Metode Budgeting 50/30/20: Apa itu Metode 50/30/20 pada Keuangan?

blog

Metode Budgeting 50/30/20: Apa itu Metode 50/30/20 pada Keuangan?

DepositoBPR by Komunal

06 September 2024

Metode Budgeting 50/30/20 adalah salah satu cara melakukan budgeting dengan membaginya ke dalam tiga kategori, yaitu kebutuhan, keinginan, serta simpanan dan investasi. Dalam perencanaan keuangan, metode ini menjadi salah satu solusi paling efektif agar pemasukan digunakan sesuai kebutuhan tanpa melupakan keinginan, hobi, dan hiburan.

Selain itu, dengan menggunakan metode budgeting 50/30/20, kamu dapat mengalokasikan dana untuk tabungan dan investasi secara efektif. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mempersiapkan rencana masa depan.


Maka dari itu, metode 50/30/20 dinilai cocok bagi kamu yang sedang menabung atau berinvestasi untuk keperluan tertentu. Untuk penjelasan selengkapnya mengenai Metode Budgeting 50/30/20, yuk simak artikel ini hingga akhir!


Apa itu Metode Budgeting 50/30/20?


50/30/20 adalah metode budgeting yang dipopulerkan Elizabeth Warren dalam buku berjudul All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan. Adapun metode 50/30/20 merupakan cara mengatur keuangan dengan mengalokasikan pemasukan bulanan untuk kebutuhan pokok, keinginan, serta tabungan dan investasi.

Sesuai dengan namanya, 50/30/20 ini berarti kamu perlu mengalokasikan 50% pemasukan untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan pribadi, dan, 20% untuk disimpan sebagai tabungan atau investasi. Meski begitu, kamu tetap bisa mengganti nilai persentasenya sesuai kemampuan finansial dan kebutuhan bulanan.



Manfaat Metode Budgeting 50/30/20


Metode budgeting 50/30/20 adalah salah satu cara pengelolaan keuangan yang populer dan mudah diikuti. Dengan membagi pengeluaran menjadi tiga kategori utama, yaitu kebutuhan, keinginan, dan tabungan/investasi, metode ini membantu menciptakan keseimbangan keuangan yang sehat. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat Anda peroleh dari menerapkan metode ini:


1. Membantu Mengontrol Pengeluaran


Metode 50/30/20 memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana membagi penghasilan Anda. Dengan mengalokasikan 50% untuk kebutuhan, seperti makanan, transportasi, dan tagihan rumah tangga, Anda dapat memastikan bahwa kebutuhan utama terpenuhi tanpa terlalu boros.


2. Mendorong Gaya Hidup Seimbang


Dengan 30% penghasilan yang dialokasikan untuk keinginan, metode ini mendorong Anda untuk menikmati hasil kerja keras tanpa merasa bersalah. Anda tetap bisa berbelanja, makan di restoran, atau traveling, namun dengan batasan yang jelas, sehingga tidak berlebihan.


3. Memprioritaskan Tabungan dan Investasi


Metode ini mengutamakan alokasi 20% dari penghasilan untuk tabungan atau investasi. Ini membantu Anda mempersiapkan masa depan, membangun dana darurat, dan merencanakan investasi jangka panjang, sehingga menciptakan keamanan finansial.


4. Sederhana dan Mudah Diikuti


Salah satu keunggulan utama dari metode 50/30/20 adalah kesederhanaannya. Tidak perlu perhitungan yang rumit atau pengetahuan finansial yang mendalam. Dengan pembagian yang mudah dipahami, siapa pun bisa memulai budgeting ini tanpa kesulitan.


5. Fleksibilitas dalam Pengelolaan Keuangan


Metode ini fleksibel dan bisa disesuaikan dengan situasi keuangan Anda. Misalnya, jika pengeluaran untuk kebutuhan meningkat, Anda bisa mengurangi alokasi untuk keinginan sementara waktu. Hal ini memudahkan penyesuaian tanpa harus mengorbankan keseimbangan finansial secara keseluruhan.


6. Membantu Mencapai Tujuan Keuangan


Dengan memiliki alokasi yang jelas untuk tabungan dan investasi, metode ini membantu Anda lebih disiplin dalam mencapai tujuan keuangan. Baik itu membeli rumah, merencanakan pensiun, atau membayar utang, metode 50/30/20 membuat pencapaian tujuan finansial menjadi lebih terstruktur dan terarah.


Menggunakan metode budgeting 50/30/20 adalah cara yang efektif untuk menjaga keseimbangan antara pengeluaran saat ini dan perencanaan masa depan. Metode ini mengajarkan disiplin dalam mengelola uang, tanpa harus merasa tertekan atau terlalu membatasi diri.


Cara Mengatur Keuangan Metode Budgeting 50/30/20


Seperti dijelaskan sebelumnya, angka yang disebut dalam metode ini menggambarkan perhitungan efektif dari alokasi pemasukan setiap bulannya. Berikut adalah penjelasan cara mengatur keuangan 50/30/20 selengkapnya.


1. 50% untuk Kebutuhan Pokok


Paling utama, kamu perlu mengalokasikan pendapatan bulanan untuk kebutuhan pokok sebesar 50% dari total penghasilan bulanan. Kebutuhan pokok merupakan prioritas, sehingga tak heran apabila nilainya cukup besar.


Adapun yang termasuk ke dalam kebutuhan pokok adalah biaya tempat tinggal, makanan dan minuman, alat mandi, perlengkapan rumah tangga, obat, transportasi, pulsa, hingga tagihan bulanan (air, listrik, maupun internet).


2. 30% untuk Keinginan


Selanjutnya, kamu bisa mengalokasikan pemasukan untuk memuaskan keinginan. Pada dasarnya, keinginan merupakan hal yang kamu harap dapat dimiliki tetapi bukan termasuk kebutuhan pokok. Melalui metode ini, kamu disarankan untuk menyisihkan sekitar 30% dari total penghasilan per bulan.


Keinginan ini termasuk ke dalam kebutuhan sekunder maupun tersier, seperti menonton pertandingan bola di stadion, menonton konser, traveling, beli gadget, langganan Netflix, dan lainnya. Adapun hal-hal tersebut dapat menjadi self reward untuk menyenangkan diri sendiri dan healing.


3. 20% untuk Tabungan dan Investasi


Terakhir, kamu disarankan untuk menyimpan sekitar 20% dari penghasilan bulanan untuk ditabung dan diinvestasikan. Nantinya, simpanan tersebut dapat kamu manfaatkan sebagai dana darurat, tabungan pribadi, persiapan biaya nikah, ataupun persiapan untuk pensiun.


Lalu, perihal investasi, kamu bisa mempertimbangkan produk deposito karena memiliki profil risiko yang rendah dibandingkan instrumen investasi lainnya. Buka saja rekening deposito di DepositoBPR by Komunal. Tak perlu modal besar, sebab di DepositoBPR by Komunal kamu bisa menempatkan dana pokok minimal Rp1 juta saja. Menarik, ‘kan?


Contoh Perhitungan Metode Budgeting 50/30/20


Tiap orang dapat menggunakan metode budgeting ini untuk mengatur keuangannya. Biar makin paham, berikut adalah contoh perhitungan metode 50/30/20 yang bisa diikuti.


Untuk lebih memahami bagaimana metode budgeting 50/30/20 diterapkan, mari kita lihat contoh perhitungannya. Misalkan, Anda memiliki penghasilan bulanan sebesar Rp 10.000.000.


Berikut adalah langkah-langkah pembagiannya:


1. 50% untuk Kebutuhan (Rp 5.000.000)


Kebutuhan adalah pengeluaran penting yang tidak bisa dihindari. Ini mencakup hal-hal seperti:


  • Sewa rumah atau cicilan: Rp 2.500.000

  • Tagihan listrik, air, internet: Rp 500.000

  • Belanja kebutuhan pokok (makanan): Rp 1.500.000

  • Transportasi: Rp 500.000

Total: Rp 5.000.000 (50%)


2. 30% untuk Keinginan (Rp 3.000.000)


Keinginan adalah hal-hal yang tidak esensial, tetapi menambah kenyamanan atau hiburan dalam hidup, seperti:


  • Makan di luar: Rp 1.000.000

  • Liburan atau jalan-jalan: Rp 1.000.000

  • Berbelanja (pakaian, gadget, dll.): Rp 1.000.000

Total: Rp 3.000.000 (30%)


3. 20% untuk Tabungan dan Investasi (Rp 2.000.000)


Bagian ini dialokasikan untuk masa depan, baik itu tabungan, investasi, atau dana darurat:


  • Tabungan jangka pendek: Rp 1.000.000

  • Investasi (reksa dana, saham, dll.): Rp 1.000.000

Total: Rp 2.000.000 (20%)


Dengan menggunakan metode 50/30/20 ini, Anda bisa mengontrol pengeluaran, menikmati hidup, sekaligus mempersiapkan masa depan secara finansial.


Tips Menggunakan Metode Budgeting 50/30/20


Menerapkan metode budgeting 50/30/20 bisa sangat efektif untuk menjaga keuangan tetap sehat, tetapi memerlukan disiplin dan beberapa strategi. Berikut adalah beberapa tips agar metode ini dapat dijalankan dengan baik dan membantu mencapai tujuan keuangan Anda:


1. Kenali Kebutuhan dan Keinginan dengan Jelas


Sebelum memulai metode ini, penting untuk membedakan dengan jelas antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah hal-hal yang esensial untuk hidup, seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan tagihan penting. Keinginan adalah hal-hal tambahan yang bisa memberikan kenyamanan atau hiburan, seperti belanja barang mewah atau makan di restoran.


2. Automatisasikan Tabungan dan Investasi


Agar lebih konsisten dalam menabung dan berinvestasi, buatlah sistem otomatis untuk transfer ke rekening tabungan atau investasi segera setelah gaji diterima. Dengan begitu, Anda tidak tergoda untuk menggunakan uang yang seharusnya disimpan atau diinvestasikan.


3. Sesuaikan Persentase Berdasarkan Situasi Keuangan


Meskipun metode ini menyarankan pembagian 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan, persentase ini bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan pribadi. Jika Anda tinggal di kota dengan biaya hidup yang tinggi, misalnya, Anda mungkin perlu menyesuaikan persentase kebutuhan menjadi lebih besar, sambil tetap memastikan ada porsi yang dialokasikan untuk tabungan.


4. Pantau dan Evaluasi Pengeluaran Secara Rutin


Melakukan evaluasi pengeluaran setiap bulan sangat penting untuk memastikan Anda masih sesuai dengan rencana budgeting. Gunakan aplikasi atau catatan manual untuk memantau ke mana saja uang Anda pergi, dan lakukan penyesuaian jika diperlukan. Misalnya, jika kategori kebutuhan sering melebihi 50%, mungkin ada pengeluaran yang bisa dihemat.


5. Buat Dana Darurat Sebelum Investasi


Sebelum terlalu fokus pada investasi, pastikan Anda sudah memiliki dana darurat yang mencukupi untuk kebutuhan mendesak. Biasanya, dana darurat setidaknya mencakup pengeluaran hidup selama 3 hingga 6 bulan. Dana ini penting untuk menjaga stabilitas keuangan saat terjadi hal yang tidak terduga.


6. Hindari Menggunakan Kartu Kredit untuk Keinginan


Saat menggunakan metode ini, usahakan untuk tidak menggunakan kartu kredit untuk menutupi pengeluaran keinginan. Hal ini bisa membuat Anda kesulitan membayar tagihan di bulan berikutnya dan menambah beban hutang. Lebih baik membatasi pengeluaran keinginan sesuai dengan anggaran 30% yang sudah ditentukan.


7. Sesuaikan dengan Perubahan Pendapatan


Jika pendapatan Anda meningkat, tetaplah menggunakan metode ini untuk menjaga gaya hidup tidak ikut meningkat secara drastis. Alih-alih meningkatkan pengeluaran untuk keinginan, lebih baik meningkatkan alokasi untuk tabungan dan investasi sehingga Anda bisa mencapai tujuan keuangan lebih cepat.


8. Gunakan Aplikasi Keuangan untuk Memudahkan


Manfaatkan aplikasi budgeting atau keuangan untuk membantu melacak pengeluaran dan memastikan Anda tetap dalam batas yang telah ditetapkan. Aplikasi ini akan memudahkan Anda dalam melihat alokasi dana secara real-time dan memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi keuangan.


Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda bisa mengoptimalkan penggunaan metode budgeting 50/30/20 dan lebih mudah mencapai tujuan keuangan tanpa harus merasa tertekan atau kewalahan dalam mengelola uang.


Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Metode 50/30/20


Rumus mengatur keuangan dengan Metode 50/30/20 adalah pendekatan yang populer dalam mengatur keuangan rumah tangga, di mana pendapatan bulanan dialokasikan ke dalam tiga kategori utama: kebutuhan, keinginan, dan tabungan. Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatur keuangan rumah tangga dengan prinsip 50 30 20 keuangan:


1. Tentukan Pendapatan Bulanan


Mulailah dengan menentukan pendapatan bulanan rumah tangga setelah dipotong pajak dan potongan lainnya. Ini adalah jumlah uang yang tersedia untuk dialokasikan ke dalam kategori-kategori berikut.


2. Kategori Pengeluaran


a. 50% untuk Kebutuhan (Needs)


Kategori ini mencakup pengeluaran yang diperlukan untuk mempertahankan gaya hidup dasar dan keamanan finansial. Ini bisa termasuk:


  • Biaya Sewa/Rumah Tangga: Pembayaran sewa atau cicilan kredit rumah.

  • Biaya Makanan dan Minuman: Pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan makanan harian.

  • Pembayaran Utilitas: Listrik, air, gas, dan layanan penting lainnya.

  • Asuransi dan Pajak: Premi asuransi kesehatan, asuransi rumah, dan pajak properti.

b. 30% untuk Keinginan (Wants)


Kategori ini mencakup pengeluaran yang tidak diperlukan untuk kelangsungan hidup, tetapi untuk meningkatkan kualitas hidup dan memberikan kesenangan. Ini bisa termasuk:


  • Hiburan: Biaya bioskop, konser, atau kegiatan rekreasi.

  • Pakaian dan Mode: Belanja pakaian dan aksesori.

  • Liburan dan Travel: Biaya liburan dan perjalanan.

  • Restoran dan Kafe: Makan di luar dan kopi.

c. 20% untuk Tabungan dan Investasi (Savings and Investments)


Kategori ini mencakup alokasi untuk masa depan dan keamanan finansial jangka panjang. Ini bisa termasuk:


  • Tabungan Darurat: Dana darurat untuk kebutuhan mendesak.

  • Investasi: Dana pensiun, investasi saham, atau reksa dana.

  • Pelunasan Utang: Pembayaran lebih untuk mengurangi utang seperti kartu kredit atau pinjaman.

3. Langkah-langkah Implementasi


Buat Anggaran Bulanan


Hitung biaya yang tepat untuk setiap kategori berdasarkan pendapatan bulanan Anda. Gunakan anggaran ini sebagai panduan untuk memantau pengeluaran Anda.


Prioritaskan Pembayaran


Pastikan untuk membayar kebutuhan terlebih dahulu (50%), lalu alokasikan untuk keinginan (30%), dan sisanya untuk tabungan dan investasi (20%).


Evaluasi dan Sesuaikan


Tinjau anggaran Anda secara teratur dan sesuaikan jika diperlukan, terutama jika ada perubahan dalam pendapatan atau pengeluaran.


Automatisasi dan Disiplin


Automatisasi transfer ke rekening tabungan atau investasi Anda setiap bulan untuk memastikan bahwa Anda memenuhi target tabungan Anda. Tetap disiplin dalam mengikuti alokasi yang telah ditetapkan.


Dengan mengikuti metode 50/30/20, Anda dapat mencapai keseimbangan yang sehat antara memenuhi kebutuhan sehari-hari, menikmati keinginan, dan membangun keamanan finansial jangka panjang. Ini adalah pendekatan yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan situasi finansial masing-masing keluarga.


Itu dia informasi selengkapnya mengenai metode 50/30/20. Mudah ‘kan penerapannya? Bahkan, besaran nilai alokasinya bisa kamu sesuaikan lagi dengan kebutuhan kamu di bulan tersebut.


Jangan lupa, untuk urusan tabungan dan investasi, jatuhkan pilihanmu di DepositoBPR by Komunal. Pasalnya, kamu bisa buka deposito tanpa rekening di DepositoBPR by Komunal. Dan, hanya dengan buka satu akun, kamu sudah dapat mengembangkan dana pada berbagai BPR di Indonesia, lho. Dengan begitu, menabung dan berinvestasi jadi #LebihPraktis.

Eits, kamu tidak perlu khawatir dengan keamanannya. Sebab, BPR yang terdaftar di sini sudah dipilih secara ketat. Tak hanya itu, BPR tersebut juga sudah mendapat jaminan dari LPS hingga Rp2 miliar per nasabah tiap bank.


Perlu diketahui, DepositoBPR by Komunal juga telah tercatat serta diawasi oleh OJK, sehingga dana yang disimpan #LebihAman. Oleh karena itu, yuk kembangkan dana dan jadi #MakinMaksimal bersama DepositoBPR by Komunal mulai dari sekarang!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer