CFO Komunal: 4 Cara Dapatkan Pendanaan Awal untuk Startup

blog

CFO Komunal: 4 Cara Dapatkan Pendanaan Awal untuk Startup

DepositoBPR by Komunal

10 November 2024

Tak hanya nama, logo serta konsep bisnis, mendapatkan pendanaan startup juga sangat krusial ketika Anda membangun sebuah startup. Pasalnya, Anda membutuhkan dana untuk berbagai hal seperti pengembangan produk, membuat strategi tahunan dan tentunya mempekerjakan karyawan.


Tetapi tak sedikit pula pemilik startup pemula yang bingung bagaimana cara mendapatkan pendanaan startup. Dengan biaya operasional perusahaan yang mungkin sangat besar, tidak semua orang dapat dengan mudah memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis startup. Terlebih, bisnis startup yang baru berada di fase pre-seed belum dapat membuktikan kesuksesannya.


CFO Komunal: 4 Cara Dapatkan Pendanaan Awal untuk Startup

Jadi, bagaimana cara mendapatkan pendanaan startupsaat perusahaan baru berada di fase pre-seed?


CFO Komunal: 4 Cara Dapatkan Pendanaan Awal untuk Startup

Chief Financial Officer (CFO) dari Komunal, Kendrick Winoto, membagikan kiat-kiat dari permasalahan ini. Melalui artikel ini, Kendrick akan menjelaskan siapa saja yang akan menjadi investor Anda dan juga memberikan beberapa checklist yang bisa Anda tiru dalam mencari pendanaan bagi startup Anda.


Siapa Investor-nya?


Walaupun sudah memiliki nama startup dan ide bisnis, sebuah perusahaan startup tidak dapat beroperasi jika tidak ada dana yang masuk. Mungkin Anda dapat menggunakan uang pribadi untuk biaya operasional, namun kemungkinan besar Anda juga membutuhkan kucuran dana dari seorang investor.


Nah, karena belum dapat membuktikan kinerja perusahaan, Anda dapat meminta bantuan kepada keluarga seperti orang tua, teman, atau kerabat dekat. Pada tahap yang disebut dengan seed funding ini, ketimbang menjanjikan sejumlah persenan keuntungan setiap bulan, Anda dapat memberikan tawaran berupa saham perusahaan.


Jika startup Anda sudah memiliki pelanggan tetap dan operasional sudah mulai stabil, tentunya Anda perlu dana lebih yang dapat meningkatkan startup Anda seperti menambah fitur di dalam aplikasi. Di tahap pendanaan seri A ini, Anda dapat mencari angel investor atau investor perorangan yang kaya raya. Para investor di seri A ini merupakan individu yang hanya ingin berinvestasi jika startup sudah stabil.


Selanjutnya, Anda dapat menawarkan investasi ke berbagai perusahaan. Anda akan berada di tahap pendanaan seri B ketika startup sudah semakin besar dan membutuhkan dana lebih untuk meningkatkan bisnis Anda. Namun, valuasi nilai startup Anda harus berada di angka USD 30 juta hingga USD 60 juta.


Sekarang, bagaimana cara mendapat pendanaan dari para investor? Ada beberapa poin yang dapat Anda sampaikan saat melakukan pitching kepada bakal calon investor. Poin-poin ini akan membantu Anda dalam menyakinkan para investor untuk berinvestasi pada perusahaan Anda.


Buat rencana bisnis


Memiliki konsep bisnis saja tentunya tidak cukup untuk mengambil hati para investor. Sebelum menawarkan investasi, Anda harus membuat rencana bisnis terlebih dahulu. Dengan rencana bisnis yang detail, Anda dapat menjelaskan kepada investor apa saja yang akan dikerjakan startup Anda dalam beberapa tahun kedepan. Hal ini akan membuat para investor (terutama saat tahapan seed funding) mendapat bayangan dan yakin berinvestasi pada startup Anda.


Anda dapat menjelaskan hal-hal detail seperti sistem pelayanan dan penjualan, lokasi bisnis, harga produk atau jasa, target pasar dan rencana pemasaran. Jangan lupa juga untuk menjelaskan alasan mengapa bisnis Anda dapat bersaing dengan kompetitor–jelaskan apa saja keunggulan dari perusahaan Anda yang tidak dimiliki kompetitor.


Tapi, Anda harus ingat untuk membuat rencana bisnis yang realistis dan sesuai dengan kesanggupan Anda. Tak perlu membuat rencana bisnis yang ‘mewah’ karena hal tersebut tidak akan meyakinkan para investor. Buatlah rencana bisnis yang bersifat baby steps (peningkatan bisnis naik sedikit demi sedikit) agar para investor percaya dan tertarik.


Pastikan perusahaan sudah memiliki izin


Sebelum mulai mencari investor, pastikan dulu Anda sudah memiliki izin dari pemerintah setempat untuk menjalankan bisnis. Pasalnya, Anda akan kena masalah di kemudian hari jika ada perizinan yang belum diurus namun perusahaan Anda sudah beroperasi.


Mengurus perizinan memang bukan hal yang mudah dan mungkin akan menyita waktu. Namun, masalah perizinan lebih baik dilakukan di awal bisnis Anda berdiri guna meminimalisir masalah di masa depan. Sering terjadi berbagai perusahaan terpaksa memberhentikan kegiatan operasionalnya karena perusahaan tersebut tidak memiliki izin.


Jika Anda sudah memiliki segala surat perizinan usaha, Anda dapat menyisipkan hal ini pada saat Anda melakukan pitching di depan investor. Dengan memiliki perizinan yang lengkap, investor akan lebih yakin berinvestasi di perusahaan Anda.


Jabarkan progress perusahaan


Jika perusahaan Anda sudah mulai beroperasi, Anda dapat menjabarkan progress perusahaan saat mencari investor. Jelaskan apa saja yang sudah dilakukan perusahaan Anda, pemasukan perusahaan, jumlah pengguna atau pembeli dan juga jumlah barang atau jasa yang berhasil terjual.


Setiap investor pasti ingin melihat dulu perkembangan perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Supaya Anda bisa mendapat investor guna meningkatkan perusahaan, Anda bisa menjelaskan secara singkat mengenai operasional perusahaan hingga saat ini. Investor akan lebih mempercayai perusahaan Anda jika mengetahui progress perusahaan.


Jelaskan rencana keuangan perusahaan


Terakhir, Anda dapat menjelaskan rencana keuangan perusahaan. Tak perlu menjelaskan rencana keuangan dalam jangka panjang, Anda hanya perlu menjelaskan rencana keuangan dalam 3-5 tahun ke depan.


Jelaskan Anda perlu dana untuk apa saja, contohnya untuk pemasaran, peningkatan website atau untuk memperbaiki sistem pelayanan. Setiap poin dapat dijabarkan lebih detail lagi, misalnya apa yang akan Anda lakukan dengan website perusahaan sehingga membutuhkan dana? Atau sistem pelayanan seperti apa yang akan diterapkan?


Nah selain menjelaskan mengapa Anda perlu tambahan dana, Anda juga dapat menjelaskan anggaran dana yang diperlukan dan perkiraan laba dan rugi dari setiap perubahan yang akan Anda lakukan terhadap bisnis Anda. Dengan begini, para investor akan mendapat bayangan imbal hasil atau bahkan kerugian yang akan mereka terima.


Ketika startup Anda mendapat pendanaan dari investor, kemungkinan besar akan ada dana yang mengendap (idle money) di bank. Untuk itu, Anda perlu menjelaskan kepada investor apa yang akan dilakukan dengan uang tersebut. Jika Anda tidak tahu uang tersebut mau dipakai untuk apa, Anda dapat melakukan investasi.


Berinvestasi menggunakan uang mengendap akan menguntungkan karena dapat membuka keran baru bagi perusahaan. Startup Anda akan mendapat uang tambahan tanpa perlu repot bekerja. Tapi, sebelum memutuskan tempat untuk berinvestasi, Anda harus mempelajari keuntungan dan kerugian setiap instrumen investasi yang ada.


Apakah Anda kesulitan untuk memahami instrumen investasi? Nah sebetulnya, instrumen investasi paling mudah adalah deposito, karena Anda tidak perlu mengecek deposito Anda setiap hari seperti saham. Tapi, jika Anda ingin mengecek deposito setiap hari, Anda dapat membuka rekening di DepositoBPR dan mengeceknya melalui aplikasi smartphone.


Bahkan, Anda tidak perlu pergi ke kantor cabang untuk membuka rekening. Cukup dari smartphone saja, kini Anda sudah dapat membuka deposito secara langsung, saat ini juga. Menariknya lagi, dibanding bank-bank konvensional, keuntungan di DepositoBPR bisa mencapai hingga 6%. Angka ini tentunya lebih besar dibanding jumlah keuntungan deposito di bank lain.


Tak perlu ragu atau khawatir karena DepositoBPR diawasi oleh OJK dan akun Anda sudah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga 2 Milyar Rupiah. Yuk tunggu apa lagi, segera investasikan uang mengendap perusahaan Anda di DepositoBPR yang nantinya akan membukakan keran baru bagi pemasukan perusahaan.




share

Bagikan

Layanan Pengaduan Konsumen

PT. Komunal Sejahtera Indonesia

Telepon : (+62) 31 9921 0252

WhatsApp : +62-851-6310-6672

Email : [email protected]

Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan RI

WhatsApp : +62-853-1111-1010

woman
Powered By
komunal-footer