Manfaat Deposito Berjangka untuk Masa Depan

blog

Manfaat Deposito Berjangka untuk Masa Depan

DepositoBPR by Komunal

10 November 2024

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, deposito adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyimpan uang di bank dimana transaksi penyetoran dan penarikannya hanya dapat dilakukan berdasarkan jangka waktu tertentu yang sudah ditetapkan.


Siapa sangka ternyata deposito terbagi dalam tiga jenis yang berbeda yakni deposito berjangka, sertifikat deposito serta deposito on call.

Kali ini kita akan membahas mengenai deposito berjangka yang merupakan jenis produk investasi yang memiliki banyak peminat di kalangan masyarakat. Kebanyakan orang hanya mengetahui deposito memiliki fungsi untuk menyimpan uang, padahal deposito memegang peranan yang cukup penting untuk bank.


Apa itu Deposito Berjangka?


Deposito berjangka adalah salah satu jenis tabungan yang memiliki jangka waktu tertentu mulai dari 3, 6, 12, hingga 24 bulan. Jenis deposito yang satu ini juga tidak bisa dicairkan sampai waktu jatuh tempo yang telah ditetapkan di awal.


Tak jauh berbeda dengan tabungan simpanan pada umumnya, deposito berjangka juga mempunyai jumlah setoran awal yang perlu dibayarkan.Setoran awal deposito tentunya berbeda-beda, hal ini tergantung dengan masing-masing bank.


Apa saja Fungsi Deposito?


Selain memiliki fungsi untuk menyimpan uang, ternyata deposito memiliki dua fungsi lainnya yakni fungsi internal dan eksternal.


Fungsi Internal


Secara internal, deposito berfungsi dalam mendukung segala kegiatan serta operasional dalam bank. Jenis simpanan yang satu ini menjadi salah satu sumber modal utama bank yang mudah dalam pemakaiannya karena memiliki jangka waktu. Secara sederhana, deposito berjangka berfungsi untuk memenuhi segala kebutuhan modal bank sekaligus membantu untuk menjaga kondisi likuiditas sebuah bank.

Keperluan akan modal kerja dalam sebuah bank harus selalu dipenuhi setiap waktu terkait dengan salah satu fungsi utama deposito yakni sebagai lembaga yang menyalurkan uang dari masyarakat dalam bentuk kredit maupun sebagai lembaga pemberi kredit.


Fungsi Eksternal


Fungsi eksternal deposito berhubungan dengan fungsi yang berasal dari luar perusahaan bank sebagai lembaga yang bergerak di bidang jasa dimana dapat mempermudah arus pembayaran uang. Di negara yang masih berkembang, lembaga keuangan seperti bank sangat diharapkan dapat berkontribusi di level yang jauh lebih tinggi guna membantu perekonomian nasional maupun internasional.


Apa Alasan Memilih Deposito Berjangka?


Tentunya Anda tidak dapat melakukan investasi secara sembarangan, begitupun dengan memilih deposito. Anda harus memilih jenis deposito yang tepat untuk Anda dimana dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda berdasarkan tujuan investasi dan keperluan apa yang hendak diwujudkan di masa depan.


Deposito berjangka sangat tepat untuk para nasabah yang ingin menginvestasikan uangnya dengan tingkat risiko yang minim. Bahkan, nilai suku bunga deposito dapat mencapai 3 kali lipat lebih besar dari nilai bunga tabungan umumnya.


Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh deposito berjangka yakni memiliki suku bunga dengan nilai yang lebih tinggi dari produk simpanan perbankan lainnya. Berikut beberapa manfaat deposito jenis berjangka:

1. Dapat dijadikan investasi


Tak berbeda dengan investasi pada umumnya, para nasabah tidak diharuskan untuk membayar tagihan setiap bulannya. Nasabah hanya cukup membayar pada awal setoran, kemudian Anda dapat menikmati hasil yang didapatkan dari bunga pada saat jatuh tempo jangka waktu yang telah ditetapkan pada awal pembukaan deposito.


Meskipun proses transaksi pencairannya hanya dapat dilakukan saat jatuh tempo, Anda tetap dapat menambah jumlah setoran pada setiap bulannya dan akan mendapatkan hasil akhir yang lebih besar.


