blog
DepositoBPR by Komunal
10 November 2024
Belakangan ini investasi di pasar finansial semakin populer dan menjadi gaya hidup berbagai kalangan, mulai dari kalangan muda hingga yang sudah mulai memasuki usia dewasa. Hal ini dapat dilihat dari antusias para muda mudi yang mulai mempromosikan untuk berinvestasi melalui sosial media. Ada banyak sekali instrumen investasi mulai dari investasi emas hingga deposito.
Berdasarkan data yang didapat melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor atau Single Investor Identification (SID) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Bagi Anda yang tertarik untuk terjun ke dunia yang satu ini dan masih belum begitu memahami bagaimana cara investasi yang tepat, Anda dapat memanfaatkan program deposito yang umumnya tersedia di layanan perbankan. Selain itu, Anda juga dapat melakukan simulasi deposito apabila belum merasa yakin.
Menghitung bunga deposito menjadi hal penting bagi Anda yang ingin mengetahui keuntungan investasi di instrumen ini. Deposito menawarkan bunga yang lebih tinggi dibanding tabungan biasa, namun memiliki ketentuan tertentu seperti jangka waktu pencairan yang ditetapkan oleh bank. Berikut adalah cara menghitung bunga deposito beserta manfaatnya.
Langkah pertama adalah menentukan nominal uang yang akan Anda depositokan. Besaran nominal ini biasanya memengaruhi suku bunga yang Anda dapatkan. Beberapa bank mungkin menawarkan bunga yang lebih tinggi untuk nominal besar. Misalnya, jika Anda ingin mendepositokan Rp10.000.000, nominal ini akan digunakan dalam rumus perhitungan bunga.
Suku bunga deposito biasanya berbeda-beda, tergantung dari kebijakan bank dan jangka waktu deposito yang Anda pilih. Suku bunga ini umumnya dinyatakan dalam persentase per tahun. Contohnya, jika bank memberikan suku bunga 4% per tahun untuk deposito 12 bulan, suku bunga inilah yang akan digunakan dalam perhitungan bunga.
Di Indonesia, bunga deposito dikenakan pajak sebesar 20%. Pajak ini dihitung dari total bunga deposito yang akan Anda peroleh. Misalnya, jika bunga yang Anda peroleh sebesar Rp400.000, pajak yang dikenakan sebesar Rp80.000 (20% dari Rp400.000).
Rumus umum untuk menghitung bunga deposito adalah:
Bunga Deposito=Nominal×(Suku Bunga/100)×(Tenor/12)
Contoh Perhitungan:
Jika Anda mendepositokan Rp10.000.000 dengan suku bunga 4% per tahun selama 6 bulan, perhitungannya adalah:
Bunga=10.000.000×(4/100)×(6/12)=Rp200.000
Setelah Pajak:
Bunga bersih yang Anda terima setelah pajak 20% adalah Rp160.000 (Rp200.000 - 20% dari Rp200.000).
Deposito menawarkan beberapa keuntungan, di antaranya:
Dengan memahami langkah-langkah di atas, Anda dapat menghitung bunga deposito dengan mudah serta memaksimalkan keuntungan dari instrumen investasi ini.
Secara sederhana, deposito dapat dikatakan sebagai produk investasi yang ditawarkan oleh perbankan yang memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan pada umumnya. Meskipun memiliki nilai pengembalian yang lebih tinggi, nasabah tidak dapat mengambil uang yang telah didepositokan semaunya, melainkan harus mengambilnya dalam jangka waktu tertentu (tenor).
Setiap bank menawarkan suku bunga yang berbeda untuk tiap jangka waktu yang ditawarkan. Umumnya suku bunga deposito yang banyak diterapkan oleh Bank masih di bawah nilai suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate. Meskipun begitu, tak jarang juga terdapat bank yang menawarkan nilai suku bunga yang jauh lebih tinggi dari suku bunga acuan.
Dunia perbankan sering kali memberikan jangka waktu satu bulan, tiga bulan, enam bulan hingga 12 bulan yang biasanya dikenal dengan sebutan tenor. Dengan nilai suku bunga deposito yang terbilang tinggi, masyarakat yang ingin menyimpan uang dan mendapatkan pengembalian dengan nilai yang lebih tinggi maka produk perbankan yang satu ini sangatlah tepat. Anda dapat melakukan simulasi deposito terlebih dahulu.
Memang awalnya masyarakat membutuhkan dana yang terbilang cukup besar untuk berinvestasi karena umumnya pihak bank menetapkan jumlah dana minimum yang bervariasi. Saat anda ingin melakukan simulasi deposito Anda mungkin akan bertanya mengenai jangka waktu manakah yang paling tepat untuk dipilih saat ingin menyimpan uang menggunakan program deposito.
Sebagian besar kalangan akan terjebak dengan yang namanya yield deposito untuk jangka waktu tiga bulan yang umumnya jauh lebih tinggi dari jangka waktu enam bulan bahkan satu tahun padahal sebenarnya angka tersebut merupakan persentase secara tahunan. Secara sederhana, ketika deposito dengan jangka waktu tiga bulan jatuh tempo maka yield yang akan didapatkan bukanlah nilai yang sebenarnya ditawarkan di awal.
Contohnya saat Anda mendepositokan uang sebesar Rp10 juta untuk deposito dengan jangka waktu tiga bulan dengan profit 7,75%. Lakukan simulasi deposito untuk mengetahui perkiraan angka profit investasi Anda.
Setelah deposito Anda jatuh tempo, bunga yang akan didapatkan bukan 7,75% dari Rp 10 juta, melainkan 0,25 dikali 7,75% dikali Rp10 juta. Hal tersebut disebabkan bunga 7,75% dihitung untuk jangka waktu tahunan. Hal tersebut belum ditambah pajak pemerintah sebesar 20% untuk penyimpanan dana dengan jumlah diatas Rp7,5 juta sehingga menjadikan bunga yang akan diterima semakin kecil.
Meskipun seperti itu, tak jarang juga yang memilih deposito dengan jangka waktu tiga bulan. ini terjadi karena deposito tersebut dapat diperpanjang jangka waktunya. Selain itu,Jangka waktu ini juga dianggap tidak terlalu lama dibanding dengan enam bulan atau bahkan setahun sehingga membuat masyarakat masih dapat menjaga likuiditas keuangannya. Bahkan saat ini perbankan menghadirkan inovasi baru agar masyarakat dapat tetap menggunakan program deposito walaupun tidak memiliki dana yang terlalu besar.
Selain melakukan simulasi deposito, Anda perlu mengetahui keunggulan lain yang dimiliki produk bank yang satu ini. Keunggulan yang pertama tentunya deposito merupakan instrumen investasi yang terbilang aman karena uang Anda akan terproteksi dengan aman asalkan uang milik nasabah yang telah didepositokan tidak diambil sebelum waktu jatuh tempo.
Selain itu, salah satu yang menjadi keunggulan deposito adalah tingkat pengembalian investasi yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan biasa. Selanjutnya, uang yang telah didepositokan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sehingga Anda tidak perlu khawatir mengalami kehilangan dana.
Saat ini, semakin berkembangnya zaman nasabah dapat memilih untuk mendepositokan dananya dalam bentuk mata uang lokal maupun mata uang asing. Khusus untuk mata uang asing umumnya yang disediakan oleh bank adalah dolar Amerika Serikat, dolar Singapura, Euro, dolar Australia, yen, dolar Hongkong, pound sterling hingga China Yuan.
Anda dapat melakukan simulasi deposito dengan menghitung jumlah profit yang akan didapatkan dari bunga deposito. Anda dapat menggunakan rumus untuk menghitungnya sebagai berikut, suku bunga deposito x jumlah dana yang akan didepositokan x Jumlah jangka waktu. Misalnya, Apabila seorang nasabah dari Bank A ingin mendepositokan dana sebesar Rp 100 juta untuk jangka waktu dua belas bulan atau setahun dengan suku bunga deposito sebesar 1,9 persen.
Maka Anda dapat menghitungnya sebagai berikut 1,9 persen x Rp 100 juta x 365 hari : 365 = Rp 1.900.000. Sehingga nasabah akan mendapatkan profit dari suku bunga deposito sebesar Rp 1,9 juta selama jangka waktu satu tahun. Selain itu pastikan untuk menghitung pajak bunga deposito.
Anda dapat melakukan simulasi deposito dengan menghitung pajak deposito menggunakan rumus sebagai berikut Nilai Pajak x Suku Bunga Deposito. Sederhana, saat seseorang menabung sebesar Rp 100jt makan 20 persen x Rp 1.900.0000= Rp 380.000. Jika sudah mengetahui jumlah nominal bunga deposito sekaligus pajaknya, Simulasi selanjutnya adalah menghitung bunga deposito untuk jumlah keseluruhan pengembalian deposito
Mengetahui jumlah keseluruhan pengembalian deposito dapat menggunakan rumus sebagai berikut jumlah dana yang akan diInvestasikan + (profit dari Bunga Deposito – Pajak Deposito).
Contohnya saja Rp 100.000.000 + (Rp 1.900.000 - Rp 380.000) = Rp 101.520.000 sehingga dapat disimpulkan total nilai pengembalian deposito yang akan didapatkan setelah jangka waktu jatuh tempo sebesar Rp 101.520.000. Dimana angka tersebut merupakan angka yang sudah dipotong pajak dan sudah termasuk bunga deposito.
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010