blog
DepositoBPR by Komunal
14 Oktober 2024
Namun, apa sebenarnya Bisnis Model Canvas itu? Bagaimana metode ini bisa membantu perencanaan bisnis? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Sebelum membahas mengenai BMC, kamu harus tahu kalau investasi di DepositoBPR by Komunal bisa semakin menguntungkan. Kamu hanya perlu menabung di DepositoBPR by Komunal dan menggunakan berbagai program promonya.
Bisnis Model Canvas (BMC) adalah sebuah alat yang diciptakan oleh Alexander Osterwalder pada tahun 2005. Alat ini berupa template visual yang terbagi menjadi sembilan elemen penting dan saling terkait. Dengan mengisi setiap elemen, kamu bisa memahami bagaimana bisnis akan berjalan sehingga menciptakan dan mendapatkan nilai dari pasar.
Konsep ini dapat diibaratkan seperti kerangka yang bisa digunakan untuk memetakan ide bisnis dengan jelas. BMC fleksibel dan mudah digunakan, baik untuk bisnis yang baru mulai atau sudah berjalan tetapi butuh penyempurnaan strategi.
Tujuan utama dari BMC adalah untuk menyederhanakan perencanaan bisnis. Selain itu, BMC juga bisa digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif ketika kamu harus menjelaskan model bisnis kepada tim, investor, atau mitra kerja.
Dengan kata lain, BMC memungkinkan kamu dan tim untuk melihat gambaran menyeluruh dari bisnis tanpa kehilangan detail penting.
BMC terdiri dari beberapa elemen penting yang harus kamu pahami. Berikut adalah elemen tersebut beserta contoh Bisnis Model Canvas:
Customer segments adalah elemen pertama yang perlu kamu tentukan. Kamu harus mengidentifikasi siapa saja yang menjadi target pasar bisnis. Misalnya, jika kamu menjual produk kecantikan, segmen pelanggannya mungkin adalah wanita berusia 18-35 tahun yang peduli dengan penampilan mereka.
Elemen ini menjelaskan nilai unik yang kamu tawarkan kepada pelanggan untuk memenuhi atau menyelesaikan masalah mereka. Contohnya, jika kamu menjual produk ramah lingkungan, seperti tote bag, nilai yang kamu tawarkan adalah keberlanjutan dan dampak positif pada lingkungan.
Elemen berikutnya yaitu channels. Elemen ini menjelaskan bagaimana cara kamu menjangkau pelanggan, seperti melalui offline store, aplikasi, atau media sosial. Contohnya, jika memiliki bisnis kopi, kamu bisa menjualnya lewat kafe, aplikasi ojek online, atau media sosial Instagram.
Customer relationship merupakan strategi untuk membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan. Misalnya, kamu bisa menawarkan kartu loyalitas, di mana pelanggan dapat kopi gratis setelah pembelian ke-10.
Elemen ini menjelaskan dari mana bisnis kamu bisa menghasilkan uang. Misalnya, kafe kamu bisa mendapatkan pendapatan dari penjualan kopi, makanan ringan, atau merchandise, seperti mug dan t-shirt. Berikut adalah contoh revenue streams bisnis kafe:
(a) Penjualan Kopi:
100 gelas kopi x Rp25.000 = Rp2.500.000/hari.
Rp2.500.000 x 30 = Rp75.000.000/bulan.
(b) Penjualan Makanan Ringan:
50 makanan ringan x Rp15.000 = Rp750.000/hari.
Rp750.000 x 30 = Rp22.500.000/bulan.
(c) Merchandise (mug dan t-shirt):
20 items merchandise x Rp100.000 = Rp2.000.000/bulan.
Jadi, total pendapatan bulanan kafe kamu bisa dihitung dari ketiga sumber tersebut, yaitu Rp99.500.000/bulan.
Key resources berisi aset penting yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Elemen ini bisa berupa sumber daya fisik, finansial, dan intelektual (hak cipta, merek, paten). Misalnya, jika kamu memiliki bisnis kopi, maka sumber daya utama yaitu bahan baku kopi, grinder, dan barista.
Elemen ini berisi kegiatan utama yang harus dilakukan agar bisnismu berjalan lancar dan bisa memberikan nilai kepada pelanggan. Contohnya, dalam bisnis kopi, aktivitas utamanya adalah mengelola stok kopi dan melayani pelanggan.
Elemen berikutnya yaitu key partnerships atau siapa saja mitra utama yang bisa membantu bisnis kamu. Misalnya, kamu bisa bekerja sama dengan pemasok biji kopi lokal atau layanan pengantaran minuman.
Pada elemen ini, kamu perlu mengetahui biaya apa saja yang harus dikeluarkan untuk menjalankan bisnis. Biaya ini bisa meliputi biaya bahan baku, produksi, sewa tempat, dan gaji karyawan.
Setelah mengetahui 9 elemen tersebut, saatnya kamu membuat BMC-mu sendiri. Caranya tidak sulit, kamu hanya perlu menyediakan lembaran kosong atau template BMC, lalu ikuti langkah-langkah berikut ini:
1.
Tentukan Customer Segments: Mulailah dengan menentukan siapa target pasar bisnismu, berapa umur mereka, dan lain sebagainya.
2.
Rumuskan Value Propositions: Pikirkan apa yang membuat produk atau jasa kamu berbeda dan berharga bagi pelanggan. Hal inilah yang akan menarik mereka untuk memilih produkmu dibandingkan produk lain.
3.
Identifikasi Channels: Tentukan bagaimana kamu akan menjangkau pelanggan, bisa melalui media sosial, offline store, atau website.
4.
Buat Strategi Customer Relationships: Tentukan bagaimana kamu akan membangun hubungan dengan pelanggan. Apakah kamu akan mengandalkan otomatisasi atau interaksi langsung?
5.
Tentukan Revenue Streams: Bagaimana bisnismu akan menghasilkan uang? Tentukan strategi pendapatan yang paling cocok dengan model bisnismu.
6.
Identifikasi Key Resources: Pikirkan apa saja yang kamu butuhkan untuk menjalankan bisnis, mulai dari pekerja, alat, hingga sumber daya finansial.
7.
Tentukan Key Activities: Apa saja kegiatan utama yang perlu dilakukan setiap hari agar bisnismu berjalan lancar? Fokuslah pada aktivitas yang benar-benar penting.
8.
Cari Key Partnerships: Identifikasi siapa mitra yang bisa membantu memperkuat bisnismu. Misalnya, jika kamu berjualan produk, kamu perlu menjalin hubungan baik dengan pemasok.
9.
Susun Cost Structure: Hitung semua biaya yang akan dikeluarkan. Hal ini bisa meliputi biaya tetap dan biaya variabel yang perlu kamu anggarkan setiap bulan.
Itulah penjelasan mengenai Bisnis Model Canvas (BMC), mulai dari pengertian, contoh hingga cara membuatnya. BMC tidak hanya membantumu merancang bisnis dengan terstruktur, tapi juga bisa membuka jalan menuju kesuksesan yang lebih terukur. Dengan begitu, peluang untuk mencapai financial freedom pun semakin besar.
Investasi di DepositoBPR by Komunal dapat membuat kamu #LebihUntung karena perolehan bunga bisa mencapai 6,75% p.a. Misalnya, kamu mendepositokan uang sebesar Rp2.000.000 dengan masa tenor 12 bulan di DepositoBPR by Komunal, berikut adalah perhitungan keuntungan yang bisa kamu dapatkan:
Dari perhitungan di atas, terlihat bahwa keuntungan yang bisa kamu peroleh yaitu Rp2.135.000. Jadi, gimana? Menarik, bukan? Yuk, buruan investasi di DepositoBPR by Komunal sekarang dan jadikan impian financial freedom bukan lagi sekadar mimpi!
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010