Dampak Resesi Beserta Cara Menghadapinya Dengan Tenang

blog

Dampak Resesi Beserta Cara Menghadapinya Dengan Tenang

DepositoBPR by Komunal

11 Januari 2024

Resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Sameer Samana, ahli strategi pasar global senior untuk Wells Fargo Investment Institute mengartikannya secara sederhana sebagai "kontraksi dalam kegiatan ekonomi" atau "kondisi saat ekonomi menyusut,"



Sedangkan secara spesifik, resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang menyebar ke seluruh perekonomian dan berlangsung lebih dari beberapa bulan bahkan hingga hitungan tahun. Dalam menentukan apakah kondisi tersebut telah terjadi, Biro Riset Ekonomi Nasional tidak hanya melihat PDB tetapi lebih pada berbagai indikator seperti lapangan kerja, pengeluaran konsumen, penjualan ritel, dan produksi industri.



Jika benar-benar terjadi, lalu apa saja dampak resesi dan cara menghadapinya? simak penjelasan lengkapnya di bawah!



Dampak Resesi


Setiap kali kata "resesi" muncul, sudah dapat diprediksi akan hadirnya sejumlah kerusakan. Semua orang tahu bahwa akan ada kehilangan pekerjaan, pasar saham jatuh, suku bunga turun dan aktivitas ekonomi secara keseluruhan melambat. Hal ini tentunya tidak pernah menyenangkan, tetapi sudah menjadi bagian yang relatif rutin terjadi dari siklus ekonomi.



1. Dampak Terhadap Pemerintah


Selama resesi, pemerintah dapat menurunkan tarif pajak atau meningkatkan pengeluaran untuk mendorong permintaan dan memacu aktivitas ekonomi. Sebaliknya, untuk memerangi inflasi, mungkin akan menaikkan suku bunga atau memotong pengeluaran untuk mendinginkan perekonomian.



Hal ini dapat disebabkan karena penghasilan masyarakat mengalami penurunan dan memicu rendahnya jumlah PPN yang masuk ke kas negara. Hal ini akan menyebabkan pinjaman ke bank asing mengalami peningkatan. Pada akhirnya, rendahnya pendapatan pajak serta meningkatnya pembayaran kesejahteraan menyebabkan defisit anggaran serta meningkatnya utang pemerintah.



2. Dampak Terhadap Bisnis dan Para Pekerja


Banyak sekali dampak dari terjadinya resesi baik untuk perusahaan besar maupun kecil. Di bawah ini kita melihat beberapa tantangan paling umum yang dihadapi bisnis dari berbagai ukuran saat terjadinya penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi .


Dampak Resesi Beserta Cara Menghadapinya Dengan Tenang

  • Penjualan mengalami penurunan

Selama kontraksi ekonomi, permintaan menurun, yang berarti penurunan penjualan untuk sebagian besar bisnis. Industri siklis termasuk manufaktur dan pasokan energi cenderung mengalami penurunan yang sangat tajam. Perusahaan dengan biaya yang tetap tinggi seperti pengecer dan pemasok teknologi menghadapi pukulan yang tidak proporsional karena pendapatan menurun.



Produsen mungkin harus menghadapi persediaan yang membengkak yang memaksa mereka untuk memperlambat produksi sampai permintaan pulih. Memburuknya permintaan konsumen menurunkan ekspektasi pengembalian investasi untuk belanja, iklan dan pemasaran dan mendorong pemotongan anggaran tersebut. Itu dapat menyebabkan penurunan pendapatan bagi perusahaan media yang menerbitkan, menyiarkan, atau menjual iklan secara online.


  • Penurunan Kredit dan Kepailitan

Salah satu dampak pertama dari adanya kontraksi ekonomi terhadap bisnis adalah pengetatan kondisi kredit dengan tingkat keparahan dan durasi yang tidak pasti. Dengan begitu, pemberi pinjaman menjadi lebih selektif terhadap risiko yang bersedia mereka tanggung.



Resesi dapat membengkakkan piutang perusahaan karena masalah likuiditas berdampak pada konsumen dan bisnis serta naik turunnya rantai pasokan. Para debitur yang berhutang mungkin akan lebih lambat dalam melakukan pembayaran atau gagal melakukan pembayaran.



Sementara perusahaan besar mungkin dapat membiayai kembali utang mereka pada tingkat bunga yang lebih rendah. Sebagian besar bisnis menghadapi hutang tetap yang harus dipenuhi bahkan ketika penjualan dan laba merosot. Inilah sebabnya resesi dapat menyebabkan kebangkrutan pada bisnis meningkat tajam.



