blog
DepositoBPR by Komunal
21 November 2023
Parameter ini mengukur likuiditas bank, yaitu sejauh mana bank mengandalkan dana simpanan nasabah untuk mendanai pinjaman yang mereka berikan.
Terdapat standar parameter tertentu yang menandakan bank berada dalam kondisi kemampuan finansial aman.
Artikel ini akan membahas lebih lengkap tentang apa itu loan to deposit ratio dan bagaimana cara menghitungnya.
Sederhananya, LDR dalam perbankan menunjukkan kemampuan suatu bank dalam membayar kembali kewajibannya terhadap nasabah.
Rasio ini biasanya diukur dalam bentuk persentase antara total simpanan dan total pinjaman bank dalam satu periode yang sama.
Idealnya, LDR bank berkisar pada persentase 80% sampai 90%. Apabila rasio perbandingan menunjukkan angka terlalu tinggi, maka artinya tingkat likuiditas bank rendah.
Misalnya, ketika ada nasabah yang melakukan penarikan deposito secara mendadak dan dalam jumlah besar, bank gagal mengembalikan dana nasabah karena digunakan untuk pemberian utang kepada debitur.
Jika angka rasionya ternyata rendah artinya bank tidak mendapatkan penghasilan secara maksimal atau berarti angka pinjaman kecil.
Pasalnya, pinjaman adalah aset penting bagi bank karena akan mendapatkan untung dari bunga yang dibayarkan debitur.
Pada dasarnya, loan to deposit ratio adalah parameter yang mengukur seberapa sehat usaha keuangan yang sedang dijalankan oleh suatu perbankan.
Oleh karena itu, salah satu fungsi loan to deposit ratio adalah sebagai acuan kesehatan perbankan. Perhitungan LDR dalam bank memiliki beberapa fungsi lain yang signifikan, yaitu:
Beberapa faktor penting yang memengaruhi rasio loan to deposit ratio adalah deposito dan jumlah pinjaman (kredit).
Berikut adalah penjelasan lengkap terkait komponen yang dapat memengaruhi nilai LDR bank.
Artinya, dana nasabah disimpan dalam jangka waktu tertentu dan suku bunga tetap. Deposito ini merupakan sumber pendanaan yang lebih stabil dan konsisten bagi bank.
Semakin besar jumlah deposito yang dimiliki bank, semakin besar potensi dana yang dapat digunakan untuk memberikan pinjaman kepada nasabah.
Berbeda dari deposito, rekening giro dapat diambil tanpa harus menunggu jangka waktu tertentu dan menggunakan cek, bilyet, atau cara pemindahbukuan lainnya.
Meskipun dana dalam rekening giro dapat ditarik kapan saja, bank tetap dapat menggunakan sebagian dari dana ini untuk memberikan pinjaman.
Komponen ketiga dalam loan to deposit adalah tabungan yang sistem penarikannya dapat dilakukan sewaktu-waktu saat dibutuhkan.
Tabungan adalah rekening yang umumnya memberikan suku bunga lebih tinggi daripada rekening giro.
Namun, beberapa jenis rekening tabungan biasanya memiliki pembatasan jumlah penarikan yang dapat dilakukan dalam periode waktu tertentu.
Komponen terakhir yang memengaruhi loan to deposit ratio adalah jumlah pinjaman atau kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah.
Pinjaman ini mencakup berbagai jenis, termasuk pinjaman konsumen, pinjaman bisnis, hipotek, dan lain sebagainya.
Komponen ini menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi bank. Apabila LDR bank tinggi berarti bank bergantung pada pinjaman eksternal untuk mendanai operasinya.
Jika jumlah pinjaman melebihi jumlah deposito dan sumber pendanaan internal, rasio LDR juga akan tinggi dan dapat menjadi indikator risiko bagi bank.
Selain dari jumlah deposito dan kredit yang dimiliki oleh bank, rasio loan to deposit ratio juga dapat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi suatu negara.
Pasalnya, ketika ekonomi menurun, masyarakat akan cenderung menarik tabungannya dari bank sehingga total deposit juga akan berkurang.
Di sisi lain, jumlah kredit di bank justru akan cenderung naik karena masyarakat banyak yang mengajukan pinjaman seiring kondisi ekonomi tidak menentu.
Sederhananya, skor loan to deposit ratio adalah perbandingan antara total dana yang dipinjamkan (kredit) dengan total dana pemasukan (modal dan dana pihak ketiga).
Rumus LDR telah diatur oleh bank sentral Bank Indonesia untuk mengetahui skor likuiditas bank, yaitu:
LDR = (Jumlah Kredit yang Diberikan / Total Dana yang Diterima) x 100%
Dari hasil perhitungan tersebut, makna dari rasio yang diperoleh adalah:
Dari pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa loan to deposit ratio adalah tolok ukur suatu perbankan untuk melihat tingkat kesehatannya dalam memenuhi kewajiban kepada nasabah.
Selain itu, deposito menjadi salah satu komponen penting bagi bank untuk meraih rasio LDR yang ideal.
Nah, bagi Anda yang tertarik untuk memulai investasi deposito, gunakan saja aplikasi DepositoBPR by Komunal.
Dengan kata lain, danamu akan #LebihAman bersama DepositoBPR by Komunal. Yuk, kembangkan danamu dengan #SimpananRasaInvestasi bersama DepositoBPR by Komunal sekarang juga!
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010