2. Suku Bunga Yang Tinggi


Seperti yang telah dibahas sebelumnya, jenis investasi ini menawarkan nilai suku bunga yang cukup tinggi yakni berkisar antara 3 hingga 5% per tahunnya.


Apabila Anda berencana untuk menginvestasikan uang untuk keperluan di masa depan, maka deposito yang satu ini merupakan pilihan yang paling tepat. Tanpa perlu khawatir soal kerugian, profit pun dapat diperoleh dengan mudah.


3. Minim Resiko Dan Kerugian


Deposito jenis berjangka ini tergolong investasi yang minim akan resiko karena deposito yang satu ini tidak terpengaruh oleh sistem pergerakan pasar. Sehingga, kecil kemungkinannya untuk menyebabkan kerugian.

Deposito berbeda dengan jenis instrumen investasi lain, seperti halnya saham. Di mana transaksi saham mampu membuat Anda merasa khawatir karena nilainya dapat berubah-ubah setiap waktu secara drastis hanya dalam hitungan menit.


4. Kekurangan


Selain kelebihan, tentunya deposito berjangka juga memiliki kekurangan. Kekurangan deposito jenis yang satu ini yakni adanya pengaruh inflasi. Inflasi sendiri merupakan situasi dimana mata uang mengalami penurunan nilai yang umumnya disebabkan karena naiknya harga barang dan jasa secara drastis dan terjadi secara terus menerus. Sayangnya, pengaruh inflasi inilah yang menjadi kekurangan dari deposito jenis berjangka karena tidak bisa menghindar dari efek inflasi.

Deposito tetap menganut prinsip investasi umum, yaitu risiko investasinya kecil dan pengembaliannya tidak terlalu tinggi. Bunga simpanan tabungan jelas tidak sebaik pada kendaraan investasi berisiko tinggi seperti reksa dana dan saham. Namun, produk simpanan masih banyak diminati oleh investor awam karena menawarkan suku bunga tetap.


Cara Menghitung Bunga Deposito Berjangka


Tak jarang masyarakat lebih memilih menginvestasikan uangnya melalui deposito berjangka karena tingginya suku bunga yang dimiliki oleh instrumen investasi yang satu ini. Hal tersebut memang benar adanya. Apabila Anda berencana untuk membuka tabungan deposito tipe berjangka, pastikan untung menghitungnya dengan tepat untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal nantinya. Untuk menghitungnya, Anda dapat memperhatikan penjelasan dibawah ini:


Rumus bunga deposito berjangka


(Setoran Pokok x Suku Bunga Deposito x Tenor dalam satuan hari) : 365 hari


Rumus pajak bunga deposito


Pajak x Bunga Deposito


Rumus perhitungan deposito berjangka


Setoran Pokok + (Bunga Deposito - Pajak Deposito)


Sebagai contoh, Anda menyimpan uang melalui deposito senilai 50.000.000 dengan jangka waktu jatuh tempo 4 bulan, nilai suku bunga deposito sebesar 4%, serta pajak yang harus dibayarkan sekitar 20%. Jadi, jumlah total deposito setelah 4 bulan adalah sebagai berikut:


Perhitungan Suku bunga


Untuk mengetahui nominal yang dihasilkan dari perhitungan suku bunga deposito dapat menggunakan rumus yang sudah dijelaskan diatas.


(50.000.000 x 4% x 120) : 365 = 657.534


Jadi, didapat bunga dari deposito tipe berjangka adalah 657.534 rupiah.


Pajak bunga:


Setelah mengetahui nilai bunganya, maka Anda harus menghitung berapa pajak bunga yang akan dikenakan:


20% x 657.534 = 131.506


Dari perhitungan tersebut, menghasilkan jumlah pajak sebesar 131.506 rupiah. Sehingga total akhir yang akan diperoleh adalah dengan menghitung berapa total deposito berjangka yang akan Anda hasilkan saat jatuh tempo.


50.000.000 + (657.534 - 131.506) = 50.526.028


Hasil deposito jenis berjangka yang akan Anda peroleh secara keseluruhan saat jatuh tempo yakni sebesar 50.526.028 rupiah.


Manfaat Deposito Berjangka


Deposito berjangka adalah salah satu instrumen investasi yang populer karena menawarkan keuntungan yang relatif aman dengan bunga tetap. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari deposito berjangka:


1. Bunga Tetap yang Lebih Tinggi dari Tabungan Biasa


Suku bunga deposito berjangka biasanya lebih tinggi dibandingkan bunga tabungan reguler. Dengan suku bunga yang tetap, deposito berjangka menawarkan hasil yang lebih optimal dalam jangka waktu tertentu, memberikan keuntungan yang stabil.


Manfaat: Deposito berjangka membantu meningkatkan nilai simpanan lebih cepat dibandingkan dengan tabungan biasa, cocok bagi yang mencari instrumen investasi konservatif.

2. Keamanan yang Tinggi


Deposito berjangka merupakan instrumen investasi dengan risiko rendah, terutama jika ditempatkan di bank yang terdaftar dan diawasi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Deposito Anda akan dijamin oleh LPS hingga batas tertentu, selama suku bunga yang ditawarkan sesuai ketentuan LPS.


Manfaat: Memberikan rasa aman bagi nasabah karena dana deposito dilindungi, sehingga cocok untuk profil investor yang konservatif.

3. Pendapatan Pasif yang Konsisten


Dengan bunga tetap, deposito berjangka memberikan pendapatan pasif yang dapat diandalkan selama jangka waktu yang telah ditentukan. Bunga deposito dibayarkan secara berkala (bulanan, triwulanan, atau di akhir tenor), tergantung pada ketentuan yang dipilih.


Manfaat: Anda bisa mengandalkan bunga deposito sebagai pendapatan pasif untuk kebutuhan bulanan atau sebagai tambahan penghasilan.

4. Pilihan Tenor yang Fleksibel


Deposito berjangka menawarkan pilihan tenor yang beragam, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan atau lebih. Fleksibilitas ini memungkinkan Anda memilih jangka waktu sesuai dengan kebutuhan finansial.


Manfaat: Anda bisa menyesuaikan tenor deposito dengan perencanaan keuangan, misalnya memilih tenor 3 bulan jika dana akan digunakan dalam waktu dekat.

5. Risiko Fluktuasi Pasar yang Rendah


Nilai pokok deposito tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar atau ekonomi, sehingga dana yang diinvestasikan tetap aman dan bebas dari volatilitas yang biasa terjadi pada instrumen investasi lain seperti saham atau reksa dana.


Manfaat: Deposito cocok untuk investor yang ingin menghindari risiko fluktuasi dan mencari stabilitas dalam investasi mereka.

6. Fasilitas Automatic Roll Over (ARO)


Banyak bank menawarkan fasilitas Automatic Roll Over (ARO) untuk deposito berjangka. Dengan ARO, deposito akan diperpanjang otomatis pada akhir tenor dengan bunga yang diperbarui sesuai suku bunga saat itu, sehingga dana terus bertumbuh tanpa harus memperpanjang secara manual.


Manfaat: Memudahkan pengelolaan deposito dan memungkinkan bunga deposito terus diakumulasikan tanpa intervensi nasabah.

7. Sarana untuk Perencanaan Keuangan Jangka Pendek dan Menengah


Deposito berjangka sangat cocok sebagai sarana menyimpan dana untuk tujuan jangka pendek atau menengah, misalnya dana liburan, biaya pendidikan, atau biaya pernikahan, karena memiliki bunga yang lebih tinggi dan risiko rendah.


Manfaat: Menyediakan tempat yang aman untuk menyimpan dana yang direncanakan untuk keperluan dalam waktu dekat, tanpa perlu khawatir kehilangan nilai.

8. Disiplin dalam Menyimpan Dana


Deposito berjangka mengharuskan Anda menyimpan dana selama jangka waktu tertentu tanpa penarikan. Ini bisa menjadi alat yang baik untuk melatih disiplin dalam menabung dan menahan diri untuk tidak menggunakan dana tersebut sebelum jatuh tempo.


Manfaat: Membantu Anda menyimpan dana dengan lebih disiplin dan terencana, tanpa tergoda untuk menariknya sewaktu-waktu.

9. Tidak Memerlukan Pengelolaan Aktif


Berbeda dengan investasi yang membutuhkan pemantauan dan pengelolaan aktif seperti saham, deposito berjangka tidak memerlukan pengelolaan yang intens. Setelah deposito dibuka, Anda hanya perlu menunggu hingga jatuh tempo untuk memperoleh bunga.


Manfaat: Menghemat waktu dan energi, cocok bagi mereka yang ingin investasi sederhana tanpa harus memantau perkembangan pasar.