  • Terjadinya PHK dan Pengurangan Tunjangan

Bisnis besar dan kecil dapat melakukan PHK untuk mengurangi biaya, terutama jika mereka membutuhkan lebih sedikit pekerja untuk memenuhi permintaan yang berkurang untuk produk dan layanan mereka. Produktivitas per karyawan dapat meningkat, semangat kerja mungkin menurun karena beban kerja meningkat seiring kenaikan gaji yang lambat atau berhenti di tengah risiko PHK.



Pekerja enggan menerima pemotongan gaji bahkan jika PHK adalah alternatif yang paling mungkin. Namun, dalam resesi yang berkepanjangan, tenaga kerja dan manajemen dapat menegosiasikan konsesi biaya yang diperlukan untuk menyelamatkan perusahaan dan mempertahankan pekerjaan, termasuk pengurangan upah dan tunjangan.



3. Dampak Pada Pendidikan


Sebagaimana dicatat oleh banyak peneliti, pendidikan memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kontraksi ekonomi dapat berdampak pada prestasi pendidikan dalam beberapa hal. Seperti pendidikan pada tingkat usia dini yang didorong oleh pilihan dan pendanaan orang tua. Saat terjadinya kontraksi ekonomi banyak keluarga menghadapi kesulitan keuangan dan kemiskinan meningkat, gizi anak dapat terganggu.



Semua pengaruh ini pada keberhasilan pendidikan jelas dibentuk oleh kemerosotan ekonomi. Akhirnya, keluarga yang berjuang untuk bertahan hidup sering terpaksa menunda atau mengabaikan rencana untuk melanjutkan pendidikan.



Cara Menghadapi Resesi


Baik akan terjadi dalam waktu dekat atau tidak, ada berbagai cara untuk merencanakan anggaran Anda untuk menghadapi setiap perubahan ekonomi. Membangun tabungan Anda, mengevaluasi kembali investasi, dan mengelola hutang adalah kunci utama untuk mengatasi kejadian tak terduga.



Resesi adalah bagian yang tak terhindarkan dari ekonomi apa pun. Tetapi Anda dapat mengatasi badai dengan mengantisipasinya lebih awal dan mempersiapkan masa depan. Berikut adalah lima langkah penting untuk membantu Anda dalam menghadapi kontraksi ekonomi.



Dampak Resesi Beserta Cara Menghadapinya Dengan Tenang

1. Catat prioritas keuangan Anda


Salah satu bagian tersulit dari resesi adalah tidak mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya, dan kapan segalanya akan menjadi lebih baik. Itulah mengapa penting untuk memperjelas di mana Anda berada secara finansial.



Cara Menghadapi resesi yang pertama adalah Mulai membuat daftar pengeluaran bulanan Anda, prioritaskan pengeluaran penting Anda dan pastikan Anda mengidentifikasi jumlah minimum yang dapat Anda belanjakan untuk bertahan hidup, untuk berjaga-jaga jika Anda atau pasangan Anda mengalami kehilangan pekerjaan.


2. Fokus untuk Melunasi Hutang Dengan Bunga Tinggi


Lacak setiap hutang yang Anda miliki dan fokus untuk menyisihkan lebih banyak pendapatan Anda ke hutang yang memiliki tingkat bunga tertinggi. Jika Anda melakukan pembayaran tepat waktu, Anda juga dapat meminta pemberi pinjaman lain untuk menurunkan suku bunga.



3. Evaluasi Pilihan Investasi Anda


Saat resesi dan investasi Anda berjalan dengan baik atau tidak, hindari membuat keputusan uang yang emosional. Jika pasar berubah menjadi lebih buruk, pertimbangkan untuk melepasnya untuk setiap kenaikan. Hubungi penasihat keuangan terpercaya sebelum membuat perubahan besar dan evaluasi seluruh investasi Anda baikinvestasi onlineataupun tidak.


4. Cobalah untuk meningkatkan dana darurat


Jika pemutusan hubungan kerja atau PHK mengancam, masukkan uang tunai sebanyak mungkin ke dana darurat Anda adalah cara mengahadapi resesi yang tak kalah penting. Anda akan membutuhkan setiap bagiannya saat pendapatan berhenti mengalir. Namun, penting untuk membangun kembali dana darurat Anda segera setelah situasi keuangan Anda lebih stabil.


Nah itu tadi ulasan kami mengenai apa itu resesi ekonomi. Mengingat bahwa fenomena ini akan sangat berpengaruh pada finansial Anda, jangan lupa untuk menabung dan berinvestasi sedini mungkin, ya! Salah satunya melalui DepositoBPR by Komunal yang telah dijamin aman oleh LPS dan terdaftar di OJK.


share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer