Manajemen Bisnis: Pengertian, Fungsi, Komponen, & Risikonya

blog

Manajemen Bisnis: Pengertian, Fungsi, Komponen, & Risikonya

DepositoBPR by Komunal

26 Oktober 2024

Manajemen bisnis adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan memahami fungsi-fungsi penting dalam manajemen bisnis, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan keuangan dan sumber daya, controlling, serta pengawasan, perusahaan bisa beroperasi lebih efisien dan efektif.

Nah, di artikel ini akan dibahas mengenai aspek-aspek manajemen bisnis yang perlu kamu ketahui, mulai dari fungsi manajemen bisnis, komponen-komponen, dan risiko yang menyertainya.


Namun, sebelum masuk ke pembahasan, tahukah kamu bahwa investasi deposito di DepositoBPR by Komunal kini menawarkan keuntungan yang semakin menarik? Untuk melihat promo-promo yang sedang berlangsung, silakan kunjungi halaman promo kami, lalu simak penjelasan mengenai manajemen bisnis berikut ini!

Apa itu Manajemen Bisnis?


Manajemen bisnis adalah proses mengelola dan mengatur sumber daya dalam sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien. Proses ini mencakup beberapa fungsi, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.


Jadi, dalam manajemen bisnis, para pemimpin bertanggung jawab untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan semua aspek operasional, termasuk pengelolaan karyawan, keuangan, dan produk. Cara manajemen bisnis yang baik akan membantu perusahaan beroperasi secara lebih efektif dan efisien, serta mencapai tujuan dan menghadapi tantangan pasar dengan lebih baik.


Fungsi Manajemen Bisnis


Ada lima fungsi utama dalam manajemen bisnis, yaitu planning (perencanaan), organizing (pengelompokan), staffing (pengelolaan sumber daya), directing (tindakan kepemimpinan), dan controlling (pengawasan). Berikut adalah penjelasan detail mengenai setiap fungsi tersebut:


1. Perencanaan (Planning)


Perencanaan adalah langkah paling penting dalam setiap proses bisnis. Pada tahap ini, perusahaan menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta strategi seperti apa yang perlu dilakukan untuk mencapainya.


Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan akan launching produk baru, maka dibutuhkan planning yang matang, baik itu dari segi pemasaran, produksi, distribusi, hingga pembukuan keuangan. Tanpa adanya perencanaan yang baik, bisnis akan berjalan tanpa arah sehingga goals yang ingin dicapai sulit terealisasikan.



2. Pengorganisasian (Organizing)


Fungsi manajemen bisnis selanjutnya adalah organizing, yaitu proses pengelompokan setiap sumber daya manusia pada posisi yang sesuai dengan keahlian dan tanggung jawab mereka, misalnya tim pemasaran, tim keuangan, tim operasional, dan sebagainya.


Setiap tim dan anggotanya diberikan tugas spesifik sesuai dengan kompetensi dan tanggung jawab masing-masing sehingga tidak ada yang namanya tumpang tindih tugas di antara karyawan.


Selain itu, organizing juga membantu mempermudah proses evaluasi kinerja karena pimpinan hanya perlu meminta laporan dari setiap kepala divisi untuk melihat apakah ada yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.


3. Pengelolaan Sumber Daya (Staffing)


Staffing merujuk pada pengelolaan sumber daya perusahaan, baik itu sumber daya manusia, bahan baku, mesin produksi, dan sarana pendukung lainnya. Dalam bisnis, pemanfaatan sumber daya secara tepat adalah hal yang sangat penting karena kesalahan dalam pengelolaannya akan meningkatkan risiko pemborosan sumber daya.


Artinya, manajemen yang kurang tepat akan membuat perusahaan mengeluarkan biaya berlebih alias berisiko mengalami kerugian. Jadi, penggunaan sumber daya sangat perlu dikelola dengan baik, serta disesuaikan dengan kebutuhan dan prioritas bisnis agar profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang bisa ditingkatkan.


4. Tindakan Kepemimpinan (Directing)


Tindakan kepemimpinan atau directing adalah fungsi manajemen yang fokus pada bagaimana seorang pemimpin memberikan arahan dan motivasi kepada timnya. Dalam menjalankan bisnis, seorang pemimpin seharusnya tidak hanya bisa memberikan perintah, tetapi juga mampu menginspirasi, mengevaluasi permasalahan, memberi masukan yang konstruktif, dan menjaga semangat kerja karyawan.


5. Pengawasan (Controlling)


Fungsi terakhir dari manajemen bisnis adalah controlling atau pengawasan. Pengawasan bertujuan untuk memastikan bahwa setiap aktivitas perusahaan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Pengawasan tidak sepenuhnya dikendalikan oleh pemimpin, tetapi juga kepala divisi yang lebih memahami situasi di lapangan.


Misalnya, dalam proses produksi, ketua tim produksi bisa memonitor apakah ada kesalahan yang terjadi selama proses produksi berlangsung. Jika ada masalah, hal tersebut bisa segera disampaikan ke manajemen agar bisa diketahui penyebab dan cara mengatasinya. Dengan demikian, controlling berperan penting dalam meminimalkan kesalahan sehingga kinerja operasional perusahaan bisa tetap lancar dan optimal.


Komponen-Komponen Manajemen Bisnis


Setelah memahami fungsi-fungsi manajemen bisnis, berikut penjelasan mengenai beberapa komponen-komponen manajemen bisnis yang saling berkaitan dan berperan penting dalam menentukan keberhasilan sebuah perusahaan:


1. Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan memastikan bahwa setiap pengeluaran dan pendapatan perusahaan tercatat dengan baik, serta digunakan sesuai prioritas bisnis. Komponen ini sangat penting karena fungsinya adalah untuk mengelola arus kas, memastikan likuiditas, dan menjaga stabilitas finansial perusahaan.


2. Manajemen Pemasaran (Marketing Management)


Komponen manajemen ini bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan pemasaran produk atau layanan, mencakup analisis pasar, promosi, dan evaluasi efektivitas strategi yang diterapkan.



3. Manajemen Produksi


Manajemen produksi berfokus pada proses pembuatan produk, mulai dari pengaturan mesin produksi, pemantauan kinerja operator, hingga pengelolaan bahan baku. Tujuannya tentu saja untuk memastikan bahwa seluruh proses produksi berjalan lancar, efisien, dan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan.


4. Manajemen Distribusi


Setelah produk selesai diproduksi, manajemen distribusi berperan dalam mengatur pengiriman produk ke konsumen atau distributor. Tujuan dari manajemen distribusi adalah memastikan produk sampai ke tujuan dengan aman dan tepat waktu tanpa mengurangi kualitasnya.


5. Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management)


Manajemen sumber daya manusia mencakup segala aspek yang berhubungan dengan karyawan, mulai dari perekrutan, pelatihan, hingga pengembangan karir. Selain itu, manajemen ini juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua karyawan bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya dan mengikuti standar perusahaan.


Risiko dalam Manajemen Bisnis dan Cara Mengatasinya


Dalam menjalankan manajemen bisnis, terdapat berbagai risiko yang bisa mengancam kelangsungan usaha. Beberapa di antaranya yaitu risiko pasar, risiko finansial, dan risiko operasional:


  • Risiko Pasar: Risiko pasar terkait dengan fluktuasi permintaan dan harga akibat perubahan tren atau peningkatan persaingan. Perusahaan harus melakukan riset pasar dan mengembangkan strategi pemasarannya untuk mengatasi ini.

  • Risiko Keuangan: Risiko keuangan berhubungan dengan pengelolaan arus kas dan utang. Perusahaan perlu memantau arus kas dan mempertahankan hubungan baik dengan kreditur atau investor untuk menjaga kesehatan finansialnya.

  • Risiko Operasional: Merujuk kepada kendala dalam proses produksi atau rantai pasokan. Perusahaan harus memiliki sistem back-up untuk menghadapi kendala operasional ini.

  • Risiko Teknologi: Merujuk kepada risiko peretasan atau pencurian data akibat penggunaan teknologi. Perusahaan perlu melindungi dan melakukan pemeliharaan rutin pada sistemnya untuk menghindari risiko teknologi.

Demikian penjelasan mengenai beberapa fungsi, komponen penting, dan risiko dalam manajemen bisnis. Sebagai kesimpulan, pemahaman yang baik mengenai manajemen bisnis tidak hanya membantu perusahaan dalam mengelola operasi sehari-hari, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi berbagai risiko dan tantangan yang bisa muncul kapan saja.


Nah, untuk memaksimalkan keuntungan dan memastikan stabilitas keuangan perusahaan, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam produk keuangan yang tepat, seperti deposito di DepositoBPR by Komunal.

Investasi deposito di DepositoBPR by Komunal menawarkan suku bunga yang menarik, yakni hingga 6,75% per tahun. Suku bunga ini cukup kompetitif jika dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya, bukan?


Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai keuntungan dari investasi deposito kami, berikut simulasi perhitungannya jika kamu mendepositokan uang sebesar Rp10.000.000 dengan suku bunga 6,75% per tahun dan masa tenor 12 bulan.


Disclaimer: Perhitungan berikut bersifat simulasi dan dapat berubah sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.


Manajemen Bisnis: Pengertian, Fungsi, Komponen, & Risikonya

Dengan perhitungan di atas, jelas terlihat bahwa kamu akan mendapatkan keuntungan yang cukup menggiurkan, kan? Investasi deposito dengan suku bunga tinggi seperti ini tentunya bisa menjadi pilihan cerdas untuk meningkatkan nilai aset perusahaanmu.


Jadi, tunggu apalagi? Segera lakukan investasi danamu dengan #PilihYangTepat untuk pengelolaan yang lebih aman bersama DepositoBPR by Komunal!



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer