blog
DepositoBPR by Komunal
08 November 2024
Pendidikan adalah salah satu investasi yang dapat orang tua berikan kepada anak. Maka dari itu, mempersiapkan biaya pendidikan dari jauh-jauh hari termasuk hal penting. Apalagi biaya pendidikan anak di Indonesia makin meningkat setiap tahunnya.
Mempersiapkan biaya pendidikan anak sejak dini menjadi salah satu langkah bijak yang bisa kamu ambil sebagai orang tua. Persiapan ini akan memberikan keamanan finansial, mendukung perkembangan anak, dan memberikan fondasi kuat untuk masa depan yang cerah.
Langkah awal mempersiapkan biaya pendidikan anak dapat dimulai dengan mengetahui komponen-komponen di dalamnya. Nah, untuk mengetahui komponen biaya pendidikan anak beserta kisaran harganya, yuk simak artikel berikut!
Sebenarnya, komponen serta kisaran biaya sekolah anak ada bermacam-macam dan bisa berbeda-beda. Hal itu tergantung dengan jenis sekolah seperti negeri atau swasta, jenjang pendidikan, fasilitas, dan daerah sekolah. Namun agar memudahkan kamu memperkirakan biaya yang harus dipersiapkan, berikut rangkuman jenis biaya pendidikan anak dan kisaran biaya pendidikan anak secara umum di wilayah Jabodetabek.
Biaya ini mencakup biaya pendaftaran dan uang pangkal yang umumnya dibayarkan di awal masuk sekolah atau perguruan tinggi. Biasanya, ini adalah biaya satu kali dan bisa cukup besar, tergantung institusi pendidikan.
SPP atau uang sekolah adalah biaya yang dibayarkan secara berkala, biasanya bulanan, untuk mendukung operasional sekolah dan kegiatan belajar mengajar. Biaya ini bisa bervariasi tergantung pada tingkat pendidikan dan jenis sekolah.
Setiap tahun, anak-anak membutuhkan buku pelajaran, alat tulis, dan perlengkapan lainnya untuk mendukung kegiatan belajar. Biaya ini termasuk ke dalam pengeluaran tahunan yang perlu dipersiapkan.
Seragam sekolah sering kali menjadi kebutuhan wajib dan bisa berbeda-beda untuk tiap hari (seragam formal, olahraga, dan lainnya). Selain itu, atribut seperti dasi, topi, dan sepatu juga termasuk dalam kategori ini.
Jika sekolah anak jauh dari rumah, biaya transportasi menjadi komponen penting, baik untuk kendaraan pribadi maupun umum. Ada pula biaya tambahan jika anak menggunakan jasa antar-jemput.
Biaya ini mencakup pengeluaran untuk kebutuhan makan atau jajan anak selama di sekolah. Uang saku ini biasanya diberikan harian atau mingguan, tergantung kesepakatan dengan anak.
Banyak sekolah menawarkan kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, seni, dan klub sains yang umumnya memerlukan biaya tambahan. Selain itu, kegiatan seperti studi tour, retret, atau acara-acara khusus lainnya juga membutuhkan biaya tersendiri.
Banyak orang tua memilih untuk memberikan les tambahan atau kursus bagi anak, seperti les matematika, bahasa Inggris, musik, atau seni lainnya. Biaya ini umumnya bersifat bulanan dan tergantung pada jenis kursus yang diikuti.
Beberapa sekolah atau perguruan tinggi membebankan biaya tambahan untuk ujian akhir, ujian praktik, atau ujian sertifikasi tertentu. Biaya ujian ini biasanya bersifat tahunan atau sesuai jadwal ujian.
Biaya ini mencakup berbagai pelatihan, workshop, atau kegiatan yang mendukung pengembangan diri anak di luar sekolah. Program seperti pelatihan kepemimpinan, seminar motivasi, atau kursus soft skills dapat membantu membangun karakter dan keterampilan anak.
Melihat komponen dan kisaran biaya pendidikan di atas, orang tua perlu menghitung perkiraan jumlah keuangan yang dibutuhkan. Dengan begitu, orang tua akan memiliki tujuan keuangan yang jelas untuk membiayai pendidikan anak beberapa tahun ke depan.
Sebagai contoh, asumsikan anak saat ini berusia 5 tahun dan akan mulai bersekolah di tingkat SD pada 2 tahun mendatang. Mari kita perhitungkan biaya pendidikan saat ini dilihat dari kisaran minimum yang sudah dibahas sebelumnya. Berikut rinciannya:
Perkiraan total biaya pendidikan SD di satu tahun pertama untuk saat ini sekitar Rp13.500.000. Sesuai laporan OJK, biaya anak terus meningkat 10-15% per tahunnya. Maka dari itu, coba kita hitung biaya SD untuk 2 tahun ke depan, dengan estimasi kenaikan biaya 10%.
Jadi, jika anak mulai masuk SD 2 tahun mendatang, biaya pendidikan satu tahun pertama di tingkat SD yaitu sekitar Rp16.335.000. Jika menggunakan asumsi angka maksimum, maka total biaya pendidikan anak satu tahun pertamanya bisa mencapai Rp120.000.000 Biaya ini hanya ilustrasi dan belum termasuk biaya SPP, buku, dan ekstrakurikuler anak 5 tahun berikutnya hingga lulus sekolah dasar.
Mengingat biaya pendidikan terus meningkat setiap tahunnya dan jumlahnya lumayan besar, memilih jenis tabungan untuk menyiapkan dana pendidikan amatlah penting. Lalu apa langkah yang perlu dilakukan untuk menyiapkannya? Simak tips berikut!
Menentukan rencana pendidikan anak merupakan hal pertama yang harus dilakukan. Orang tua harus sudah memiliki gambaran akan menyekolahkan anak di mana, dengan basis kurikulum seperti apa.
Perlu diketahui bahwa di Indonesia terdapat 3 jenis kurikulum yang sering digunakan oleh sekolah.
Kurikulum ini disusun oleh pemerintah dan diterapkan di mayoritas sekolah dalam negeri. Kurikulum ini menggunakan Ujian Nasional (UN) sebagai standar kelulusan.
Kurikulum ini merupakan pengembangan dari kurikulum Nasional akan tetapi menggunakan dwibahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) sebagai pengantarnya. Standar kelulusan sekolah NasPlus juga tetap menggunakan Ujian Nasional (UN).
Kurikulum ini memadukan kurikulum berstandar nasional dengan assesment internasional. Beberapa kurikulum internasional yang kerap digunakan adalah Cambridge Examination, International Baccalaureate (IB), dan Global Assesment Certificate (GAC).
Sekolah dengan ketiga jenis kurikulum ini tentu mematok biaya yang berbeda-beda. Sekolah dengan kurikulum Nasional Plus misalnya, kerap mematok biaya SPP di angka Rp2.000.000/bulan dan uang pangkal mulai dari Rp10.000.000. Sedangkan sekolah dengan kurikulum berstandar internasional biasanya memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan Nasional dan Nasional Plus.
Orang tua perlu menentukan kira-kira akan menyekolahkan anak di sekolah dengan standar kurikulum seperti apa dengan fasilitas seperti apa untuk menentukan berapa biaya pendidikan yang harus disiapkan.
Daripada menyimpan dana pendidikan di rekening biasa, menginvestasikannya akan lebih menguntungkan. Kamu bisa memilih produk keuangan yang rendah risiko dan menawarkan return secara stabil seperti deposito.
Jika menyimpan dana melalui deposito dengan return tinggi seperti BPR yang menawarkan bunga hingga 6,75%, tujuan finansial untuk pendidikan anak akan cepat tercapai.
Misalnya, kamu menyimpan dana sebesar Rp15.000.000 di BPR untuk jangka waktu 1 tahun, simulasi bunga yang bisa kamu dapatkan sekitar Rp1.012.500 (sebelum dipotong pajak). Kalau ditotal, besaran tersebut sudah bisa digunakan untuk membayar biaya seragam atau buku anak di tahun pertamanya. Menarik banget, kan?
Memulai tabungan pendidikan sedini mungkin adalah langkah terbaik. Semakin cepat Anda memulai, semakin ringan beban yang harus ditabung per bulan. Dengan demikian, bunga atau imbal hasil dari investasi juga bisa semakin optimal dalam jangka panjang.
Lakukan riset mengenai biaya pendidikan saat ini, baik untuk uang pangkal, uang sekolah bulanan, maupun biaya lainnya. Pertimbangkan juga kenaikan biaya pendidikan yang umumnya terjadi setiap tahun. Dengan mengetahui perkiraan biaya yang dibutuhkan, Anda bisa merencanakan dana pendidikan dengan lebih akurat.
Asuransi pendidikan bisa menjadi cara yang baik untuk mengamankan dana pendidikan. Produk ini biasanya memberikan perlindungan finansial jika terjadi hal-hal tak terduga, sehingga pendidikan anak tetap terjamin.
Membuka rekening khusus atau membuat tabungan terpisah untuk pendidikan anak membantu agar dana tersebut tidak tercampur dengan kebutuhan lain. Dengan begitu, Anda lebih disiplin dan fokus dalam mempersiapkan dana pendidikan.
Pastikan Anda memiliki alokasi dana khusus untuk tabungan pendidikan dalam anggaran bulanan. Ini membantu agar Anda dapat menabung secara konsisten setiap bulan. Mengatur anggaran secara ketat dan memangkas pengeluaran yang tidak perlu juga bisa memberikan ruang lebih untuk menabung.
Pendidikan mengalami kenaikan biaya setiap tahun, sering kali di atas inflasi umum. Perhitungkan kenaikan ini dalam perencanaan dana pendidikan agar tabungan Anda mencukupi hingga anak menyelesaikan studinya.
Banyak bank menyediakan program tabungan pendidikan yang memberikan bunga lebih tinggi atau bonus khusus. Program ini sering kali terikat dalam jangka waktu tertentu, sehingga cocok untuk Anda yang ingin menabung dengan tujuan pendidikan anak.
Evaluasi rencana dana pendidikan secara rutin untuk memastikan bahwa Anda berada di jalur yang benar. Jika diperlukan, lakukan penyesuaian berdasarkan situasi ekonomi atau perubahan pada kebutuhan pendidikan anak.
Jika memungkinkan, berkonsultasilah dengan ahli keuangan untuk mendapatkan saran dalam mempersiapkan dana pendidikan. Mereka dapat membantu mengatur strategi yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan finansial, dan profil risiko Anda.
Itulah beberapa jenis biaya pendidikan anak dan kisaran perhitungan biaya pendidikan anak beserta tips menyiapkan dananya yang bisa kamu ikuti.
Seperti yang sudah dibahas di atas, kamu bisa menyiapkan dana pendidikan anak melalui instrumen keuangan yang tepat seperti deposito. Mulai deposito sekarang dan beli produknya di DepositoBPR by Komunal. Di sini, kamu bisa mendapatkan return lebih tinggi dengan bunga hingga 6,75% per tahunnya. Jadi, kamu akan #LebihUntung.
Sudah dijamin oleh LPS dan diawasi oleh OJK sehingga lebih aman. DepositoBPR by Komunal bikin pendanaan deposito makin praktis karena dengan satu aplikasi saja, kamu bisa akses ratusan BPR.
Yuk, buka deposito di DepositoBPR by Komunal dan jadikan investasimu #MakinMaksimal!
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010