yang dirancang khusus untuk menghubungkan startup dengan angel investor, seperti AngelList, ANGIN (Angel Investment Network Indonesia), dan e27. Melalui platform ini, Anda bisa mempresentasikan bisnis dan menemukan investor yang tertarik di bidang atau sektor yang relevan.


4. Mengikuti Program Inkubator dan Akselerator


Program inkubator dan akselerator sering bekerja sama dengan angel investor yang siap berinvestasi pada startup baru. Dengan bergabung di program-program ini, Anda mendapatkan pelatihan, mentorship, dan peluang untuk bertemu dengan calon investor. Inkubator dan akselerator yang terkenal seperti Plug and Play, Digitaraya, dan IDX Incubator sering kali menghadirkan peluang pitching kepada investor.


5. Menghadiri Acara dan Kompetisi Startup


Acara-acara startup dan kompetisi pitching menjadi ajang untuk mempresentasikan bisnis Anda kepada calon investor. Acara seperti Tech in Asia Conference, Startup Weekend, atau Seedstars World biasanya dihadiri oleh angel investor yang mencari ide-ide inovatif untuk didanai. Kemenangan dalam kompetisi ini juga bisa meningkatkan reputasi dan menarik perhatian investor.


6. Mempersiapkan Presentasi yang Meyakinkan


Saat bertemu calon investor, pastikan Anda mempersiapkan presentasi yang kuat dan singkat. Highlight masalah yang dipecahkan oleh bisnis Anda, solusi yang ditawarkan, model bisnis, tim yang solid, dan potensi pertumbuhan bisnis. Pastikan presentasi Anda menarik dan to the point, serta tunjukkan antusiasme terhadap bisnis yang Anda rintis.


7. Menunjukkan Rekam Jejak atau Traction


Rekam jejak atau traction yang baik, seperti peningkatan jumlah pengguna, pertumbuhan pendapatan, atau kemitraan yang solid, dapat meningkatkan kepercayaan investor. Data dan pencapaian konkret ini menunjukkan bahwa bisnis Anda sudah memiliki bukti konsep yang kuat dan memiliki potensi untuk berkembang lebih jauh.


8. Membangun Hubungan Jangka Panjang dengan Investor


Daripada langsung meminta pendanaan, mulailah membangun hubungan dengan calon angel investor. Dekati mereka sebagai mentor, minta nasihat, atau sekedar berdiskusi mengenai perkembangan industri. Dengan demikian, ketika saatnya tiba untuk menggalang dana, investor sudah memahami bisnis Anda dan lebih percaya pada potensi bisnis yang Anda tawarkan.


9. Menonjolkan Tim yang Kuat dan Solid


Investor sering kali menaruh perhatian besar pada tim di balik startup. Pastikan Anda memiliki tim yang solid dengan latar belakang dan keahlian yang relevan. Jelaskan peran setiap anggota tim dan bagaimana kontribusi mereka dapat mendukung perkembangan bisnis. Tim yang kuat meningkatkan keyakinan investor terhadap keberhasilan bisnis Anda.


10. Mengikuti Program Crowdfunding


Crowdfunding melalui platform seperti KitaBisa, Crowdo, atau Duithape di Indonesia bisa menjadi cara lain untuk menarik angel investor. Platform ini memungkinkan Anda untuk menampilkan proyek kepada publik, yang berpotensi menarik perhatian angel investor. Selain mendapatkan pendanaan, Anda juga bisa menguji minat pasar dan mendapatkan feedback awal.


Contoh Angel Investor di Indonesia


Di Indonesia, terdapat beberapa individu yang sudah dikenal sebagai investor. Dengan bantuan mereka, beragam perusahaan startup telah sukses. Berikut ini adalah beberapa contoh investor malaikat di Indonesia:


  • Ben Soebiakto: Mantan Chief Marketing Officer di KapanLagi Network, kini menjabat sebagai CEO dan Co-Founder Samara Media & Entertainment. Ben telah berinvestasi di lebih dari 20 startup dan mendirikan beberapa perusahaan seperti Muslimarket, Octovate, dan Fimela.

  • Sajid Rahman: Co-Founder dan CEO Digital Healthcare Solutions, serta mitra pendiri MyAsiaVC. Sajid dikenal sebagai angel investor aktif dan mentor bagi berbagai startup teknologi di Asia, termasuk Indonesia.

  • Danny Oei Wirianto: Chief Marketing Officer di PT Global Digital Prima (GDP) Ventures dan Ketua Merah Putih Incubator. Danny fokus pada komunitas, marketplace, game, dan industri mobile, serta aktif berinvestasi di berbagai startup Indonesia.

  • Grace Tahir: Co-Founder PT Silikon Digital Indonesia, sebuah sistem manajemen kesehatan berbasis cloud. Selain sebagai pengusaha, Grace adalah anggota Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) dan memberikan pendanaan tahap awal untuk startup.

  • Shinta Dhanuwardoyo: Founder dan CEO Bubu.com, perusahaan di bidang pemasaran dan periklanan. Shinta juga Ketua Dewan StartupIndonesia dan membentuk jaringan angel investor bernama Angel-eQ Network.

  • Sugiono Wiyono: CEO PT Trikomsel Multimedia yang aktif membantu pengusaha muda di sektor digital. Bersama Andi S. Boediman, Sugiono mendirikan Ideosource, venture capital lokal yang telah mendanai lebih dari 14 startup.

  • Victor Fungkong: CEO PT Indonusa Dwitama, dikenal sebagai pendukung awal Tokopedia, salah satu startup unicorn Indonesia. Victor juga Founder dan CEO Arogya.ai, yang mengotomatisasi rantai pasokan perawatan kesehatan.

  • Amir Sambodo: Mantan CEO Berau Coal yang berkontribusi pada pengembangan startup seperti BitRead Digital Publishing dan Nuesto. Amir saat ini menjabat sebagai Ketua PT Teknopreneur Indonesia, platform untuk mentoring, pelatihan, dan pembiayaan startup teknologi kecil dan menengah.

  • Pandu Sjahrir: Anggota Dewan Gojek dan Managing Director Indies Capital Partners. Pandu memiliki pengetahuan kuat dalam meningkatkan struktur modal perusahaan dan juga anggota Dewan Bursa Efek Indonesia.

  • Alvin Tse: Country Director Xiaomi Indonesia dengan pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang operasional dan investasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Alvin aktif memberikan saran kepada pendiri startup dan berinvestasi dalam startup disruptif.

Para angel investor ini berperan penting dalam ekosistem startup Indonesia, tidak hanya melalui pendanaan tetapi juga dengan memberikan bimbingan, pengalaman, dan jaringan yang membantu startup berkembang dan mencapai kesuksesan.


Demikian sejumlah informasi mengenai angel investor. Setelah mengetahui informasi tersebut, apa kamu tertarik mencari atau menjadi investor?


Well, apa pun pilihannya, kamu harus mengelola keuangan dengan bijak. Agar pengelolaannya lancar, kamu bisa mulai memisahkan keuangan untuk bisnis dan pribadi terlebih dahulu.


Dalam hal ini, kamu bisa mengelola keuangan pribadi dengan baik melalui pembukaan rekening deposito di DepositoBPR by Komunal. Mengapa demikian? Pasalnya, DepositoBPR by Komunal menawarkan suku bunga yang lebih tinggi daripada bank lainnya, yaitu hingga 6.75% per tahun.


Jangan khawatir, jumlah ini sudah sesuai dengan ketentuan dari LPS sehingga dana yang disimpan terjamin aman. Tidak hanya itu, DepositoBPR by Komunal juga sudah tercatat dan diawasi OJK sehingga simpanan depositonya terlindungi dengan baik.


Oleh karena itu, yuk segera kembangkan uangmu dan nikmati #SimpananRasaInvestasi di DepositoBPR by Komunal!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer