blog
DepositoBPR by Komunal
16 Desember 2024
Mari pelajari lebih dalam tentang value for money melalui artikel ini, mulai dari definisi, manfaat, elemen utama, dan contohnya.
Seperti yang telah disebutkan, value for money artinya konsep yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja suatu organisasi sektor publik berdasarkan keberhasilan program kerja mereka dalam memenuhi prinsip ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Dalam sektor publik, value for money adalah indikator bahwa penggunaan anggaran menghasilkan nilai tertentu yang bermanfaat bagi masyarakat. Artinya, anggaran harus dihabiskan sedemikian rupa sehingga setiap sumber daya dimanfaatkan secara optimal dan menghasilkan dampak positif yang nyata.
Penerapan konsep value for money di sektor publik memberikan berbagai manfaat bagi pemerintah dan masyarakat. Beberapa manfaat VFM adalah:
Elemen utama value for money adalah ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Ketiga elemen ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan harus diterapkan secara bersamaan untuk memastikan penggunaan sumber daya yang optimal. Berikut penjelasannya:
Prinsip ekonomi menekankan pentingnya pengeluaran anggaran yang bijaksana untuk meminimalkan pemborosan dan menghindari pengeluaran biaya yang tidak perlu.
Dalam konteks sektor publik, hal ini berarti organisasi harus memastikan bahwa setiap unit biaya yang dikeluarkan sepadan dengan input yang diperoleh.
Rumus value for money untuk untuk mengukur indikator ekonomi adalah:
Ekonomi = (Input yang digunakan / Input value).
Kriteria penilaian ekonomi menurut Mahsun (2006) adalah:
Efisiensi berarti sebuah organisasi dapat mencapai hasil maksimal dengan jumlah sumber daya tertentu atau menggunakan sumber daya seminimal mungkin untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Efisiensi ini dilihat dari perbandingan antara jumlah output yang dihasilkan dan jumlah input yang digunakan untuk memastikan tidak ada pemborosan sumber daya. Adapun rumus efisiensi adalah:
Efisiensi = (Output / Input).
Kriteria penilaian efisiensi adalah:
Efektivitas adalah ukuran yang digunakan untuk menilai sejauh mana hasil dari suatu program atau kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam hal ini, fokusnya adalah pencapaian sasaran atau tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi atau pihak yang menjalankan program tersebut.
Jadi, meskipun sebuah program bisa dijalankan menggunakan biaya rendah atau sedikit sumber daya, yang terpenting adalah apakah tujuan utama dari program tersebut tercapai sesuai harapan atau tidak. Rumus efektivitas adalah sebagai berikut:
Efektivitas = (Outcome / Output).
Kriteria penilaian efektivitas:
Pemerintah daerah ingin meningkatkan akses layanan kesehatan di daerah terpencil di mana banyak masyarakat kesulitan mendapat perawatan medis yang memadai. Untuk itu, pemerintah mengalokasikan dana untuk membuka klinik kesehatan di daerah tersebut dengan dua pilihan program, yaitu:
Program A: Pemerintah daerah membuka 5 klinik kesehatan di daerah terpencil dengan total biaya 5 miliar rupiah. Klinik-klinik ini akan menyediakan layanan dasar, seperti pemeriksaan kesehatan rutin, vaksinasi, dan pengobatan umum. Setiap klinik akan dilengkapi dengan peralatan dasar, sementara tenaga medis yang tersedia adalah dokter umum dan perawat.
Program B: Pemerintah daerah membuka 5 klinik kesehatan dengan biaya 10 miliar rupiah, di mana setiap klinik menyediakan layanan dasar, seperti pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi, serta memiliki dokter spesialis, fasilitas untuk pengobatan darurat, serta program pencegahan penyakit (misalnya penyuluhan kesehatan dan imunisasi untuk anak-anak).
Value for money: Meskipun Program B lebih mahal, namun value for money yang diberikan lebih tinggi karena menawarkan layanan lebih lengkap dan menyeluruh. Dengan fasilitas tambahan, seperti layanan spesialis dan pencegahan penyakit, Program B berpotensi mengurangi angka penyakit dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara jangka panjang.
Dengan demikian, program ini memberikan manfaat lebih besar meskipun biaya awalnya lebih tinggi.
Demikian penjelasan mengenai konsep value for money. Dalam konteks perekonomian, penerapan value for money bisa mendorong keputusan yang lebih cerdas dan efektif, baik dalam sektor publik maupun sektor pribadi.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki peran dalam mendukung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merupakan tulang punggung ekonomi di daerah. UMKM sering kali kesulitan mendapatkan akses keuangan dari bank-bank besar, namun melalui BPR, mereka dapat memperoleh pembiayaan yang mereka butuhkan untuk berkembang.
Oleh karena itu, melalui deposito di DepositoBPR by Komunal, dana yang kamu investasikan bisa membantu mendanai UMKM dan usaha kecil lainnya sehingga investasimu tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Misalnya, kamu menempatkan Rp20.000.000 di Deposito BPR by Komunal dengan bunga 6,75% per tahun. Perhitungan keuntungan deposito yang bisa kamu dapatkan adalah sebagai berikut:
Disclaimer: Perhitungan ini bersifat simulasi dan bisa berubah sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku.
Jadi, dengan menempatkan Rp20.000.000, kamu akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp1.080.000 setelah 12 bulan dan dipotong pajak. Sangat menguntungkan, bukan? Jadi, segera #PilihYangTepat bersama Deposito BPR by Komunal agar keuntungan yang kamu dapatkan bukan hanya untukmu, tapi juga untuk masyarakat luas!
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010