10. Ideal untuk Investor Pemula


Deposito berjangka adalah instrumen investasi yang sederhana dan mudah dipahami, menjadikannya pilihan ideal bagi investor pemula yang belum terbiasa dengan instrumen yang lebih kompleks.


Manfaat: Memberikan pengalaman investasi pertama yang aman dan mudah dimengerti bagi pemula yang ingin mengembangkan dana tanpa risiko besar.

Syarat Umum untuk Memulai Deposito Berjangka


Berikut adalah beberapa syarat umum yang perlu dipenuhi untuk membuka deposito berjangka di bank. Syarat ini mungkin sedikit berbeda tergantung kebijakan masing-masing bank, tetapi pada umumnya mencakup hal-hal berikut:


1. Memiliki Rekening Tabungan atau Giro di Bank Terkait


Biasanya, calon nasabah deposito berjangka harus memiliki rekening tabungan atau giro di bank tempat mereka ingin membuka deposito. Ini memudahkan proses pencairan bunga dan penarikan dana saat jatuh tempo.


Tips: Jika Anda belum memiliki rekening di bank tersebut, sebaiknya buka rekening tabungan terlebih dahulu.

2. Menyediakan Setoran Awal Sesuai Ketentuan Bank


Bank menetapkan setoran awal minimal untuk membuka deposito berjangka, biasanya mulai dari Rp1 juta hingga Rp10 juta atau lebih, tergantung pada kebijakan bank. Semakin besar jumlah setoran awal, semakin tinggi bunga yang mungkin Anda peroleh.


Tips: Pastikan dana setoran awal mencukupi sebelum membuka deposito, sesuai dengan ketentuan bank.

3. Pilih Jangka Waktu atau Tenor Deposito


Deposito berjangka memiliki pilihan tenor atau jangka waktu, biasanya mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan atau lebih. Pilih tenor sesuai kebutuhan, karena dana tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti.


Tips: Sesuaikan jangka waktu dengan kebutuhan likuiditas Anda. Jika mungkin perlu dana dalam waktu dekat, pilih tenor yang lebih pendek.

4. Mengisi dan Menandatangani Formulir Pembukaan Deposito


Bank akan meminta calon nasabah untuk mengisi formulir pembukaan deposito yang mencantumkan data pribadi dan informasi terkait deposito, seperti jumlah setoran, jangka waktu, dan pilihan pembaruan (Automatic Roll Over/ARO atau non-ARO).


Tips: Periksa kembali informasi yang diisi agar sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan Anda.

5. Menyediakan Dokumen Pribadi yang Diperlukan


Bank memerlukan dokumen identitas sebagai verifikasi data calon nasabah. Berikut dokumen yang biasanya diperlukan:


  • Warga Negara Indonesia (WNI): Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau paspor.

  • Warga Negara Asing (WNA): Paspor dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP).

  • NPWP: Beberapa bank mungkin juga meminta Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Tips: Siapkan dokumen-dokumen ini sebelum pergi ke bank untuk mempercepat proses pembukaan.

6. Memilih Jenis Bunga dan Cara Pembayaran Bunga


Bank biasanya memberikan pilihan mengenai cara pembayaran bunga, seperti pembayaran bunga setiap bulan, triwulanan, atau di akhir tenor. Beberapa bank juga menyediakan opsi untuk mengakumulasikan bunga ke pokok deposito (compounding).


Tips: Jika Anda ingin bunga disetorkan ke rekening tabungan setiap bulan, pilih pembayaran bunga bulanan. Jika ingin bunga ditambahkan ke pokok untuk hasil lebih besar, pilih opsi compounding.

7. Setuju dengan Ketentuan Penalti jika Menarik Dana Sebelum Jatuh Tempo


Bank akan mengenakan penalti jika Anda menarik dana deposito sebelum jatuh tempo. Pastikan Anda memahami dan setuju dengan ketentuan penalti ini, karena jumlah yang ditarik bisa berkurang sesuai kebijakan bank.


Tips: Hindari penarikan sebelum jatuh tempo untuk menghindari penalti dan tetap mendapatkan bunga maksimal.

8. Memilih Opsi Perpanjangan Otomatis (Automatic Roll Over)


Beberapa bank menawarkan opsi Automatic Roll Over (ARO), di mana deposito akan diperpanjang secara otomatis dengan tenor yang sama ketika jatuh tempo, tanpa perlu perpanjangan manual. Anda bisa memilih ARO atau non-ARO sesuai kebutuhan.


