blog
DepositoBPR by Komunal
09 Februari 2022
Salah satu produk simpanan di bank yang menjanjikan imbal hasil atau bunga yang lebih baik dibandingkan dengan tabungan biasa adalah Deposito.
Dalam dunia perbankan, deposito berarti menyimpan uang dalam waktu yang sudah disepakati nasabah (deposan) dan bank. Simpanan jenis ini memiliki popularitas yang tak lekang waktu dikarenakan keuntungan yang ditawarkan.
Jenis deposito yang bisa dipilih pun beragam dengan tawaran keuntungan yang berbeda. Aturan dasarnya, semakin besar nominal yang disetor semakin besar juga bunga atau keuntungan yang diterima deposan.
Bicara tentang manfaatnya, simpanan deposito adalah pilihan yang tepat sebagai penambah modal bisnis Anda. Tentu menyimpan aset melalui Deposito layak dipertimbangkan jika bermaksud ekspansi secara global. Dari sisi bank, semakin besar kumpulan dana deposito maka kemampuan memberikan suku bunga simpanan kepada deposan juga besar.
Saat ini, ada beberapa jenis deposito terbaik yang dapat Anda pertimbangkan. Mari kita bahas satu per satu.
Deposito adalah produk simpanan di bank yang memiliki jangka waktu tertentu dengan suku bunga yang umumnya lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Jenis-jenis deposito yang umum ditemui antara lain:
Deposito jenis ini adalah salah satu jenis deposito terbaik di Indonesia paling banyak peminat. Sesuai namanya, produk ini memiliki jangka waktu pencairan sesuai kesepakatan antara Anda (deposan) dan bank tempat Anda menyimpan deposito. Jangka waktu atau tenor penyimpanan mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, hingga 36 bulan.
(+) Dapat dijadikan investasi
Seperti investasi pada umumnya, saat menyimpan dana di jenis deposito ini, deposan cukup menyetor dana di awal pembukaan. Walaupun begitu, sangat boleh menambah setoran setiap bulan untuk mendapatkan hasil besar.
(+) Suku bunga tinggi
Bukan tanpa alasan deposito berjangka menjadi jenis deposito terbaik Indonesia. Suku bunga yang ditawarkan cukup tinggi, mulai dari 3-5% per tahun dan bersifat tetap. Bahkan, ada juga yang menawarkan bunga hingga 6% per annum, seperti Deposito BPR.
(+) Risiko kerugian rendah
Jenis deposito ini termasuk minim risiko karena tidak terpengaruh sistem pergerakan pasar. Jadi, kecil kemungkinan mengalami kerugian.
(-) Efek inflasi
Inflasi atau penurunan nilai mata uang disebabkan oleh naiknya harga barang/jasa secara drastis dan terus-menerus. Akibatnya, nilai uang yang didepositokan bisa mengalami penurunan juga.
(-) Imbal hasil rendah
Jika nilai tabungan deposito Anda tinggi maka keuntungan yang didapat juga tinggi. Begitu pun jika nilai simpanan rendah, hasilnya juga rendah. Dibandingkan investasi lain seperti saham dan properti, keuntungan deposito berjangka termasuk rendah namun aman.
Jenis deposito ini adalah simpanan berbentuk setoran yang akan digunakan oleh penyedia setoran bagi deposan yang memiliki dana besar untuk waktu yang terbilang singkat.
Karena itu, bentuk setoran ini biasanya akan diterbitkan dengan nama pemilik sehingga tidak dapat diperjualbelikan. Untuk besaran bunganya, pada deposito on call biasanya dihitung per bulan serta disesuaikan menurut kesepakatan antara nasabah dan pihak bank.
(+) Jangka waktu penempatan sebentar
Dibandingkan jenis deposito berjangka, deposito on call memiliki tenor yang lebih pendek, mulai dari 3 hari sampai 4 minggu.
(+) Bisa diambil kapan saja
Lain dengan deposito berjangka, deposito on call bisa diambil sewaktu-waktu, tidak harus menunggu hingga akhir tenor. Pencairan bunga dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak bank bahwa yang bersangkutan akan melakukan pencairan deposito. Namun, kembali lagi pada kebijakan bank terkait ketentuan deposito ini.
(+) Tingkat bunga negotiable
Tak seperti jenis deposito biasa, tingkat suku bunga yang bisa Anda dapatkan dari deposito on call bisa dinegosiasikan dengan pihak bank. Jika dana yang Anda tempatkan cukup besar, bukan tidak mungkin mendapatkan tingkat bunga yang lebih menarik.
(-) Nominal penempatan cukup besar
Umumnya, nominal penempatan deposito bisa dimulai dari Rp500 ribu atau Rp1 juta. Namun, untuk simpanan deposito on call, minimum penempatan biasanya mulai dari Rp100 juta.
(-) Suku bunga lebih rendah
Meski pendapatan bunga deposito ini bisa dinegosiasikan, tingkat suku bunganya tak setinggi deposito berjangka mengingat tenornya juga singkat. Jadi, imbal hasilnya pun relatif lebih rendah dibandingkan deposito lain.
Deposito ini tak begitu berbeda dari deposito berjangka. Tepatnya, Automatic Roll Over (ARO) merupakan fasilitas deposito yang mengendapkan simpanan Anda hingga jatuh tempo yang disesuaikan tiba. Namun, jika sampai waktu tenor selesai Anda belum mencairkannya, fitur ARO akan otomatis memperpanjang tenor deposito tanpa persetujuan Anda sampai jangka waktu yang sama.
Misalnya, Anda memiliki simpanan deposito untuk tenor 24 bulan. Namun, hingga jatuh tempo Anda tidak mencairkannya. Maka ARO akan otomatis memperpanjang sampai 24 bulan lagi sehingga perolehan suku bunga deposito Anda tetap berjalan. Tetap menguntungkan, bukan?
(+) Menggunakan deposito ARO berarti mempermudah proses menabung karena tidak perlu mengurus sendiri jika Anda ingin memperpanjang masa simpanan deposito.
(-) Perpanjangan otomatis dilakukan tanpa persetujuan Anda terlebih dahulu sehingga akan menyulitkan jika ingin mencairkan sebelum tenor yang sudah telanjur diperpanjang.
Sertifikat deposito merupakan salah satu dari macam-macam deposito berupa simpanan yang buktinya dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan.
Artinya, siapa pun selain Anda bisa mencairkan dana di sertifikat deposito asalkan bisa menunjukkan bukti sertifikatnya.
Deposito jenis ini cocok menjadi pilihan investasi, warisan, atau hibah. Dari segi perhitungan bunga, sertifikat deposito dapat diterima di muka, tak seperti deposito lain yang diterima pada akhir tenor.
(+) Tingkat Bunga Lebih Tinggi
Sertifikat deposito umumnya menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan biasa atau rekening giro, membuatnya menjadi pilihan yang menarik untuk investasi jangka pendek atau menengah dengan pengembalian yang lebih baik.
(+) Jaminan Pengembalian
Sertifikat deposito dijamin oleh bank, yang berarti bahwa risiko kehilangan dana pokok sangat rendah. Selain itu, di banyak negara, deposito juga dijamin oleh lembaga asuransi simpanan pemerintah hingga batas tertentu, menambahkan lapisan keamanan tambahan bagi investor.
(+) Fleksibilitas Jangka Waktu
Nasabah dapat memilih jangka waktu untuk deposito, mulai dari satu bulan hingga beberapa tahun, memberikan fleksibilitas untuk mengatur likuiditas dan perencanaan keuangan sesuai dengan kebutuhan individu.
(+) Kemudahan Perencanaan Keuangan
Dengan tingkat pengembalian yang sudah ditentukan dan jangka waktu yang tetap, sertifikat deposito memudahkan nasabah dalam perencanaan keuangan karena pengembalian investasi dapat diprediksi dengan akurat.
(+) Pilihan Investasi yang Aman
Karena bersifat berjangka dan dijamin, sertifikat deposito dianggap sebagai salah satu pilihan investasi yang relatif aman, sering digunakan sebagai bagian dari strategi diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko keseluruhan.
(+) Potensi untuk Digunakan sebagai Jaminan Pinjaman
Sertifikat deposito bisa digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, memberikan nilai tambah dari aspek likuiditas tanpa harus mencairkan investasi.
(+) Pajak Penghasilan yang Efisien
Di beberapa negara, penghasilan bunga dari sertifikat deposito mungkin dikenakan pajak dengan tarif yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis pendapatan lain, atau mungkin memenuhi syarat untuk keringanan pajak tergantung pada regulasi setempat.
(+) Minim Risiko Pasar
Berbeda dengan investasi pasar seperti saham atau obligasi, sertifikat deposito tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar sehari-hari, membuatnya menjadi pilihan yang stabil terutama dalam kondisi pasar yang volatil.
(-) Rawan kehilangan
Ketika memiliki sertifikat deposito, Anda perlu ekstra hati-hati sebab bisa saja hilang atau dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab.
Ini adalah deposito yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam, yang tidak melibatkan bunga. Keuntungan didasarkan pada prinsip bagi hasil, di mana bank dan nasabah berbagi keuntungan dari investasi yang dilakukan dengan dana deposito sesuai dengan rasio yang disepakati.
(+) Kesesuaian dengan Prinsip Syariah
Deposito syariah dioperasikan berdasarkan prinsip syariah, yang melarang penerimaan atau pembayaran bunga (riba). Sebagai gantinya, keuntungan didasarkan pada konsep bagi hasil (mudharabah) atau sewa (ijarah), di mana bank dan nasabah berbagi hasil dari investasi yang dilakukan dengan dana deposito.
(+) Transparansi
Transaksi dalam perbankan syariah harus jelas dan terbuka. Bank harus menyediakan informasi yang transparan tentang bagaimana dana akan digunakan dan detail dari proyek atau aset yang akan dibiayai, sehingga nasabah mengetahui secara pasti bagaimana dananya dikelola.
(+) Pembagian Risiko
Dalam deposito syariah, risiko investasi dibagi antara bank dan nasabah. Ini berarti nasabah tidak hanya menerima bagian dari keuntungan, tetapi juga berbagi risiko kerugian, sesuai dengan prinsip syariah yang adil.
(+) Kontribusi pada Pembangunan Ekonomi
Deposito syariah digunakan untuk mendanai proyek-proyek atau bisnis yang etis dan produktif, yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial, sejalan dengan prinsip maqasid syariah.
(+) Pencegahan Investasi Spekulatif
Investasi dalam perbankan syariah tidak diperbolehkan untuk spekulasi. Bank syariah hanya akan membiayai proyek yang memiliki aset nyata dan transaksi yang produktif, menghindari investasi yang bersifat murni spekulatif yang bisa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.
(+) Dukungan terhadap Proyek-proyek Etis
Dana dalam deposito syariah tidak akan digunakan untuk mendanai bisnis atau aktivitas yang bertentangan dengan prinsip syariah, seperti perjudian, alkohol, dan rokok. Ini menawarkan kesempatan bagi nasabah untuk memastikan bahwa investasinya tidak mendukung praktik yang mereka anggap tidak etis.
(+) Perlindungan Diri dari Krisis Keuangan
Beberapa analis berpendapat bahwa karena perbankan syariah menghindari leverage yang berlebihan dan produk keuangan yang kompleks, sistem ini bisa lebih tahan terhadap shock keuangan, seperti yang terjadi pada krisis keuangan global 2008.
(-) Potensi Penghasilan yang Variatif
Karena deposito syariah berbasis bagi hasil, pengembalian yang diterima nasabah bergantung pada kinerja investasi yang dibiayai oleh bank. Ini berarti penghasilan bisa lebih tidak pasti dibandingkan dengan deposito berjangka konvensional yang menawarkan suku bunga tetap.
(-) Risiko Kerugian
Dalam deposito syariah, nasabah juga berbagi risiko kerugian. Jika investasi yang dibiayai mengalami kerugian, nasabah mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah bahkan mungkin tidak mendapatkan pengembalian sama sekali, berbeda dengan deposito konvensional yang memberikan jaminan pengembalian dana pokok dan bunga.
(-) Ketersediaan dan Akses
Deposit syariah mungkin tidak tersedia di semua bank. Di beberapa negara atau daerah, jumlah bank syariah mungkin masih terbatas, yang membuat akses terhadap produk ini tidak sebanyak produk perbankan konvensional.
(-) Kompleksitas Struktur dan Pemahaman
Struktur keuangan syariah mungkin lebih kompleks dibandingkan dengan produk perbankan konvensional. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi nasabah yang belum terbiasa dengan konsep dan istilah dalam perbankan syariah, seperti mudharabah, murabahah, dan ijara.
(-) Perbedaan Pendapat Fiqih
Terdapat variasi dan perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai aplikasi praktis dari beberapa transaksi syariah. Hal ini bisa menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian bagi nasabah yang ingin memastikan bahwa produk yang mereka gunakan sepenuhnya sesuai dengan prinsip syariah.
(-) Kurangnya Standardisasi
Perbankan syariah di berbagai negara mungkin mengikuti standar yang berbeda. Kurangnya standarisasi global dapat menyulitkan untuk membandingkan produk atau untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah yang konsisten.
(-) Biaya Operasional
Operasi perbankan syariah mungkin memerlukan lebih banyak sumber daya dan pengetahuan khusus, yang dapat meningkatkan biaya operasional. Biaya ini mungkin saja diteruskan kepada nasabah.
Deposito yang dijalankan dengan menggunakan mata uang asing, seperti USD, EUR, atau JPY. Jenis deposito ini pilihan bagi yang ingin menyimpan dana dalam mata uang asing atau mengantisipasi fluktuasi nilai tukar.
(+) Perlindungan Nilai Tukar
Deposito ini memungkinkan nasabah untuk mengamankan dana dalam mata uang asing, yang bisa menguntungkan jika mata uang tersebut menguat terhadap mata uang lokal. Ini bisa menjadi strategi efektif untuk melindungi nilai aset dari depresiasi mata uang lokal.
(+) Diversifikasi Aset
Dengan menyimpan dana dalam mata uang asing, nasabah bisa mendiversifikasi portofolio investasi mereka, yang bisa mengurangi risiko keseluruhan. Ini terutama berguna bagi mereka yang memiliki kewajiban atau investasi di luar negeri.
(+) Potensi Keuntungan dari Fluktuasi Valuta
Jika mata uang asing tersebut mengalami apresiasi, nilai deposito dalam mata uang lokal akan meningkat, memberikan keuntungan tambahan pada saat penarikan atau pembaruan deposito.
(+) Akses ke Suku Bunga Lebih Tinggi
Terkadang, mata uang asing menawarkan suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan mata uang lokal, memberikan potensi penghasilan bunga yang lebih besar.
(+) Keamanan
Seperti deposito berjangka lainnya, deposito berdenominasi valuta asing juga aman karena dikelola oleh bank dan terlindungi oleh regulasi perbankan.
(+) Manajemen Risiko
Bagi perusahaan yang memiliki transaksi bisnis internasional, memiliki deposito berdenominasi valuta asing dapat membantu dalam manajemen risiko kurs, karena memudahkan pembayaran langsung dalam mata uang tersebut tanpa perlu konversi yang mungkin merugikan.
(-) Risiko Valuta Asing
Fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi nilai investasi. Jika mata uang asing melemah terhadap mata uang lokal, nilai deposito dalam mata uang lokal juga akan berkurang, yang berpotensi menyebabkan kerugian saat konversi kembali ke mata uang lokal.
(-) Suku Bunga yang Bervariasi
Meskipun suku bunga untuk valuta asing mungkin lebih tinggi di beberapa kasus, ini juga bisa berubah-ubah dan kadang-kadang lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga deposito dalam mata uang lokal, tergantung pada kondisi ekonomi global dan kebijakan moneter dari bank sentral negara yang bersangkutan.
(-) Ketersediaan dan Likuiditas
Tidak semua bank menawarkan deposito berdenominasi valuta asing, dan bahkan jika mereka menawarkan, bisa jadi ada batasan atau syarat khusus yang diberlakukan. Selain itu, likuiditas untuk mencairkan atau mengakses dana mungkin lebih rendah dibandingkan dengan deposito berdenominasi mata uang lokal.
(-) Biaya dan Tarif
Mungkin ada biaya tambahan yang terkait dengan deposito berdenominasi valuta asing, seperti biaya transaksi atau biaya konversi mata uang. Biaya-biaya ini bisa mengurangi keuntungan yang diperoleh dari suku bunga atau apresiasi valuta.
(-) Kompleksitas
Mengelola deposito dalam mata uang asing membutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang pasar valuta asing dan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhinya. Hal ini menambah kompleksitas dalam manajemen keuangan, terutama bagi individu yang tidak memiliki latar belakang atau sumber daya untuk melacak dan menganalisis pasar keuangan global.
(-) Pajak
Beberapa negara mungkin memiliki aturan pajak yang berbeda mengenai penghasilan dari investasi dalam valuta asing, yang bisa menambah beban pajak atau persyaratan pelaporan yang rumit.
Setelah mengetahui jenis-jenis deposito dan perbedaannya, selanjutnya ada beberapa faktor yang wajib Anda crosscheck sebelum menentukan bank yang tepat.
Reputasi bank adalah faktor pertama yang penting Anda ketahui agar merasa aman dan nyaman selama ‘menitipkan’ uang di sana. Perhatikan apakah bank memiliki likuiditas yang baik, sistem keamanan mantap, laporan keuangan yang stabil, juga pelayanan terbaik.
Dalam menentukan jangka waktu deposito (tenor), sebaiknya sesuaikan dengan tujuan investasi Anda. Sebab, perbedaan tenor turut berdampak pada besaran bunga yang diberikan. Misalnya, untuk membiayai campaign bisnis Anda 2 tahun kedepan, pilih tenor 24 bulan.
Ketika investasi deposito, Anda tak hanya menyerahkan uang dan menunggu hingga jatuh tempo. Beberapa bank mungkin membebankan biaya admin bulanan dan biaya penalti (jika melakukan withdrawal sebelum jatuh tempo), sementara yang lainnya tidak. Jadi, sebelum telanjur dan kecewa, pastikan dulu biaya-biaya di luar uang pokok agar tak kecewa saat mengambil hasilnya nanti.
Faktor terakhir yang tak kalah penting, ketahui juga fitur yang diberikan bank kepada deposan. Misalnya, apakah bank memberikan fasilitas perpanjangan deposito otomatis alias Automatic Roll Over, atau penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pastikan fitur yang tersedia mempermudah Anda.
Tahun 2022 hanya tinggal hitungan bulan. Dengan memilih jenis deposito terbaik menjelang akhir tahun ini, Anda sudah menjamin keberlangsungan keuangan bisnis Anda hingga beberapa tahun kedepan.
Layanan Pengaduan Konsumen
PT. Komunal Sejahtera Indonesia
Telepon : (+62) 31 9921 0252
WhatsApp : +62-851-6310-6672
Email : [email protected]
Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI
WhatsApp : +62-853-1111-1010