Tips: Jika dana tidak akan digunakan dalam waktu dekat, ARO bisa menjadi pilihan untuk kemudahan perpanjangan.

9. Menyiapkan Biaya Administrasi (Jika Diperlukan)


Beberapa bank mungkin menerapkan biaya administrasi untuk pembukaan atau pengelolaan deposito, meskipun tidak semua bank memiliki biaya ini. Pastikan untuk menanyakan dan memahami biaya yang mungkin dibebankan.


Tips: Tanyakan kepada petugas bank terkait biaya administrasi atau potongan lainnya agar tidak ada biaya yang tidak terduga.

Kekurangan Deposito Berjangka


Deposito berjangka adalah instrumen investasi yang populer karena menawarkan keamanan dan bunga tetap. Namun, seperti instrumen keuangan lainnya, deposito berjangka juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut adalah beberapa kelemahan dari deposito berjangka yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi:


1. Likuiditas Rendah


Deposito berjangka memiliki jangka waktu yang mengikat, seperti 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan, sehingga dana tidak bisa ditarik kapan saja tanpa penalti. Jika Anda membutuhkan dana mendadak sebelum jatuh tempo, Anda mungkin akan dikenakan penalti atau kehilangan sebagian bunga.


Kekurangan: Deposito kurang fleksibel dan tidak cocok untuk dana darurat atau kebutuhan mendesak karena dana terkunci hingga waktu yang ditentukan.

2. Imbal Hasil yang Relatif Rendah


Meskipun bunga deposito berjangka lebih tinggi dari tabungan biasa, hasilnya masih relatif rendah dibandingkan dengan instrumen investasi lain, seperti saham atau reksa dana. Deposito cocok untuk investor yang mencari keamanan, tetapi tidak ideal bagi mereka yang menginginkan pertumbuhan dana yang signifikan.


Kekurangan: Potensi pertumbuhan dana terbatas, sehingga deposito mungkin tidak cukup optimal bagi yang ingin keuntungan tinggi.

3. Tergerus Inflasi


Suku bunga deposito sering kali lebih rendah dari laju inflasi, yang berarti daya beli dari hasil investasi deposito bisa menurun seiring waktu. Jika inflasi lebih tinggi dari bunga deposito, nilai riil dari uang Anda berkurang, sehingga keuntungan yang didapat tidak cukup untuk mempertahankan daya beli.


Kekurangan: Deposito mungkin tidak mampu menjaga nilai riil uang dalam jangka panjang, terutama di saat inflasi tinggi.

4. Penalti untuk Penarikan Awal


Jika Anda menarik dana deposito sebelum jatuh tempo, bank biasanya akan mengenakan penalti. Penalti ini bisa berupa pengurangan bunga atau biaya administrasi, sehingga Anda bisa kehilangan sebagian dari keuntungan yang diperoleh.


Kekurangan: Penalti untuk penarikan awal bisa mengurangi jumlah bunga yang didapat, dan Anda mungkin kehilangan sebagian dari dana yang diharapkan.

5. Kena Pajak atas Bunga yang Diperoleh


Bunga yang dihasilkan dari deposito berjangka dikenakan pajak, biasanya sebesar 20% dari bunga yang diperoleh. Pajak ini otomatis dipotong oleh bank, sehingga jumlah keuntungan yang didapat akan berkurang.


Kekurangan: Pajak pada bunga deposito mengurangi total pendapatan yang Anda peroleh dari investasi ini.

6. Tidak Cocok untuk Tujuan Keuangan Jangka Panjang


Deposito berjangka lebih cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek atau menengah. Untuk tujuan jangka panjang seperti pensiun, deposito mungkin kurang optimal karena imbal hasilnya yang rendah dan kemungkinan tergerus inflasi.


Kekurangan: Deposito kurang ideal untuk investasi jangka panjang yang memerlukan pertumbuhan modal yang signifikan.

7. Risiko Suku Bunga Pasar yang Naik


Saat suku bunga pasar meningkat, suku bunga deposito yang telah ditetapkan sebelumnya tetap tidak berubah. Ini berarti Anda kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi, sementara instrumen lain mungkin menyesuaikan dengan suku bunga baru.


Kekurangan: Suku bunga tetap pada deposito bisa menjadi kelemahan saat bunga pasar meningkat, karena Anda tidak bisa mengambil keuntungan dari kenaikan suku bunga tersebut.

8. Setoran Awal Relatif Besar


Deposito berjangka biasanya memerlukan setoran awal yang lebih besar dibandingkan dengan tabungan biasa, yang bisa menjadi kendala bagi orang yang belum memiliki modal cukup. Beberapa bank menetapkan setoran awal minimal mulai dari Rp1 juta hingga Rp10 juta atau lebih.


Kekurangan: Kebutuhan setoran awal yang besar membuat deposito mungkin kurang terjangkau bagi sebagian orang yang baru memulai investasi.

9. Tidak Memberikan Dividen atau Capital Gain


Deposito berjangka hanya memberikan imbal hasil berupa bunga yang telah ditentukan di awal, dan tidak menawarkan potensi capital gain atau dividen seperti saham atau reksa dana. Ini membuat pertumbuhan keuntungan menjadi terbatas.


Kekurangan: Deposito tidak memberikan potensi capital gain atau dividen, sehingga potensi keuntungan tetap terbatas pada suku bunga yang diberikan.

10. Potensi Kehilangan Bunga Akibat Perpanjangan Otomatis


Jika Anda memilih opsi perpanjangan otomatis (Automatic Roll Over/ARO), ada kemungkinan bahwa suku bunga pada saat perpanjangan akan lebih rendah dari suku bunga awal. Hal ini bisa mengurangi jumlah bunga yang Anda peroleh tanpa Anda sadari.


Kekurangan: Suku bunga yang berubah saat perpanjangan otomatis bisa mengurangi pendapatan jika bunga yang ditawarkan lebih rendah dari sebelumnya.

Strategi Agar Deposito Berjangka Jadi Investasi Menguntungkan


Berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda terapkan agar deposito berjangka menjadi investasi yang lebih menguntungkan. Meskipun deposito berjangka cenderung menawarkan imbal hasil yang lebih rendah dibandingkan instrumen investasi lain, strategi berikut dapat membantu Anda memaksimalkan keuntungan dari deposito:


1. Pilih Bank dengan Suku Bunga Kompetitif


Suku bunga deposito bervariasi antar bank, sehingga penting untuk membandingkan bunga yang ditawarkan oleh beberapa bank. Bank yang menawarkan suku bunga lebih tinggi akan memberikan return lebih baik dalam jangka waktu yang sama.


Tips: Gunakan situs perbandingan atau tanyakan langsung ke bank untuk melihat perbedaan suku bunga deposito. Pastikan juga suku bunga yang ditawarkan sesuai dengan ketentuan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) untuk mendapatkan jaminan LPS.

2. Manfaatkan Deposito dengan Fitur Automatic Roll Over (ARO)


Fitur ARO memungkinkan deposito diperpanjang otomatis pada akhir tenor dengan bunga yang diperbarui sesuai kondisi saat itu. Dengan ARO, Anda tidak perlu memperbarui deposito secara manual, dan bunga yang diperoleh dapat terus bertambah.


Tips: Pilih deposito berjangka dengan ARO jika Anda tidak berencana menggunakan dana tersebut dalam waktu dekat, sehingga dana Anda bisa terus menghasilkan bunga secara otomatis.

3. Pilih Tenor yang Sesuai dengan Rencana Keuangan


Tenor atau jangka waktu deposito sangat penting untuk diperhatikan. Jika Anda memilih tenor yang lebih panjang, biasanya suku bunga yang ditawarkan akan lebih tinggi. Namun, pastikan tenor tersebut sesuai dengan kebutuhan likuiditas Anda agar tidak perlu menarik dana sebelum jatuh tempo dan terkena penalti.


Tips: Pertimbangkan tenor deposito yang sesuai dengan rencana penggunaan dana, misalnya 6 bulan atau 12 bulan, untuk memaksimalkan bunga dan menghindari penalti.

4. Diversifikasi Deposito dengan Sistem Laddering (Tangga)


Sistem laddering adalah strategi di mana Anda membagi dana menjadi beberapa deposito dengan tenor berbeda, misalnya 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Dengan cara ini, setiap beberapa bulan satu deposito akan jatuh tempo, memungkinkan Anda untuk menarik dana atau memperbarui deposito dengan suku bunga yang lebih tinggi jika ada kenaikan.


Tips: Dengan laddering, Anda bisa mendapatkan manfaat bunga jangka panjang sambil menjaga fleksibilitas dana yang bisa dicairkan secara bertahap sesuai kebutuhan.

5. Gunakan Bunga untuk Reinvestasi


Jika memungkinkan, pilih opsi untuk mengakumulasi bunga yang didapat agar menambah pokok deposito. Ini memungkinkan Anda mendapatkan bunga dari total pokok yang lebih besar pada periode berikutnya, meningkatkan hasil secara keseluruhan.


Tips: Pilih opsi bunga yang diakumulasikan atau compounding agar bunga terus bertambah dan pokok deposito lebih cepat bertumbuh.

6. Perhatikan Kebijakan Pajak Bunga Deposito


Pajak bunga deposito sebesar 20% secara otomatis dipotong oleh bank. Untuk deposito di bawah nominal tertentu (biasanya di bawah Rp7,5 juta), pajak ini bisa dihindari. Pertimbangkan strategi ini jika ingin memaksimalkan bunga tanpa terkena pajak.


Tips: Anda bisa membuka beberapa deposito dengan nominal di bawah batas yang dikenakan pajak untuk meminimalkan pajak bunga jika bank Anda memungkinkan strategi ini.

7. Pilih Deposito Berjangka dalam Mata Uang Asing (Valas)


Jika Anda memprediksi penguatan mata uang asing tertentu, seperti dolar AS, Anda bisa memilih deposito berjangka dalam mata uang tersebut. Ini akan memberi keuntungan ganda, yaitu bunga dari deposito dan potensi keuntungan dari kenaikan nilai tukar.


Tips: Pilih deposito dalam mata uang asing jika Anda memiliki rencana jangka panjang yang melibatkan kebutuhan dalam mata uang tersebut atau jika Anda ingin diversifikasi portofolio.

8. Buka Deposito saat Suku Bunga Sedang Tinggi


Perhatikan tren suku bunga pasar. Saat bank sentral menaikkan suku bunga, biasanya bank-bank komersial akan ikut menaikkan bunga deposito. Membuka deposito saat suku bunga sedang tinggi bisa memberikan hasil lebih baik dalam jangka panjang.


Tips: Jika memungkinkan, tunggu hingga suku bunga mengalami kenaikan sebelum membuka deposito untuk memanfaatkan bunga yang lebih tinggi.

9. Pilih Bank yang Tidak Membebankan Biaya Administrasi


Beberapa bank mungkin membebankan biaya administrasi untuk deposito, yang bisa mengurangi hasil investasi Anda. Pastikan Anda memilih bank yang tidak membebankan biaya ini atau membandingkan bank untuk memilih yang paling menguntungkan.


Tips: Periksa ketentuan biaya administrasi atau potongan yang berlaku di bank pilihan Anda dan pilih bank dengan ketentuan biaya yang paling menguntungkan.

10. Pantau dan Evaluasi Suku Bunga secara Berkala


Jika Anda menggunakan fitur ARO, penting untuk memantau dan mengevaluasi suku bunga saat deposito diperpanjang. Jika bank lain menawarkan bunga lebih tinggi, Anda bisa mempertimbangkan untuk menarik deposito dan membuka kembali di bank lain untuk memaksimalkan keuntungan.


Tips: Tetap update dengan informasi suku bunga terbaru di pasar dan bersikap fleksibel jika ada bank lain yang menawarkan suku bunga lebih menarik.

Itu dia penjelasan seputar deposito berjangka, sebelum memutuskan untuk mendepositokan uang Anda, pertimbangkan terlebih dahulu beberapa hal seperti menentukan bank, reputasi bank, perizinan yang dimiliki oleh bank seperti izin dari OJK serta dijamin oleh LPS. Dan yang terpenting, pastikan bank yang dipilih memiliki standar kualifikasi yang telah sesuai dengan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.


Manfaat Deposito Berjangka untuk Masa Depan

Mulai depositokan uang Anda menggunakan deposito berjangka oleh Komunal, salah satu lembaga keuangan terpercaya yang sudah terdaftar di OJK serta dijamin oleh LPS. Kunjungi website kami sekarang juga untuk informasi penting lainnya dan penawaran menarik seputar tabungan simpanan dan deposito.



share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer